Keadaan Penduduk Keadaan Iklim Keadaan Lahan Keadaan Tanah dan Jenis Tanah

60 Kecamatan Pacet dipilih sebagai kawasan agropolitan memiliki beberapa keunggulan komparatif dibandingkan dengan kawasan lainnya, karena 1 Letak lokasi strategis dilalui jalan raya negara yang menghubungkan Ibu Kota Propinsi Jawa Barat dengan Ibu Kota Negara Jakarta, 2 Penghasil komoditi unggulan sayuran dan tanaman hias, 3 Sebagai daerah pusat kegiatan pariwisata yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah relatif cepat Dinas Cipta Karya Kabupaten Cianjur, 2002. Desa inti lokasi kawasan agropolitan ditetapkan oleh Tim Kelompok Kerja Pokja Agropolitan Kabupaten Cianjur adalah Desa Sindangjaya dan Desa Sukatani, sedangkan wilayah hinterland meliputi tiga kecamatan, yaitu: Kecamatan Pacet, Cugenang dan Sukaresmi. Adapun luas lahan perdesaan di Kecamatan Pacet sebagaimana disajikan pada Tabel 4. Tabel 4. Luas Lahan Perdesaan di Kecamatan Pacet No Desa Luas Lahan ha Persentase 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Ciputri Ciherang Cipendawa Cibodas Gadog Sindanglaya Cipanas Sukatani Sindangjaya Cimacan Palasari Ciloto Batulawang Sukanagalih 486 560 896 509 234 251 153 269 434 636 379 431 1.908 763 6,14 7,08 11,34 6,44 2,96 3,17 1,93 3,40 5,49 8,04 4,79 5,45 24,12 9,65 Jumlah 7.909 100,00 Sumber: PODES Cianjur 2003

4.1.2. Keadaan Penduduk

Jumlah penduduk di Kecamatan Pacet terdapat 14 desa, yang terbesar terdapat di Desa Sindanglaya sebanyak 8.224 orang laki-laki dan 7.874 orang perempuan, dan sedikit terdapat di Desa Ciloto 3.845 orang laki-laki dan 3.694 orang perempuan, sebagaimana disajikan pada Tabel 5. 61 Tabel 5. Jumlah Penduduk Perdesaan di Kecamatan Pacet No Desa Jumlah Penduduk Laki-laki orang Jumlah Penduduk Perempuan orang Rasio Laki-laki dan Perempuan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Ciputri Ciherang Cipendawa Cibodas Gadog Sindanglaya Cipanas Sukatani Sindangjaya Cimacan Palasari Ciloto Batulawang Sukanagalih 4.553 6.646 7.768 4.125 5.123 8.224 6.312 5.212 5.332 8.123 5.426 3.845 5.770 7.935 4.554 6.473 7.990 4.078 4.820 7.874 6.084 4.943 4.995 7.788 5.363 3.694 5.488 7.437 1,00 1,03 0,97 1,01 1,06 1,04 1,04 1,05 1,07 1,04 1,01 1,04 1,05 1,07 Jumlah 84.394 81.581 14,48 Sumber: PODES Cianjur 2003

4.1.3. Keadaan Iklim

Kondisi suhu di Kecamatan Pacet terendah terdapat di Desa Sukatani antara 18-20 C dan tertinggi terdapat di Desa Sindangjaya sebesar 30 C. Kondisi suhu tersebut sangat sesuai untuk pengembangan tanaman sayuran dataran tinggi. Curah hujan rata-rata per tahun di kawasan agropolitan cukup tinggi dengan curah hujan terendah terdapat di Desa Batulawang dan Sukatani sebesar 3.000 mm per tahun dan curah hujan tertinggi terdapat di Desa Ciputri sebesar 3.536 mm per tahun.

4.1.4. Keadaan Lahan

Kecamatan Pacet berada di daerah Cianjur bagian utara berdasarkan sistem fisiografi dan dari hasil analisis monografi desa di Kecamatan Pacet menunjukkan mempunyai bentang lahan yang terdiri dari dataran seluas 3.213,66 ha 34,60 dan perbukitan 6.068 ha 65,38. Formasi bagian bentang bagian atas tersusun atas batu pasir tufa, breksi tufa, batu apung dan breksi tufa andesit, sedangkan formasi bentang bawah tersusun atas batu pasir tufa berlapis, tufa batu apung dengan sisipan liat, benafal dan breksi andesit. 62

