2.3.5 Metode-metode
Motivasi
a. Motivasi Langsung Direct Motivation, adalah motivasi materiil dan nonmateriil yang diberikan secara langsung kepada setiap
individu karyawan untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasannya. Jadi sifatnya khusus, seperti memberikan pujian, penghargaan,
bonus, piagam, tunjangan hari raya, dan bintang jasa. b. Motivasi Tidak Langsung Indirect Motivation, adalah motivasi
yang diberikan hanya merupakan fasilitas-fasilitas yang mendukung serta menunjang gairah kerja atau kelancaran tugas, sehingga para
karyawan betah dan bersemangat melakukan pekerjaannya.
2.3.6 Jenis-jenis
Motivasi
a. Motivasi Positif Insentif Positif Manajer memotivasi bawahan dengan memberikan hadiah kepada
mereka yang berprestasi baik. Dengan motivasi positif ini, semangat kerja bawahan akan meningkat, karena manusia pada umumnya
senang menerima yang baik-baik saja. b. Motivasi Negatif Insentif Negatif
Manajer memotivasi bawahannya dengan memberikan hukuman kepada mereka yang pekerjaannya kurang baik prestasi rendah.
Dengan motivasi negatif ini, semangat kerja bawahan dalam jangka waktu pendek akan meningkat, karena mereka takut dihukum. Tetapi
untuk jangka waktu panjang dapat berakibat kurang baik.
Dalam kenyataannya, kedua jenis motivasi ini sering digunakan oleh manajer suatu perusahaan. Penggunaan kedua jenis motivasi ini harus tepat
dan seimbang agar dapat meningkatkan semangat kerja karyawan. Motivasi positif efektif digunakan untuk jangka panjang, sedangkan motivasi negatif
efektif digunakan untuk jangka pendek saja.
2.3.7 Asas-asas Motivasi
a. Asas mengikutsertakan, artinya mengajak bawahan untuk ikut berpartisipasi dan memberikan kesempatan kepada mereka
mengajukan pendapat, rekomendasi dalam proses pengambilan keputusan.
b. Asas komunikasi, artinya menginformasikan secara jelas tentang tujuan yang ingin dicapai, cara-cara mengerjakannya dan kendala-
kendala yang dihadapi dalam perusahaan. c. Asas pengakuan, artinya memberikan penghargaan, pujian, dan
poengakuan yang tepat serta wajar kepada bawahan atas prestasi kerja yang dicapainya.
d. Asas wewenang yang didelegasikan, artinya memberikan kewenangan dan kepercayaan diri pada bawahan, bahwa dengan
kemampuan dan kreatifitasnya, ia mampu mengerjakan tugas-tugas dengan baik.
e. Asas adil dan layak, artinya bahwa alat dan jenis motivasi yang diberikan harus berdasarkan atas keadilan dan kelayakan terhadap
semua karyawan.
f. Asas perhatian timbal balik, artinya bawahan yang berhasil
mencapai tujuan dengan baik, maka pimpinan harus bersedia memberikan alat dan jenis motivasi. Tegasnya adalah kerja sama yang
saling menguntungkan kedua belah pihak.
2.3.8 Alat-alat Motivasi