yang sesuai dengan rencana penggunaan lahan yang mencerminkan kebutuhan dari masyarakat yang lebih luas dan berkembang.8
Peraturan hukum mengenai pencabutan, pembebasan, dan pelepasan hak atas tanah untuk kepentingan Negara maupun swasta dalam praktik, pelaksanaan
peraturan tersebut belum berjalan sesuai dengan isi dari ketentuan tersebut. Sehingga, pada satu pihak timbul kesan seakan – akan hak dan kepentingan rakyat
pemilik tanah, tidak mendapat perlindungan hukum. Sedangkan dari pemerintah atau pihak yang memerlukan tanah juga mengalami kesulitan dalam memperoleh
tanah untuk membangun proyeknya, secara fakta pelaksanaan pencabutan, pembebasan, dan pelepasan hak atas tanah untuk kepentingan umum bernuansa
konflik, baik dari peraturan dan paradigma hukum,dan pelaksanaaan praktik peraturan tersebut di lapangan oleh para penegak hukum, pemerintah, dan
masyarakat. 9
B. Rumusan Masalah
Dengan latar belakang demikian, sehingga penulis mengangkat beberapa permasalahan dalam karya ilmiah ini. Antara lain akan dijelaskan pada
sub bab berikutnya.
1. Bagaimana pengaturan hukum dalam pelaksanaan pengadaan tanah
untuk kepentingan umum? 2.
Bagaimana kepastian hukum terhadap pelaksanaan pengadaan tanah yang dilakukan di jalan tol Kota Medan – Tebing Tinggi?
3. Bagaimana pelaksanaan pengadaan tanah jalan Tol Kota Medan –
Tebing Tinggi?
8 Bernhard Limbong I, Op.cit, hal. 250. 9 Kalo, Syaffruddin, Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum, Jakarta,
2004, hal. 5.
C. Tujuan Penulisan
a. Mendapatkan pengetahuan tentang gejala hukum tertentu.
b. Memperdalam pengetahuan tentang suatu gejala hukum, terutama
tentang pengadaan tanah. c.
Mendapatkan keterangan tentang frekuensi peristiwa hukum tertentu. d.
Memperoleh dan menganalisis data tentang hubungan gejala hukum dalam penelitian dengan gejala lainnya.10
e. Menggunakan teori yang relevan dengan permasalahan
dan mengoperasionalisasikan konsep. f.
Menganalisis kesesuaian peraturan dalam pengadaan tanah Jalan Tol Kota Medan-Tebing Tinggi.
g. Menganalisis perlinduangan hukum terhadap masyarakat yang terkena
pengadaan tanah. h.
Menuliskan hasil penelitian secara sistematis dan logis, sesuai dengan format dan etika ilmu pengetahuan.Mendapatkan pengetahuan
tentang gejala hukum tertentu.
D. Manfaat Penulisan
1. Manfaat Secara Teoritis
a. Bagi Penulis
Penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan serta dapat mengaplikasikan dan mensosialisasikan teori yang telah diperoleh
selama perkuliahan. Memberikan pengalaman kepada penulis untuk
10 Soekanto, Soerjono, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta, 1981, hal 54.
menerapkan dan memperluas wawasan teori hukum dan penerapannya di masyarakat.
b. Bagi Peneliti Selanjutnya
Dengan penelitian ini diharapkan dapat menjadi wahana pengetahuan mengenai pengadaan tanah bagi peneliti selanjutnya yang tertarik
untuk meneliti tentang Proses Pengadaan tanah dan analisa kasus pengadaan tanah yang ada di Indonesia.
2. Manfaat Secara Praktis
a. Bagi Mahasiswa
Menambah wawasan mahasiswa dalam Hukum Pengadaan Tanah dan menambah perkembangan di bidang ilmu pengetahuan. Skripsi ini juga
diharapkan dapat memudahkan mahasiswa untuk belajar menulis karya tulis ilmiah sebagai landasan untuk lebih mahir dalam menulis skripsi
secara sistematis dan dikaitkan dengan teori-teori hukum yang ada. b.
Bagi Praktisi Dengan adanya skripsi ini, diharapkan dapat membantu memudahkan
para praktisi hukum dalam menganalisis dan menyelesaikan masalah pengadaan tanah di Indonesia yang berkaitan dengan skripsi ini.
c. Bagi Masyarakat
Memudahkan masyarakat dalam memahami bagaimana perlindungan hukum yang diberikan Undang-Undang terhadap masyarakat yang
terkena proses pengadaan tanah, khususnya masyarakat yang terkena pengadaan tanah di jalan tol Kota Medan-Tebing Tinggi untuk lebih
mudah memahami kronologi kasus dan penyelesaian atas sengketa tanah mereka secara hukum.
E. Metode Penelitian