Reproduksi Aseksual Reproduksi Seksual

2.3.1 Reproduksi Aseksual

Reproduksi aseksual atau sering juga disebut reproduksi vegetatif merupakan suatu mekanisme penting dalam peningkatan jumlah individu dalam koloni karang yang dapat terjadi secara alami maupun buatan. Reproduksi aseksual yang umum terjadi adalah dengan formasi stolon, fragmentasi, pertunasan budding, dan pembelahan fission Fabricius dan Alderslade, 2001. Reproduksi aseksual dengan membentuk tunas terjadi pada jaring-jaring solenia yang terdapat dibagian basal tubuhnya. Solenia merupakan saluran yang menghubungkan polip karang lunak yang satu dengan yang lainnya Polip baru muncul dalam jaringan solenia ini sebagi polip sekunder yang bentuk dan ukurannya berbeda dengan polip primer.

2.3.2 Reproduksi Seksual

Reproduksi seksual karang lunak dilakukan dengan cara kawin. Sebagian besar karang lunak bersifat dioceous dimana kelamin jantan dan betina letaknya terpisah. Mekanisme reproduksi seksual karang lunak beragam yang didasari oleh penghasil gamet dan fertilisasi Richmond, 2001. Berdasarkan individu penghasil gamet, reproduksi seksual dapat dikategorikan sebagai berikut Harrison dan Wallace, 1990 : a. Gonokhorik, yaitu tipe karang lunak yang menghasilkan hanya gamet jantan atau betina dalam satu koloni selama hidupnya dioceous atau kelamin terpisah. b. Hermafrodit, yaitu tipe karang lunak yang koloninya dapat menghasilkan gamet jantan dan betina selama hidupnya. Berdasarkan mekanisme pertemuan telur dan sperma, dapat dibedakan menjadi : a. Brooding planulator yaitu telur dan sperma yang dihasilkan tidak dilepaskan ke kolom perairan. Ada dua tipe brooding yaitu internal brooding dan external brooding. Bila fertilisasi terjadi secara internal dimana zigot berkembang menjadi larva planula di dalam polip untuk kemudian dilepaskan disebut internal brooding Richmond, 2001. Ketika telur dikeluarkan di permukaan koloni karang lunak dan menunggu hingga terjadi fertilisasi disebut external brooding Hwang dan Song, 2007. b. Spawning yaitu melepaskan telur dan sperma ke kolom perairan sehingga terjadi fertilisasi broadcast spawning. Octocorallia yang memijah dengan menghasilkan telur dan dibuahi secara eksternal broadcast spawning adalah marga-marga Lobophytum, Sarcophyton, dan Sinularia, dan kebanyakan dari marga Alcyonium Yamazato et al., 1981; Babcock et al., 1986 dalam Sorokin, 1989. Marga-marga tersebut memiliki koloni-koloni biseksual. Autozoid sebagai polip yang fertil, memiliki alat kelamin atau gonad yang terpisah, masing-masing polip memiliki salah satu sel kelamin jantan atau betina. Gonad terdapat pada masing-masing mesenteri. Proses reproduksi seksual meliputi pelepasan telur atau sperma oleh masing-masing polip ke dalam air laut sehingga terjadi fertilisasi eksternal di luar tubuh polip. Planula yang terbentuk memiliki cilia atau bulu getar, kemudian berenang bebas mencari tempat perlekatan yaitu substrat dasar yang keras untuk selanjutnya tumbuh menjadi polip atau koloni baru. Manuputty, 2002 Gambar 4. Diagram ilustrasi polip yang mengandung gonad jantan dan betina dari Lobophytum crassum. Mesenteri yang terdiri dari dua kelompok oosit ditunjukkan di sebelah kanan polip yang mengandung gonad betina Yamazato et al., 1981.

2.4 Gametogenesis