20
B. Ancaman
1. Murahnya harga yang ditawarkan oleh para tengkulak
Saat ini pemasaran kayu hasil hutan rakyat masih bergantung pada tengkulak yang mendatangi petani hutan rakyat untuk selanjutnya dijual ke pabrik.
Dalam prakteknya masih banyak ditemukan tengkulak yang memberikan harga terlalu murah kepada petani hutan rakyat. Hal ini menjadi ancaman bagi
perkembangan hutan rakyat di Kabupaten Tulungagung karena bisa mengurangi motivasi petani hutan rakyat untuk membangun dan mengembangkan hutan rakyat
yang sudah dimiliki.
2. Administrasi surat kepemilikan tanah
Dalam administrasi yang diperlukan untuk mengajukan permohonan dana BLU diperlukan surat kepemilikan tanah pribadi yang jelas dan sah. Saat ini
masih banyak petani hutan rakyat dalam kelompok tani yang tanah miliknya belum memiliki surat kepemilikan tanah pribadi karena mayoritas tanah mereka
merupakan tanah warisan. Untuk mengurus surat tanah tersebut harus melewati birokrasi pemerintah desa yang menurut kebanyakan petani hutan rakyat sangat
menyita waktu dan menyusahkan.
3. Mahalnya biaya pembuatan SKAU
Surat Keterangan Asal Usul SKAU kayu merupakan surat keterangan yang dikeluarkan oleh pejabat desa yang menunjukkan legalitas kayu yang dijual
oleh petani hutan rakyat. Sebernarnya untuk pembuatan SKAU sendiri tidak dipatok besaran uang yang harus dibayarkan kepada pemerintah desa, namun dari
pihak desa sering meminta biaya antara Rp500 000 hingga Rp1 000 000 untuk sekali pembuatan SKAU. Biaya tersebut dirasa cukup memberatkan bagi petani
hutan rakyat.
Tabel 21 Analisis faktor eksternal
Faktor Eksternal Bobot Peringkat Skor
Peluang O
1. Adanya kebun bibit rakyat
0.09 2
0.18 2.
Prospek ekonomi hutan rakyat cukup baik 0.21
4 0.83
3. Adanya sumber dana dari pemerintah pusat
dan daerah 0.13
3 0.39
4. Adanya program BLU
0.26 4
1.02
Ancaman T
1. Murahnya harga kayu yang ditawarkan oleh
para tengkulak 0.19
3 0.58
2. Administrasi surat kepemilikan tanah
0.07 1
0.07 3.
Mahalnya biaya pembuatan SKAU 0.04
1 0.04