Persentase Kerusakan Pisang Cavendish

28

B. SIFAT FISIKO-KIMIA CAVENDISH SELAMA PENYIMPANAN

1. Persentase Kerusakan Pisang Cavendish

29 Keterangan : 1. P2C03G3A0 : Pati singkong 2; CMC 0,3; Gliserol 3 Aplikasi hari ke-0 2. P2C03G3A1 : Pati singkong 2; CMC 0,3; Gliserol 3 Aplikasi hari ke-1 3. P2C03G3A2 : Pati singkong 2; CMC 0,3; Gliserol 3 Aplikasi hari ke-2 4. P3C04G5A0 : Pati singkong 3; CMC 0,4; Gliserol 5 Aplikasi hari ke-0 5. P3C04G5A1 : Pati singkong 3; CMC 0,4; Gliserol 5 Aplikasi hari ke-1 6. P3C04G5A2 : Pati singkong 3; CMC 0,4; Gliserol 5 Aplikasi hari ke-2 7. P4C02G5A0 : Pati singkong 4; CMC 0,2; Gliserol 5 Aplikasi hari ke-0 8. P4C02G5A0 : Pati singkong 4; CMC 0,2; Gliserol 5 Aplikasi hari ke-1 9. P4C02G5A0 : Pati singkong 4; CMC 0,2; Gliserol 5 Aplikasi hari ke-2 Gambar 18. Grafik Persentase Kerusakan Pisang Cavendish Selama Penyimpanan pada Suhu 10 C a, Suhu 16 C b, dan Suhu 30 C c Persen kerusakan menunjukkan persentase jumlah buah yang rusak setiap pengamatan. Dari grafik Gambar 17 dapat dilihat bahwa tingkat kerusakan yang terjadi pada penyimpanan suhu 10 C dan RH 87-88 lebih kecil daripada penyimpanan suhu 16 C dan RH 76-77 lebih kecih daripada penyimpanan suhu 30 C dan RH 50-51. Penyimpanan pada suhu rendah menyebabkan aktivitas metabolisme menjadi berkurang dan perubahan kimia berlangsung lebih lambat Borgstorm 1968. Dari hasil analisa ragam Lampiran 14 menunjukkan bahwa perlakuan formula, suhu dan interaksi antara kedua faktor tersebut memberikan pengaruh nyata terhadap persen kerusakan buah Pisang Cavendish pada penyimpanan hari ke-4 dan hari ke-6. Persen kerusakan pada suhu 30 C lebih tinggi daripada suhu 16 lebih tinggi daripada suhu 10 C. Uji lanjut dan analisa yang dilakukan menunjukkan bahwa perlakuan P2C03G3A0 : Pati singkong 2; CMC 0,3; Gliserol 3 Aplikasi hari ke-0, P2C03G3A1 : Pati singkong 2; CMC 0,3; Gliserol 3 Aplikasi hari ke-1 dan P2C03G3A2 : Pati singkong 2; CMC 0,3; Gliserol 3 Aplikasi hari ke-2 berbeda nyata dengan perlakuan lainnya pada penyimpanan suhu 10 C. Adanya pelapisan pada permukaan buah menyebabkan proses respirasi dan transpirasi terhambat sehingga perubahan sifat fisiko-kimia yang berujung pada kerusakan atau kebusukan dapat ditekan. 30 Kerusakan tertinggi pada penyimpanan hari ke-10 suhu 10 C terdapat pada kontrol, perlakuan P2C03G3A2 : Pati singkong 2; CMC 0,3; Gliserol 3 Aplikasi hari ke-2 dan P2C03G3A1 : Pati singkong 2; CMC 0,3; Gliserol 3 Aplikasi hari ke-1, yaitu masing- masing sebesar 20, 10 dan 8. Hal ini dimungkinkan formula edible coating yang digunakan sudah mengalami kerusakan dan terkontaminasi selama penyimpanan formula sebelum diaplikasikan pada buah Pisang Cavendish. Kerusakan terkecil pada penyimpanan hari ke-10 suhu 10 C terdapat pada perlakuan P3C04G5A0 : Pati singkong 3; CMC 0,4; Gliserol 5 Aplikasi hari ke-0, yaitu sebesar 3. Hal ini membuktikan pelapisan perlakuan P3C04G5A0 mampu memperkecil tingkat kerusakan