Ketentuan Umum Tindakan-tindakan Edukatif Edukative Meansure

c. Sanksi Pidana Anak dalam Hukum Pidana Yugoslavia

Sama halnya dengan Belanda, ketentuan yang mengatur masalah sanksi dan tindakan untuk anak dalam KUHP Yugoslavia ditentukan dalam bab khusus. 44

1. Ketentuan Umum

Berdasarkan Pasal 64 ketentuan bagi anak yang melakukan tindak pidana berlaku ketentuan yang diatur dalam Bab VI, serta ketentuan-ketentuan laian sepanjangtidak ditentukan lain. Berdasarkan Pasal 65: Ayat 1 terhadap “anak” yang pada saat tindak pidana dilakukan belum mencapai 14 tahun tindak dapat dipidana maupun tindakan edukatif educative meansure atau tindakan keamanan security meansure. Ayat 2 dinyatakan bahwa terhadap anak itu, badan perwalian akan mengambil tindakan-tindakan yang diperlukan sesuai dengan kewenangannya.

2. Tindakan-tindakan Edukatif Edukative Meansure

Tujuan dari tindakan edukatif, sebagaimana diatur dalam Pasal 68, yaitu: untuk melindungi pendidikan, perbaikan dan pengembangan para pelaku anak dengan memperluas perlindungan, bantuan dan pengawasan kepada mereka, dan juga untuk mencegah mereka melakukan tindak pidana. Jenis dari tindakan diatur dalam Pasal 69 terdiri atas: 1. Tindakan disiplin disciplinary meansure a. Teguran keras atau pencercaan 44 Muladi dan Barda Nawawi Arif, Op, Cit, hlm. 99-105 Universitas Sumatera Utara b. Dimasukkan ke Pusat Pendisplinan atau Penertiban Anak. 2. Tindakan Pengawas Intensif Meansures of Intensitief supervion: a. Pengawasan orang tua atau wali b. Pengawasan dalam keluarga lain atau badan-badan perwalian. 3. Tindakan Intitusional Institutional meansure a. Penempatan di Lembaga Pendidikan; b. Penempatan pada panti asuhan pendidikan korektif c. Penempatan pada panti asuhan anak cacat. Pedoman Pemilihan Tindakan dalam pasal 70 bahwa; 1. Dalam pemilihan tindakan-tindakan edukatif, pengadilan harus mempertimbangkan usia anak, tingkat perkembangan kejiwaan anak, kecenderungan-kecenderungannya, motif melakukan tindak pidana yang dilakukan, apakah pernah mendapatkan tindakan edukatif atau pidana sebelumnya. 2. Tindakan pendisplinan harus diberikan kepada anak yang kepadanya tidak perlu dilakukan tindakan edukatif dan reformatif yang diperluas, dan khususnya apabila ia telah melakukan tindak pidana karena kekurangajaran. 3. Tindakan pengawasan intensif harus diberikan apabila perlu dilakukan tindakan-tindakan edukatif dan reformatif yang diperluas terhadap anak itu, dan pengasingan dari lingkungannya tidak diperlukan. 4. Tindakan institusional diberikan kepada anak apabila perlu dilakukan tindakan edukatif dan reformatif yang diperluas dan perlu dilakukan pengasingan isolasi dari lingkungannya. Universitas Sumatera Utara Teguran Keras Reprimet dalam pasal 71, yaitu: 1. Teguran keras diberikan apabila hal itu cukup untuk mencela atas tindak pidana yang dilakukannya. 2. Dalam menjatuhkan teguran hakim menunjukkan kepada anak sifat berbahaya anak dan perbuatannya dan member peringatan bahwa tindakan lebih berat dikenakan kepadanya apabila ia melakukan lagi tindak pidana lain. Pusat Pendisplinan Anak dalam pasal 72 yaitu: 1. Pengadilan akan memasukkan anak kepusat pendisplinan apabila hal itu diperlukan untuk mempengruhi kepribadian dan perilakunya dengan mengenakan tindakan-tindakan berjangka waktu pendek yang sesuai. 2. Pengadilan dapat memasukkan anak kepusat pendisplinan: a. Untuk beberapa jam tertentu pada hari libur dan tidak boleh lebih dari empat hari libur berturut-turut; b. Untuk beberapa jam tertentu dalam sehari, tetapi tidak boleh lebih dari satu bulan; c. Untuk tinggal terus-menerus dalam beberapa hari, tetapi tidak lebih dari 20 hari; 3. Dalam menjatuhkan tindakan ini, harus diperhatikan dengan teliti bahwa anak itu meninggalkan pendidikan formalnya sebagai akibat dari tindakan ini. 4. Dalam pusat pendisplinan, anak itu dipekerjakan pada pekerjaan yang bermanfaat sesuai dengan usianya. Universitas Sumatera Utara

3. Pemidanaan Anak Senior antara usia 16-18 tahun