38
F. Teknik Analisis Data
Untuk mendapatkan jawaban atas permasalahan penelitian ini, maka digunakan prosedur analisis data primer sebagai berikut :
1. Ordinary Least Square
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif dengan Metode Ordinary Least Square OLS. Hal ini digunakan untuk melihat
pengaruh Variabel Independen terhadap Variabel Dependen dalam penelitian ini. Dan sebagai alat analisis untuk mengolah data adalah dengan menggunakan
program SPSS Versi 18,0.
2. Korelasi Product Moment
Untuk mengetahui adanya hubungan atau pengaruh antara dua variabel atau lebih maka digunakan analisis korelasi. Korelasi yang digunakan adalah model korelasi
Product Moment. Korelasi Product Moment digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel yaitu variabel X Pelayanan Publik terhadap
variabel Y kepuasan masyarakat. Perhitungan nilai kooefisien korelasi tersebut akan dihasilkan melalui pengolahan data dengan instrument statistic software
yang digunakan untuk menganalisis data pada penelitian ini yakni SPSS for windows versi 18,0.
G. Model Analisis
Untuk menganalisis data yang dihasilkan dalam penelitian ini digunakan model analisis sebagai berikut :
Y = β
+ β
1
X
1
+ ε
Keterangan : Y
= Kepuasan masyarakat likert X1
= Pelayanan publiklikert
Universitas Sumatera Utara
39
β = Intercept konstanta
β
1
= Koefisien estimasi model ε
= Error Dengan demikian hasil penghitungan koefisien determinasi pada model
analisis di atas dapat dikategorikan sesuai klasifikasi pengaruh, yakni : 0,01
– 0,19 : Pengaruh Rendah 0,20
– 0,39 : Pengaruh Sedang 0,40
– 0,59 : Pengaruh Cukup 0,60
– 0,79 : Pengaruh Kuat 0,80
– 0,99 : Pengaruh Sangat Kuat
Universitas Sumatera Utara
10
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Reformasi dan otonomi daerah membawa perubahan yang besar terhadap seluruh aspek kehidupan masyarakat dan juga perubahan terhadap jalannya
pemerintahan. Salah satu komponen dari otonomi daerah adalah penyelenggaraan pemerintahan yang baik good governance yang merupakan salah isu yang
sangat mengemuka. Untuk mendukung dalam pelayanan publik dipertegas dengan
KepMenPan No.
63 Kep
M.PAN7003 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Publik. Dalam KEPMENPAN tersebut terdapat
standar dalam pelayanan publik: 1.
Prosedur Pelayanan 2.
Waktu Pelaksanaan 3.
Biaya Pelayanan 4.
Produk Layanan 5.
Sarana dan Prasarana 6.
Kompetensi petugas pemberi layanan Kemampuan daerah dalam melaksanakan otonomi terletak pula pada
kemampuan daerah dalam mengelola keuangan daerahnya. Artinya daerah otonom harus memiliki kewenangan untuk menggali sumber-sumber keuangan
sendiri, mengelola dan menggunakan keuangan sendiri yang cukup memadai untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan daerahnya. Berkaitan dengan
hal itu, salah satu hal penting dalam peningkatan Pendapatan asli Daerah di Propinsi sumatera Utara Khususnya Kabupaten Labuhan Batu Utara adalah
dengan mengupayakan peningkatan penerimaan pendapatan daerah yang berasal dari pajak daerah , terutama dari pajak kendaraan bermotor PKB. Dalam upaya
menigkatkan penerimaan pajak kendaraan bermotor ini maka timbullah Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap yang disebut Kantor Bersama Samsat.
Universitas Sumatera Utara