melalui media massa Adnillah, 2008 . Melalui hasil surve pendahuluan yang telah dilakukan di rumah bersalin dan balai pengobatan Sri Wahyuni pada
tanggal 23 Januari 2009, diperoleh informasi jumlah ibu hamil yang melakukan antenatal care setiap bulannya rata-rata berjumlah 150 orang,
dengan ibu hamil primigravida berjumlah 45 orang. Dari 45 orang hanya 17 orang yang mendapatkan informasi tentang tanda-tanda persalinan, maka
peneliti tertarik melakukan penelitian untuk mengetahui pengetahuan ibu primigravida tentang tanda-tanda persalinan di rumah bersalin dan balai
pengobatan Sri Wahyuni Kecamatan Medan Marelan, agar dapat membantu ibu untuk mengenal tanda persalinan dan mengambil keputusan kapan pergi
ke pelayanan kesehatan, sehingga keterlambatan dalam mencapai fasilitas kesehatan yang disebabkan oleh kurangnya pengetahuan tanda persalinan
dapat dihindari.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana pengetahuan ibu primigravida tentang tanda-tanda persalinan di rumah bersalin dan balai pengobatan Sri Wahyuni Kecamatan Medan
Marelan tahun 2009.
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengetahuan ibu primigravida tentang tanda-tanda persalinan di rumah bersalin dan balai pengobatan Sri Wahyuni
Kecamatan Medan Marelan tahun 2009.
Universitas Sumatera Utara
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi karakteristik responden berdasarkan umur,
pendidikan dan pekerjaan. b.
Mengidentifikasi pengetahuan ibu primigravida tentang tanda-tanda persalinan.
D. Manfaat penelitian 1. Bagi pelayanan kesehatan
Diharapkan dapat bermanfaat bagi tenaga kesehatan khususnya bidan agar dalam melaksanakan pemeriksaan antenatal care pada ibu hamil
memberikan penyuluhan yang spesifik tentang tanda-tanda persalinan, dan proses persalinan agar ibu mengetahui apa yang harus dilakukan saat
menghadapi persalinan.
2. Bagi peneliti selanjutnya
Menjadi sumber informasi untuk penelitian selanjutnya, sehingga dapat meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan dan wawasan di
bidang kesehatan.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Persalinan 1. Pengertian persalinan
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar Prawirohardjo.
2005.hlm.180.
Persalinan adalah rangkaian proses yang berakhir dengan pengeluaran hasil konsepsi oleh ibu. Proses ini dimulai dengan kontraksi persalinan sejati,
dan diakhiri dengan pelahiran plasenta Varney. 2007.hlm. 672. Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang
terjadi pada kehamilan cukup bulan 37-42 minggu, lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung selama 18 jam, tanpa
komplikasi baik padaibu maupun pada janin.Prawirohardjo.2005.hlm.180.
2. Sebab-sebab mulanya persalinan Sebab terjadinya persalinan sampai saat ini masih merupakan teori-
teori yang komplek. Faktor-faktor humoral, pengaruh prostaglandin, struktur uterus, sirkulasi uterus, pengaruh saraf dan nutrisi disebut sebagai
faktor yang mengakibatkan partus mulai. Perubahan-perubahan dalam biokomia dan biofisika telah banyak mengungkapkan mulai dan
berlangsungnya partus, antara lain penurunan kadar hormon estrogen dan
Universitas Sumatera Utara
progesteron. Seperti diketahui progesterone merupakan penenang bagi otot-otot uterus. Menurunnya kadar kedua hormon ini terjadi kira-kira 1
sampai 2 minggu sebelum partus dimulai. Kadar progesteron dalam kehamilan dari minggu ke 15 hingga aterm meningkat. Plasenta menjadi
tua, dengan tuanya kehamilan. Villi koriales mengalami perubahan- perubahan, sehingga kadar estrogen dan progesteron menurun. Keadaan
uterus yang terus membesar dan menjadi tegang mengakibatkan iskemia otot-otot uterus. Hal ini mungkin merupakan faktor yang dapat menganggu
sirkulasi uteroplasenter, sehingga plasenta akan mengalami degenerasi. Berkurangnya nutrisi pada janin, maka
hasil konsepsi akan segera dikeluarkan. Faktor lain yang dikemukakan ialah tekanan pada ganglion
servikale dari Frankenhauser yang terletak di belakang. Bila ganglion tertekan, maka kontraksi uterus dapat dibangkitkan Prawirohardjo.
