Menurut Winarto 1993, cara makan merak hijau di Taman Nasional Baluran adalah dengan mematuk makanan menggunakan paruhnya, sedangkan pemilihan
makanan di permukaan tanah dilakukan dengan cara mengais menggunakan kedua tungkai kakinya. Menurut Supratman 1998 merak hijau umumnya minum setelah
melakukan aktivitas makan. Setelah makan merak hijau berjalan menuju tempat-tempat sumber air. Cara minumnya dengan menjulurkan lehernya ke air secara berulang.
2.2.2 Perilaku istirahat dan tidur
Hoogerwerf 1970 menyatakan bahwa merak hijau memilih tempat istirahat dan tidur pada pohon-pohon yang tidak terlalu lebat. Untuk mencapai tempat tersebut
merak hijau terbang dari tanah secara tegak lurus dan kadang-kadang juga terbang dari satu pohon ke pohon lain.
Menurut Winarto 1993 perilaku istirahat merak hijau terbagi kedalam dua periode, yaitu periode setelah makan di pagi hari sampai menjelang sore hari disebut
istirahat ya g erupaka istirahat se e tara da periode setelah akti itas haria ya erakhir sa pai sesaat se elu akti itas haria ya di ulai ke
ali ya g dise ut tidur yang merupakan istirahat total. Selama periode istirahat merak hijau melakukan
berbagai aktivitas, antara lain menyelisik bulu, berteduh, mandi debu, makan, minum, dan aktivitas sosial. Aktivitas sosial ini dilakukan di permukaan tanah maupun di atas
pohon. Sedangkan periode tidur, merak hijau tidak melakukan aktivitas lainnya.
2.2.3 Perilaku terhadap gangguan
Merak hijau akan memberikan reaksi yang berbeda tergantung pada jarak sumber gangguan ketika mendapat gangguan dari manusia. Bila burung berada pada
jarak yang jauh dari sumber bahaya maka dengan cepat lari menuju cover terdekat meskipun harus melewati daerah terbuka yang luas. Bila sumber gangguan pada jarak
yang dekat, maka dengan cepat merak hijau akan melarikan diri.
2.2.4 Perilaku kawin
Merak adalah satwa poligami dan tidak ada hubungan yang permanen antara merak hijau dewasa jantan dan betina Hoogerwrf, 1970. Musim kawin merak hijau di
Jawa Barat dan Jawa Timur berlangsung dari bulan Agustus sampai Oktober MacKinnon, 1995. Hernowo 1995 menyebutkan bahwa perkawinan merak hijau dimulai dengan
ada ya Taria Merak da erak ja ta e a ggil erak eti a de ga suara
‘ geeeeeeeyao , geeeeeeyao ... seperti suara ku i g ee-waaoow, wee-waaoow .... atau eewaaaoow,eewaaoow... Merak betina perlahan-lahan mendekati merak
jantan. Merak hijau jantan menaikkan seluruh bulu hias dan didukungditopang oleh bulu-bulu ekornya yang kaku dan membentuk sebuah kipas. Sayapnya diturunkan dan
melangkah mendekati betina. Selanjutnya merak jantan tersebut membalik secara tiba- tiba dengan memiringkan tubuhnya melirik ke arah merak betina. Gerakan ini dilakukan
secara berulang-ulang. Betina mengelilingi merak jantan berulang-ulang, sedangkan yang jantan sesekali mendekati betina sambil bulu hiasnya digetarkan.
Merak betina yang menerima bujukan tersebut, segera mendekam dan merak jantan segera naik ke punggung merak betina dan perkawinan pun berlangsung. Jika
merak betina tidak menyukai merak jantan, merak betina akan menjauhi merak jantan itu dan menuju pejantan lainnya dan pejantan baru mulai menari Hernowo,1995.
2.2.5 Perilaku bersarang