Rencana Penggunaan Lahan Tahun 1995-2005

ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang; dan e dasar pertimbangan dalam penyelarasan penataan ruang dengan kabupatenkota lain yang berbatasan. RTRW Kota Medan berfungsi sebagai pedoman untuk: a perumusan kebijakan pokok pembangunan dan pemanfaatan ruang; b pengarahan dan penetapan lokasi investasi yang dilaksanakan pemerintah danatau masyarakat; c sebagai dasar dari penyusunan rencana detail tata ruang kota, rencana teknik ruang kota, rencana tata bangunan dan lingkungan, danatau rencana teknis; d penerbitan perijinan pembangunan, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang untuk wilayah yang belum diatur dalam rencana yang lebih rinci; e pelaksanaan pembangunan dalam memanfaatkan ruang bagi kegiatan pembangunan; dan f penyusunan indikasi program pembangunan yang lebih rinci.

4.2. Penggunaan Lahan Kota Medan

4.2.1. Rencana Penggunaan Lahan Tahun 1995-2005

Berdasarkan rencana pengunaan lahan di Kota Medan tahun 1995-2005 masih terdapat lahan cadangan yang belum diperuntukkan seluas 2.172 Ha yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan ekonomi pada sektor-sektor tertentu. Sebahagian besar lahan diperuntukkan untuk pemukiman yakni sebesar 53,98 dan pembangunan jalan 12,65 serta untuk Ruang Terbuka Hijau sebesar 10. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 4.1. dan Gambar 4.1. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.1. Rencana Penggunaan Lahan Tahun 1995-2005 di Kota Medan No Uraian Luas Ha 1. Perumahan 14.311,36 53,98 2. Fasilitas Lingkungan a. Pendidikan 767,65 2,90 b. Kesehatan 71,66 0,27 c. Peribadatan 68,62 0,26 d. Sosial 47,57 0,18 e. Olah Raga Rekreasi 619,65 2,34 f. Pelayanan Pemerintah 65,17 0,25 g. Perdagangan 538,36 2,03 h. Transportasi 68,86 0,26 3. Terbuka Hijau 2.651,00 10,00 4. Kawasan Pemakaman 59,16 0,22 5. Kawasan Industri a. Kawasan Industri Medan KIM 370,00 1,40 b. Kawasan Industri Baru KIB 1.345,00 5,07 6. Jalan 3.353,81 12,65 7. Lain-lain 2.172,19 8,19 Jumlah 26.510,00 100,00 Sumber: RUTR Kota Medan Tahun 1995-2005 Universitas Sumatera Utara Gambar 4.1. Peta Rencana Penggunaan Lahan 1995-2005 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan Tabel 4.1 di atas dapat dilihat bahwa rencana penggunaan lahan terbesar terletak pada rencana penggunaan lahan untuk perumahan seluas 14.311,36 Ha atau 53,98 dari keseluruhan Kota Medan. Penggunaan lahan untuk kawasan perumahan di Kota Medan dapat dikembangkan di seluruh wilayah kota, kecuali pada lahan pertanian yang tidak boleh dikonversi berdasarkan kebijakan yang berlaku. Pengembangan kawasan perumahan diarahkan untuk dikembangkan di seluruh Kecamatan dengan penyediaan fasilitas dan utilias lingkungan sesuai dengan indikasi kebutuhan pelayanan masyarakat. Peruntukkan penggunaan lahan untuk perumahan pada umumnya mengikuti pola jaringan jalan. Pada dasarnya penyiapan kawasan perumahan ini ditujukan sebagai langkah untuk mengantisipasi perkembangan penduduk. Namun demikian pada waktu penyusunan RTRK ini dibuat belum memperhatikan keberadaan pertanian sehingga plotting rencana kawasan perumahan dilakukan pada areal pertanian. Hal ini tentu disayangkan mengingat kondisi perkembangan kebijakan yang ada. Seharusnya, rencana permukiman yang ada dibuat pada lahan-lahan non pertanian dengan cara memperluas area perencanaan yang ada, seperti misalnya melakukan deliniasi wilayah perencanaan yang lebih luas dengan memperhatikan kemampuan lahan. Mengingat pertumbuhan penduduk di Kota Medan mengalami peningkatan yang pesat dan mata pencaharian penduduk di sektor perdagangan, maka seharusnya kebutuhan lahan untuk kawasan perdagangan diperluas dan kebutuhan lahan untuk perumahan sebaiknya tidak seluas yang direncanakan. Universitas Sumatera Utara Pemanfaatan ruang untuk perkantoran pemerintah di Kota Medan ini menurut rencana peruntukkannya seluas 65,17 Ha atau 0,25 dari luas keseluruhan wilayah Kota Medan. Perkantoran pemerintah yang direncanakan terletak di pusat ibu kota dan pinggiran ibu kota. Kawasan ini ditujukan untuk mengatasi perkembangan wilayah menuju ke sistem perkotaan. Antisipasi yang dimaksud adalah untuk yang memberikan ruang bagi pemerintah dalam pengembangan sistem perkantoran yang telah ada menjadi sistem perkantoran yang lebih luas dalam