4.1.5. Keadaan Tanah dan Jenis Tanah

Berdasarkan tingkat kesuburan luas lahan yang sangat subur dan subur seluas 8.272,87 ha 89,13, lahan dengan tingkat kesuburan sedang 782,33 ha 8,43, dan lahan yang tidak subur seluas 246,71 ha 2,98. Sehingga luas lahan yang tingkat kesuburannya sedang sampai dengan subur sebesar 97,56. Kondisi ini menunjukkan lahan di Kecamatan Pacet dan Cipanas sangat potensial untuk pengembangan kegiatan agribisnis Masterplan DPU Cianjur, 2002. Di Kecamatan Pacet yang mempunyai kedalaman solum tanah dalam 100-200 cm seluas 2.571 ha, sedangkan yang mempunyai solum sangat dangkal 50 cm seluas 831,6 ha. Kondisi solum tanah yang dalam merupakan potensi bagi pengembangan agribisnis Masterplan DPU Cianjur, 2002. Di lokasi penelitian terdapat enam jenis tanah, yaitu: Andosol Distrik, Latosol Kambik Distrik, Podsolik Argilik, Kambisol Distrik, dan Regosol Eurik Puslittanah dan Agroklimat, 1980. 1. Andosol adalah tanah yang berwarna hitam kelam, sangat berpori, mengandung bahan organik dan liat amorf terutama alofan serta sedikit silika, alumina atau hidroxida-besi. Jenis tanah ini tersebar di daerah volkan Rahim dan Suwardi, 2002 2. Latosol merupakan tanah yang dihasilkan dari proses latosolisasi. Dalam proses pembentukan latosol, basa-basa cepat terdekomposisi, pelarutan silikat dirangsang dan pelarutan besi, aluminium dan mangan dihambat. Proses latosolisasi menyebabkan latosol kaya akan seskui oksida dan miskin silikat Soepardi, 1983 3. Podsolik terbentuk akibat proses podsolisasi atau silifikasi merupakan proses pencucian unsur kecuali Si. Tanah yang terbentuk memiliki lapisan atas yang pucat karena semua unsur tercuci kecuali Si yang sebagian besar dalam bentuk kuarsa Rahim dan Suwardi, 2002 4. Kambisol memiliki horison penciri kambik, yaitu horison penimbunan liat dan seskuioksida tetapi belum memenuhi sebagai horison argilik atau spodik 5. Regosol adalah tanah yang memiliki kadar fraksi pasir 60 atau lebih pada kedalaman antara 25-100 cm dari permukaan tanah mineral. Tanah ini tidak 63 mempunyai horison diagnostik atau horison apapun selain horison okrik, horison H histik atau sulfurik Rachim dan Suwardi, 2002.

4.1.6. Bencana Geologi

Dokumen yang terkait

Analisis Pola Aliran Penduduk di Kawasan Agropolitan (Studi Kasus Kecamatan Pacet dan Cipanas, Kabupaten Cianjur)

4 26 127

Studi Perbandingan Land Rent Antara Lahan Komoditas Hortikultur Dengan Padi Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya (Studi Kasus : Kecamatan Pacet dan Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur, Propinsi Jawa Barat)

0 10 80

Kajian terhadap pendapatan petani dan harga tanah di Kawasan Agropolitan: studi kasus di Kawasan Agropolitan Kecamatan Pacet dan Cipanas Kabupaten Cianjur

0 8 240

Analisis karakteristik usahatani komoditas hortikultura dan faktor-faktor yang mempengaruhinya di kawasan agropolitan pacet - Cianjur

1 13 357

Analisis pengaruh kompensasi petani terhadap produktivitas usaha: studi kasus Kawasan Agropolitan Pacet, Kabupaten Cianjur

0 8 215

Kajian terhadap pendapatan petani dan harga tanah di Kawasan Agropolitan studi kasus di Kawasan Agropolitan Kecamatan Pacet dan Cipanas Kabupaten Cianjur

0 7 126

PENGARUH AGRIBISNIS HORTIKULTURA TERHADAP KESEJAHTERAAN PETANI : Studi Kasus Pada Kelompok Tani Di Kawasan Agropolitan Kecamatan Pacet Kabupaten Cianjur.

1 6 41

PENGARUH AGRIBISNIS HORTIKULTURA TERHADAP KESEJAHTERAAN PETANI :Studi Kasus Pada Kelompok Tani Di Kawasan Agropolitan Kecamatan Pacet Kabupaten Cianjur.

0 1 47

Penentuan Kawasan Agropolitan berdasarkan Komoditas Unggulan Tanaman Hortikultura di Kabupaten Malang

0 0 5

PENENTUAN KAWASAN AGROPOLITAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN TANAMAN HORTIKULTURA DI KABUPATEN MALANG

0 0 476