Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

5. Dalam usaha yang sudah mapan, manajemen perusahaan memerlukan keahlian dalam mengintegrasikan serta membedakan kegiatan-kegiatan usaha.

2.4. Penelitian Terdahulu

Hidayat 2012 dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Daya Saing Ekonomi Kota medan” skala prioritas untuk infrastruktur yang harus diperhatikan adalah ketersediaan dan kualitas jalan, pelabuhan laut dan udara. Skala prioritas faktor ekonomi daerah adalah potensi ekonomi melalui daya beli masyarkat dan laju pertumbuhan ekonomi. Faktor sistem keuangan yang menjadi skala prioritas adalah kinerja lembaga keuangan. Santoso 2009 dalam penelitiannya yang berjudul “Pengembangan Daya Saing Ekonomi Kota Jawa Timur” menyimpulkan tiap KabupatenKota di Provinsi Jawa Timur memiliki kemampuan daya saing, hal tersebut di lihat dari munculnya hasil skor daya saing tiap KabupatenKota. Irawati 2012 dalam penelitiannya yang berjudul “Pengukuran Tingkat Daya Saing Daerah Berdasarkan Variabel Perekonomian Daerah, Variabel Infrastruktur dan Sumber Daya Alam, SertaVariabel Sumber Daya Manusia di Wilayah Sulawesi Tenggara”sejalan dengan fungsi yang diteapkan dalam bentuk kebijakan pemerintah daerah, di antaranya sebagai pusat pengembangan wilayah dan pusat kegiatan nasional dan lokal, daya saing setiap KabupatenKota akan memberikan kemudahan pelayanan dan penjalaran perkembangan wilayah sekitarnya. Hadi 2010 dalam penelitiannya yang berjudul “Analisi Daya Saing Daerah KabupatenKota di Provinsi Riau” indikator transportasi dan komunikasi Universitas Sumatera Utara mengatakan perekonomian penduduk, dan indikator kesenjangan daerah berkorelasi secara nyata dengan seluruh indikator daya saing daerah yang dianalisis. Hal ini mengindikasikan bahwa tiga indikator inilah yang hendaknya paling diprioritas dalam rangka mempercepat peningkatan daya saing kabupatenkota di Provinsi Riau. Kuncoro 2005 dalam penelitiannya yang berjudul “Daya Tarik Investasi dan Pungli di DIY” menyebutkan bahwa menurut persepsi yang berlaku di DIY faktor kelembagaan memiliki daya tarik investasikegiatan berusaha di DIY, kemudian diikuti faktor infrastruktur dan faktor sosial politik. KPPOD 2005 dalam meneliti daya tarik investasi kabupatenkota di Indonesia dengan menggunakan variabel kelembagaan, sosial politik, ekonomi daerah, tenaga kerja dan produktivitas, serta variabel infrastruktur fisik. Millah 2013 dalam penelitiannya yang berjudul “ Analisis Daya Saing Daerah di Jawa Tengah” tingkat daya saing daerah di Jawa Tengah mempunyai kemampun daya saing dimana masing-masing kota memiliki karakteristik perekonomian, infrastruktur, dan sumber daya alam, serta sumber daya manusia yang berbeda-beda. Masing-masing kota berusaha untuk meningkatkan perekonomian dan pembangunan daerahnya secara maksimal agar mampu bersaing dengan daerah lainnya. Universitas Sumatera Utara

a. Kerangka Konseptual