Jenis Penelitian Lokasi Penelitian Waktu penelitian Populasi Besar sampel Alat dan bahan Metode Pengumpulan Data

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan adalah bentuk deskriptif analitik untuk mengetahui kondisi kebersihan mulut dan kebutuhan perawatan periodontal penderita gangguan jiwa.

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Jiwa Tuntungan Medan, Sumatera Utara.

3.3 Waktu penelitian

Penelitian ini dilakukan dari bulan Februari hingga Mei 2015.

3.4 Populasi

Subjek dalam penelitian ini adalah penderita gangguan jiwa di Rumah Sakit Jiwa Tuntungan berjenis kelamin laki-laki dan perempuan yang memiliki kriteria seperti berikut : a Kriteria inklusi: 1. Penderita skizofrenia 2. Menjalani rawat inap 2 - 5 tahun 3. Kooperatif 4. Usia 20 – 60 tahun b Kriteria eksklusi: 1. Mempunyai penyakit sistemik 2. Mempunyai catatan kriminal 3. Agresif dan pasien dengan kecenderungan bunuh diri Universitas Sumatera Utara

3.5 Besar sampel

Sampel penelitian ini diambil dari populasi penderita gangguan jiwa yang mendapat perawatan di Rumah Sakit Jiwa Tuntungan dengan perhitungan jumlah sampel untuk penelitian ini menggunakan rumus; n = Zα 2 . P . Qd 2 Keterangan : Z α = simpangan baku alpa, untuk α sebesar 5, maka Zα = 1,96 P = proporsi kasus dari penelitian sebelumnya Q = 1- P d = selisih yang diharapkan Maka jumlah sampel yang dibutuhankan dalam penelitian ini adalah : n = 1,96 2 0.211-0.21 1.5 2 = 30 orang

3.6 Alat dan bahan

A. Alat 1. Prob WHO 2. Prob UNC 3. Kaca mulut 4. Pinset 5. Sonde 6. Neirbekken 7. Gelas kumur B. Alat Tulis 1. Form penelitian Universitas Sumatera Utara 2. Pulpen C. Bahan 1. Masker 2. Hand scone 3. Kapas 4. Tisu 5. Dettol 6. Aqua

