BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Pemerintahan Desa Di Kabupaten Simalungun
Pemerintahan  DesaNagori  adalah  penyelenggaraan  urusan  pemerintahan oleh  pemerintah  Nagori  dan  Maujana  Nagori  dalam  mengatur  dan  mengurus
kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat-istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistim Pemerintahan Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Penyelenggaraan  pemerintahan  Desa  dilaksanakan  oleh  pemeritah  Desa
dan  badan  permusyawaratan  Desa  BPD  Maujana  Nagori.  Pemerintah  Desa adalah  organisasi  pemerintah  Desa  yang  terdiri  dari:  Kepala  Desa  Pangulu;
tungkat  nagori  yang  terdiri  dari  Sekretaris  Nagori,  pembantu  Pangulu  urusan teknis dan kepala-kepala dusun; unsur staf yang terdiri dari sekretaris Nagori  dan
kepala-kepala  urusan.  Dalam  penyelenggara  pemerintahan  Nagori,  Pangulu memimpin  penyelenggaraan  pemerintahan  Nagori  berdasarkan  kebijakan  yang
ditetapkan  bersama  Maujana  Nagori  yaitu  berkewajiban  untuk  memberikan laporan penyelenggaraan pemerintah Nagori kepada Bupati, memberikan laporan
keterangan  pertanggungjawaban  kepada  Maujana  Nagori  serta  meninformasikan laporan penyelenggaraan pemerintahan Nagori kepada masyarakat.
Maujana Nagori adalah lembaga  yang merupakan perwujudan Demokrasi dalam  penyelenggaraan  pemerintahan  Nagori  sebagai  unsur  penyelenggara
pemerintahan  Nagori.  Maujana  Nagori  berfungsi  menetapkan  peraturan  Nagori bersama Pangulu dan menampung aspirasi masyarakat. Anggota maujana Nagori
Universitas Sumatera Utara
terdiri  dari pemangku adat,  golongan propesi,  pemuka agama  dan tokoh  pemuka masyarakat lainnya.
4.2 Hasil  Penelitian 4.2.1 Deskripsi Proses Pengumpulan Data Kuisioner
Pada  bab  sebelumnya,  disampaikan  bahwa  besarnya  sampel  yang digunakan  yaitu  sebanyak  20  buah  kuisioner  yang  telah  disebarkan  kepada
masing-masing pemerintah desa dan telah mendapatkan balasannya. Tabel 4.1 Deskripsi proses pengumpulan data kuisioner
Kuisioner yang disebar
Kuisioner yang kembali Kuisioner valid
Kuisioner yang tidak memenuhi syarat 20
20 20
100 100
100
Sumber: Data diolah Tabel  4.1  menunjukkan  penyebaran  dan  tingkat  pengembalian  dengan
jumlah kuisioner  yang disebar sebanyak 20 kuisioner, yang kemudian dari jumlah 20  kuisioner  yang  disebar,  kembali  sebanyak  20  kuisioner  atau  100  dan
seluruhnya dianggap memenuhi syarat.
4.2.2 Deskripsi Karakteristik Responden
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dengan pemerintah Desa di kabupaten Simalungun, dapat diketahui karakteristik responden sebagai berikut.
Universitas Sumatera Utara
a. Usia Karakteristik pemerintah Desa dilihat dari Usia disajikan dalam tabel
berikut. Tabel 4.2 Distribusi responden menutur umur
No Umur
Jumlah Orang Persentase
1 40 Tahun
3 15
2 40
– 50 11
55 3
50 Tahun 6
30
JUMLAH 20
100
Sumber : Data diolah Tabel 4.2 Menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki umur
antara 40-50 tahun yakni sebesar 11 orang dengan persentase sebesar 55. Hal ini menunjukkan umumnya pemerintah desa khususnya kepala Desa di kabupaten
Simalungun merupakan kepala Desa  golongan tua dan masih mampu terlibat dalam urusan pemerintahan Desa.
