Tujuan dan Manfaat Penelitian Kerangka Pemikiran

dan kearifan konselor sekolah. Kearifan konselor sekolah yang dimaksud adalah mengenai pertimbangan efektifitas dan efisiensi pemberian layanan. Pertimbangan efektifitas pelaksanaan layanan disini memperhatikan potensi keberhasilan layanan yang akan dilakukan dan kesesuaian layanan yang akan dilakukan dengan kebutuhan siswa. Sedangkan pertimbangan efisiensi biasanya berkaitan dengan waktu pelaksanaan layanan diupayakan dapat menghemat waktu karena siswa yang akan dibantu tidak hanya satu siswa, tapi masih ada siswa lain yang juga membutuhkan layanan bimbingan dan konseling. Penelitian ini menggunakan layanan bimbingan kelompok karena, dengan layanan ini siswa-siswa yang memiliki masalah terhadap kemandirian belajar yang rendah dapat membandingkan potensinya dengan siswa lain. Melalui dinamika kelompok dan interaksi yang aktif, siswa juga mampu mengembangkan sikap-sikap positifnya seperti tanggung jawab dan disiplin, selain itu juga dapat menghilangkan beban-beban moril seperti malu, takut, agresif dan lain sebagainya. Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh Prayitno 2004:114 bahwa bimbingan dan konseling sebagai bagian yang tak dapat dipisahkan dari proses pendidikan dan merupakan bagian terdekat dengan siswa saat berada di lingkungan sekolah yang memiliki tugas untuk memandirikan siswa”. Menurut Sukardi 2008:64, layanan bimbingan kelompok merupakan layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik secara bersama- sama memperoleh berbagai bahan dari narasumber tertentu yang berguna untuk menunjang kehidupannya sehari-hari baik individu maupun sebagai pelajar, anggota keluarga dan masyarakat serta untuk pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Selain itu dengan adanya dinamika kelompok, setiap siswa dapat mengemukakan saran, tanggapan serta pendapatnya masing-masing dan selanjutnya pemimpin kelompok sebagai mediator menyediakan informasi- informasi yang bermanfaat agar dapat membantu siswa mencapai perkembangan yang optimal. Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kemandirian belajar siswa dapat ditingkatkan dengan menggunakan bimbingan kelompok. Melalui bimbingan kelompok dapat mengajari siswa untuk belajar mandiri mengemukakan pendapat, keterbukaan, hubungan yang hangat, serta partisipasi dan keterlibatan siswa dalam kelompok. Hal tersebut merupakan upaya untuk mengembangkan kemandirian siswa. Berikut dapat digambarkan alur kerangka pikir dalam penelitian ini : Gambar 1.1 Kerangka Pikir Penelitian Kemandirian belajar rendah Layanan Bimbingan Kelompok Kemandirian belajar tinggi Gambar tersebut memperlihatkan bahwa siswa kelas VII SMP Negeri 3 Bandar Lampung tahun ajaran 20152016 yang memiliki kemandirian belajar yang rendah diberikan layanan bimbingan kelompok sebagai upaya meningkatkan kemandirian belajarnya. Dengan mengembangkan kemampuan setiap anggota untuk saling berbagi informasi, berbagi pengalaman dan menambah wawasan dengan menggunakan dinamika kelompok didalam layanan bimbingan kelompok untuk meningkatkan kemandirian belajar siswa tersebut, sehingga dapat diperoleh hasil belajar yang optimal.

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah jawaban atau dugaan sementara dari suatu permasalahan penelitian, dimana jawaban dari dugaan tersebut bisa dibuktikan dengan data- data yang telah dikumpulkan peneliti. Menurut Nazir 2011: 151 menyebutkan bahwa hipotesis adalah pernyataan yang diterima secara sementara sebagai suatu kebenaran sebagaimana adanya, pada saat fenomena dikenal dan merupakan dasar kerja serta panduan dalam verifikasi. Berdasarkan hipotesis penelitian di atas maka penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut : Ha :kemandirian belajar siswa dapat ditingkatkan dengan menggunakan layanan bimbingan kelompok pada siswa kelas VII SMP N 3 Bandar Lampung tahun pelajaran 20152016 Ho :kemandirian belajar siswa tidak dapat ditingkatkan dengan menggunakan layanan bimbingan kelompok pada kelas VII SMP N 3 Bandar Lampung tahun pelajaran 20152016 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan pustaka adalah teori-teori relevan yang dapat digunakan untuk menjelaskan tentang objek yang akan diteliti. Penelitian ini berjudul “Peningkatan Kemandirian Belajar dengan Menggunakan Layanan Bimbingan Kelompok pada Siswa Kelas VII di SMP Negeri 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 20152016” maka peneliti menggunakan teori-teori yang berhubungan dengan kemandirian belajar dan bimbingan kelompok.