2005.hlm.18 1. 3. Tanda-tanda persalinan
a. Adanya Kontraksi Rahim
Secara umum, tanda awal bahwa ibu hamil untuk melahirkan adalah mengejangnya rahim atau dikenal dengan istilah kontraksi.
Kontraksi tersebut berirama, teratur, dan involuter, umumnya kontraksi bertujuan untuk menyiapkan mulut lahir untuk membesar dan
meningkatkan aliran darah di dalam plasenta. Setiap kontraksi uterus memiliki tiga fase yaitu :
Universitas Sumatera Utara
1. Increment
: Ketika intensitas terbentuk. 2.
Acme : Puncak atau maximum.
3. Decement
: Ketika otot relaksasi Kontraksi yang sesungguhnya akan muncul dan hilang secara teratur
dengan intensitas makin lama makin meningkat. Perut akan mengalami kontraksi dan relaksasi, diakhir kehamilan proses kontraksi akan lebih
sering terjadi Huliana. 2001.hlm.118. Mulanya kontraksi terasa seperti sakit pada punggung bawah berangsur-angsur bergeser ke bagian bawah
perut mirip dengan mules saat haid Rose. 2007.hlm.120. Kontraksi terjadi simetris di kedua sisi perut mulai dari bagian atas dekat saluran
telur ke seluruh rahim, kontraksi rahim terus berlangsung sampai bayi lahir Indiarti. 2008.hlm.139.
Kontraksi uterus memiliki periode relaksasi yang memiliki fungsi penting untuk mengistirahatkan otot uterus, memberi kesempatan
istirahat bagi wanita, dan mempertahankan kesejahteraan bayi karena kontraksi uterus menyebabkan konstraksi pembuluh darah plasenta.
Ketika otot uterus berelaksasi diantara kontraksi, uterus terasa lembut dan mudah ditekan, karena uterus berkontraksi, ototnya menjadi keras
dan lebih keras, dan keseluruhan uterus terlihat naik ke atas pada abdomen sampai ke ketinggian yang tertinggi. Setiap kali otot
berkontraksi, rongga uterus menjadi lebih kecil dan bagian presentasi atau kantong amnion didorong ke bawah ke dalam serviks. Serviks
Universitas Sumatera Utara
pertama-tama menipis, mendatar, dan kemudian terbuka, dan otot pada fundus menjadi lebih tebal. Durasi kontraksi uterus sangat bervariasi,
tergantung pada kala persalinan wanita tersebut. Kontraksi pada persalinan aktif berlangsung dari 45 sampai 90 detik dengan durasi rata-
rata 60 detik. Pada persalinan awal, kontraksi mungkin hanya berlangsung 15 sampai 20 detik. Frekuensi kontraksi ditentukan dengan
mengukur waktu dari permulaan satu kontraksi ke permulaan kontraksi selanjutnya. Kontraksi biasanya disertai rasa sakit, nyeri, makin
mendekati kelahiran. Kejang nyeri tidak akan berkurang dengan istirahat atau elusan, wanita primipara ataupun yang sedang dalam keadaan takut
dan tidak mengetahui apa yang terjadi pada dirinya serta tidak dipersiapkan dengan teknik relaksasi dan pernapasan untuk mengatasi
kontraksinya akan menagis dan bergerak tak terkendali di tempat tidur hanya karena kontraksi ringan, sebaliknya wanita yang sudah memiliki
pengalaman atau telah dipersiapkan dalam menghadapi pengalaman kelahiran dan mendapat dukungan dari orang terdekat atau tenaga
professional yang terlatih memimpin perslinan, atau wanita berpendidikan tidak menunjukkan kehilangan kendali atau menagis
bahkan pada kontraksi yang hebat sekalipun Varney. 2007.hlm.675. Ketika merasakan kontraksi uterus, mulailah untuk menghitung
waktunya. Catatlah lamanya waktu antara satu kontraksi dengan kontraksi berikutnya, dan lamanya kontraksi berlangsung. Jika ibu
Universitas Sumatera Utara
merasakan mulas yang belum teratur akan lebih baik menunggu di rumah sambil beristirahat dan mengumpulkan energi untuk persalinan.
