Desain Penelitian Tempat dan Waktu Penelitian Kriteria Inklusi dan Eksklusi Persetujuan Informed Consent

BAB 3. METODE PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian

Desain penelitian cross sectional digunakan untuk mengetahui hubungan makanan terhadap migren pada remaja

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian

3.2.1. Penelitian dilakukan di SLTP dan SLTA Darusallam Kotamadya Medan Propinsi Sumatera Utara 3.2.2. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Agustus sampai September 2009 3.3. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi target adalah remaja yang mengalami serangan migren yang ditetapkan berdasarkan anamnesis yang mendasarinya. Populasi terjangkau adalah populasi target yang berusia 13 tahun sampai 18 tahun di SLTP dan SLTA di Kotamadya Medan Propinsi Sumatera Utara. Sampel adalah populasi terjangkau yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi 3.4. Besar Sampel Besar sampel dihitung dengan mempergunakan rumus besar sampel tunggal untuk uji hipotesis estimasi proporsi suatu populasi, yaitu: 26 Universitas Sumatera Utara 15 n = Z α 2 PQ d 2 n = jumlah subjek Z α = deviat baku normal untuk α = 1,96 P = proporsi = 16 = 0,16 1 Q = 1 - P = 1 - 0,16 = 0,84 d = perbedaan hasil yang diamati = 10 = 0,1 Dengan menggunakan rumus di atas maka didapat jumlah sampel sebanyak 52 orang

3.5. Kriteria Inklusi dan Eksklusi

3.5.1. Kriteria Inklusi 3.5.1.1. Anak usia 13 sampai 18 tahun 3.5.1.2. Memenuhi kriteria migren sesuai Internasional Headache Society IHS 3.5.1.3. Bersedia mengisi kuesioner secara lengkap 3.5.1.4. Mendapat izin orang tua secara tertulis 3.5.2. Kriteria Eksklusi 3.5.2.1. Nyeri kepala kronik setiap hari 3.5.2.1. Terdapat gangguan medis sinusitis, polip hidung, ISPA, Universitas Sumatera Utara OMSK, neurologi epilepsi 17

3.6. Persetujuan Informed Consent

Semua subjek penelitian diminta persetujuan dari orang tua setelah dilakukan penjelasan terlebih dahulu mengenai kondisi penyakit yang dialami dan efek yang ditimbulkan dapat mempengaruhi kegiatan sehari-hari, kepribadian, hubungan interpersonal serta kehadiran disekolah, bila tidak dihindari dimana faktor pencetusnya berupa makanan tertentu sangat berhubungan dengan pencetus migren

3.7. Etika Penelitian