Gambar 2.4. skema klasifikasi American Tuberculosis Association Sumber: Buku Radiologi Diagnostik
2.2.4. Patogenesis
Infeksi terjadi ketika seseorang menghirup droplet nuklei yang mengandung basil tuberkulosis yang akhirnya terdampar di alveoli paru-paru dan berkembang biak.
Dalam waktu 2 sampai 8 minggu, basil tuberkel ini kemudiannya akan dikelilingi dan ditelan oleh sel – sel kekebalan khusus yang disebut makrofag dan mayoritas
basil ini akan hancur atau dihambat. Sel – sel makrofag tadi akan membentuk shell penghalang yang disebut granuloma sehingga sejumlah kecil basil tuberkel
Universitas Sumatera Utara
ini mungkin dapat berkembang biak secara terkendali di intraseluler dan dilepaskan jika makrofag mati. Jika sistem kekebalan tubuh tidak bisa menjaga
basil tuberkel di bawah kontrol, basil mulai berkembang biak dengan cepat dan dapat menyebar melalui saluran limfatik atau ke organ atau jaringan yang lebih
jauh seperti kelenjar getah bening regional, puncak dari paru-paru, ginjal, otak, dan tulang lewat aliran darah CDC, 2013.
2.2.5. Gejala – Gejala Klinis
Keluhan yang terbanyak dari penderita TB paru adalah Amin Bahar, 2009:
Biasanya subfebri menyerupai demam influenza, tetapi kadang-kadang panas badan dapat mencapai 40-41 derajat Celsius. Serangan demam pertama dapat
sembuh sebentar, tetapi kemudian dapat timbul kembali. Begitulah seterusnya hilang timbulnya demam influenza ini, sehingga pasien merasa tidak pernah
terbebas dari serangan demam influenza. Keadaan ini sangat dipengaruhi oleh daya tahan tubuh pasien dan berat ringannya infeksi kuman M. tuberculosis yang
masuk. Demam
Gejala ini banyak ditemukan. Batuk terjadi karena adanya iritasi pada bronkus. Batuk ini diperlukan untuk membuang produk- produk radang keluar. Karena
terlibatnya bronkus pada setiap penyakit tidak sama, mungkin saja batuk baru ada setelah penyakit berkembang dalam jaringan paru yakni setelah berminggu-
minggu atau berbulan-bulan peradangan bermua. Sifat batuk, dimulai dari batuk kering non produktif kemudian setelah timbul peradangan menjadi produktif
menghasilkan sputum. Keadaan yang lanjut adalah berupa batuk darah karena terdapat banyak pembuluh darah yang pecah.Kebanyakan batuk darah pada
tuberkulosis terjadi pada kavitas, tetapi dapat juga terjadi pada ulkus dinding bronkus.
Batuk batuk darah
Universitas Sumatera Utara
Pada penyakit yang ringan baru tumbuh belum dirasakan sesak napas. Sesak napas akan ditemukan pada penyakit yang sudah lanjut, yang infiltrasinya sudah
meliputi setengah bahagian paru- paru. Sesak napas
Gejala ini agak jarang ditemukan. Nyeri dada timbul bila infiltrasi radang sudah sampai ke pleura sehingga menimbulkan pleuritis. Terjadi gesekan kedua pleura
sewaktu pasien menarik melepaskan napasnya. Nyeri dada
Penyakit tuberkulosis bersifat radang yang menahun. Gejala malaise sering ditemukan berupa anoreksia tidak lalu makan, badan makin kurus berat badan
menurun, sakit kepala, meriang, nyeri otot, keringat malam dll. Gejala malaise ini makin lama makin berat dan terjadi hilang timbul secara tidak teratur.
Malaise
2.2.6. Diagnosis TB Paru