Tujuan Sistematika Penulisan Penggunaan Metode Homotopi untuk Menyelesaikan Masalah Getaran Taklinear

I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Model matematika dapat digunakan untuk menjelaskan fenomena yang terjadi di alam. Umumnya model matematika tersebut berupa masalah yang melibatkan persamaan diferensial taklinear. Masalah taklinear merupakan masalah yang memuat bentuk taklinear dan biasanya digunakan dalam beberapa bidang ilmu seperti fisika, teknik, dan sebagainya. Contoh dalam bidang fisikaadalah masalah getaran atau osilasi. Getaran banyak terjadi pada beberapa aspek kehidupan manusia. Salah satunya pada tubuh manusia yaitu osilasi frekuensi rendah pada jantung dan osilasi frekuensi tinggi pada telinga. Selain itu, getaran atau osilasi juga terjadi pada mesin seperti mesin cuci, kipas angin, dan sebagainya. Penelitian tentang getaran dilakukan oleh Galileo Galilei yang berhasil menunjukkan adanya hubungan antara frekuensi, amplitudo, dan periode getaran Balachandran danMagrab 2009. Getaran atau osilasi merupakan gerak suatu partikel yang bergerak bolak-balik melalui lintasan yang sama dalam suatu periode waktu. Terdapat dua jenis getaran, yaitu getaran bebas dan getaran paksa. Getaran paksa merupakan getaran yang terjadi karena rangsangan gaya luar secara terus menerus. Jika rangsangan tersebut berosilasi, maka sistem dipaksa untuk bergetar pada frekuensi rangsangan. Contoh getaran paksa adalah getaran gedung pada saat gempa bumi, sedangkan getaran bebas terjadi jika sistem dibiarkan bergetar secara bebas setelah diberi gangguan atau gaya dari luar sistem.Jika gaya yang diberikan dalam bentuk linear, maka model matematika dari getaran bebas tersebut berbentuk linear, sedangkan apabila gaya yang yang diberikan berbentuk taklinear, maka model matematika dari getaran bebas tersebut berbentuk taklinear. Contoh getaran bebas adalah memukul garpu tala dan membiarkannya bergetar. Penyelesaian masalah taklinear biasanya sulit dilakukan.Terdapat beberapa metode pendekatan yang bersifat analitik untuk menyelesaikan masalah taklinear, diantaranya adalah metode perturbasi. Metode perturbasi digunakan untuk masalah taklinear yang mengandung parameter ketaklinearan yang kecil. Karena tidak semua masalah taklinear memuat parameter ketaklinearan yang kecil, maka dikembangkan metodenon-perturbasi seperti metode dekomposisi Adomian. Metode dekomposisi Adomian adalah penyelesaian masalah taklinear yang dinyatakan dalam suatu deret pangkat dan hanya terdefinisi pada daerah kekonvergenannya Adomian 1988. Namun metode perturbasi dan non-perturbasi tersebut tidak dapat menentukan cara sederhana untuk mengontrol kekonvergenan dari pendekatan daerah penyelesaiannya Jianmin dan Zhengcai 2008 . Tahun 1992, Liao menggunakan ide-ide dasar homotopi dari topologi untuk mengusulkan suatu metode untuk menyelesaikan masalah taklinear secara umum yang dinamakan metode homotopi. Terdapat beberapa keunggulan dari metode ini yaitu tetap valid walaupun masalah taklinear tersebut memiliki sembarang parameter Liao 2004. Karya ilmiah ini akan membahas penyelesaian masalah getaran bebas dengan ketaklinearan berupa fungsi kuadrat menggunakan metode homotopi dimana faktor taklinear tidak perlu diperlemah sehingga metode homotopi dapat digunakan.

1.2 Tujuan

Berdasarkan latar belakang di atas, maka tujuan karya ilmiah ini adalah : a. Mengkonstruksi suatu rumus rekursif berdasarkan fungsi homotopi yang melibatkan suatu fungsi bantu untuk menyelesaikan masalah getaran taklinear b. Menentukan parameter bantu yang tepat agar penyelesaian segera mencapai kekonvergenan. c. Menggambarkan frekuensi dan simpangan dari getaran dengan ketaklinearan berupa fungsi kuadrat.

1.3 Sistematika Penulisan

Karya ilmiah ini terdiri dari empat bab. Bab pertama merupakanpendahuluan yang berisi latar belakang, tujuan, dan sistematika penulisan karya ilmiah. Bab kedua merupakan landasan teori yang berisi beberapa istilah dan konsep dari metode homotopi untuk menyelesaikan persamaan getaran bebas taklinear yang digunakan dalam pembahasan. Bab ketiga berupa pembahasan yang berisi analisis metode homotopi yang akan digunakan untuk menyelesaikan persamaan getaran bebas taklinear dan aplikasi berupa hasil numerik disajikan untuk memperlihatkan validitas dari metode homotopi. Bab keempat berisi kesimpulan dari karya ilmiah ini. II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas teori-teori yang mendukung karya ilmiah ini. Teori-teori tersebut meliputi masalah nilai awal, konsep dasar deret Taylor, penurunan persamaan osilasi bebasdan konsep metode homotopi. 2.1 Masalah Nilai Awal Penyelesaian dari persamaan diferensial adalah suatu fungsi yang tidak lagi mengandung turunan-turunan yang memenuhi persamaan diferensial tersebut. Dalam penyelesaian persamaan diferensial terdapat penyelesaian umum dan penyelesaian khusus. Untuk memperoleh penyelesaian khusus dibutuhkan suatu syarat awal atau syarat batas. Masalah nilai awal adalah suatu masalah untuk menyelesaikan persamaan diferensial dengan diberikannya suatu nilai awal. Bentuk umum dari suatu masalah nilai awal dinyatakan oleh dengan syarat awal: Hasil yang diperoleh dari masalah nilai awal berupa penyelesaian khusus dimana tidak terdapat lagi konstanta atau variabel hasil pengintegralan dari persamaan diferensial. Selanjutnya masalah nilai batas adalah suatu masalah untuk menyelesaikan persamaan diferensial dengan diberikannya suatu syarat batas pada selang tertentu. Misalkan diberikan suatu persamaan diferensial kemudian akan ditentukan suatu penyelesaian pada daerah dalam selang dengan dan , maka dan merupakan syarat batas. Stanley 1994

2.2 Konsep Deret Taylor