BAB 4 HASIL PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Jiwa Tuntungan Medan dengan jumlah subjek sebanyak 29 orang penderita gangguan jiwa. Subjek kemudian
diperiksa kondisi kebersihan mulut dengan menggunakan pemeriksaan level higiene oral OHIS dan kebutuhan perawatan periodontal yang diukur menggunakan Indeks
Periodontal Komunitas untuk Kebutuhan Perawatan Community Indeks of Periodontal Treatment Needs CPITN. Data hasil penelitian disajikan dalam bentuk
tabel.
4.1 Data Demografis Subjek Penelitian di Rumah Sakit Jiwa Tuntungan
Data demografis subjek penelitian terdiri dari jenis kelamin, usia, kebiasaan merokok dan mengkonsumsi obat antipsikosis dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Distribusi data demografis subjek penelitian
Variabel n
Jenis kelamin Laki-laki
Perempuan Usia
20 - 30 tahun 31 - 40 tahun
41 - 50 tahun 51 - 60 tahun
15 14
6 14
5 4
51,7 48,3
20,7 48,3
17,2 13,8
Universitas Sumatera Utara
Kebiasaan merokok Ya
Tidak Konsumsi obat antipsikosis
Ya Tidak
7 22
29 24,1
75,9
100
Tabel 4.1 menunjukkan subjek penelitian berjumlah 29 orang. Hal ini disebabkan sewaktu penelitian salah satu subjek yang telah menyatakan kesediaannya
dengan menandatangani Informed Consent telah menolak untuk dilakukan pemeriksaan. Subjek terdiri dari laki-laki 15 orang 51,7 dan perempuan 14 orang
48,3. Usia subjek tertinggi adalah 54 tahun sedangkan usia terendah adalah 21 tahun. Usia subjek terbanyak adalah sekitar 31 - 40 tahun 14 orang, 48.3 dan
paling sedikit pada usia subjek 51 – 60 tahun 4 orang, 13.8. Selain itu,
berdasarkan kebiasaan merokok, 22 orang 75,9 tidak mempunyai kebiasaan merokok manakala hanya 7 orang 24,1 mempunyai kebiasaan rokok. Keseluruhan
subjek dilaporkan mengkonsumsi obat antipsikosis. Gambaran klinis rongga mulut subjek penelitian ditunjukkan pada Gambar
4.1 dan 4.2.
Universitas Sumatera Utara
A B
C
Gambar 4.1. Gambaran klinis rongga mulut subjek laki-laki berusia 37 tahun.
A. Pandangan frontal B. Pandangan palatal C. Pandangan lingual
A B
C
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.2.
Gambaran klinis rongga mulut subjek perempuan berusia 52 tahun.
A. Pandangan frontal B. Pandangan palatal C. Pandangan lingual
Gambar 4.1 menunjukkan gambaran klinis rongga mulut salah satu subjek laki-laki berusia 37 tahun dengan Indeks Debris 3 buruk dan skor level higiene oral
OHIS 3 yang termasuk kategori buruk. Jika dihubungkan dengan kebutuhan perawatan periodontal berdasarkan CPITN maka pada subjek tersebut termasuk skor
4 poket ≥ 6mm, perbaikan higiene oral, skeling dan perawatan komprehensif. Secara umum terlihat hampir seluruh gigi mengalami inflamasi, kehilangan
perlekatan klinis, terdapat kalkulus supra dan subgingiva dan stein berwarna coklat kehitaman karena pasien memiliki kebiasaan merokok.
Gambar 4.2 menunjukkan gambaran klinis rongga mulut salah satu subjek perempuan berusia 52 tahun dengan Indeks Debris 2 sedang dan skor level higiene
oral OHIS 3 yang termasuk kategori buruk. Jika dihubungkan dengan kebutuhan perawatan periodontal berdasarkan CPITN maka pada subjek tersebut termasuk skor
4 poket ≥6mm, perbaikkan higiene oral, skeling dan perawatan komprehensif. Secara umum terlihat hampir seluruh gigi mengalami inflamasi, kehilangan
perlekatan klinis dan terdapat kalkulus supra dan subgingiva. Gambaran klinis di atas juga menunjukkan terdapat gigi tiruan cekat pada gigi 11, 12, 14, 15 dan 16 namun
kondisinya tidak baik akibat oral higiene subjek yang buruk dan adanya penyakit periodontal.
4.2 Gambaran Perawatan Gigi dan Kebiasaan Oral