3. UHF Ultra High Frequency, bekerja pada frekuensi 868 MHz – 956 MHz.
4. Microwave, bekerja pada frekuensi 2,45 GHz.
2.1.1 RFID Tag
Sebuah tag RFID atau transponder Transmitter dan Responder terdiri atas sebuah mikrochip dan sebuah antena. Chip mikro itu dapat berukuran sekecil butir pasir,
seukuran 0.4 mm. Chip tersebut menyimpan nomor seri yang unik atau informasi lainnya. Pada Tag tersebut terdiri dari suatu Integrated circuit dan sebuah coupling
divice. Integrated circuit berfungsi menyimpan sebuah data khusus identifikasi dari suatu tag, sedangkan coupling device merupakan suatu interface dari RFID reader.
RFID transponder coil merupakan suatu elemen dari coupling device yang berfungsi sebagai transmitting antena.
Agar RFID Tag transponder dapat mengirimkan data identifikasi kepada reader, transponder perlu mendapat energi dari reader tersebut. Adapun gambar RFID
tag yang terdapat pada gambar 2.1.
Gambar 2.1 Tag RFID
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan catu daya, RFID tag dapat digolongkan menjadi 3 bagian yaitu : 1. Tag Aktif : yaitu tag yang catu dayanya diperoleh dari batere, sehingga
akan mengurangi daya yang diperlukan oleh pembaca RFID, dan teg akan dapat memberikan informasi yang lebih jauh. Kelemahan dari tipe
tag ini adalah harganya lebih mahal dan ukurannya lebih besar. 2. Tag Pasif : yaitu tag yang catu dayanya diperoleh dari medan yang
dihasilkan oleh pembaca RFID. Harganya lebih murah dan ukuranya lebih kecil, dan lebih ringan. Kelemahannya adalah tag hanya dapat
mengirimkan informasi dalam jarak yang dekat dan pembaca RFID harus menyediakan daya tambahan untuk Tag RFID.
3. Tag Semi Pasif : yaitu tag pasif yang menggunakan energi dari baterai tetapi tidak untuk menghasilkan sinyal untuk berkomunikasi dengan
Reader.
2.1.2 RFID Reader
RFID Reader memiliki high frekuensi module transmitter dan receiver, control modul dan juga coupling element coil dan microwave antena yang berfungsi
membangkitkan sinyal untuk mengaktifkan RFID tag, sehingga dapat melakukan pengiriman dan penerimaan data. Ketika sebuah RFID Tag melewati medan
elektromagnetik RFID reader, maka RFID tag tersebut akan mendeteksi sinyal pengaktifan dari reader dan mengirimkan sinyal balik untuk pemrosesan data yang telah
tersimpan dalam memori tag sebagai respon. RFID reader kemudian menterjemahkan
Universitas Sumatera Utara
data yang dikirimkan oleh RFID tag tersebut. Proses pembacaan kode-kode data yang terdapat pada RFID tag dilakukan dengan menggunakan gelombang radio, sehingga
proses pengidentifikasian menjadi lebih mudah oleh tag RFID. Hubungan antara RFID reader dengan RFID tag seperti pada gambar 2.2.
Gambar 2.2 Hubungan antara RFID reader dengan RFID tag
Reader merupakan komponen pengidentifikasi pada sistem RFID, dengan teknologi yang digunakan untuk memungkinkan reader dalam melacak dan
mengidentifikasi keberadaan tag. Reader yang beredar dipasaran sudah dikemas dalam reader module, tetapi ada beberapa perusahaan yang khusus menjual IC reader nya saja.
Pada gambar 2.3 ditunjukkan jenis RFID RDM 630.
Gambar 2.3 RFID Reader RDM 630
Universitas Sumatera Utara
RFID RDM 630 menggunakan antarmuka komunikasi UART. Pada gambar 2.4 menunjukkan skema komunikasi data dari RFID RDM 630.
Gambar 2.4 Skema Komunikasi Data RFID RDM 630
2.2 Mikrokontroler ATmega 8535