BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan adalah bentuk deskriptif analitik untuk mengetahui kondisi kebersihan mulut dan kebutuhan perawatan periodontal
penderita gangguan jiwa.
3.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Jiwa Tuntungan Medan, Sumatera Utara.
3.3 Waktu penelitian
Penelitian ini dilakukan dari bulan Februari hingga Mei 2015.
3.4 Populasi
Subjek dalam penelitian ini adalah penderita gangguan jiwa di Rumah Sakit Jiwa Tuntungan berjenis kelamin laki-laki dan perempuan yang
memiliki kriteria seperti berikut : a Kriteria inklusi:
1. Penderita skizofrenia 2. Menjalani rawat inap 2 - 5 tahun
3. Kooperatif 4. Usia 20
– 60 tahun b Kriteria eksklusi:
1. Mempunyai penyakit sistemik 2. Mempunyai catatan kriminal
3. Agresif dan pasien dengan kecenderungan bunuh diri
Universitas Sumatera Utara
3.5 Besar sampel
Sampel penelitian ini diambil dari populasi penderita gangguan jiwa yang mendapat perawatan di Rumah Sakit Jiwa Tuntungan dengan perhitungan
jumlah sampel untuk penelitian ini menggunakan rumus; n = Zα
2
. P . Qd
2
Keterangan : Z
α = simpangan baku alpa, untuk α sebesar 5, maka Zα = 1,96 P = proporsi kasus dari penelitian sebelumnya
Q = 1- P d = selisih yang diharapkan
Maka jumlah sampel yang dibutuhankan dalam penelitian ini adalah : n = 1,96
2
0.211-0.21 1.5
2
= 30 orang
3.6 Alat dan bahan
A. Alat 1. Prob WHO
2. Prob UNC 3. Kaca mulut
4. Pinset 5. Sonde
6. Neirbekken 7. Gelas kumur
B. Alat Tulis 1. Form penelitian
Universitas Sumatera Utara
2. Pulpen C. Bahan
1. Masker 2.
Hand scone 3. Kapas
4. Tisu 5. Dettol
6. Aqua
3.7 Metode Pengumpulan Data
1. Subjek yang telah memenuhi kriteria inklusi diberi penjelasan mengenai prosedur penelitian yang akan dilakukan serta menandatangani lembar
Informed Consent dan mengisi kuesioner lampiran 4 dan 5. 2. Pemeriksaan klinis untuk menentukan status kebersihan mulut dinilai
dengan Indeks Debris dan level higiene oral berdasarkan Simplified Oral Hygiene Index OHIS. Kebutuhan perawatan periodontal dinilai
berdasarkan Community Index of Periodontal Treatment Needs CPITN. Teknik dan kriteria kedua indeks tersebut adalah sebagai berikut:
a Level higiene oral Simplified Oral Hygiene Index OHIS -
Pemeriksaan level higiene oral dilakukan untuk mengetahui tingkat kebersihan mulut melalui pengukuran indeks debris dan
indeks kalkulus. -
Alat yang digunakan adalah kaca mulut dan sonde berbentuk sabit saja tanpa menggunakan zat pewarna plak. Setiap permukaan gigi
dibagi secara horizontal atas sepertiga gingiva, sepertiga tengah dan sepertiga inisial. Untuk mengukur skor Indeks Debris, sonde
ditempatkan pada sepertiga gingiva. -
Pemeriksaan dilakukan terhadap 6 gigi indeks yaitu 16, 21, 24, 36, 41, 44. Bila gigi indeks yang akan diperiksa tidak erupsi,
mengalami karies yang besar atau sudah dicabut maka digunakan
Universitas Sumatera Utara
gigi disebelahnya. Pemberian skor dilakukan pada daerah vestibular dan oral gigi indeks. Kriteria skor Indeks Debris dan
Kalkulus ditunjukkan pada Tabel 3.1 dan 3.2. -
Kriteria penilaian Indeks Debris adalah seperti dalam Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Kriteria skor Indeks Debris.
Indeks Debris Skor
Tidak dijumpai debris atau stein. Ada debris lunak menutupi tidak 13 permukaan gigi atau
adanya stein bercak ekstrinsik tanpa debris dengan tidak memperhitungkan perluasannya.
