mudah memahami kronologi kasus dan penyelesaian atas sengketa tanah mereka secara hukum.
E. Metode Penelitian
Metode merupakan cara untuk mengungkapkan kebenaran yang objektif. Kebenaran tersebut merupakan tujuan, sementara metode itu adalah cara.
Penggunaan metode dimaksudkan agar kebenaran yang diungkapkan benar – benar berdasarkan bukti ilmiah yang kuat. Oleh karena itu, metode dapat diartikan
pula sebagai prosedur atau rangkaian cara yang secara sistematis dalam menggali kebenaran ilmiah.11
1. Jenis Metode Penelitian
Sedangkan penelitian dapat diartikan sebagai pekerjaan ilmiah yang harus dilakukan secara sistematis, teratur dan tertib, baik mengenai
prosedurnya maupun dalam proses berfikir tentang materinya.
Dalam skripsi ini, penulis menggunakan pendekatan Metode Penelitian Hukum Empiris. Metode penelitian hukum empiris adalah suatu metode penelitian
hukum yang berfungsi untuk melihat penerapan hukum di lapangan dan meneliti bagaimana bekerjanya hukum di lingkungan masyarakat. Di karenakan dalam
penelitian ini meneliti penerapan hukum dalam pengadaan tanah di lapangan, khususnya pengadaan tanah jalan tol Kota Medan – Tebing Tinggi, maka metode
penelitian skripsi ini adalah metode penelitian hukum empiris atau dapat dikatakan sebagai penelitian hukum sosiologis. Penelitian ini diambil dari fakta –
fakta yang ada di dalam suatu masyarakat, badan hukum atau badan pemerintah. Dalam hal ini, penulis mengadakan penelitian dan menguji data empiris di
11 Ibid., hlm. 46
lapangan Jalan Tol Kota Medan – Tebing Tinggi dan Badan Pertanahan Kabupaten Deli Serdang.
2. Teknik Pengumpulan Data
a. Library Research Studi Kepustakaan yaitu mempelajari dan
menganalisa secara sistematika buku-buku, peraturan perundang- undangan dan sumber lainnya yang berhubungan dengan materi yang
dibahas dalam skripsi ini.
b. Field Research Studi Lapangan yaitu penelitian yang dilakukan
secara langsung ke lapangan. Perolehan data ini dilakukan melalui wawancara langsung dengan pihak masyarakat yang terkena
pengadaan tanah jalan tol Kota Medan-Tebing Tinggi dan pihak Badan Pertanahan Nasional Deli Serdang selaku instansi pemerintah terkait.
3. Sumber Data
1. Data Primer
12
Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari informan dengan cara melalui wawancara langsung dengan pegawai
bidang pengadaan tanah Badan Pertanahan Kabupaten Deli Serdang dan wawancara dengan masyarakat jalan Tol Kota Medan-Tebing
Tinggi yang terkena pengadaan tanah. 2.
Data Sekunder Data Sekunder yaitu data yang diperoleh melalui studi kepustakaan
guna mendapatkan landasan teoritis terhadap segi-segi hukum pengadaan tanah. Selain itu tidak menutup kemungkinan diperoleh
12 Ibid., hlm.52
melalui bahan hukum lain, dimana pengumpulan bahan hukumnya dilakukan dengan cara membaca, mempelajari, serta menelaah data
yang terdapat dalam buku, literature, tulisan-tulisan ilmiah, dokumen- dokumen hukum dan peraturan perundang-undangan yang
berhubungan dengan objek penelitian. Bahan-bahan hukum tersebut berupa:
a. Bahan Hukum Primer
Bahan hukum primer yaitu bahan hukum yang mengikat, seperti: i.
Undang-Undang Pokok Agraria Nomor 5 Tahun 1960. ii.
UU Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum.
iii. UU Nomor 20 Tahun 1961 tentang Pencabutan Hak atas tanah dan
benda yang ada diatasnya. iv.
UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM. v.
Keputusan Presiden RI Nomor 55 Tahun 1993 tentang Pengadaan Tanah bagi Pelaksanaan Pembangunan.
vi. Peraturan Presiden RI Nomor 36 Tahun 2005 tentag Pengadaan Tanah
bagi Pelaksanaan Pembangunan untuk Kepentingan Umum. vii.
Peraturan Presiden RI Nomor 65 Tahun 2006 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden RI Nomor 36 Tahun 2005 tentag Pengadaan Tanah
bagi Pelaksanaan Pembangunan untuk Kepentingan Umum. viii.
Peraturan Presiden RI Nomor 71 Tahun 2012 Tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan untuk
Kepentingan Umum.
ix. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 1975 Tentang
Ketentuan-Ketentuan Mengenai Tata Cara Pembebasan Tanah. 2.
Bahan Hukum Sekunder Bahan hukum sekunder adalah bahan hukum yang tidak mengikat
dan memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer, seperti : hasil-hasil Penelitian, karya dari kalangan hukum, pendapat-pendapat
ahli yang ada di dalam buku, jurnal, dan internet. 3.
Bahan Hukum Tertier Bahan hukum tertier atau bahan hukum penunjang mencakup :
i. Bahan – bahan yang member petunjuk-petunjuk maupun penjelasan
terhadap hukum primer dan sekunder. ii.
Bahan – bahan primer, sekunder dan tertier diluar bidang hukum seperti kamus, ensiklopedia, majalah, Koran, makalah, dan sebagainya
yang berkaitan dengan permasalahan.
4. Analisis Data
Analisis data dalam skripsi ini adalah dengan menggunakan data kualitatif, yaitu suatu analisis data yang secara jelas serta diuraikan ke dalam bentuk kalimat
sehingga dapat diperoleh gambaran jelas yang berhubungan dengan skripsi ini. Data dalam skripsi ini merupakan hasil wawancara kepada pihak pegawai bagian
pengadaan tanah Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Deli Serdang dan masyarakat jalan tol Kota Medan – Tebing Tinggi.
F. Tinjauan Kepustakaan