rangka pemberian layanan kepada masyarakat. Tidak terbatas dalam hal tersebut, rencana penggunaan lahan ini juga dialokasikan bagi pihak-pihak masyarakat lain yang memerlukan ruang bagi kegiatan investasinya dan dalam menjalankan sistem bisnis mereka yang membutuhkan kantor pengelolaan adimistrasi dan teknis. Pengembangan fasilitas ibadah dilakukan di dalam kawasan permukiman dengan skala pelayanan lingkungan. Kebutuhan pengembangan sarana ibadah yang dapat dimanfaatkan untuk aktivitas publik dan kegiatan keagamaan dengan skala yang lebih luas dapat dikembangkan di seluruh Kecamatan. Pemanfaatan ruang untuk peribadatan di Kota Medan menurut rencana peruntukkannya seluas 68,62 Ha atau 0,28 dari luas keseluruhan wilayah Kota Medan. Pemanfaatan ruang untuk perdagangan dan jasa di Kota Medan ini menurut rencana peruntukkannya seluas 538,36 Ha atau 2,06 dari luas keseluruhan wilayah Kota Medan. Dalam rencana ini, seharusnya disebutkan kriteria teknis jenis perdagangan yang ada seperti kriteria besar kecilnya perdagangan, dan kriteria system perdagangan tradisional dan modern. Namun hal tersebut tidak dilakukan dalam Universitas Sumatera Utara RDTRK ini, hal ini memberikan kesulitan bagi calon-calon investor dan pemerintah sendiri dalam memberikan ijin lokasi. Pemanfaatan ruang untuk pendidikan di Kota Medan menurut rencana peruntukkannya seluas 767,65 Ha atau 2,96 dari luas keseluruhan wilayah Kota Medan. Pembangunan gedung pendidikan direncanakan untuk mengantisipasi kebutuhan penduduk akan pendidikan pada akhir tahun perencanaan sehingga pada akhirnya kawasan perkotaan Medan akan meningkatkan jumlah sekolah diakhir tahun perencanaan dengan sebaran pada setiap kelurahan sesuai dengan luas yang telah ditentukan. Pemanfaatan ruang untuk kesehatan di Kota Medan menurut rencana peruntukkannya seluas 71,66 Ha atau 0,27 dari luas keseluruhan wilayah Kota Medan. Pemanfaatan ruang untuk jalur hijau di Kota Medan ini menurut rencana peruntukkannya seluas 2.651 Ha atau 10 dari luas keseluruhan wilayah Kota Medan. Kriteria dan jenis jalur hijau yang dimaksud belum jelas apakah harus berwujud hutan kota, taman kota atau hanya merupakan sempadan yang memberikan perlindungan bagi kawasan di sekitarnya. Dalam hal ini, substansi RTRK seharusnya tegas mengatur jenis dan kriteria penggunaan yang ada. Pemanfaatan ruang untuk industri di Kota Medan ini menurut rencana peruntukkannya seluas 1.715 Ha atau 5,07 dari luas keseluruhan wilayah Kota Medan. Tidak dirincinya jenis industri yang direncanakan dalam RTRK akan berakibat pada pemberian ijin lokasi yang akan diberikan apabila seorang investor Universitas Sumatera Utara akan menanamkan modal. Kawasan industri yang direncanakan telah berkembang peruntukkannya menjadi permukiman bagi penduduk setempat. Pemanfaatan ruang untuk pemakaman di Kota Medan ini menurut rencana peruntukkannya seluas 59,16 Ha atau 0,22 dari luas keseluruhan wilayah Kota Medan. Pada umumnya lahan yang direncanakan penggunaannya untuk pemakaman terletak di dekat permukiman dikarenakan pemakaman merupakan fasilitas yang harus dipersiapkan di masa mendatang. Dapat disimpulkan bahwa rencana penggunaan lahan untuk permukiman beserta fasilitasnya sebesar 70 dari keseluruhan rencana. Rencana penggunaan lahan yang dituangkan dalam Rencana Tata Ruang Kota Medan ini benar-benar akan menyiapkan Kota Medan sebagai daerah penyangga urbanisasi. Kebutuhan permukiman yang diprediksikan akan dapat menampung limpahan penduduk dari daerah hinterland. Berdasarkan penjelasan di atas dan peta penggunaan lahan rencana penggunaan lahan tahun 1995-2005 kemudian dilakukan analisis peta plot rencana penggunaan lahan tahun 1995-2005 yang dapat dilihat pada Gambar 4.2. Pada peta plot rencana penggunaan lahan Kota Medan tahun 1995-2005 dapat dijelaskan bahwa penggunaan lahan untuk permukiman menyebar di seluruh wilayah Kecamatan Kota Medan. Penggunaan lahan untuk perdagangan menyebar di seluruh kecamatan Kota Medan namun tidak di seluruh wilayah kecamatan, sedangkan industri berada di kawasan medan utara yaitu Kecamatan Medan Belawan, Kecamatan Labuhan dan Kecamatan Medan Deli. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.2. Peta Plot Rencana Penggunaan Lahan Kota Medan Tahun 1995- 2005

4.2.2. Kondisi Existing Penggunaan Lahan Tahun 1995-2005