35 b.
Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni. c.
Bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis kelamin, agama, suku, ras, dan kondisi fisik tertentu, atau latar belakang
keluarga, dan status sosial ekonomi peserta didik dalam pembelajaran. d.
Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik guru, serta nilai-nilai agama dan etika.
e. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.
E. SEKOLAH BILINGUAL 1. Pengertian
sekolah bilingual
Pendidikan bilingual melibatkan pengajaran pada semua subjek dalam dua
bahasa yang berbeda Wikipedia, 2005. Pendidikan bilingual adalah sebuah
penambahan program bilingual dan bicultural dalam waktu lama secara konsisten, menggunakan dua bahasa dalam instruksi, belajar, dan komunikasi, dengan
jumlah siswa yang seimbang dari kelompok kedua bahasa tersebut, yang diintegrasikan pada seluruh atau setidaknya setengah dari hari sekolah tersebut
untuk memenuhi kompetensi bilingual, bilateral, akademik, dan lintas budaya Soltero, 2004.
2. Tujuan pendidikan
bilingual
Pendidikan bilingual memiliki tiga dimensi, yaitu bahasa, akademik, dan sosial budaya Christian Lindholm, dalam Soltero, 2002. Kemudian sesuai
Universitas Sumatera Utara
36 dengan dimensi tersebut, disusun empat tujuan dari pendidikan bilingual, yaitu
perkembangan bahasa pokok first language, perkembangan bahasa tambahan second language, hasil akademik, dan kompetensi multikutural.
Penggunaan dua bahasa harus meliputi empat bagian dalam bahasa, yaitu mendengar, berbicara, membaca, dan menulis. Hal ini karena program bilingual
yang efektif juga bertujuan untuk meningkatkan patokan belajar bagi siswa. Semua siswa memiliki harapan untuk memiliki prestasi akademik pada atau di
atas patokan di kedua bagian bahasa tersebut. Pada akhirnya pendidikan bilingual bertujuan untuk mengembangkan
perspektif positif siswa terhadap lintas budaya, bakat intersosial, dan self-concept yang sehat Cazahon, dalam Soltero, 2000.
3. Model pendidikan bilingual
Adapun model-model umum dari sekolah bilingual Wikipedia, 2005 adalah sebagai berikut :
a. Pendidikan bilingual peralihan Transitional bilingual education
Pada model pendidikan ini siswa dibantu untuk melakukan transisi dari bahasa asli ke bahasa asing Inggris. Tujuan dari pendidikan ini adalah membantu siswa
agar tidak mengalami kesulitan dalam memahami pelajaran yang disampaikan dalam bahasa Inggris.
b. Pendidikan bilingual dua bahasa Two-way or dual language bilingual
education Pendidikan ini disusun untuk membantu anak yang bahasa ibunya bukan
Inggris dan anak yang bahasa ibunya Inggris untuk menjadi bilingual dan
Universitas Sumatera Utara
37 biliterate. Idealnya dalam satu kelas model pendidikan ini terdiri dari masing-
masing setengah dari kedua bahasa tersebut. Model ini merupakan model pendidikan bilingual yang paling berhasil karena guru tetap mengerti ketika
siswanya berbicara dalam bahasa asli mereka dan kemudian guru bisa membalasnya dengan bahasa Inggris.
c. Pendidikan bilingual late-exit Developmental bilingual education
Pada model ini pendidikan bahasa asing hanya menjadi tambahan. Tujuan pendidikan ini adalah untuk mengembangkan bilingual dan biliterate dalam dua
bahasa. Program pendidikan ini tersedia untuk siswa yang bahasa ibunya bukan Inggris dan juga untuk program transisi.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa terdapat tiga model pendidikan bilingual, yaitu pendidikan bilingual peralihan, pendidikan bilingual
dua bahasa, dan pendidikan bilingual late-exit.
F. HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN KOMITMEN GURU SEKOLAH BILINGUAL