Motivasi  belajar  juga  penting  diketahui  oleh  seorang  guru. Pengetahuan  dan  pemahaman  tentang  motivasi  belajar  pada  siswa
bermanfaat bagi guru, manfaat itu sebagai berikut: 1.
Membangkitkan,  meningkatkan,  dan  memelihara  semangat siswa untuk belajar sampai berhasil.
2. Mengetahui  dan  memahami  motivasi  belajar  siswa  di  kelas
bermacam-macam;  ada  yang  acuh  tak  acuh,  ada  yang  tak memusatkan perhatian, ada yang bermain sendiri, di samping
yang bersemangat untuk belajar. 3.
Meningkatkan  dan  menyadarkan  guru  untuk  memilih  satu diantara  bermacam-macam  peran  seperti  sebagai  penasihat,
fasilitator,  instruktur,  teman  diskusi,  penyemangat  atau pendidik.
4. Memberi
peluang  guru  untuk  “unjuk  kerja”  rekayasa paedagogi.
2.2.3  Fungsi Motivasi
Motivasi  dapat  menentukan  baik  tidaknya  dalam  mencapai tujuan  sehingga  semakin  besar  motivasinya  akan  semakin  besar
kesuksesan,  aktif,  tidak  mau  menyerah,  konsentrasi  tertuju  pada pelajaran, giat membaca buku untuk meningkatkan prestasi belajarnya.
Sebaliknya,  mereka  yang  motivasinya  lemah  tampak  acuh  tak  acuh, mudah  putus  asa,  konsentrasinya  tidak  tertuju  pada  pelajaran,  suka
mengganggu  kelas,  sering  meninggalkan  pelajaran,  akibatnya  banyak
mengalami  kesulitan  belajar.  Jadi,  motivasi  yang  berfungsi  sebagai pendorong  ini  mempengaruhi  sikap  apa  yang  seharusnya  anak  didik
ambil dalam rangka belajar Djamarah, 2008:157. Menurut Sardiman 2007:85, terdapat tiga fungsi motivasi, yaitu:
1.  Mendorong  manusia  berbuat,  jadi  sebagai  penggerak  atau motor  yang  melepaskan  energi.  Motivasi  dalam  hal  ini
merupakan  motor  penggerak  dari  setiap  kegiatan  yang  akan dikerjakan.
2.  Menentukan  arah  perbuatan,  yakni  kearah  tujuan  yang hendak
dicapai. Dengan
demikian motivasi
dapat memberikan  arah  dan  kegiatan  yang  harus  dikerjakan  sesuai
dengan rumusan tujuannya. 3.  Menyeleksi  perbuatan,  yakni  menentukan  perbuatan-
perbuatan  apa  yang  harus  dikerjakan  yang  serasi  guna mencapai  tujuan,  dengan  menyisihkan  perbuatan-perbuatan
yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Di  samping  itu  motivasi  dapat  berfungsi  sebagai  pendorong
usaha  dan  pencapaian  prestasi.  Seseorang  melakukan  suatu  usaha karena  adanya  motivasi.  Adanya  motivasi  yang  baik  dalam  belajar
akan  menunjukkan  hasil  yang  baik  Sardiman,  2008:85.  Adanya usaha  yang  tekun  dan  terutama  didasari  adanya  motivasi  seseorang
yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi yang baik. Intensitas
motivasi seorang siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi belajarnya.
2.2.4   Sifat Motivasi
Tugas guru adalah membangkitkan motivasi anak sehingga ia mau  belajar.  Menurut  Dimyati  2009:90  motivasi  seseorang  dapat
bersumber dari dalam diri individu motivasi intrinsik dan dari luar dirinya motivasi ekstrinsik.
1.  Motivasi intrinsik Motivasi  intrinsik  adalah  motivasi  yang  tumbuh  dari
dalam  diri  siswa  dan  berguna  dalam  situasi  belajar  yang fungsional  Hamalik,  2001:162.  Dalam  aktivitas  belajar,
motivasi  intrinsik  sangat  diperlukan  terutama  belajar  sendiri. Seseorang  yang  tidak  mempunyai  motivasi  intrinsik  sulit  sekali
melakukan  aktivitas  belajar  terus  menerus.  Seseorang  yang memiliki  motivasi  intrinsik  selalu  ingin  maju  dalam  belajar.
Keinginan itu dilatarbelakangi oleh pemikiran yang positif, bahwa semua  mata  pelajaran  yang  dipelajari  sekarang  akan  dibutuhkan
dan sangat kini dan di masa yang akan datang. Ada  Seseorang  yang  memiliki  minat  yang  tinggi  untuk
mempelajari suatu mata pelajaran, maka ia akan mempelajarinya dalam  jangka  waktu  tertentu.  Seseorang  itu  boleh  dikatakan
memiliki  motivasi  untuk  belajar.  Motivasi  itu  muncul  karena  ia membutuhkan  sesuatu  dari  apa  yang  dipelajarinya.  Motivasi
berhubungan  dengan  kebutuhan  seseorang  yang  memunculkan kesadaran  untuk  melakukan  aktivitas  belajar.  Bila  siswa
menyadari  bahwa  belajar  merupakan  suatu  alat  untuk  mencapai beberapa  tujuan  yang  dianggapnya  penting,  dan  bila  siswa
melihat  bahwa  hasil  dari  pengalaman  belajarnya  akan  membawa kemajuan pada dirinya, kemungkinan besar ia akan berminat dan
bermotivasi untuk mempelajarinya Slameto, 2010:180.
2.  Motivasi ekstrinsik Jenis metode ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar
individu,  apakah  karena  adanya  ajakan,  suruhan,  atau  paksaan dari  orang  lain,  sehingga  dengan  kondisi  yang  sedemikian
akhirnya  ia  mau  belajar.  Misalnya  seseorang  mau  balajar  karena ia disuruh oleh orang tuanya agar mendapat peringkat pertama di
kelasnya.  Motivasi  ekstrinsik  adalah  dorongan  terhadap  perilaku seseorang yang ada di luar perbuatan yang dilakukanya Dimyati,
2009:91. Motivasi  ekstrinsik  bukan  berarti  motivasi  yang  tidak
diperlukan  dan  tidak  baik  dalam  pendidikan.  Motiasi  ekstrinsik diperlukan  agar  anak  didik  mau  belajar.  Berbagai  macam  cara
dilakukan  agar  anak  didik  termotivasi  untuk  belajar.  Guru  yang berhasil mengajar adalah guru  yang pandai membangkitkan anak
didik  dalam  belajar  dengan  memanfaatkan  motivasi  ekstrinsik dalam berbagai bentuknya Djamarah, 2008:151.
2.2.5   Unsur-Unsur yang Mempengaruhi Motivasi Belajar