PLEN O 2 -B
Materi 1
Pelaksanaan Kegiatan Askeskin di RS dan Rencana Peningkatan Kapasitas Tempat Tidur,
dan penerapan I NA-DRG
Oleh : Direktur Jenderal Bina Direktur
Jenderal Bina Pelayanan Medik Depkes
Materi 2
Pengalaman dalam Pengelolaan Askeskin di Rumah Sakit Sardjito Yogyakarta
Oleh: Direktur Rumah Sakit Sardjito Yogyakarta
PL- 2B- 1
PLEN O 2 -B
Materi 1
Pelaksanaan Kegiatan Askeskin di RS dan Rencana Peningkatan Kapasitas Tempat Tidur
Oleh :
Direktur Jenderal Bina Pelayanan Medik Depkes
DEPART EM EN K ESEH AT AN REPU BLI K I N DON ESI A
KEBIJAKAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN PELAKSANAAN
PROGRAM JPKMM ASKESKIN DI RS PROGRAM JPKMM ASKESKIN DI RS
DAN DAN
RENCANA PENINGKATAN RENCANA PENINGKATAN
FASILITAS KELAS III RS MELALUI DAK FASILITAS KELAS III RS MELALUI DAK
Rakerkesnas Rakerkesnas
Solo, 24 Solo, 24
- -
26 26
Juni Juni
2007 2007
Farid W. Husain
Direktur Jenderal
Bina Pelayanan
Medik
SASARAN PROGRAM UKP SASARAN PROGRAM UKP
RENSTRA DEPKES 2005 RENSTRA DEPKES 2005
– –
2009 2009
1.
Terselenggaranya pelayanan kesehatan bagi keluarga miskin di kelas III Rumah Sakit
sebesar 100;
2.
Jumlah Rumah Sakit yang melaksanakan pelayanan gawat darurat sebesar 90;
3.
Jumlah Rumah Sakit yang melaksanakan Pelayanan Obstetrik Neonatal Emergency
Komprehensif PONEK sebesar 75;
4.
Jumlah Rumah Sakit yang terakreditasi sebanyak 75;
5.
Cakupan rawat inap sebesar 1.5
ARAH KEBIJAKAN ARAH KEBIJAKAN
PROGRAM UKP TAHUN 2008 PROGRAM UKP TAHUN 2008
1. Peningkatan efisiensi efektivitas Pembiayaan di RS, termasuk
JPKMM.
2. Pengembangan RS KabKota sbg Rujukan Safe Community, tmsk
Pelayanan Darah,
Re-Emerging Diseases, New Emerging Diseases,
Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu SPGDT,
Early Warning Outbreak Recognize System EWORS
dan Laboratory Emerging Infectious Disease
LEID. 3.
Penurunan AKI AKB melalui peningkatan PONEK di RS KabKota serta RS Sayang Ibu Sayang Bayi.
4. Pembangunan
Pengembangan Pelayanan Medik Mobilitas
Berbasis RS khususnya KabupatenKota Pemekaran
Dacilgaltas. 5.
Penerapan Akreditasi dan Patient Safety Assurance
di RS Labkesda
6. Peningkatan kualitas pelayanan medik melalui pengembangan
standar pelayanan kedokteran, Kesehatan Jiwa, Keperawatan Penunjang Medik lainnya Labkes serta Penapisan Kedokteran
Komplementer Alternatif di RS.
Lanjutan Lanjutan
… …
. .
7. Peningkatan RS menjadi Pusat-Pusat Pelayanan Unggulan
dan mendorong pengembangan pelayanan unggulan di RS Pendidikan sebagai Top Refferal dengan
memfungsikan jejaring RS Pendidikan di wilayahnya serta sebagai Top refferal dalam melaksanakan fungsi riset
untuk menapis teknologi Iptekdok.
8. Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
SIMRS sampai KabKota.
9. Peningkatan
Kualitas Akses
Pelayanan Darah
melalui pendirian
BDRS UTD RS di daerah
yg belum
memiliki UTD PMI
10. Meningkatkan
akselerasi pelayanan
medik spesialistik
melalui pendidikan
dokter spesialis
berbasis kompetensi
PDSBK guna memenuhi
kebutuhan dokter
spesialis di
RS seluruh Indonesia.
LANGKAH PERCEPATAN LANGKAH PERCEPATAN
PENINGKATAN AKSES DAN MUTU PENINGKATAN AKSES DAN MUTU
PELAYANAN KESEHATAN PERORANGAN TAHUN 2008 PELAYANAN KESEHATAN PERORANGAN TAHUN 2008
1. Pemenuhan
Fasilitas kelas
III RS milik KabupatenKota yang
melaksanakan pelayanan
program JPKMM dengan BOR
≥ 60
melalui Dana Alokasi
Khusus. 2.
