Perencanaan Pembangunan Kota Medan

4.1.3. Perencanaan Pembangunan Kota Medan

4.1.3.1. Arah pembangunan kota Medan tahun 1995-2005 Kota Medan termasuk dalam Wilayah Pembangunan III Provinsi Sumatera Utara bersama dengan Kabupaten Deli Serdang, Langkat, Binjai dan Kota Tebing Tinggi yang berpusat di Medan dengan potensi utama pembangunan adalah industri, pariwisata dan pertanian. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 tahun 1992 dan Perda Kota Medan Nomor 4 Tahun 1995 tentang Rencana Umum Tata Ruang Kota RUTRK sampai tahun 2005, perkembangan Kota Medan telah ditetapkan menjadi 5 Wilayah Pengembangan Pembangunan WPP. Setiap WPP telah pula ditetapkan pusat pengembangannya sebagai berikut : Wilayah Pengembangan Pembangunan WPP A, meliputi 3 tiga kecamatan yaitu Kecamatan Medan Belawan, Medan Marelan dan Medan Labuhan dengan pusat pengembangan di Belawan. Peruntukannya adalah untuk pelabuhan, industri, pemukiman, rekreasi maritim dan usaha kegiatan pembangunan jalan baru, jaringan air minum, septik tank, serta sarana pendidikan. Wilayah Pengembangan Pembangunan WPP B, hanya meliputi 1 satu kecamatan yaitu Kecamatan Medan Deli dengan pusat pengembangan di Tanjung Mulia. Wilayah Pengembangan Pembangunan B diperuntukan sebagai kawasan perkantoran, perdagangan, rekreasi indoor dan pemukiman dengan program kegiatan pembangunan jalan baru, jaringan air minum, pembuangan sampah dan sarana pendidikan. Universitas Sumatera Utara Wilayah Pengembangan Pembangunan WPP C, meliputi 6 enam kecamatan yaitu Kecamatan Medan Timur, Medan Perjuangan, Medan Tembung, Medan Area, Medan Denai dan Medan Amplas, dengan pusat pengembangan di Aksara. Peruntukan wilayahnya adalah pemukiman, perdagangan dan rekreasi dengan program kegiatan pembangunan sambungan air minum, septik tank, jalan baru, rumah permanen, sarana pendidikan dan kesehatan. Wilayah Pengembangan Pembangunan WPP D, meliputi 5 lima kecamatan yaitu Kecamatan Medan Johor, Medan Baru, Medan Kota, Medan Maimun dan Medan Polonia, dengan pusat pengembangan di pusat Kota. Wilayah Pengembangan Pembangunan D diperuntukan sebagai kawasan perdagangan, rekreasi indoor dan pemukiman dengan program kegiatan pembangunan perumahan permanen, penanganan sampah dan sarana pendidikan. Wilayah Pengembangan Pembangunan WPP E, meliputi 6 enam kecamatan yaitu Kecamatan Medan Barat, Medan Helvetia, Medan Petisah, Medan Sunggal, Medan Selayang an Medan Tuntungan, dengan pusat pengembangan di Sei Sikambing. Peruntukan wilayahnya adalah pemukiman, perdagangan dan rekreasi dengan program kegiatan sambungan air minum, septik tank, jalan baru, rumah permanen, sarana pendidikan dan kesehatan. Perkembangan Kota Medan diarahkan di Utara, Timur maupun Barat dengan pertimbangan bahwa di bagian Utara lokasi masih cukup luas belum termanfaatkan dan daerah ini tidak lagi rawan banjir karena ada proyek pengendalian banjir. Universitas Sumatera Utara Sedangkan untuk daerah Selatan perkembangan pembangunannya akan dibatasi karena daerah tersebut merupakan daerah konservasi. Pengembangan zona industri diarahkan ke bagian Utara Kota Medan seperti Kawasan Industri Baru KIB berlokasi di Kecamatan Medan Belawan, sedangkan Kawasan Industri Medan KIM berlokasi di Kecamatan Medan Deli. Untuk mendukung zona industri tersebut telah dibangun jalan Kembar Medan - Belawan yakni pembangunan jalan Tol Balmera Belawan - Tanjung Morawa. Perkembangan Kota Medan yang demikian pesat, ditinjau dari jumlah penduduk, luas wilayah dan fungsi kota, mengantarkan Kota Medan pada masalah perkotaan pada umumnya, seperti arus migrasi, aglomerasi dan urbanisasi. Peningkatan arus migrasi, aglomerasi