62
dalam jaringan urat daging ikan olive flounder dan black rockfish terdeteksi 0,5- 2,1 µgg.
Formaldehid yang dipakai untuk membuat bahan bufer formalin merupakan bahan kimia yang umum digunakan dalam proses inaktifasi sediaan
vaksin. Fungsi formaldehid adalah untuk menstabilkan komponen protein atau untuk inaktifasi molekul toksin dari bakteri. Formaldehid bereaksi dengan grup
asam amino lisin yang merupakan produk tidak stabil membentuk ikatan metilen methylene bridge sehingga menjadi grup asam amino yang stabil, reaksi ini
dapat terbentuk antar asam amino dengan molekul yang sama sehingga membentuk ikatan silang antar internal protein atau antara dua molekul
membentuk ikatan dimer senyawa kimia yang terdiri dari dua molekul monomer yang identik dan terikat bersama-sama Sato et al. 1984.
3 Protein Vaksin
Tabel 7 memperlihatkan berat protein sediaan vaksin A. hydrophila hasil inaktifasi dengan bufer formalin 3 dari jenis sediaan sel utuh adalah 0,53
mgmL, sediaan ECP 1,93 mgmL, sediaan crude supernatan 1,99 mgmL, serta sediaan broth 2,12 mgmL.
Tabel 7 Berat protein sediaan vaksin yang diinaktifasi dengan bufer formalin 3
Nama Berat protein mgmL
A. hydrophila
S. agalactiae
Sel utuh 0,53
1,37 ECP
1,93 1,89
Crude supernatan 1,99
1,88 Broth
2,12 2,11
Berat protein sediaan vaksin S. agalactiae hasil inaktifasi dengan bufer formalin 3 dari jenis sediaan sel utuh adalah 1,37 mgmL, sediaan ECP 1,89
mgmL, sediaan crude supernatan 1,88 mgmL, serta sediaan broth 2,11 mgmL. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sediaan vaksin broth memiliki berat protein
yang lebih besar dibandingkan dengan sediaan vaksin crude supernatan, ECP, maupun sel utuh. Penghitungan berat protein dapat dilihat pada Lampiran 5.
63
97 kDa 66 kDa
45 kDa 30 kDa
20,1 kDa 14,4 kDa
97 kDa 66 kDa
45 kDa 30 kDa
20,1 kDa 14,4 kDa
M 1 2 3 4
Gambar 21 SDS-PAGE sediaan vaksin bakteri Aeromonas hydrophila AHL0905- 2 M Marker 1 broth A. hydrophila 2 sel utuh A. hydrophila 3
ECP A. hydrophila 4 crude supernatan A. hydrophila.
M 1 2 3 4
Gambar 22 SDS-PAGE sediaan vaksin bakteri Streptococcus agalactiae N
14
G
M Marker 1 broth S. agalactiae 2 crude supernatan S. agalactiae 3 sel utuh S. agalactiae 4 ECP S. agalactiae.
Gambar 21 menunjukkan pita protein untuk sediaan sel utuh A. hydrophila yang diinaktifasi dengan bufer formalin 3 terdapat 14 pita yaitu 119,57; 94,39;
82,76; 72,57; 58,81; 45,22; 40,71; 32,99; 26,73; 22,83; 19,00; 17,10; 15,00; dan 12,81 kDa. Sediaan ECP terdapat 2 pita yaitu 55,80 dan 17,10 kDa. Sediaan crude
supernatan terdapat 3 pita yaitu 94,39; 55,80 dan 17,10 kDa. Sediaan broth yang diinaktifasi dengan bufer formalin 3 terdapat 7 pita yaitu 136,36; 119,57; 87,23;
55,80; 25,36; 19,00; dan 14,61 kDa Tabel 8. Penghitungan berat molekul protein A. hydrophila hasil SDS-PAGE dapat dilihat pada Lampiran 6.