Martua Padang Profil Informan

62 administrasi desa namun terkadang masih menyempatkan diri untuk bekerja di ladang sendiri. Beliau mengetahui banyak setiap perubahan yang terjadi di desa ini, karena sudah mulai dari anak-anak sampai sekarang tinggal di desa ini.

2. Martua Padang

Bapak MartuaPadang merupakan tokoh yang berpengaruh di masyarakat Dusun Sopokomil, bapak ini banyak bergaul dengan penduduk usia muda dan tua. Walaupun hanya menempuh pendidikan sampai jenjang SD, Ia sering dimintai pendapat oleh tiap masyarakat mengenai permasalahan ataupun nasehat dalam mengambil keputusan. Bahkan ia menjadi semacam panutan bagi para tetangga karena berhasil dalam mendidik anak-anaknya sampai ke jenjang yang lebih tinggi. Rumah beliau dulu menjadi tempat tinggal sementara beberapa staff DPM yang beragama islam, bahkan pekerja dari luar negeri juga ada yang menginap disana. Dulu ketika pertambangan beroperasi beliau juga pernah bekerja sebagai kepala yang mengawasi pengangkutan barang-barang logistik pihak DPM. Meski sudah berusia tua, ia masih pergi ke sawah untuk bekerja dan mengurusi hewan ternak yang ia miliki. 3. W. Berutu Bapak W. Berutu adalah tokoh masyarakat juga yang sering dimintai pendapat oleh masyarakat sekitar Dusun Sopokomil. Bapak ini juga memperhatikan setiap perkembangan yang ada di desa ini, apalagi sebagai teman bertukar pikiran dan mengobrol bersama Bapak Martua Padang. Beliau sudah Universitas Sumatera Utara 63 tinggal di Desa ini selama 35 tahun, sehari-harinya bekerja sebagai petani. Ia bertani sawah dan juga darat yang ditanami jagung. 6. M. Sinurat Bapak M. Sinurat kebanyakan aktifitasnya sehari-hari dihabiskan dengan berjalan-jalan di sekitar pekarangan rumahnya. Ia sudah tinggal selama 50 tahun di dusun ini, beliau mengatakan sangat senang tinggal di desa ini karena sehat- sehat dan memiliki umur yang panjang. Ia mengatakan memiliki lahan sebanyak 5 hektar. Karena usia yang sudah sangat tua, sekarang ini sering mendapatkan bantuan dari anak-anaknya yang tinggal di dusun ini juga. Bapak M. Sinurat juga pernah menjabat sebagai kepala Desa selama satu tahun melanjutkan kepemimpinan saudaranya ketika itu. Ia tinggal bersama istri di rumah hanya berdua, namun jika dihitung cucunya yang tinggal di kampung ini sampai berjumlah 23 orang sehingga ia selalu merasakan suasana yang ramai dan akrab penuh kekeluargaan. 5. Maralo Sinaga Bapak Maralo Sinaga ini adalah seorang tokoh di masyarakat, beliau sudah tinggal di dusun ini sekitar 47 tahun. Beliau memiliki usaha di bidang kilang padi dan kopi. Masyarakat desa ini menjual hasil pertaniannya kepada beliau. Meski tidak pernah bekerja kepada pihak pertambangan, namun rumah beliau dulu ketika pertambangan beroperasi digunakan sebagai gudang penyimpanan sementara barang-barang pihak pertambangan yang akan diangkut ke atas bukit. 6. Edi M. Banurea Universitas Sumatera Utara 64 Bapak Edi M. Banurea adalah tokoh yang aktif dalam setiap kegiatan di dusun ini. Ia aktif dalam berbagai kegiatan di dusun ini. Ia adalah penatua bagi jemaat gereja GKPI Dusun Sopokomil, selain itu beliau juga menjabat sebagai ketua kelompok tani. Demikian juga halnya jika ada acara pesta adat ia akan di tunjuk sebagai penanggungjawab persiapan konsumsi ketua parhobas. Dari awal kehadiran perusahaan ia sudah merasakan manfaat yang positif, ketika mendapat ganti rugi lahan dan karena saran orang tua ia menikah saat itu sehingga pesta adat terlaksana dengan baik. Ketika pertambangan beroperasi beliau sempat juga bekerja kepada pihak perusahaan dalam aktivitas pengeboran. Sehingga beliau mengetahui seperti apa perubahan-perubahan karakter yang terjadi di masyarakat selama ini. 7. Perry Sinaga Bapak Perry Sinaga ini adalah seorang tamatan sekolah perawat kesehatan. Namun karena merasa tidak cocok dengan profesi sebagai perawat, ia menjadi bekerja ikut di bidang pertanian. Beliau juga aktif dalam setiap kegiatan yang di desa ini, misalnya sebagai penatua di gereja HKBP Sikem Dusun Sopokomil. Selain itu beliau juga pernah menjadi calon anggota legislatf dan juga kepala desa untuk Desa Longkotan. Sehingga ia memiliki kepedulian terhadap kemajuan dusun ini. Ia juga memiliki kedekatan dengan pihak perusahaan, sehingga dulu ketika ekplorasi berlangsung, beliau menjadi penyalur masyarakat yang ingin bekerja kepada pihak perusahaan. 