Pemenuhan sarana, prasarana, peralatan dan SDMK RS yang sesuai standar mutu pelayanan gawat darurat.
3. Peningkatan
kemampuan teknis
Tim PONEK di 18 RS KabKota di
6 Propinsi. 4.
Pembentukan 100 UTD RS KabupatenKota di
33 Provinsi yang
belum memiliki
UTD PMI melalui Dana Alokasi
Khusus. 5.
Akselerasi pemenuhan
sarana prasarana
dan peralatan
RS PONEK untuk
151 RS KabKota. 6.
Pembentukan 85 BDRS melalui
dana TP.
7. Pembentukan
jejaring dan
monitoring pelayanan darah
pelayanan darah
di 33 provinsi, melalui
dana Dekonsentrasi.
8. Peningkatan
kemampuan 100 dokter
kepala UTDRS,Peningkatan
kemampuan PTTD di
100 UTDRS,Penggalangan upaya
motivator dan
jejaring pelayanan
darah di
33 prov serta
pembentukan Balai
Besar Darah
melalui dana
APBNP.
Lanjutan Lanjutan
… …
9. Pemenuhan
sarana prasarana
dalam rangka
akreditasi 5
Pelayanan di
100 RS. 10.
Pengiriman Senior Residen
Bedah, Obsgyn, Pediatri, Interna, Anestesi
dll pada daerah
KabupatenKota tertinggal, perbatasan
dan kepulauan.
11. Peningkatan
mutu pelayanan
radiologi, Balai Besar
Labkes dan
Balai Labkes
dalam rangka
pelaksanaan akreditasi
serta mendorong
penyusunan rancangan
Peraturan Pemerintah
tentang pelayanan
Laboratorium Kesehatan.
12. Penyediaan
peralatan medik
dan reagensia
guna diagnosis cepat
Demam Berdarah
di 100 RS.
13. Peningkatan
pelayanan kesehatan
di kelas
III RS Jiwa. 14.
Peningkatan akreditasi
RS Jiwa dari
5 pelayanan menjadi
12 pelayanan.
INOVASI PENYELENGGARAAN PROGRAM INOVASI PENYELENGGARAAN PROGRAM
UPAYA KESEHATAN PERORANGAN UPAYA KESEHATAN PERORANGAN
• Penerapan Indonesia
Diagnostic Related Group’s DRG’s Case Mix
bagi penetapan tarif pelayanan RS.
• Penerapan Standar Pelayanan Minimal sub bidang Rumah Sakit dalam
rangka pemenuhan jenis mutu pelayanan di RS. •
Penerapan formulasi alokasi anggaran dalam pendistribusian dana APBN yang didaerahkan Tahun 2008.
• Pemenuhan kebutuhan fasilitas kelas III RS KabKota dan Pelayanan Darah
UTDRS Tahun 2008 melalui Dana Alokasi Khusus DAK
• Penyediaan RS Lapangan RS Kapal yang disertai SDMK guna
mendekatkan akses pelayanan kesehatan pada daerah terpencil, tertinggal, perbatasan dan kepulauan
.
• Pemenuhan kebutuhan SDM Kesehatan utamanya dokter spesialis di RS
daerah tertinggal, kepulauan, dan perbatasan melalui Program Dokter Spesialis Berbasis Kompetensi PDSBK dan pengiriman senior residen
PPDS.
• Pengembangan Pelayanan Kesehatan Jiwa Mobilitas berbasis RS
Community Psychiatri Services
PROGRAM JPKMM ASKESKIN PROGRAM JPKMM ASKESKIN
DI RSBP4BKMM DI RSBP4BKMM
HASIL PELAKSANAAN TAHUN 2006 HASIL PELAKSANAAN TAHUN 2006
1. Jumlah
sasaran peserta
program JPKMM Askeskin adalah
60 juta jiwa
maskin tdk
mampu 2.
Jml RSBP4BKMM yg
menyelenggarakan program JPKMM
Askeskin = 618 PPK
- 446 RS Depkes
Pemda 72.2
- 130 RS Swasta
21.04 -
19 RS TNI POLRI 3.07 -
16 BP4 2.59 -
7 BKMM BKIM 1.13
3. Jumlah
pasien miskin
yg memanfaatkan
yankes rujukan
: -
6.9 juta pasien
rawat jalan
- 1.6 juta
pasien rawat
inap -
HRI 9.1 juta → Rata-rata rwt
inap : 5.74 haripasien