Jika kontraksi sudah setiap 5 menit sekali atau sangat sakit dapat berangkat ke rumah sakit dengan membawa perlengkapan yang sudah
dipersiapkan Indiarti. 2008.hlm. 140.
b. Keluarnya lendir bercampur darah
Lendir disekresi sebagai hasil proliferasi kelenjar lendir servik pada awal kehamilan. Lendir mulanya menyumbat leher rahim,
sumbatan yang tebal pada mulut rahim terlepas, sehingga menyebabkan keluarnya lendir yang berwarna kemerahan bercampur darah dan
terdorong keluar oleh kontraksi yang membuka mulut rahim yang menandakan bahwa mulut rahim menjadi lunak dan membuka. Lendir
inilah yang dimaksud sebagai bloody slim. Blood slim paling sering terlihat sebagai rabas lendir bercampur
darah yang lengket dan harus dibedakan dengan cermat dari perdarahan murni. Ketika melihat rabas sering, wanita sering kali berpikir bahwa ia
melihat tanda persalinan. Bercak darah tersebut biasanya akan terjadi beberapa hari sebelum kelahiran tiba, tetapi tidak perlu khawatir dan
tidak perlu tergesa-gesa ke rumah sakit, tunggu sampai rasa sakit di perut atau bagian belakang dan dibarengi oleh kontraksi yang teratur. Jika
keluar pendarahan hebat, dan banyak seperti menstruasi segera ke rumah sakit Maulana. 2008.hlm. 205.
Universitas Sumatera Utara
c. Keluarnya air-air ketuban
Proses penting menjelang persalinan adalah pecahnya air ketuban. Selama sembilan bulan masa gestasi bayi aman melayang dalam cairan
amnion. Keluarnya air-air dan jumlahnya cukup banyak, berasal dari ketuban yang pecah akibat kontraksi yang makin sering terjadi
Maulana. 2008.hlm.205-206. Ketuban mulai pecah sewaktu-waktu sampai pada saat persalinan. Kebocoran cairan amniotik bervariasi dari
yang mengalir deras sampai yang menetes sedikit demi sedikit, sehingga dapat ditahan dengan memakai pembalut yang bersih. Tidak
ada rasa sakit yang menyertai pemecahan ketuban dan alirannya tergantung pada ukuran, dan kemungkinan kepala bayi telah memasuki
rongga panggul ataupun belum Stoppard. 2008.hlm.253-254. Jika ketuban yang menjadi tempat perlindungan bayi sudah pecah, maka
sudah saatnya bayi harus keluar. Bila ibu hamil merasakan ada cairan yang merembes keluar dari vagina dan keluarnya tidak dapat ditahan
lagi, tetapi tidak disertai mulas atau tanpa sakit, merupakan tanda ketuban pecah dini, yakni ketuban pecah sebelum terdapat tanda-tanda
persalinan, sesudah itu akan terasa sakit karena ada kemungkinan kontraksi. Bila ketuban pecah dini terjadi, terdapat bahaya infeksi
terhadap bayi. Ibu akan dirawat sampai robekannya sembuh dan tidak ada lagi cairan yang keluar atau sampai bayi lahir. Normalnya air
ketuban ialah cairan yang bersih, jernih, dan tidak berbau. Segera
Universitas Sumatera Utara
hubungi dokter bila dicurigai ketuban pecah, dan jika pemecahan ketuban tersebut disertai dengan ketuban yang berwarna coklat
kehijauan, berbau tidak enak, dan jika ditemukan warna ketuban kecoklatan berarti bayi sudah buang air besar di dalam rahim, yang
sering sekali menandakan bahwa bayi mengalami distres meskipun tidak selalu dan perlu segera dilahirkan, pemeriksaan dokter akan
menentukan apakah janin masih aman untuk tetap tinggal di rahim atau sebaliknya Nolan. 2003.hlm.69.
