Kerangka Berfikir LANDASAN TEORI

f. Asas perhatian timbal balik, artinya bawahan yang berhasil mencapai tujuan dengan baik, maka pimpinan harus bersedia memberikan alat dan jenis motivasi. Tegasnya adalah kerja sama yang saling menguntungkan kedua belah pihak.

2.3.8 Alat-alat Motivasi

1. Materiil Insentif Alat motivasi yang diberikan berupa uang dan atau barang yang mempunyai nilai pasar, sehingga mampu memberikan kebutuhan ekonomis. Misalnya: kendaraan, rumah, dan lain-lain. 2. Nonmaterial Insentif Alat motivasi yang diberikan berupa barang atau benda yang tidak ternilai, jadi hanya memberikan kepuasan atau kebanggaan rohani saja. Misalnya: medali, piagam, bintang jasa, dan lain-lain. 3. Kombinasi Materiil Dan Nonmaterial Insentif Alat motivasi yang diberikan berupa materiil uang dan barang dan nonmateriil medali dan piagam, jadi memenuhi kebutuhan ekonomis dan kepuasan atau kebanggaan rohani.

2.4 Kerangka Berfikir

Kerangka berfikir merupakan gambaran secara skematis tentang arah penelitian yang dilakukan. Berkaitan dengan hal tesebut, perlu diketahui skema penelitian yang menggambarkan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan. Di dalam suatu perusahaan, kinerja merupakan hal yang terpenting. Setiap karyawan dituntut untuk dapat menampilkan kinerja yang baik dan memberikan kontribusi yang maksimal. Kinerja dipengaruhi oleh kondisi input dan proses sumber daya manusia sebagai faktor pendukung dalam menjalankan tugas. Kinerja merupakan hasil dari suatu proses bekerja. Dalam penelitian ini yang menjadi indikator kinerja adalah kualitas kerja, kuantitas, ketepatan waktu, efektivitas, kemandirian, dan komitmen kerja. Dalam hal ini, motivasi mempunyai pengaruh yang besar terhadap kinerja karyawan, karena keinginan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang lebih baik harus dikerjakan dengan penuh rasa tanggung jawab serta adanya minat dan daya pendorong untuk bekerja dengan baik, dari dalam diri individu maupun dari organisasi. Motivasi merupakan dorongan atau semangat yang membuat seseorang mempunyai tujuan dan ukuran standar yang akan dicapai. Indikator dari motivasi meliputi kebutuhan fisiologikal, kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan, dan kebutuhan aktualisasi diri. Namun hal tersebut perlu didukung dengan adanya sikap kepemimpinan yang dapat mempengaruhi orang lain untuk bekerja sama dengan baik guna mencapai tujuan tertentu yang diinginkan. Kepemimpinan dan motivasi saling terkait dalam mempengaruhi kinerja karyawan di dalam suatu perusahaan. Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi, menggerakkan, mengarahkan, mendorong, dan mengajak orang lain untuk bekerja sama dan mau bekerja secara produktif guna pencapaian tujuan tertentu, Indikator yang digunakan dalam variabel kepemimpinan yaitu: bersifat adil, memberi sugesti, mendukung tercapainya tujuan, sebagai katalisator, menciptakan rasa aman, sebagai wakil organisasi, sumber inspirasi, dan bersikap menghargai. Dari penjelasan di atas dapat digambarkan sebuah model kerangka berfikir sebagai berikut: Kepemimpinan X1 Indikatornya: a. Bersifat adil b. Memberikan sugesti c. Mendukung tercapainya tujuan d. Sebagai katalisator e. Menciptakan rasa aman Kinerja Karyawan Y f. Sebagai wakil dari organisasi Indikatornya: g. Sumber inspirasi a. Kualitas kerja h. Bersikap menghargai b. Kuantitas Wahjosumidjo, 1991:154 c. Ketepatan waktu d. Efektivitas e. Kemandirian Motivasi Kerja X2 f. Komitmen kerja Indikatornya: Bernardin dalam Robbins, a. Kebutuhan fisiologikal 1998:260 b. Kebutuhan rasa aman c. Kebutuhan sosial d. Kebutuhan penghargaan e. Kebutuhan aktualisasi diri A.H. Maslow Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berfikir

2.5 Hipotesis