5.2 Kondisi Tegakan Pinus
Berdasarkan Buku RPKH KPH Banyuwangi Utara jangka 2003 - 2013, pemungutan hasil hutan bukan kayu di Bagian Hutan Alasbuluh-Gombeng berupa
sadapan pinus yang dilakukan di wilayah RPH Gombeng, BKPH Ketapang. Tabel 5. Potensi tegakan pinus
No Petak
Luas Ha
Tahun tanam
Umur KU
Bonita N ha
Keterangan 1
68E 20.00
2006 2
I 5
- Belum siap sadap
2 68F
15.20 2005
3 I
4 400
Belum siap sadap 3
68H 12.30
2007 2
I 4
428 Belum siap sadap
4 680
27.90 1978
30 VI
3 260
Siap sadap 5
68P 29.50
1974 34
VII 3
250 Siap sadap
6 69B
12.70 1974
34 VII
3 220
Siap sadap 7
70A 61.50
1974 34
VII 2
200 Siap sadap
8 71A
63.30 1977
31 VII
2 360
Siap sadap 9
71B 38.70
1974 34
VII 2
307 Siap sadap
10 72G
11.00 1978
30 VI
3 300
Siap sadap 11
72H 2.80
1973 35
VII 3
275 Siap sadap
12 72L
1.80 1977
31 VII
3 360
Siap sadap 13
73A 28.50
1999 9
II 2
800 Belum siap sadap
14 73C
2.90 1978
30 VI
2 350
Siap sadap 15
73D 34.10
1974 34
VII 3
280 Siap sadap
16 74A
7.30 1999
9 II
3 1300
Belum siap sadap 17
74B 61.40
1974 34
VII 3
250 Siap sadap
18 74D
4.40 1978
29 VI
4 190
Siap sadap 19
74E 4.80
2005 3
I 3
374.4 Belum siap sadap
20 74E
4.40 2004
4 I
3 516.6
Belum siap sadap 21
75E 65.00
1973 35
VII 3
210 Siap sadap
22 76A
24.20 1974
34 VII
3 103
Siap sadap 23
76A 2.00
2004 4
I 3
400 Belum siap sadap
24 77A
22.30 1974
34 VII
3 90
Siap sadap 25
77A 4.00
2005 3
I 3
1650 Belum siap sadap
Sumber : Data Rencana Petak KPS Tahun 2008
Menurut Data Rencana Petak KPS tahun 2008 tegakan pinus di wilayah ini memiliki luas keseluruhan 562 ha, dimana 16 anak petak merupakan areal
sadapan dan 9 anak petak saja yang belum siap sadap karena merupakan tegakan muda. Sebagian besar tanaman pinus yang siap sadap memiliki umur tanam
berkisar 30 tahun atau masuk ke dalam KU VI dan KU VII.
5.3 Penyadapan Getah Pinus
Penyadapan pinus di Perhutani menggunakan metode quare yaitu proses pelukaan pada permukaan kayu dengan koakan yang diawali sadap berupa bujur
sangkar ukuran 6 x 10 cm, dalam koakan 1,5 cm, dengan pembaharuan koakan setiap 3 hari sekali, dengan panjang 5 cm. Menurut buku Pedoman Penyadapan
Getah Pinus 2009 dari Perum Perhutani, ada tiga tahapan dalam melakukan penyadapan pinus yaitu :
1. Prasadap, merupakan kegiatan sadapan pada areal yang belum pernah di
sadap yang dilaksanakan pada triwulan III dalam tahun sebelum sadap buka T-1. Adapun jenis kegiatan persiapan adalah : pembuatan batas petak
sadapan, pembagian blok, sensus pohon, pembersihan lapangan sadapan, pengadaan alat-alatperlengkapan, pembuatan rencana quare.
2. Sadap Buka, ialah sadap awal pada tegakan pinus yang berumur 11 tahun
keatas yang pada umunya pohon-po honnya telah mencapai keliling ≥ 63 cm
tanpa kulit, setelah melalui proses prasadap. 3.
Sadap Lanjut, yaitu kegiatan pembaharuan sadapan setelah sadap buka termasuk kegiatan pembuatan quare baru pada bidang lain pada pohon yang
sama. Sadap lanjut dilakukan dengan ketentuan : a.
3 hari sekali bila tidak menggunakan CAS b.
5 hari sekali bila menggunakan CAS Pemungutan getah dilakukan setiap 7 hari sekali dan langsung disetor ke
Tempat Pengumpulan Getah TPG. Di TPG getah pinus ditimbang dan di masukkan ke dalam drum plastic sebelum diangkut ke Pabrik Gondorukem dan
Terpentin PGT. Di TPG pula getah disaring dan dilakukan penyortiran guna menentukan mutu getah.
5.4 Produksi Getah Pinus.