d. Pembukaan servik
Penipisan mendahului dilatasi servik, pertama-pertama aktivitas uterus dimulai untuk mencapai penipisan, setelah penipisan kemudian
aktivitas uterus menghasilkan dilatasi servik yang cepat Liu. 2002.hlm.70. Membukanya leher rahim sebagai respon terhadap
kontraksi yang berkembang. Tanda ini tidak dirasakan oleh pasien tetapi dapat diketahui dengan pemeriksaan dalam. Petugas akan
melakukan pemeriksaan untuk menentukan pematangan, penipisan, dan pembukaan leher rahim Simkin. 2008.hlm.190. Servik menjadi
matang selama periode yang berbeda-beda sebelum persalinan, kematangan servik mengindikasikan kesiapanya untuk persalinan
Varney. 2007.hlm. 673.
Universitas Sumatera Utara
4. Tanda persalinan palsu
Ketika mendekati kehamilan aterem, banyak wanita mengeluhkan kontraksi uterus yang terasa nyeri, yang mungkin menunjukkan permulaan
persalinan tetapi meskipun terjadi kontraksi kemajuan dilatasi servik tidak terjadi yang disebut dengan Persalinan palsu atau false labour. Disini
terjadi aktivitas uterus yang kekuatan kontraksi bagian bawah uterus hampir sama besar dengan kontraksi bagian atas, karena itu dilatasi servik
tidak terjadi dan nyeri karena kontraksi uterus sering dirasakan pada panggul bawah, dan tidak menyebabkan nyeri dari pinggang sampai ke
perut bagian bawah., lama kontraksi pendek dan tidak begitu kuat, bila dibawa berjalan kontraksi biasanya menghilang. Kontraksi lebih sering
terjadi pada malam hari tetapi frekwensi dan intensitasnya tidak meningkat dari waktu ke waktu Liewellyn.2001.hlm 80.
Kontraksi ini terjadi pada trimester tiga dan sering salah memperkirakan kontraksi Braxton Hicks yang kuat sebagai kontraksi awal
persalinan. Kontraksi Braxton Hicks yang kuat dapat disalah artikan sebagai tanda datangnya persalinan, dan ini dikenal sebagai persalinan
palsu. Menghitung waktu awal kontraksi selama lebih dari satu jam dan jika kontraksi tersebut terjadi berdekatan satu sama lain dan berlangsung
lama, mungkin memasuki persalinan Stoppard. 2008.hlm.254. Persalinan palsu dapat terjadi selama berhari-hari atau secara intermiten bahkan tiga
atau empat minggu sebelum persalinan yang sebenarnya. Persalinan palsu
Universitas Sumatera Utara
terasa sangat nyeri dan wanita dapat mengalami kurang tidur dan kekurangan energi dalam menghadapinya. Wanita tidak tahu cara
memastikan apakah ia benar-benar mengalami persalinan yang sebenarnya karena hal tersebut hanya dapat dipastikan dengan pemeriksaan dalam..
Persalinan palsu dapat memberikan indikasi bahwa persalinan sudah dekat Varney. 2007.hlm. 653.
5. Pemeriksaan menjelang persalinan
Saat mulai terasa mulas dan mengalami kontraksi secara teratur sebagai tanda akan segera melahirkan, perlu dilakukan pemeriksaan
dalam. Tujuannya untuk mengetahui kemajuan persalinan, yang meliputi pembukaan servik, masih ada atau tidaknya selaput ketuban karena,
apabila sudah pecah harus diberi tindakan. Dengan pemeriksaan dalam dapat dinilai juga tentang kepala bayi, apakah sudah memutar atau belum,
sampai mana putaran tersebut karena kondisi ini akan menentukan jalannya persalinan Indiarti, 2008. Jantung janin akan dimonitor secara
teratur dengan fetoscope yang akan diperiksa secara rutin oleh petugas kesehatan untuk mengetahui kesejahteraan
janin. Kontraksi uterus
dihitung setiap kali ibu merasakan mulas, dan pada perut ibu teraba keras. Mengukur waktunya dan mencatat jarak antar kontraksi
dari akhir satu kontraksi sampai awal kontraksi yang lain. Tanda-tanda vital, intake dan
out take ibu juga diperiksa selama proses persalina Miriam Stoppard, 2008.
