16 ingatan. Bentuk ungkapan ini dapat berupa gambar yang dapat dilihat mata
dengan realistis nyata maupun tidak abstrak. Gambaran ini dapat diubah warna maupun tampilan bentuknya sesuai dengan keinginan orang yang
melukiskan. Dan melukis itu sendiri adalah memvisualkan menyatakan bentuk bayangan dalam bentuk gambar.
Menurut Utami dalam naskah publikasinya yang berjudul “Pengaruh Melukis Terhadap Kreativitas Seni Anak Usia Dini di TK Buran 02 Tasikmadu
Karanganyar Tahun 20132014” mengatakan bahwa melukis adalah kegiatan mengolah medium dua dimensi atau permukaan dari objek tiga dimensi untuk
mendapat kesan tertentu. Medium lukisan bisa berbentuk apa saja, seperti kapas, kertas, papan, dan bahkan film di dalam fotografi bisa di anggap sebagai media
lukisan. Alat yang digunakan juga bisa bermacam-macam, dengan syarat bisa memberikan imaji tertentu kepada media yang digunakan.
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas dapat diambil kesimpulan bahwa melukis adalah kegiatan untuk memvisualkan bayangan
dalam bentuk gambar dengan cara mengolah medium dua dimensi atau permukaan dari objek tiga dimensi untuk mendapat kesan tertentu dalam suatu
media bidang datar baik itu kertas, kanvas, dan sebagainya.
c. Tahap-Tahap Kegiatan Melukis
Menurut Pamadhi dan Sukardi 2010: 3.44, kegiatan melukis bagi seseorang umumnya dapat melalui tiga tahapan yaitu:
1 Eksplorasi, dapat mencari ide dengan berbagai cara, misalnya
berdasarkan referensi atau dari buku, kemudian bayangkan isi dari buku tersebut baru tahap selanjutnya yakni mewujudkannya menjadi
karya lukis.
2 Eksperimen, sering juga disebut sebagai tahap mencoba untuk mencari
pengalaman. Cara yang ditempuh bermacam-macam bisa dengan, pertama, mencoba alat yang paling disukai, kemudian mencoba
berkarya tanpa merasa takut jika terjadi kesalahan. Kedua, mencoba mengubah bentuk realistik menuju abstrak, demikian pula sebaliknya.
Ketiga, mencoba membuat eksperimen bahan atau medium berkarya.
3 Kreasi, atau mencipta. Pada tahap ini anak harus diberi banyak
motivasi oleh pendidik sebagai jalan membuka ide dan pikiran yang baru untuk mencipta.
17 Iswoyo dalam jurnalnya yang berjudul “Penciptaan Seni Lukis Ilusi
Tiga Dimensi” mengemukakan bahwa tahapan melukis ada enam tahapan, yaitu penentuan ide, penentuan tema, penentuan gaya, penentuan media, penentuan
teknik, dan proses kerja kreatif. Dari pendapat di atas dapat diambil kesimpulan bahwa tahapan-tahapan
dalam kegiatan melukis antara lain tahap eksplorasi dalam rangka untuk mencari ide, tahap eksperimen merupakan tahap mencoba untuk mencari pengalaman
baru, dan tahap kreasi yang berarti bahwa anak menciptakan sesuatu yang baru.
d. Langkah – Langkah Kegiatan Melukis
Menurut Beal dan Miller 2003: 77-112, cara mengajarkan melukis pada anak yakni:
1. Persiapan-persiapan Sebelum kegiatan melukis dimulai, hendaknya mempersiapkan
cat yang akan digunakan dan bahan-bahan yang diperlukan. Siapkan pula warna-warna yang akan digunakan dalam melukis pada tempatnya
masing-masing dalam piring palet. Di samping tempat kuas diletakkan pula spons kecil, yang digunakan untuk mengeringkan kuas yang habis
dibersihkan. Agar situasi lebih terkendali, anak-anak diberikan satu kuas untuk memulai.
2. Mengawali Semua peralatan telah diletakkan di meja kerja, tempat anak-anak
itu akan berkarya, anak-anak tinggal memilih media apa saja yang akan digunakan. Sebelumnya guru menunjukkan cara pemakaian dan
penggunaan media-media lukis tersebut, selain itu guru juga harus mengajarkan kepada anak cara membersihkan kuas yang benar.
Kemudian setelah itu anak-anak mempraktekkannya sendiri. Tak lupa juga setiap anak harus diberi wadah plastik berisi air untuk
membersihkan kuasnya jika ingin berganti warna. Biarkan anak-anak
18 mengeksplor warna yang disediakan untuk mendapatkan warna
lainnya. 3. Menggambar sebelum melukis
Untuk lukisan-lukisan yang rumit, bisa menggambar dulu keseluruhan karyanya dengan arang, pastel krayon, maupun lilin
kemudian mewarnai gambar tersebut dengan kuas dan cat. Guru memancing anak dengan pertanyaan-pertanyaan untuk memunculkan
ide kreatif anak. Karena sering kali anak-anak memiliki objek atau minat favorit yang ingin dimasukkan ke dalam karya mereka.
4. Memamerkan Karya Memamerkan karya anak dengan memajangnya di depan kelas,
kemudian dibawahnya disertai tulisan singkat tentang deskripsi karya anak, sehingga anak lebih termotivasi lagi untuk membuat karya yang
lebih baik. Menurut Martono dan Retnowati 2009 dalam jurnalnya yang berjudul
“Strategi Pembelajaran Seni Lukis Anak Usia Dini Di Sanggar Pratista Yogyakarta” mengemukakan bahwa langkah-langkah pembelajaran melukis,
yakni: 1 Persiapan, yang meliputi persiapan fisik dan mental; 2 Pembelajaran melukis dengan pendekatan secara individual; dan 3 Melakukan evaluasi
terhadap proses dan hasil karya anak. Dari pendapat di atas dapat diambil kesimpulan bahwa langkah-langkah
dalam kegiatan melukis antara lain persiapan, menggambar sebelum melukis, melakukan evaluasi, dan memamerkan hasil karya.
e. Manfaat Kegiatan Melukis