Model EOQ Economic Order Quantity Model POQ Production Order Quantity

2.3. Model-Model Pengendalian Persediaan Bahan Baku

Manajemen persediaan merupakan fungsi dari manajer operasional, dan harus membentuk suatu sistem yang permanen melalui pengujian- pengujian, antara lain bagaimana persediaan diklasifikasi dan bagaimana mencatat persediaan dan dipelihara secara akurat Tampubolon, 2004 Menurut Yamit 2008, pertanyaan mendasar yang harus dijawab dalam sistem persediaan adalah berapa banyak dan kapan melakukan pemesanan. Untuk menjawab kedua pertanyaan tersebut sangat tergantung pada parameter seperti permintaan, biaya persediaan dan tenggang waktu.

2.3.1. Model EOQ Economic Order Quantity

Penentuan jumlah pemesanan paling ekonomis EOQ dilakukan apabila untuk bahan baku tergantung dari beberapa pemasok, sehingga perlu dipertimbangkan jumlah pembelian persediaan bahan sesuai kebutuhan proses konversi. Model ini merupakan bagian dari jumlah yang dipesan kembali Reorder Quantity. Model ini dapat digunakan dengan beberapa asumsi, yaitu: 1. Permintaan diketahui, tetap dan bebas 2. Lead Time antara pemesanan dan penerimaan pesanan diketahui dan konstan 3. Penerimaan persediaan bersifat seketika dan lengkap 4. Discount potongan harga karena kuantitas tidak dimungkinkan 5. Biaya variabel yang ada hanyalah biaya pengaturan atau pemesanan biaya set up dan biaya menahan atau menyimpan persediaan dari waktu ke waktu biaya penyimpanan atau penggudangan 6. Kosongnya persediaan kekurangan dapat dihindari sepenuhnya jika pemesanan dilakukan pada waktu yang tepat. Tampubolon, 2004. Rata-rata persediaan = Q2 Menghitung EOQ dapat digunakan rumus: √ Q …………………………………………......1 Dimana: Q = Jumlah barang yang optimum pada setiap pesanan D = Permintaan tahunan untuk barang persediaan S = Biaya pemesanan untuk setiap pesanan H = Biaya penyimpanan per unit per tahun Gambar 1. Model Persediaan EOQ Sederhana

2.3.2. Model POQ Production Order Quantity

Model ini sebenarnya adalah EOQ model tanpa instantaneous receipts. Hal ini terjadi pada perusahaan yang menerima pengiriman persediaan bahan melebihi satu periode waktu. Model ini sesuai dengan kondisi perusahaan dengan aliran persediaan yang kontinyu atau bertahap melebihi satu periode waktu setelah pesananan dilakukan, atau pada kondisi dimana T = QD Titik saat pemesanan diterima order point Wakt u Q proses kemudian secara simultan. Model ini dapat diterapkan dalam dua situasi yaitu: 1. Ketika persediaan secara terus menerus mengalir atau menumpuk dalam jangka waktu tertentu setelah sebuah pemesanan dilakukan 2. Digunakan ketika unit diproduksi dan dijual secara bersamaan Menghitung POQ dapat digunakan rumus: √ [ { }] ………………………………………….....2 Dimana: Q = Jumlah barang setiap pesanan H = Biaya penyimpanan atau pergudangan per unit per tahun p = Tingkat produksi harian d = Tingkat permintaan atau tingkat pemakaian harian Gambar 2. Model persediaan POQ

2.3.3. Model Quantity Discount