Universitas Sumatera Utara
6. Faktor-faktor yang berperan dalam persalinan a. Power Tenaga yang mendorong bayi keluar
Seperti his atau kontraksi uterus kekuatan ibu mengedan, kontraksi diafragma, dan ligamentum action terutama ligamentum rotundum.
b. Passage Faktor jalan lahir
Perubahan pada serviks, pendataran serviks, pembukaan servik dan perubahan pada vagina dan dasar panggul
c. Passanger
Passenger utama lewat jalan lahir adalah janin. Ukuran kepala janin lebih lebar daripada bagian bahu, kurang lebih seperempat dari
panjang ibu. 96 bayi dilahirkan dengan bagian kepala lahir
pertama. Passanger terdiri dari janin, plasenta, dan selaput ketuban
Helen, 2002. d. Psikis ibu
Penerimaan klien atas jalanya perawatan antenatal petunjuk dan persiapan untuk menghadapi persalinan, kemampuan klien untuk
bekerjasama dengan penolong, dan adaptasi terhadap rasa nyeri persalinan.
e. Penolong Meliputi ilmu pengetahuan, keterampilan, pengalaman, kesabaran,
pengertiannya dalam menghadapi klien baik primipara dan multipara.
Universitas Sumatera Utara
7. Tahapan persalinan normal. a. Kala I
Mulai dari tanda-tanda persalinan dan berakhir ketika pembukaan mulut rahim sudah lengkap.
Kala I dibagi menjadi 2 fase yaitu : 1 Fase laten
Fase laten adalah periode waktu dari awal persalinan hingga ketika pembukaan mulai berjalan secara progresif, yang umumnya
dimulai sejak kontraksi muncul hingga pembukaan tiga sampai empat sentimeter atau permulaan fase aktif. Selama fase laten
bagian presentasi mengalami penurunan sedikit hingga tidak sama sekali Varney. 2007.hlm.679. Pembukaan serviks berlangsung
lambat, membuka sampai 3 cm, dan berlangsung 8 jam Prawirohardjo, 2001. Pada fase laten servik membuka dan
melunak, bergerak dari posterior ke anterior dan dilatasi servik antara 0 sampai 4 cm, tempat terbaik menghabiskan masa laten
adalah di rumah dan tidak di lingkungan rumah sakit karena kecemasan bisa menghambat persalinan Chapman.2000.hlm.11-
12
2 Fase aktif
Fase aktif adalah periode waktu dari awal kemajuan aktif pembukaan sampai hingga pembukaan menjadi komplit.
Universitas Sumatera Utara
Pembukaan umumnya dimulai dari tiga sampai empat sentimeter akhir fase laten hingga 10 sentimeter akhir kala satu persalinan.
Penurunan kepala yang progresif terjadi pada akhir fase aktif dan selama kala dua persalinan. Kontraksi selama fase aktif menjadi
lebih sering dengan durasi yang lebih panjang dan intensitas yang lebih kuat Varney. 2007.hlm.679.