b. Jenis Kelamin Karakteristik pemerintah Desa dilihat dari jenis kelamin dapat dilihat
dalam tabel berikut. Tabel 4.3 Distribusi responden menurut jenis kelamin
No Jenis Kelamin
Jumlah Orang Persentase
1 Laki-laki
18 90
2 Perempuan
2 10
JUMLAH 20
100
Sumber :  Data diolah Tabel  4.3  menunjukkan  bahwa  sebagian  besar  jenis  kelamin  pemerintah
Desa  khususnya  kepala  Desa    adalah  laki-laki  dengan  jumlah  18  orang  atau
Universitas Sumatera Utara
sebesar  90  dari  jumlah  keseluruhan  responden.  Sedangkan  jenis  kelamin perempuan hanya sebanyak 2 orang atau sebesar 10. Hal tersebut menunjukkan
bahwa posisi kepala Desa dominan dipegang oleh laki-laki. c. Tingkat Pendidikan
Aspek  pendidikan  sangat penting  bagi
keberlangsungan  suatu pemerintahan  agar  dapat  berjalan  secara  efektif  dan  efisien.  Bila  dilihat  dari
tingkat  pendidikan,  Karakteristik  pemerintah  Desa  di  kabupaten  Simalungun dapat dilihat dari tabel berikut.
Tabel 4.4 Distribusi responden menurut tingkat pendidikan
No Jenis Kelamin
Jumlah Orang Persentase
1 SMP
1 5
2 SMA
13 65
3 Diploma
2 10
4 Sarjana
4 20
JUMLAH 20
100
Sumber : Data diolah Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa pendidikan pemerintah Desa
khususnya  kepala  Desa  masih  dominan  lulusan  SMA  yaitu  sebanyak  13  orang atau  sebesar  65.  Pendidikan  sarjana  sebanyak  4  orang  atau  sebesar  20  dari
jumlah  seluruh  responden.  Pendidikan  diploma  sebanyak  2  orang  atau  sebesar 10  dan  juga  masih  terdapat  juga  kepala  Desa  yang  merupakan  tamatan  SMP
yaitu 1 orang atau 5 dari jumlah seluruh responden.
Universitas Sumatera Utara
4.2.3 Hasil Uji Instrumen Data
a. Uji validitas Uji  validitas  adalah  alat  ukur  kebenaran  suatu  penelitian.  Sebuah
penelitian dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang hendak diukur serta dapat  mengungkapkan  data  dan  variabel  yang  akan  diteliti  secara  tepat.  Kriteria
validitas dalam penelitian ini dengan analisis faktor Confimatory Factor Anaysis yaitu dikatakan valid jika nilai KMO  0,5 dan
Barlett’s Test dengan signifikansi 0,05. Hasil validitas ditunjukkan dalam tabel berikut.
Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas Data
NO Variabel
Nilai KMO Loading factor
Barletts test  Keterangan 1
X11
0,627 0,722
0,000 Valid
X12 0,858
0,000 Valid
X13 0,921
0,000 Valid
X14 0,831
0,000 Valid
X15 0,861
0,000 Valid
X16 0,884
0,000 Valid
X17 0,770
0,000 Valid
2
X21
0,690 0,610
0,000 Valid
X22 0,897
0,000 Valid
X23 0,839
0,000 Valid
X24 0,834
0,000 Valid
X25 0,763
0,000 Valid
X26 0,750
0,000 Valid
X27 0,748
0,000 Valid
3
X31 0,761
0,726 0,000
Valid X32
0,935 0,000
Valid X33
0,954 0,000
Valid X34
0,859 0,000
Valid X35
0,804 0,000
Valid
4
X41 0,685
0,753 0,000
Valid X42
0,825 0,000
Valid X43
0,873 0,000
Valid X44
0,924 0,000
Valid X45
0,718 0,000
Valid X46
0,946 0,000
Valid Sumber : Lampiran 2
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan  hasil  perhitungan  nilai  KMO  menyatakan  nilai  KMO    0,5 dan
barlett’s test  0,05. Sedangkan kriteria valid per indikator menunjukkan nilai loading  factor    0,5.  Dengan  demikian  setiap  item  pertanyaan  pada  kuisioner
memiliki konsistensi internal dan dinyatakan valid. b. Uji Relibialitas
Untuk  menguji  relibialitas  dilakukan  dengan  cara  mencari  angka relibialitas  dari  butir-butir  pertanyaan  masing-masing  dalam  kuisioner  dengan
menggunakan  rumus  standardized  item  alpha.  Setelah  digunakan  item α,
selanjutnya  membandingkan  item  tersebut  dengan  angka  kritis  relibialitas  dapat ditentukan sebesar 0,60. Sehingga dapat dikatakan reliabel
jika nilai α lebih besar dari angka kritis  reliabelitas. Nilai
yang dihasilkan merupakan nilai reliabilitas variabel  penelitian.  Hasil  pengujian  reliabilitas  terhadap  parameter  komitmen
X1,  SDM  X2,  pengelolaan  keuangan  X3  dan  Anggaran  pendapatan  dan belanja desa X4 ditunjukkan Tabel 4.6 berikut.