daripada kontrol tanpa pelapisan yang tingkat kerusakannya mencapai 20. Kerusakan tertinggi pada penyimpanan hari ke-6 suhu 16 C terdapat pada kontrol tanpa pelapisan dengan tingkat kerusakan mencapai 75. P2C03G3A0 : Pati singkong 2; CMC 0,3; Gliserol 3 Aplikasi hari ke-0, P3C04G5A0 : Pati singkong 3; CMC 0,4; Gliserol 5 Aplikasi hari ke-0, dan P3C04G5A2 : Pati singkong 3; CMC 0,4; Gliserol 5 Aplikasi hari ke-2 mampu memperpanjang umur simpan buah Pisang Cavendish sampai 8 hari 2 hari lebih panjang daripada buah Pisang Cavendish kontrol tanpa pelapisan yang hanya mampu bertahan sampai 6 hari penyimpanan pada suhu 10 C tanpa adanya kerusakan atau cacat pada buah pisang Cavendish, sedangkan perlakuan pelapisan P3C04G5A0, P3C04G5A1 dan P3C04G5A2 mampu memperpanjang umur simpan buah Pisang Cavendish sampai 4 hari 2 hari lebih panjang daripada buah Pisang Cavendish kontrol tanpa pelapisan yang hanya mampu bertahan sampai 2 hari penyimpanan pada suhu 16 C tanpa adanya kerusakan atau cacat pada buah pisang Cavendish. Fenomena yang hampir sama juga terjadi pada penyimpanan pada suhu 30 C dimana formula yang paling baik mempertahankan kualitas produk pisang Cavendish yaitu formula P3C04G5A0, P3C04G5A1 dan P3C04G5A2 yang dapat mempertahankan umur simpannya lebih panjang 2 hari lebih lama dari pada kontrol tanpa adanya kerusakan atau cacat pada buah pisang Cavendish. Persen kerusakan tertinggi terdapat pada perlakuan P2C03G3A2 : Pati singkong 2; CMC 0,3; Gliserol 3 Aplikasi hari ke-2 sebesar 10 kontrol=20 dan persen kerusakan terendah terdapat pada perlakuan P3C04G5A0 sebesar 3 pada penyimpanan hari ke-10 suhu 10 C, sedangkan pada penyimpanan hari ke-10 suhu 16 C persen kerusakan tertinggi terdapat pada perlakuan P4C02G5A0 : Pati singkong 4; CMC 0,2; Gliserol 5 Aplikasi hari ke-0 sebesar 70 dan persen kerusakan terendah terdapat pada perlakuan P3C04G5A0 : Pati singkong 3; CMC 0,4; Gliserol 5 Aplikasi hari ke-0 sebesar 30. Persen kerusakan tertinggi terdapat pada perlakuan P2C03G3A2 : Pati singkong 2; CMC 0,3; Gliserol 3 Aplikasi hari ke-2 yaitu pisang Cavendish telah membusuk dan persen kerusakan terendah terdapat pada perlakuan P3C04G5A0 sebesar 66 pada penyimpanan hari ke-10 suhu 30 C 31 H0 Pisang Cavendish Awal H3 Kontrol chamber H 9 Penyimpanan Pisang Cavendish H6 Foto Pengamatan H12 Pisang Mulai Rusak H15 Pisang yang Rusak Gambar 19. Beberapa Gejala Kerusakkan pada Buah Pisang Cavendish. Kerusakan terbesar yang terjadi pada buah pisang Cavendish adalah berupa kerusakan mikrobiologis yang dimungkinkan berasal dari penanganan buah yang tidak tepat, cara transportasi yang tidak benar, penyimpanannya pada suhu yang tidak tepat, dan lingkungan kebun yang tidak bersih. Mikrobia khusunya jamur berpeluang untuk mengkontaminasi buah pisang Cavendish terutama di bagian buah yang luka atau memar sehingga laju rusaknya buah pisang Cavendish berlangsung lebih cepat. 32

2. Susut Bobot Pisang Cavendish