Dibagi 3 fase lagi , yaitu : a. Fase akselerasi : Dalam waktu 2 jam pembukaan 3 cm menjadi
4 cm. b. Fase dilatasi maksimal : Dalam waktu 2 jam pembukaan
berlagsung sangat cepat, dari 4 cm menjadi 9 cm. c. Fase deselerasi : Pembukaan menjadi lambat sekali. Dalam
waktu 2 jam pembukaan dari 9 cm menjadi lengkap. Kala I pada primipara berlangsung 13 jam dan pada multipara 7
jam Prawirohardjo. 2005.hlm 82.
b. Kala II
Mulai dari pembukaan lengkap sampai bayi lahir. Kala II adalah kala pengeluaran ditandai dengan pembukaan leher rahim yang sudah
lengkap 10 cm, kontraksi masih berlangsung sepanjang 60-90 menit lebih teratur, his menjadi lebih kuat dan cepat kira-kira 2
sampai 3 menit sekali, perineum mulai menonjol dan menjadi lebar dengan anus membuka, labia mulai membuka dan tidak lama
Universitas Sumatera Utara
kemudian kepala janin tampak dalam vulva pada waktu his Saifuddin, 2000. Adapun tanda-tanda kala II adalah his lebih sering
dan kuat, adanya dorongan untuk mengedan, pengejanan ini timbul secara reflektoris karena kepala janin telah sampi di dasar panggul,
show lebih banyak kadang-kadang diikuti sedikit perdarahan, ada rasa seperti ingin buang air besar, hal ini disebabkan karena tekanan
kepala pada dasarpanggul dan juga pada rectum, perineum mulai menonjol dan anus mulai membuka. Tanda ini mulai tampak bila
betul-betul kepala sudah di dasar panggul dan mulai membuka pintu Saifuddin. 2000.hlm 45. Kala II berlangsung rata-rata 1,5 jam pada
primigravida dan pada multipara rata- rata 0,5 jam Prawirohardjo, 2005.
c. Kala III
Kala III dimulai saat proses kelahiran bayi selesai dan berakhir dengan lahirnya plasenta. Kala III berlangsung rata-rata 6 sampai 15 menit
setelah bayi lahir dan keluar spontan atau dengan tekanan pada fundus uteri, pengeluaran plasenta disertai dengan pengeluaran darah
Prawirohardjo, 2005. Kisaran normal kala tiga sampai 30 menit, resiko perdarahan meningkat apabila kala tiga lebih lama dari 30 menit
terutama antara 30 dan 60 menit Varney, 2007.
Universitas Sumatera Utara
d. Kala IV
Kala pengawasan selama 2 jam setelah bayi dan plasenta lahir untuk mengamati keadaan ibu terutama terhadap bahaya pendarahan post
partum Prawirohardjo, 2005. Perdarahan post partum terjadi pada 2 jam pertama, observasi yang dilakukan adalah untuk menilai kesdaran
penderita, tanda-tanda vital tekanan darah, nadi, pernapasan, kontraksi uterus, jumlah pendarahan. Perdarahan normal bila tidak melebihi 400
sd 500 cc. Sebelum meninggalkan ibu yang post partum, petugas harus memantau ibu setiap 15 menit pada satu jam pertama setelah
kelahiran plasenta dan 30 menit pada jam kedua setelah persalinan Saifuddin, 2000.
B. Pengetahuan 1. Pengertian pengetahuan.
Pengetahuan merupakan hasil dari usaha manusia untuk tahu. Sidi
Gazalba, mengungkapkan bahwa pengetahuan ialah apa yang diketahui atau hasil pekerjaan tahu. Pekerjaan tahu tersebut adalah hasil dari kenal,
insaf, mengerti, dan pandai Salam. 2003.hlm28. Pengetahuan merupakan proses pengalaman khusus yang bertujuan menciptakan perubahan terus
menerus dalam prilaku atau pemikiran Seifert. 2007.hlm.5. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang
melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui pancaindra manusia, yakni penglihatan, pendengaran, penciuman,
Universitas Sumatera Utara
rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga Notoatmodjo. 2007.hlm.143.
2. Fungsi Pengetahuan.
Menurut fungsi ini manusia mempunyai dorongan dasar untuk ingin tahu, untuk mencari penalaran, dan untuk mengorganisasikan pengalamanya.
Adanya unsur pengalaman yang semula tidak konsisten dengan apa yang diketahui oleh individu akan disusun, ditata, atau diubah sedemikian rupa,
sehingga tercapai suatu konsisten Azwar. 2003.hlm.45.
