128
terhadap nilai-nilai dan tujuan organisasi Meyer and Allen dalam Luthan,2008:147.
Komitmen merupakan kemampuan dan kema
u an untuk menyelaraskan perilaku pribadi
dengan kebutuhan, prioritas dan tujuan organisasi. Hasil penelitian ini bersesuaian dengan penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Roesly 2012 yang
menyatakan bahwa komunikasi organisasi, komitmen, dan iklim organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja guru di
lingkungan sekolah. Hasil penelitian ini juga mendukung
dengan hasil penelitian Hubermen Chan, 2006:113 dan penelitian Elliot Croswell 2001 yang menyatakan
bahwa komitmen guru merupakan faktor utama penentu kinerja guru yang akhirnya akan berdampak
pada suksesnya pendidikan di masa depan.
G. Kontribusi Motivasi terhadap Kinerja Guru
Motivasi kerja seorang guru juga merupakan faktor yang tidak bisa diabaikan dalam memberikan
sumbangan terhadap kinerja guru di sekolah. Hasil penelitian yang dilakukan penulis di beberapa sekolah
di Daerah Istimewa Yogyakarta dapat digambarkan sebagai berikut.
Kompetensi Kinerja Guru
0.383
0.846 0.709
0.581 0.527
0.154 JW
KTK Kualitas
Kuantitas SK
0.837 0.651
0.667 KA
KAP KNKSN
Gambar 6.3. Kontribusi Motivasi terhadap Kinerja Guru
129
Berdasarkan gambar di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi memiliki pengaruh sebesar 0,363 ter-
hadap kinerja guru. Artinya bahwa motivasi memiliki hubungan yang positif dengan kinerja guru sebesar
36,3. Dalam penelitian ini, motivasi dilihat dari
3 dimensi, yaitu dimensi kebutuhan ailiasi KA, kebutuhan akan Prestasi KAP, dan kebutuhan akan
kekuasaan KKSN. Hasil penelitian menggambarkan bahwa dimensi motivasi memiliki nilai loading berturut-
turut sebesar 0,837, 0,851 dan 0,667. Sedangkan untuk dimensi kinerja guru memiliki nilai loading 0,846, 0,709,
0,581, 0,527 dan -0,154.
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa variabel motivasi berpengaruh terhadap kinerja
guru. Pengaruh tersebut bersifat positif, artinya semakin tinggi motivasi, maka kinerja guru cenderung semakin
tinggi. Guru yang memiliki motivasi yang tinggi dari dalam dirinya, dapat dilihat diantaranya yaitu memiliki
tanggung jawab yang tinggi dalam melaksanakan tugas, melaksanakan tugas dengan target yang jelas,
serta lebih mengutamakan prestasi jabatan. Adanya dorongan untuk berprestasi akan membuat guru
bekerja keras untuk meningkatkan kualitas kerjanya dalam mengembangkan sekolah. Selain motivasi
dari dalam diri intrinsik, motivasi ekstrinsik yang besar akan mempengaruhi guru dalam bekerja. Hasil
penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rodiyah 2010, bahwa motivasi kerja
berpengaruh terhadap kinerja guru akuntansi sekolah menengah kejuruan SMK di kota Semarang. Sunarno
130
2005 dalam penelitiannya juga menemukan adanya pengaruh signiikan antara motivasi kerja dengan
kinerja guru SMA di Kabupaten Tegal. Motivasi memang merupakan unsur utama
guru dalam melakukan tugasnya, seorang guru yang memiliki motivasi yang tinggi akan lebih giat dalam
melakukan tugasnya sebagai tenaga pengajar. Motivasi merupakan hal pokok dalam suatu kegiatan, dengan
tidak adanya motivasi seseorang cenderung malas melakukan kegiatannya. Motivasi yang kuat dari tiap
pelaku organisasi akan mempengaruhi kinerja secara keseluruhan dari organisasi tersebut karena motivasi
merupakan penyemangat atau pendorong pelaku organisasi dalam melaksanakan kinerjanya secara
maksimal. Motivasi kerja akan meningkatkan semangat dan kegairahan dalam bekerja sehingga kemungkinan
kekeliruan-kekeliruan dalam pekerjaan, kurang rasa bertanggung jawab, keengganan melaksanakan rencana-
rencana yang telah ditetapkan, kelesuan-kelesuan dan sebagainya dapat diperkecil. Bahkan, hasil penelitian
Manning Huberman Chan, 2006:113 keberlanjutan kualitas pembelajaran khususnya dan pendidikan
umumnya sangat tergantung pada kualitas motivasi dan dedikasi guru dalam mengajar.
H. Pengaruh Kompetensi, Komitmen dan Motivasi terhadap Kinerja Guru