sumber literature dan kemudian dipilih dan disesuaikan berdasarkan keadaan perusahaan di Indonesia.
F. Teknik Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersumber dari pihak eksternal. Pengumpulan data dilakukan dengan dua tahap.
Tahap pertama dilakukan dengan studi pustaka, yaitu melalui jurnal akuntansi, research akuntansi, dan buku-buku yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
Pada tahap yang kedua, pengumpulan data sekunder diperoleh dari media internet dengan cara mendownload melalui situs www.idx.co.id untuk memperoleh data
mengenai laporan keuangan yang dibutuhkan dalam penelitian.
G. Metode Analisis Data 1. Statistik deskriptif
Statistik deskriptif adalah metode statistika yang digunakan untuk mengambarkan atau mendeskrisikan data yang telah dikumpulkan menjadi sebuah
informasi Suharyadi, 2007:10. Untuk seluruh perhitungan peneliti menggunakan SPSS 16.
2. Uji asumsi klasik
Uji asumsi klasik yang digunakan adalah: a
Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang digunakan telah
terdistribusi secara normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan untuk menentukan alat statistic yang dilakukan, sehingga kesimpulan yang diambil dapat
dipertanggungjawabkan.
Universitas Sumatera Utara
Uji normalitas data menggunakan Kolmogorov-Smirnov Test, dengan membandingkan Asymtotic significance dengan alpha 0,05 dan melihat garfik
penyebaran data. Dasar penarikan kesimpulan adalah data dikatakan berdistribusi normal apabila nilai Asymtotic significance-nya lebih besar 0,05 Santoso,
2004:212. b
Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model
regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan
lainnya tetap, maka disebut Homoskedastisitas. Dan jika varians berbeda, maka disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi
heteroskedastisitas. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas yang
dilakukan peneliti adalah : 1
melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Dari grafik plot, dasar analisisnya
adalah: a
jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka
mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas, b
jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas atau
terjadi homoskedastisitas.
Universitas Sumatera Utara
2 Uji Glejser
Glejser mengusulkan untuk meregresi nilai absolut residual terhadap variabel independen Gujarati, 2003. Maka dari hasil regresi diperoleh probabilitas
signifikansinya, jika probabilitas signifikan diatas 5 maka disimpulkan model regresi tidak mengandung adanya heteroskedastisitas, dan jika dibawah
5 maka disimpulkan model regresi mengandung adanya heteroskedastisitas. c
Uji AutoKorelasi Uji autokerelasi bertujuan menguji apakah model regresi linear ada korelasi
antara kesalahan pengganggu pada periode t, dengan kesalahan pada periode t-1. Model regresi yang baik adalah model yang tidak mengandung autokorelasi.
Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang tahun yang berkaitan satu dengan yang lainnya. Hal ini sering ditemukan pada time series.
Pelanggaran terhadap asumsi ini berakibat interval keyakinan terhadap hasil estimasi menjadi melebar sehingga uji signifikansi tidak kuat. Cara yang dapat
digunakan untuk mendeteksi masalah autokorelasi adalah dengan menggunakan nilai uji Durbin Watson dengan ketentuan dari Prof. Singgih sebagai berikut:
1 angka D-W dibawah -2 berarti ada autokorelasi positif,
2 angka D-W di antara -2 sampai +2, berarti tidak ada autokorelasi,
3 angka D-W di atas +2 berarti ada autokorelasi negatif.
3. Analisis Regresi