A. Kemandirian Belajar dalam Bidang Bimbingan Belajar 1. Pengertian bidang bimbingan belajar

Menurut Sukardi 2008:62 mengatakan bahwa layanan bimbingan konseling dalam bidang bimbingan belajar memungkinkan peserta didik mengembangkan diri berkenaan dengan sikap dan kebiasaan belajar yang baik, materi belajar yang cocok dengan kecepatan dan kesulitan belajarnya, serta berbagai aspek tujuan dan kegiatan belajar lainnya sesuai dengan perkembangan ilmu, teknologi dan kesenian. Bidang bimbingan belajar merupakan pemberian bantuan kepada siswa dalam mengembangkan diri, sikap, dan kebiasaan belajar yang baik, untuk menguasai pengetahuan dan ketrampilan serta menyiapkan pendidikan yang lebih tinggi. Bimbingan belajar adalah bimbingan dalam hal menemukan cara belajar yang tepat, dalam memilih program studi yang sesuai dan dalam mengalami kesulitan-kesulitan yang timbul dalam belajar. Bidang belajar dapat dirinci menjadi pokok-pokok sebagai berikut: 1. Pemantapan sikap dan belajar yang efektif dan efisien serta produktif baik dalam mencari informasi dari beragai sumber belajar, bersikap terhadap guru, mengerjakan tugas, mengembangkan ketrampilan, dan menjalani program penilaian. 2. Pemantapan sistem belajar dan berlatih, baik secara mandiri maupun berkelompok. 3. Pemantapan penguasaan materi program belajar di sekolah sesuai dengan perkembangan ilmu teknologi, dan kesenian. 4. Pemantapan pemahaman dan pemanfaatan kondisi fisik, sosial, dan budaya yang ada di lingkungan sekitar. 5. Orientasi belajar di perguruan tinggi Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa layanan bimbingan belajar adalah layanan yang diberikan oleh bimbingan dan konseling atau guru agar siswa dapat mengembangkan dan menyelesaikan masalah dirinya berkenaan dengan sikap dan kebiasaan belajar. Selain itu siswa juga dapat memantapkan sikap belajar, sistem belajar, penguasaan materi, pemahaman dan pemanfaatan kondisi serta orientasi belajar.

2. Tujuan Bimbingan Belajar

Adapun tujuan dari bidang bimbingan belajar yaitu: 1. Agar siswa bertanggung jawab menilai kemampuannya sendiri dan menggunakan pengetahuan mereka secara efektif bagi dirinya. 2. Agar siswa menjalani kehidupannya sekarang secara efektif dan menyiapkan dasar kehidupan masa depannya sendiri. 3. Agar semua potensi siswa berkembang secara optimal meliputi semua aspek pribadinya sebagai individu yang potensial. Menurut Skinner Hamalik, 2010:195 mengatakan bahwa bimbingan bertujuan untuk menolong setiap individu dalam membuat pilihan dan menentukan sikap yang sesuai dengan kemampuan, minat, dan kesempatan yang ada yang sejalan dengan nilai-nilai sosialnya. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan layanan bimbingan belajar untuk mengarahkan siswa agar memiliki sikap tanggung jawab, dan mampu menggunakan potensi didalam dirinya secara maksimal.

3. Fungsi Bimbingan Belajar

Fungsi dari bimbingan belajar menurut Hamalik 2010:196 yaitu: a Membantu individu untuk memperoleh gambaran yang objektif dan jelas tentang potensi, watak, minat, sikap, dan kebiasaannya agar ia dapat menghindarkan diri dari hal-hal yang tidak diinginkan. b Membantu individu untuk mendapatkan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, dan kemampuannya dan membantu

Dokumen yang terkait

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR BAHASA INGGRIS DENGAN MENGGUNAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 5 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 10 82

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR BAHASA INGGRIS DENGAN MENGGUNAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 5 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 12 76

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 8 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

1 4 62

MENINGKATKAN KONSEP DIRI POSITIF DENGAN MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 PUNGGUR LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 7 69

PENINGKATAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 1 LIWA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 2 36

PENINGKATAN ACADEMIC SELF MANAGEMENT DENGAN MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 5 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

1 6 70

PENINGKATAN MINAT BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

1 11 84

PENINGKATAN KETERAMPILAN BELAJAR MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 22 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 11 71

PENGGUNAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 01 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2015/2016

1 5 93

PENINGKATAN INTERAKSI SOSIAL DENGAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK PADA SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 3 NATAR TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 18 81