3.7 Metode Pengumpulan Data

1. Subjek yang telah memenuhi kriteria inklusi diberi penjelasan mengenai prosedur penelitian yang akan dilakukan serta menandatangani lembar Informed Consent dan mengisi kuesioner lampiran 4 dan 5. 2. Pemeriksaan klinis untuk menentukan status kebersihan mulut dinilai dengan Indeks Debris dan level higiene oral berdasarkan Simplified Oral Hygiene Index OHIS. Kebutuhan perawatan periodontal dinilai berdasarkan Community Index of Periodontal Treatment Needs CPITN. Teknik dan kriteria kedua indeks tersebut adalah sebagai berikut: a Level higiene oral Simplified Oral Hygiene Index OHIS - Pemeriksaan level higiene oral dilakukan untuk mengetahui tingkat kebersihan mulut melalui pengukuran indeks debris dan indeks kalkulus. - Alat yang digunakan adalah kaca mulut dan sonde berbentuk sabit saja tanpa menggunakan zat pewarna plak. Setiap permukaan gigi dibagi secara horizontal atas sepertiga gingiva, sepertiga tengah dan sepertiga inisial. Untuk mengukur skor Indeks Debris, sonde ditempatkan pada sepertiga gingiva. - Pemeriksaan dilakukan terhadap 6 gigi indeks yaitu 16, 21, 24, 36, 41, 44. Bila gigi indeks yang akan diperiksa tidak erupsi, mengalami karies yang besar atau sudah dicabut maka digunakan Universitas Sumatera Utara gigi disebelahnya. Pemberian skor dilakukan pada daerah vestibular dan oral gigi indeks. Kriteria skor Indeks Debris dan Kalkulus ditunjukkan pada Tabel 3.1 dan 3.2. - Kriteria penilaian Indeks Debris adalah seperti dalam Tabel 3.1. Tabel 3.1 Kriteria skor Indeks Debris. Indeks Debris Skor Tidak dijumpai debris atau stein. Ada debris lunak menutupi tidak 13 permukaan gigi atau adanya stein bercak ekstrinsik tanpa debris dengan tidak memperhitungkan perluasannya. Adanya debris lunak menutupi 13 tetapi belum sampai 23 permukaan gigi. Adanya debris lunak menutupi lebih dari duapertiga permukaan gigi. 1 2 3 Skor debris bagi subjek dihitung dengan membagi jumlah skor debris dari semua gigi dengan jumlah gigi yang diperiksa dikali dua permukaan vesribular dan oral atau dapat dirumuskan sebagai berikut. Skor debris = Jumlah skor debris semua gigi yang diperiksa Jumlah gigi yang diperiksa x 2 permukaan - Kriteria penilaian indeks kalkulus adalah seperti pada Tabel 3.2. Tabel 3.2 Kriteria skor Indeks Kalkulus. Indeks Kalkulus Skor Universitas Sumatera Utara Tidak dijumpai kalkulus Adanya kalkulus supragingiva menutupi 13 permukaan gigi Adanya kalkulus supragingiva menutupi 13 tetapi belum melewati 23 permukaan gigi atau ada flek-flek kalkulus sub-gingiva sekeliling serviks gigi atau kedua- duanya. Adanya kalkulus supragingiva menutupi 23 permukaan gigi atau kalkulus sub-gingiva mengelilingi serviks gigi atau kedua-duanya. 1 2 3 Skor kalkulus = Jumlah skor kalkulus semua gigi yang diperiksa Jumlah gigi yang diperiksa x 2 permukaan - Debris yang melekat dan level higiene oral diklasifikasikan kepada tiga kategori berdasarkan Tabel 3.3 Tabel 3.3 Level kebersihan oral dari debris yang melekat dan level higiene oral Level kebersihan oral dari debris yang melekat Skor Debris Level higiene oral Skor OHIS Baik 0,0 – 0,6 Baik 0,0 -1,2 Sedang 0,7 – 1,8 Sedang 1,3 – 3,0 Jelek 1,9 – 3,0 Jelek 3,1 – 6,0 - OHIS merupakan hasil perjumlahan indeks debris dan indeks kalkulus. Rumus OHIS = Indeks debris + Indeks kalkulus b Indeks Periodontal Komunitas untuk Kebutuhan Perawatan Community Index of Periodontal Treatment Needs CPITN - Pemeriksaan status periodontal dan kebutuhan perawatan periodontal. Universitas Sumatera Utara - Menggunakan prob WHO Gambar 3.1 yang memiliki ujung bulat berdiameter 0,5 mm. Gambar 3.1. Prob WHO. 12 - Pemeriksaan dilakukan terhadap 6 gigi indeks yaitu 16, 21, 24, 36, 41, 44. Bila gigi indeks yang akan diperiksa tidak erupsi, mengalami karies yang besar atau sudah dicabut maka digunakan gigi disebelahnya. Hasil pemeriksaan pada tiap gigi tersebut diberi skor. Kriteria pemberian skor untuk menentukan status periodontal dan kebutuhan perawatan ditunjukkan pada Tabel 3.4. Tabel 3.4 Kriteria skor CPITN. Status Periodontal Kebutuhan Perawatan Universitas Sumatera Utara 0 = Periodonsium sehat 1 = Secara langsung atau dengan bantuan kaca mulut terlihat perdarahan gingival setelah probing 2 = Sewaktu probing terasa adanya kalkulus, tetapi seluruh bagian prob berwarna hitam masih terlihat. 3 = Poket dengan kedalaman 4 atau 5 mm tepi gingival berada pada bagian prob berwarna hitam 4 = Poket dengan kedalaman 6 mm bagian prob berwarna hitam tidak terlihat lagi 0=Tidak membutuhkan perawatan I = Memerlukan perbaikan oral higiene. II = Perbaikan oral higiene + skeling profesional. III= Perbaikan oral higiene + skeling profesional. IV= Perbaikan oral higiene + skeling profesional + perawatan komprehensif Keterangan : Bagian prob pada kalibrasi antara 3,5 mm sampai 5,5 mm. Perawatan komprehensif bisa berupa skeling dan penyerutan akar di bawah anastesi lokal, dengan atau tanpa prosedur untuk aksessibilitas.

3.8 Pengolahan dan Analisis Data