2 Uji Glejser
Glejser mengusulkan untuk meregresi nilai absolut residual terhadap variabel independen Gujarati, 2003. Maka dari hasil regresi diperoleh probabilitas
signifikansinya, jika probabilitas signifikan diatas 5 maka disimpulkan model regresi tidak mengandung adanya heteroskedastisitas, dan jika dibawah
5 maka disimpulkan model regresi mengandung adanya heteroskedastisitas. c
Uji AutoKorelasi Uji autokerelasi bertujuan menguji apakah model regresi linear ada korelasi
antara kesalahan pengganggu pada periode t, dengan kesalahan pada periode t-1. Model regresi yang baik adalah model yang tidak mengandung autokorelasi.
Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang tahun yang berkaitan satu dengan yang lainnya. Hal ini sering ditemukan pada time series.
Pelanggaran terhadap asumsi ini berakibat interval keyakinan terhadap hasil estimasi menjadi melebar sehingga uji signifikansi tidak kuat. Cara yang dapat
digunakan untuk mendeteksi masalah autokorelasi adalah dengan menggunakan nilai uji Durbin Watson dengan ketentuan dari Prof. Singgih sebagai berikut:
1 angka D-W dibawah -2 berarti ada autokorelasi positif,
2 angka D-W di antara -2 sampai +2, berarti tidak ada autokorelasi,
3 angka D-W di atas +2 berarti ada autokorelasi negatif.
3. Analisis Regresi
Penelitian ini menggunakan Persamaan Regresi Linear Sederhana. Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel
Universitas Sumatera Utara
dengan satu variabel dependen, dari uji ini peneliti melihat apakah ada hubungan antara manajemen laba dengan kelengkapan pengungkapan laporan keuangan.
Model persamaannya adalah sebagai berikut :
Kelengkapan pengungkapan = a + bManajemen laba 4. Uji Hipotesis
Uji hipotesis yang digunakan adalah •
Uji t t-test Uji ini digunakan untuk menentukan apakah dua sampel yang tidak
berhubungan memiliki rata-rata yang sama atau tidak sama secara signifikan. Pengujian hipotesis secra statistik dilakukan dengan menggunakan “uji t” yang
dilakukan untuk mengetahui hubunganpengaruh tingkat signifikasi antara variabel independen terhadap variabel dependen.
Dalam uji t dilakukan hipotesis sebagai berikut : H0 : b1 = 0, artinya manajemen laba tidak mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap tingkat likuiditas pada perusahaan manufaktur bidang barang konsumen yang terdaftar di Bursa efek indoensia.
Ha : b1 ≠ 0, artinya manajemen laba mempunyai pengaruh yang signifika n
terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan pada perusahaan manufaktur bidang barang konsumen yang terdaftar di Bursa efek indoensia.
Adapun criteria uji t adalah sebagai berikut : Ho diterima apabila t-hitung t
≤ t-tabel t
t
, pada α 0,05.
Ha diterima apabila t-hitung t ≥ t-tabel t
t
, pada α 0,05.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Data Penelitian Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi berganda. Analisis data dimulai dengan mengolah data dengan menggunakan Microsoft excel, selanjutnya
dilakukan pengujian asumsi klasik dan pengujian menggunakan regresi berganda. Pengujian asumsi klasik dan regresi berganda dilakukan dengan menggunakan
software SPSS versi 16. Prosedur dimulai dengan memasukkan variabel-variabel penelitian ke program SPSS tersebut dan menghasilkan output-output sesuai
metode analisis data yang telah ditentukan. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, didapat 29 perusahaan yang memenuhi kriteria dan dijadikan sampel
dalam penelitian ini dan diamati selama periode 2005-2007.
B. Analisis Hasil Penelitian 1. Analisis Statistik Deskriptif
Informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari www.idx.co.id dan Indonesian Capital Market Directory
berupa data keuangan sampel perusahaan manufaktur dari tahun 2005 sampai tahun 2007 yang dijabarkan dalam bentuk statistik.
Statistik deskriptif dari variabel penelitian dari sampel perusahaan manufaktur selama periode 2005 sampai dengan tahun 2007 disajikan dalam tabel 4.2 berikut.
Universitas Sumatera Utara