dan urbanisasi dikhawatirkan dapat mengakibatkan berbagai masalah perkotaan, seperti berkurangnya daya dukung terhadap perkembangan kota dan berkurangnya kemampuan kota melaksanakan fungsinya secara maksimal. Untuk mengantisipasi perkembangan kota secara terkendali dan terencana, maka dibuat suatu Kebijaksanaan Pembangunan Metropolitan Medan - Binjai - Deli Serdang MEBIDANG. Konsep pembangunan Metropolitan Medan - Binjai - Deli Serdang MEBIDANG yakni suatu wilayah pengembangan di mana terdapat dua karakteristik wilayah yakni kawasan perkotaan dan pedesaan. Kota Medan sebagai kota inti dan daerah lainnya sebagai daerah hinterland yang berfungsi mensupply hasil-hasil pertanian ke kota. Universitas Sumatera Utara 4.1.3.2. Rencana pembangunan jangka menengah RJPM RPJM Kota Medan tahun 2006-2010 pada pokoknya merupakan penjabaran visi, misi dan program kerja WalikotaWakil Walikota Medan selama 5 lima tahun ke depan. Sebagai bentuk penjabaran teknis dari program-program pembangunan kota yang meliputi perancangan strategi utama, agenda pokok, sasaran serta arahan kebijakan dan program-program pembangunan kota yang telah disepakati oleh skateholder. Untuk mewujudkan pembangunan kota yang lebih terarah, terencana, menyeluruh, terpadu, terintegrasi, antisipatif, realistis dan dapat dievaluasi maka visi merupakan simpul atau starting point dalam RPJM pembangunan kota. Visi pembangunan Kota Medan untuk 5 lima tahun ke depan periode 2006-2010 adalah: MEDAN KOTA METROPOLITAN YANG MODERN, MADANI, DAN RELIGIUS Makna Visi Modern ; kota modern yang akan diwujudkan adalah kota jasa, perdagangan, keuangan dan pendidikan yang siap bersaing secara regional dan global, dengan sistem lalulintas keuangan yang efisien serta kompetitif, dengan dukungan infrastruktur sosial ekonomi yang lengkap, pondasi perekonomian daerah yang kuat, stabilitas keamanan, sosial politik yang kondusif, dan tata pemerintahan yang efisien dan efektif, serta pembangunan yang berfokus pada kemajuan, peningkatan kemakmuran serta kesejahteraan masyarakat, kualitas SDM, IPTEK, serta Iman dan Taqwa IMTAQ. Makna Visi Madani ; Kota Madani akan diwujudkan adalah kota beradab dan agamis, sebagaimana tercermin dalam cara berfikir, sikap dan perilaku yang Universitas Sumatera Utara berbudaya, mandiri, menghargai ilmu pengetahuan, kemajemukan, adil, terbuka dan demokratis. Makna Visi Religius ; Kota religius akan diwujudkan adalah kota dengan masyarakat dinamis, menjunjung tinggi nilai, ajaran agama, sehingga menjadikan agama sebagai landasan etika dan moral, serta terwujudnya sikap toleransi dan kerukunan hidup beragama, antar umat beragama, dan antar etnik serta antara umat beragama yang tercermin dalam kehidupan sehari-hari. Untuk menggambarkan secara menyeluruh tugas, fungsi, peranan, dan tanggung jawab pembangunan dari seluruh stakeholder, maka visi pembangunan kota dijabarkan ke dalam misi yang jelas, terarah, dan terukur. Dengan demikian, berdasarkan visi yang disepakati, ditetapkan misi pembangunan kota periode Tahun 2006-2010 yaitu: a. Mewujudkan percepatan pembangunan wilayah lingkar luar, dengan meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui pengembangan usaha kecil, menengah, dan koperasi UKMK, untuk kemajuan dan kemakmuran yang berkeadilan bagi seluruh masyarakat kota. b. Mewujudkan tata pemerintahan yang baik, dengan birokrasi yang lebih efisien, efektif, kreatif, inovatif dan responsif. c. Penataan kota yang ramah lingkungan berdasarkan prinsip keadilan sosial ekonomi, membangun dan mengembangkan pendidikan, kesehatan serta budaya daerah. Universitas Sumatera Utara d. Meningkatkan suasana religius yang harmonis dalam kehidupan berbangsa serta bermasyarakat. 