22
3.4.6 Penetapan Kadar Abu Total
Sebanyak 2 g serbuk simplisia dimasukkan dalam kurs porselin yang telah dipijar dan ditara, kemudian diratakan. Kurs dipijar perlahan-lahan sampai arang
habis, jika arang masih tidak dapat dihilangkan, ditambahkan air panas, saring melalui kertas saring bebas abu. Pijarkan sisa dan kertas saring dalam krus yang
sama. Masukkan filtrat dalam krus, uapkan, pijarkan hingga bobot tetap, timbang. Kadar abu dihitung terhadap bahan yang telah dikeringkan WHO, 1992; Ditjen
POM, 1995.
3.4.7 Penetapan Kadar Abu Tidak Larut Asam
Abu yang diperoleh dalam penetapan kadar abu dididihkan dalam 25 ml asam klorida encer selama 5 menit, bagian yang tidak larut dalam asam dikumpulkan,
disaring melalui kertas saring bebas abu, cuci dengan air panas, dipijarkan, kemudian didinginkan dan ditimbang sampai bobot tetap. Kadar abu yang tidak larut asam
dihitung terhadap bahan yang telah dikeringkan WHO, 1992; Ditjen POM, 1995.
3.5 Skrining Fitokimia
Skrining Fitokimia serbuk simplisia meliputi pemeriksaan senyawa golongan flavonoid, alkaloid, saponin, tanin, glikosida dan steroidtriterpenoid.
3.5.1 Pemeriksaan Flavanoid
Serbuk simplisia ditimbang 0,5 g, lalu ditambahkan 10 ml methanol, direfluks selama 10 menit, disaring panas-panas melalui kertas saring. Filtrat
diencerkan dengan 10 ml air suling, setelah dingin ditambahkan 5 mL petroleum eter, dikocok hati-hati, lalu didiamkan sebentar. Lapisan methanol diambil, diuapkan
Universitas Sumatera Utara
23
pada temperature 40
º
a. Sebanyak 1 ml diuapkan sampai kering, sisa dilarutkan dalam 2 mL etanol 96, lalu
ditambah 0,5 g serbuk Zn dan 2 ml asam klorida 2N. didiamkan selama 1 menit. Kemudian ditambahkan 10 tetes asam klorida pekat. Jika dalam waktu 2-5 menit terjadi
warna merah intensif menunjukkan adanya flavanoid glikosida-3-flavonol.
C, sisanya dilarutkan dalam 5 ml etilasetat, disaring. Filtratnya digunakan untuk uji flavonoid dengan cara berikut:
b. Sebanyak 1 mL diuapkan sampai kering, sisa dilarutkan dalam 1-2 ml etanol 96, lalu
ditambah 0,1 g serbuk Mg dan 10 tetes asam klorida pekat. Jika terjadi warna merah jingga sampai warna merah ungu menunjukkan adanya flavon, kalkon dan auron Ditjen
POM, 1995.
3.5.2 Pemeriksaan Alkaloid
Serbuk simplisia ditimbang 0,5 g, lalu ditambahkan 1 ml asam klorida 2N dan 9 ml air suling, dipanaskan di atas penangas air selama 2 menit, didinginkan dan disaring. Filtrat
yang diperoleh dipakai untuk tes alkaloid. Diambil 3 tabung reaksi, lalu ke dalamnya dimasukkan 0,5 ml filtrat. Pada masing-masing tabung reaksi:
a. ditambahkan 2 tetes pereaksi Meyer
b. ditambahkan 2 tetes pereaksi Bouchardat
c. ditambahkan 2 tetes pereaksi Dragendorff
Alkaloid positif jika terjadi endapan atau kekeruhan pada dua dari tiga percobaan diatas Ditjen POM, 1995.
3.5.3 pemeriksaan Saponin
Serbuk simplisia ditimbang 0,5 g dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi, lalu ditambahkan 10 ml air panas, didinginkan, kemudian dikocok kuat-kuat selama
10 menit. Jika terbentuk busa setinggi 1-10 cm yang stabil tidak kurang dari 10 menit
Universitas Sumatera Utara
24
dan buih tidak hilang dengan penambahan 1 tetes asam klorida 2N menunjukkan adanya Saponin Ditjen POM, 1995.
3.5.4 Pemeriksaan Tanin
Serbuk simplisia ditimbang 0,5 g disari dengan 10 ml air suling lalu disaring, filtratnya diencerkan dengan air suling sampai tidak berwarna. Diambil 2 ml larutan
dan ditambahkan 1 - 2 tetes pereaksi besi III klorida 1. Jika terjadi warna biru kehitaman atau hijau kehitaman menunjukkan adanya tanin Ditjen POM, 1995.
3.5.5 Pemeriksaan Glikosida
Serbuk simplisia ditimbang 3 g. lalu disari dengan 30 ml campuran etanol 96-air 7:3 dan 10 ml asam klorida 2N, direfluks selama 2 jam, didinginkan dan
disaring. Diambil 20 ml filtrat, ditambahkan 25 ml air suling dan 25 ml timbal II asetat 0,4 M, dikocok, didiamkan selama 5 menit, lalu disaring. Filtrat disari dengan
20 ml campuran kloroform-isopropanol 3:2 sebanyak 3 kali. Pada kumpulan sari lapisan isopropanol diuapkan pada suhu tidak lebih dari 50
º
3.5.6 Pemeriksaan SteroidTriterpenoid
C. Sisanya dilarutkan dengan 2 ml methanol untuk larutan percobaan. 0,1 ml larutan percobaan diuapkan di
atas penangas air, pada sisa ditambahkan 2 ml air dan 5 tetes Molish, kemudian ditambahkan hati-hati 2 ml asam sulfat, terbentuk cincin berwarna ungu pada batas
cairan, menunjukkan adanya ikatan gula Ditjen POM, 1995.
Serbuk simplisia ditimbang sebanyak 1 g, dimaserasi dengan 20 ml n-heksan selama 2 jam, disaring. Filtrat diuapkan dalam cawan penguap dan pada sisanya
ditambahkan pereaksi Liebermann-Burchard melalui dinding cawan. Apabila
Universitas Sumatera Utara
25
terbentuk warna ungu atau merah yang berubah menjadi biru ungu atau biru hijau menunjukkan adanya triterpenoidsteroid Harborne, 1987.
3.6 Pembuatan Ekstrak Etanol Bunga Pepaya Jantan