8. Lasri Marbun Universitas Sumatera Utara 65 Sebagai perempuan dulu ia ikut serta dalam pembagian bahan-bahan logistik yang akan di angkut ke bukit. Sekarang sehari-hari ia bekerja ke ladang untuk mengurus lahan pertanian. Dulu sempat mencoba peruntungan di bisnis Multi Level Marketing MLM, namun karena ini bertempat tingga di desa, sepertinya bisnis tersebut kurang berkembang sehingga ditinggalkan. 9. Bernadi Simanjuntak Bapak Bernadi Simanjuntak adalah seorang yang serba bisa dalam setiap kegiatannya di masyarakat. Beliau mengetahui banyak hal dalam bidang bangunan, listrik, mesin, alat-alat elektronik dan pertanian. Dulu ia bekerja dengan perusahaan di bidang pembukaan jalan, pembersihan area perumahan sampai bidang pengeboran, namun pada masa vakum ini kembali ke lahan pertanian. Namun ia memiliki usaha potong rambut di depan rumahnya, yang buka setiap hari minggu. Ia mengatakan ide untuk usaha ini berawal ketika perusahaan telah tutup, karena jarak ke kelurahan membutuhkan waktu sekitar 20 menit, lebih baik orang potong rambut di dusun sendiri. Jika pada hari minggu beliau akan kewalahan melayani pelanggan yang akan memotong rambutnya. 10. Gokmaasi M Bako Bapak Gokmaasi M. Bako ini dulunya merantau ke Kota Jakarta untuk mencari peruntungan disana, namun karena ada informasi dari kampung bahwa ada perusahaan pertambangan di desa ini membuat ia tertarik untuk pulang kampung ketika itu. Ia memiliki banyak pengalaman bekerja bersama pihak pertambangan , misalnya sebagai kontraktor perintis selama 8 bulan untuk pembangunan akses jalan tambang, sebagai geotek ahli material selama 3 tahun Universitas Sumatera Utara 66 dan di bidang pengeboran selama 7 bulan. Karena sudah lama merantau di ibukota, ia merasa kurang keahlian dalam mengelola lahan pertanian, sehingga lahan pertanian yang ia miliki disewakan kepada orang lain untuk dikerjakan. Pada masa vakum perusahaan ini ia membuka usaha kios kelontong sebagai sumber pendapatan. 11. J. Simbolon Di usianya yang sudah 75 tahun ini Bapak J. Simbolon sudah merasa bahagia tinggal di dusun ini. Ia sudah berada 60 tahun tinggal di kampung ini dan ia merasa ini sudah bagaikan tanah leluhurnya, beliau mengatakan demikian karena ia dan keluarganya sehat selalu di dusun ini. Sekarang di rumah beliau hanya tinggal bersama sang istri karena anak-anaknya tinggal diperantauan. Meski demikian ia masih mampu bekerja ke ladang untuk memenuhi kebutuhan sehari- hari. Bapak J.Simbolon ini tidak ikut dalam kegiatan pengangkutan barang pihak pertambangan dulu, karena memang faktor tenaga dan usia yang tidak memungkinkan lagi untuk bekerja mengangkat beban berat. Namun beliau mengatakan bahwa kehadiran pertambangan ini membawa dampak yang baik bagi masyarakat desa. 12. Lamasi Sitanggang Ia sudah berusia 65 tahun, dan tinggal di desa ini selama 48 tahun. Sehingga sudah mengatahui bagaimana karakteristik dan cara-cara masyarakat dalam berinteraksi satu dengan lainnya. Beliau mengatakan bahwa ketika ia pulang kampung ke Pulau Samosir, kampung halaman beliau. Ia tidak betah untuk tinggal lama disana, pikiran langsung teringat ke Sopokomil ini, karena ia sudah Universitas Sumatera Utara 67 menganggap Sopokomil ini sebagai tanah leluhur bona pasogit. Disamping itu juga Bapak Lamasi Sitanggang ini adalah tokoh yang kreatif dalam mencari sumber ekonomi, dulu ia pernah menjadi toke kopi di dusun ini. Namun sekarang, karena usia yang sudah renta beliau tidak lagi melakoni sebagai toke. Akan tetapi masih tetap bekerja ke ladang ditemani sang istri. Pada waktu pertambangan dulu beroperasi, beliau tidak ikut serta dalam kegiatan, karena alasan tadi, kondisi yang tidak lagi memungkinkan untuk naik turun bukit mengangkut logistik pihak pertambangan. Meski dalam hati beliau ingin ikut, ia diingatkan oleh para keluarga agar tidak sampai ikut mengangkut, karena takut akan terjadi hal yang tidak baik bagi kesehatan beliau. 13. Manaek Munthe Bapak Manaek Munthe ini adalah seorang perantau yang datang dari luar daerah ke Dusun Sopokomil ini. Ia tinggal dikampung ini karena ikut dengan istri beliau yang merupakan penduduk Sopokomil. Beliau sudah tinggal selama 15 tahun dan mengetahui bagaimana perubahan yang terjadi dalam segi kehidupan masyarakat selama beberapa tahun terakhir ini. Dulu ketika pertambangan beroperasi beliau bekerja pada perusahaan sebagai Staff Security dalam pengamanan logistik, kamp dan perumahan. Sehingga beliau merasa kehilangan sumber pendapatan ketika perusahaan berada dalam masa vakum ini. Padahal ketika perusahaan beroperasi, kebutuhan keluarga bisa tercukupi dan mampu menabung untuk persiapan masa depan anak-anaknya. Universitas Sumatera Utara 68 4.5 Interpretasi Data 4.5.1 Kondisi Masyarakat Ketika Masa Perencanaan