Uji LC Pembuatan Tepung Bawang Putih dan Meniran

4 Trypticase Soy Broth, kemudian diinkubasi selama 24 jam pada suhu 28°C pada water shaker.

2.1.2 Uji LC

50 Mangunwardoyo 2010 Uji LC 50 merupakan penentuan konsentrasi suatu bakteri yang dapat mematikan sekitar 50 populasi dalam suatu media RSC 2007. Uji LC 50 ini digunakan untuk mengetahui sifat virulensi bakteri A.hydrophila pada benih ikan lele. Pada uji LC 50 ini digunakan toples yang disusun untuk 4 perlakuan dengan 2 ulangan. Toples diisi air sebanyak 2 L dengan kepadatan benih 30 ekor. Bakteri A.hydrophila yang diuji dimulai dari kepadatan 10 4 sampai 10 7 cfumL. Uji LC 50 dilakukan dengan cara perendaman A.hydrophila pada benih selama 60 menit sesuai dengan label kepadatan bakteri di setiap toples. Pengamatan terhadap penghitungan jumlah benih yang mati dimulai 1 hari setelah perendaman sampai hari ke-7. Uji LC 50 ini digunakan untuk menentukan kepadatan bakteri A. hydrophila yang akan digunakan dalam uji tahap penentuan dan pengujian dosis. Berdasarkan uji LC 50 ini didapatkan kepadatan bakteri yang mengakibatkan kematian sebesar 50 populasi ikan lele selama 7 hari adalah bakteri A. hydrophila dengan kepadatan 10 4 cfumL Lampiran 2.

2.1.3 Pembuatan Tepung Bawang Putih dan Meniran

Bawang putih yang telah disediakan dicuci bersih, kemudian diiris tipis. Pengeringan dilakukan dengan cara kering-udara tanpa terkena sinar matahari secara langsung selama 5 hari. Untuk hasil yang lebih baik maka bawang putih dioven dengan suhu 60°C selama 1 jam. Bawang putih dihaluskan dengan cara ditumbuk dengan mortar dan disaring dengan saringan mesh size 0,5-1 mm, kemudian penyimpanan dilakukan pada wadah kedap udara. Daun meniran yang telah disediakan dicuci bersih. Kemudian dikering- udarakan tanpa terkena sinar matahari langsung selama 3 hari. Meniran ditumbuk dengan mortar sampai halus dan disaring dengan saringan mesh size 0,5-1 mm, kemudian penyimpanan dilakukan pada wadah kedap udara.

2.1.4 Pembuatan Pakan Uji

Dokumen yang terkait

The Use of MHC I Molecular Marker in The Selection of Catfish Resistance to Aeromonas hydrophila Infection

2 12 80

The use of probiotic on aquaculture media as water additive to control the infection of aeromonas hydrophila in cyprinid (Cyprinus carpio)

1 15 131

Efficacy of orally administered kappa-carrageenan to enhance nonspecific immune responses and resistance of african catfish Clarias sp. against Aeromonas hydrophilla

1 5 175

Extraction Optimization and Characterization of Fish Oil from Catfish (Clarias sp.) By-product.

0 4 59

Efikasi Vaksin Sel Utuh Aeromonas Hydrophila Pada Induk Lele Clarias Sp. Dalam Meningkatkan Ketahanan Benih Terhadap Infeksi Bakteri Aeromonas Hydrophila

0 2 32

Kinerja Probiotik Bacillus Sp. Pada Pendederan Benih Ikan Lele (Clarias Sp.) Yang Diinfeksi Aeromonas Hydrophila

0 5 33

Efficacy of orally administered kappa carrageenan to enhance nonspecific immune responses and resistance of african catfish Clarias sp. against Aeromonas hydrophilla

1 10 94

The use of probiotic on aquaculture media as water additive to control the infection of aeromonas hydrophila in cyprinid (Cyprinus carpio)

1 7 72

Pengaruh Meniran Dalam Pakan Untuk Mencegah Infeksi Bakteri Aeromonas Sp.Pada Benih Ikan Mas (C. Carpio)-Effect Of Meniran In Woof In Order To Prevent The Common Carps Seed From The Bacteria Infection Of Aeromonas Sp.

1 2 25

ISOLATION AND IDENTIFICATION OF Aeromonas spp. FROM DISEASED AFRICAN CATFISH (Clarias sp.) IN NGAWI REGENCY | Rejeki | Jurnal Perikanan (Journal of Fisheries Sciences) 26917 67809 1 PB

0 1 6