3. Sumber-sumber pengetahuan masalah
a. Empirisme Pengetahuan diperoleh melalui pengalaman dengan jalan observasi
atau dengan penginderaan. b. Rasionalisme
Pengetahuan diperoleh dari pikiran akal budi manusia, sehingga mampu mengetahui kebenaran.
c. Intusionisme
Secara etiomologi istilah intuisi berarti lagsung melihat. Intuisi dapat dipergunakan sehingga kita mengetahui diri kita, karakter, perasaan,
dan motif orang lain serta kita mengetahui, mengalami hakikat sebenarnya tentang waktu, gerak, dan aspek yang mendasar dalam
jagat raya.
Universitas Sumatera Utara
d. Wahyu Allah
Pengetahuan disampaikan oleh Allah S.W.T kepada manusia lewat para nabi yang diutusnya Salam. 2003.hlm.99-104.
Universitas Sumatera Utara
BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFENISI OPERASIONAL
A. Kerangka konsep
Kerangka konsep adalah hubungan atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep lainnya dengan masalah yang ingin diteliti. Kerangka konsep penelitian
pengetahuan ibu primigravida tentang tanda-tanda persalinan pada ibu hamil di
rumah bersalin dan balai pengobatan Sri Wahyuni pada tahun 2009.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi pengetahuan - Pendidikan
Skema kerangka konsep
Pengetahuan ibu primigravida tentang tanda-tanda persalinan
- Pengertian persalinan
- Tanda inpartu
- Tanda persalinan palsu
Karakteristik responden -
Umur -
Pendidikan -
Pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
3.2. Tabel Defenisi Operasional No
Variabel Defenisi
Operasional Alat
ukur Cara
ukur Hasil
ukur Skala
1 Pengetahuan
tentang tanda persalinan.
Informasi yang diketahui ibu
tentang tanda-tanda
persalinan yang meliputi :
pengertian persalinan, tanda
inpartu, dan tanda persalinan palsu.
Kuesioner Wawancara Baik jika menjawab
16-20 76-100 pertanyaan dengan
benar. Cukup jika
menjawab 12-15 56-75
pertanyaan dengan benar.
Kurang jika menjawab 0-11
55 pertanyaan dengan benar.
Ordinal
2 Umur
Usia yang dihitung dari
ulang tahun terakhir.
Kuesioner Wawancara 1. 20-25 tahun.
2. 26-30 tahun. 3. 31-35 tahun
Interval
3 Pendidikan
Pendidikan formal terakhir
yang diikuti oleh responden.
Kuesioner Wawancara 1. SD
2. SMP 3. SMA
4. Perguruan Tinggi Ordinal
4 Pekerjaan
Keadaan wanita yang berkaitan
dengan kegiatan yang dilakukan
sehari-hari. Kuesioner Wawancara
1. Bekerja 2. Tidak bekerja
Nominal
Universitas Sumatera Utara
BAB IV METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif yang menjelaskan tentang pengetahuan ibu primigravida tentang tanda-tanda
persalinan di rumah bersalin dan balai pengobatan Sri Wahyuni Kecamatan
Medan Marelan pada tahun 2009. B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil primigravida yang melakukan pemeriksaan di rumah bersalin dan balai pengobatan Sri
Wahyuni Medan Marelan pada tahun 2009. Jumlah populasi ibu hamill primigravida di rumah bersalin dan balai pengobatan Sri Wahyuni selama
enam bulan terakhir ada 45 orang.
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik total sampling yaitu semua ibu hamil primigravida yang ada di rumah bersalin dan balai
pengobatan Sri Wahyuni Kecamatan Medan Marelan berjumlah 45 orang.
C. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di rumah bersalin dan balai pengobatan Sri Wahyuni Kecamatan Medan Marelan pada tahun 2009.
24
Universitas Sumatera Utara
Lokasi ini dipilih karena lokasi yang terletak dipinggir kota, dan belum pernah ada yang meneliti pengetahuan ibu primigravida tentang tanda-tanda
persalinan.
D. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Febuari sampai bulan April 2009.