Adanya debris lunak menutupi 13 tetapi belum sampai 23 permukaan gigi.
Adanya debris lunak menutupi lebih dari duapertiga permukaan gigi.
1
2
3
Skor debris bagi subjek dihitung dengan membagi jumlah skor debris dari semua gigi dengan jumlah gigi yang diperiksa dikali dua
permukaan vesribular dan oral atau dapat dirumuskan sebagai berikut.
Skor debris = Jumlah skor debris semua gigi yang diperiksa Jumlah gigi yang diperiksa x 2 permukaan
- Kriteria penilaian indeks kalkulus adalah seperti pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2 Kriteria skor Indeks Kalkulus.
Indeks Kalkulus Skor
Universitas Sumatera Utara
Tidak dijumpai kalkulus Adanya kalkulus supragingiva menutupi 13 permukaan
gigi Adanya kalkulus supragingiva menutupi 13 tetapi
belum melewati 23 permukaan gigi atau ada flek-flek kalkulus sub-gingiva sekeliling serviks gigi atau kedua-
duanya.
Adanya kalkulus supragingiva menutupi 23 permukaan gigi atau kalkulus sub-gingiva mengelilingi serviks gigi
atau kedua-duanya. 1
2
3
Skor kalkulus = Jumlah skor kalkulus semua gigi yang diperiksa Jumlah gigi yang diperiksa x 2 permukaan
- Debris yang melekat dan level higiene oral diklasifikasikan
kepada tiga kategori berdasarkan Tabel 3.3
Tabel 3.3 Level kebersihan oral dari debris yang melekat dan level higiene oral
Level kebersihan oral dari debris yang melekat
Skor Debris
Level higiene oral Skor
OHIS
Baik 0,0
– 0,6 Baik
0,0 -1,2 Sedang
0,7 – 1,8
Sedang 1,3
– 3,0 Jelek
1,9 – 3,0
Jelek 3,1
– 6,0
- OHIS merupakan hasil perjumlahan indeks debris dan indeks
kalkulus. Rumus OHIS = Indeks debris + Indeks kalkulus
b Indeks Periodontal Komunitas untuk Kebutuhan Perawatan Community Index of Periodontal Treatment Needs CPITN
- Pemeriksaan status periodontal dan kebutuhan perawatan periodontal.
Universitas Sumatera Utara
- Menggunakan prob WHO Gambar 3.1 yang memiliki ujung bulat berdiameter 0,5 mm.
Gambar 3.1.
Prob WHO.
12
- Pemeriksaan dilakukan terhadap 6 gigi indeks yaitu 16, 21, 24, 36, 41, 44. Bila gigi indeks yang akan diperiksa tidak erupsi,
mengalami karies yang besar atau sudah dicabut maka digunakan gigi disebelahnya. Hasil pemeriksaan pada tiap gigi tersebut diberi
skor. Kriteria pemberian skor untuk menentukan status periodontal dan kebutuhan perawatan ditunjukkan pada Tabel 3.4.
Tabel 3.4 Kriteria skor CPITN.
Status Periodontal
Kebutuhan Perawatan
Universitas Sumatera Utara
0 = Periodonsium sehat
1 = Secara langsung atau dengan bantuan kaca mulut terlihat perdarahan gingival
setelah probing
2 = Sewaktu probing terasa adanya kalkulus, tetapi seluruh bagian prob
berwarna hitam masih terlihat.
3 = Poket dengan kedalaman 4 atau 5 mm tepi gingival berada pada bagian prob
berwarna hitam
4 = Poket dengan kedalaman 6 mm bagian prob berwarna hitam tidak terlihat lagi
0=Tidak membutuhkan
perawatan I = Memerlukan perbaikan oral
higiene.
II = Perbaikan oral higiene + skeling
profesional. III= Perbaikan oral higiene +
skeling profesional.
IV= Perbaikan oral higiene + skeling
profesional + perawatan komprehensif
Keterangan : Bagian prob pada kalibrasi antara 3,5 mm sampai 5,5 mm.
Perawatan komprehensif bisa berupa skeling dan penyerutan akar di bawah anastesi lokal, dengan atau tanpa prosedur untuk aksessibilitas.
3.8 Pengolahan dan Analisis Data