Ancaman Adanya program BLU yang menjangkau hutan rakyat

22 Prioritas strategi pembangunan hutan rakyat di Kabupaten Tulungagung Perumusan prioritas strategi pembangunan hutan rakyat di Kabupaten Tulungagung dilakukan menggunakan analisis QSPM Quantitative Strategic Planning Matrix yang merupakan lanjutan dari analisis perumusan alternatif strategi dengan analisis SWOT. Alternatif strategi yang memiliki total nilai kemenarikan Total Attractive ScoreTAS tertinggi merupakan prioritas strategi pembangunan hutan rakyat yang diutamakan untuk diimplementasikan. Urutan prioritas strategi pembangunan hutan rakyat di Kabupaten Tulungagung dapat diketahui pada Tabel 23. Tabel 23 Prioritas strategi pembangunan hutan rakyat di Kabupaten Tulungagung berdasarkan hasil analisis QSPM Strategi Bobot AS TAS Prioritas Menambah jumlah tenaga PKL dengan menggunakan sumber dana dari pemerintah pusat dan daerah 0.12 3 0.36 3 Memaksimalkan peran tenaga PKL dalam mensosialisasikan program BLU 0.16 2 0.32 4 Menyerap sumber dana pemerintah pusat dan daerah untuk sosialisasi dan pendampingan petani hutan rakyat 0.16 4 0.63 2 Kelompok tani hutan rakyat menjalin kerja sama dengan industri pengolahan kayu 0.18 4 0.73 1 Strategi yang memiliki nilai TAS tertinggi sebesar 0.73 adalah kelompok tani hutan rakyat menjalin kerja sama dengan industri pengolahan kayu. Strategi ini menjadi strategi utama dalam pembangunan hutan rakyat di Kabupaten Tulungagung. Hal ini disebabkan oleh masalah utama yang masih menghambat pertumbuhan hutan rakyat di Kabupaten Tulungagung berupa rendahnya harga yang diterima petani hutan rakyat. Diharapkan dengan terjalinnya kerja sama antara kelompok tani hutan rakyat dengan industri pengolahan kayu hutan rakyat dapat meningkatkan harga kayu dan meningkatkan minat untuk membangun hutan rakyat. Strategi kedua menjadi prioritas strategi adalah menyerap sumber dana pemerintah pusat dan daerah untuk sosialisasi dan pendampingan petani hutan rakyat dengan nilai TAS 0.63. Strategi ini menitikberatkan pada upaya pemerintah daerah untuk bisa meningkatkan pengetahuan dan pengalaman petani hutan rakyat sehingga hasil yang didapatkan dari pengelolaan hutan rakyat bisa optimal. Peran tenaga PKL dalam strategi ini sangat penting sebagai perpanjangan tangan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Tulungagung dalam pendampingan petani hutan rakyat. Strategi ketiga yang menjadi prioritas strategi adalah menambah jumlah tenaga PKL dengan menggunakan sumber dana dari pemerintah pusat dan daerah dengan nilai TAS 0.36. Dengan sumber dana yang ada, Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Tulungagung dapat melakukan perekrutan tambahan untuk tenaga PKL yang hingga saat ini dirasa masih kurang jumlahnya. Selain itu dana tersebut bisa digunakan untuk melakukan program pengayaan kepada petani