4.1.3.3. Rencana pembangunan jangka panjang 2006-2026 a. Terwujudnya perekonomian kota yang tangguh dan dinamis, b. Terwujudnya masyarakat kota yang berilmu pengetahuan, menguasai teknologi, beriman dan bertaqwa serta mandiri c. Terwujudnya prasarana kota yang modern, handal dan asri. d. Tersedianya rencana tata ruang kota yang berkualitas e. Tersedianya prasarana dan sarana sosial serta ekonomi yang modern, handal dan asri khususnya di sektor perhubungan, pendidikan, kesehatan secara terintegrasi. f. Terbangunnya jaringan infrastruktur transportasi yang handal dan terintegrasi satu sama lainnya berbasis angkutan masal, melalui pengaktifan angkutan kereta api. g. Meningkatnya profesionalisme aparatur pemerintah kota. h. Tersedianya infrastruktur yang mampu sejajar dengan perkembangan jaman dan teknologi. i. Tersedianya berbagai fasilitas sosial ekonomi dan utilitas kota. j. Terciptanya ruang kota yang nyaman dengan ruang terbuka yang memadai untuk menjamin kualitas kesehatan dan hidup masyarakat kota. k. Terwujudnya sinergitas diantara berbagai pelaku pembangunankota, hususnya antara pemerintah-DPRD-Masyarakat-perguruan tinggi-pers-dunia usaha l. Terjaganya fungsi dan daya dukung ruang dalam rangka menjaga kualitas kehidupan sosial dan ekonomi secara selaras, serasi, seimbang, lestari dan asri. Universitas Sumatera Utara m. Meningkatnya partisipasi masyarakat dan dunia usaha secara berkesinambungan untuk menjaga kualitas lingkungan hidup, sehingga terlaksanannya keterpaduan pembangunan prasarana dan sarana dengan mengedepankan peran serta masyarakat secara luas dan keterpaduan antar wilayah dan antar aktor pembangunan. 4.1.3.4. Tujuan penataan ruang Adapun tujuan pemanfaatan ruang Kota Medan adalah: 1. Mencapai optimasi dan sinergi pemanfaatan sumberdaya secara berkelanjutan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat dan ketahanan nasional. 2. Menciptakan keserasian dan keseimbangan antara lingkungan dan sebaran kegiatan. 3. Meningkatkan daya guna dan hasil guna pelayanan atas pengembangan dan pengelolaan ruang. 4. Mewujudkan keseimbangan dan keserasian perkembangan antar bagian wilayah kota serta antar sektor dalam rangka mendorong pelaksanaan otonomi daerah. 5. Mewujudkan perlindungan fungsi ruang dan mencegah serta menanggulangi dampak negatif terhadap lingkungan. Kedudukan RTRW Kota Medan adalah sebagai: a dasar bagi kebijakan pemanfaatan ruang kota; b penyelaras strategi serta arahan kebijakan penataan ruang wilayah provinsi dengan kebijakan penataan ruang wilayah kota ke dalam struktur dan pola tata ruang wilayah kota; c penyelaras bagi kebijakan penataan ruang wilayah pengembangan; d pedoman bagi pelaksanaan perencanaan, pemanfaatan Universitas Sumatera Utara ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang; dan e dasar pertimbangan dalam penyelarasan penataan ruang dengan kabupatenkota lain yang berbatasan. RTRW Kota Medan berfungsi sebagai pedoman untuk: a perumusan kebijakan pokok pembangunan dan pemanfaatan ruang; b pengarahan dan penetapan lokasi investasi yang dilaksanakan pemerintah danatau masyarakat; c sebagai dasar dari penyusunan rencana detail tata ruang kota, rencana teknik ruang kota, rencana tata bangunan dan lingkungan, danatau rencana teknis; d penerbitan perijinan pembangunan, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang untuk wilayah yang belum diatur dalam rencana yang lebih rinci; e pelaksanaan pembangunan dalam memanfaatkan ruang bagi kegiatan pembangunan; dan f penyusunan indikasi program pembangunan yang lebih rinci.

4.2. Penggunaan Lahan Kota Medan