Tabel 4.6 Relibialitas Instrumen Penelitian
No Variabel
Nilai α Relibialitas
Keterangan 1
X1 0,60
0,909 Reliabel
2 X2
0,60 0,890
Reliabel
3
X3 0,60
0,878 Reliabel
4 X4
0,60 0,845
Reliabel Sumber : Lampiran 2
Berdasarkan  tabel  4.6  terlihat  bahwa  semua  nilai  relibialitas  lebih  besar dari
nilai kritis α, sehingga semua pertanyaan dalam satu variabel dapat dipercaya dan dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya.
Universitas Sumatera Utara
4.2.4 Hasil  Analisis Data
Hasil  penililaian  kesiapan  Pemerintah  Desa  di  Kabupaten  Simalungun dalam  pelaksanaan  PP  nomor  60  tahun  2014  dengan  melihat  indikator:
Komitmen,  SDM,  pengelolaan  laporan  keuangan,  anggaran  pendapatan  dan belanja Desa dijelaskan tabel 4.7 berikut.
a. Parameter Komitmen Kesiapan  pemerintah  Desa  yang  diukur  dengan  komitmen  dapat  dilihat
dari tabel berikut. Tabel 4.7 Hasil penilaian parameter komitmen
NO Parameter Komitmen
Alternatif Jawaban STS
TS CS
S SS
1 Pemerintah desa memiliki petunjuk
pelaksanaan anggaran dana desa yang bersumber dari pemerintah pusat
- -
- 40  60
2 Pemerintah desa memiliki peraturan
pelaksanaan anggaran dana desa yang bersumber dari pemerintah pusat
- -
- 45  55
3 Pemerintah desa menggunakan dana
Desa yang diterima sejak pencairan dana Desa
- -
15  35  50
4
Pemerintah desa menggunakan dana Desa untuk pembangunan sarana dan
prasarana Desa -
- -
35  65
5
Pemerintah desa menggunakan dana Desa untuk pengembangan potensi
ekonomi lokal -
15 5
30  50
6 Pemerintah desa menggunakan dana
Desa untuk pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan
- 15  10  25  50
7 Pemerintah desa menyampaikan
laporan realisasi penggunaan dana Desa secara tepat waktu
- 5
- 35  60
Sumber : Data diolah
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan  tabel  4.7  tentang  penilaian  kesiapan  pemerintah  Desa  dari segi  komitmen,  dapat  dilihat  dari  jawaban-jawaban  yang  diberikan  dari  masing-
masing  indikator.  Dari  indikator  memiliki  petunjuk  pelaksanaan  anggaran  dana Desa, responden terbesar menjawab  sangat  siap  sebanyak 12 orang  dan 8 orang
menjawab siap. Penilaian dari indikator memiliki peraturan pelaksanaan anggaran dana  Desa,  responden  terbesar  menjawab  sangat  siap  sebanyak    11  orang  dan  9
orang  menjawab  siap.  Dari  indikator  menggunakan  dana  Desa  sejak  pencairan dana  Desa,  responden  terbesar  menjawab  sangat  siap  sebanyak  10  orang,  siap  7
orang  dan  menyatakan  cukup  siap  sebanyak  3  orang.  Dari  indikator  penggunaan dana  Desa  untuk  pembangunan  sarana  dan  prasarana  Desa,  responden  tersebar
