semua lubang. Biakan sel diinkubasi dalam inkubator pada suhu 37 C dengan 5 CO
2
. Pengamatan dilakukan setiap hari selama 7 hari. Titer antibodi ditentukan dari
pengenceran tertinggi serum yang mampu menetralisasi efek sitopatik.
3.3.5 Analisis Data
Karakteristik uji dari antibodi anti-idiotipe dianalisis secara deskriptif yaitu berdasarkan gambaran hasil yang diperoleh dan secara statistik dengan menggunakan
metode Mann Whitney dengan soft ware SPSS-16 dengan tingkat kepercayaan P-
value 0.05. Mann Whitney adalah metode statistik yang digunakan untuk membedakan
dua parameter dengan data non parametrik. Salah satu indikasi untuk mengetahui suatu data parametrik atau tidak adalah dengan melihat sebaran data distribusi normal berarti
parametrik Field 2005.
IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Reidentifikasi Vaksin AI H5N1
Vaksin AI H5N1 inaktif strain Legok diekstraksi RNAnya dan diidentifikasi subtipe virus AI-nya berdasarkan gen hemaglutinin HA dan neuraminidase NA.
Reidentifikasi ini penting dilakukan untuk mengetahui bahwa master seed yang digunakan memiliki hemaglutinin H5 dan neuraminidase N1. Vaksin AI yang beredar di
Indonesia harus terdaftar di Departemen Pertanian dan diuji mutunya di BBPMSOH Lampiran 1. Spesifikasi master seed yang digunakan dalam produksi vaksin harus
identik dengan keterangan dalam label vaksin Ditjennak 2007. Reidentifikasi vaksin AI H5N1 inaktif strain Legok dengan uji RT-PCR
menggunakan primer H5 Lee Suarez 2004 dan primer N1 menunjukkan hasil positif terhadap virus AI subtipe H5N1. Gambaran pita DNA H5 berada pada 55 pb sesuai
dengan primer subtipe H5 Gambar 8 dan pita DNA N1 berada pada 120 pb sesuai dengan primer subtipe N1 Gambar 9. Hasil ini menunjukkan bahwa vaksin tersebut
menggunakan master seed H5N1. Master seed ini adalah virus AI yang berasal dari isolat lapang saat wabah AI pertamakali terjadi di Indonesia. Isolat berasal dari ayam
yang terinfeksi oleh virus AI subtipe H5N1 dari daerah Legok, Banten. Penggunaan isolat tersebut sebagai master seed vaksin produksi lokal merupakan kebijakan
pemerintah RI saat keadaan darurat untuk mengatasi wabah AI saat itu walaupun master seed vaksin AI yang direkomendasikan oleh OIE harus berasal dari isolat virus yang Low
Pathogenic Avian Influenza LPAI OIE 2004.
Beberapa kejadian menunjukkan bahwa tidak semua primer H5 dapat digunakan untuk melacak subtipe H5N1. Konfirmasi yang paling tepat untuk menentukan primer
adalah dengan mengetahui urutan nukleotida gen HA dan NA Suwarno et al. 2006.