menjawab  sangat  siap  sebanyak  13  orang  dan  siap  sebanyak  7  orang.  Dari indikator  penggunaan  dana  Desa  untuk  pengembangan  potensi  ekonomi  lokal,
responden  terbesar  menjawab  sangat  siap  sebanyak  10  orang,  siap  sebanyak  6 orang,  cukup  siap  1  orang  serta  tidak  siap  sebanyak  2  orang.  Dari  indikator
penggunaan  dana  Desa  untuk    pemanfaatan  sumber  daya  alam  secara berkelanjutan, responden terbesar menjawab sangat siap sebanyak 10 orang, siap
sebanyak 5 orang, cukup siap sebanyak 2 orang dan tidak siap sebanyak 3 orang. Dari indikator yang terakhir dari parameter komitmen yaitu penyaampaian laporan
realisasi penggunaan dana Desa secara tepat waktu, responden terbesar menjawab 12 orang, siap sebanyak 7 orang dan tidak siap sebanyak 1 orang.
b. Parameter Sumber Daya Manusia Kesiapan  pemerintah  Desa  yang  diukur  dengan  kesiapan  sumber  daya
manusia dapat dilihat dari tabel berikut.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.8 Hasil Penilaian parameter sumber daya manusia NO
Parameter Kesiapan Sumber Daya Manusia
Alternatif Jawaban STS
TS CS
S SS
1 Pemerintah Desa memiliki struktur
pemerintah Desa yang jelas dan diisi oleh perangkat desa
- -
5 25  70
2 Aparatur Desa mampu  menyusun
APBDesa yang menjadi acuan penyaluran dana Desa
- 15  20  25  40
3 Aparatur Desa mampu  menyusun
laporan realisasi dana Desa dan sesuai dengan waktu yang ditetapkan
- 15
5 40  40
4 Pemerintah Desa mampu menyusun
RPJM Desa dan RKP Desa -
20 5
35  40
5 Pemerintah desa menyiapkan
informasi terkait pelaksanaan pembangunan Desa bagi masyarakat
melalui media informasi yang dimiliki Desa
- 10  20  25  45
6 Pemerintah desa mengikuti
pembinaan tentang PP Nomor 60 tahun 2014
- 5
10  35  50
7 Pemerintah desa mendapatkan
pendampingan dana Desa -
20  10  20  50 Sumber : Data diolah
Berdasarkan tabel 4.8 tentang penilaian kesiapan pemerintah Desa ditinjau dari  kesiapan  sumber  daya  manusia  dapat  dilihat  dari  jawaban-jawaban  yang
diberikan oleh para responden dari masing-masing indikator yang disiapkan. Dari indikator memiliki struktur pemerintah Desa, responden terbesar menjawab sangat
siap  yaitu  sebanyak  14  orang  dan  cukup  siap  yaitu  sebanyak    1  orang.  Dari indikator kemampuan menyusun APBDesa, responden terbesar menjawab sangat
siap  yaitu  sebanyak    8  orang  dan  terkecil  tidak  siap  sebanyak  3  orang.  Dari indikator  berikutnya  yaitu  kemampuan  penyusunan  laporan  realisasi  dana  Desa,
responden  terbesar  menjawab  sangat  siap  dan  siap  masing-masing  sebanyak  8 orang,  cukup  siap  sebanyak  1  orang  dan  masih  terdapat  juga  ketidaksiapan
Universitas Sumatera Utara
sebanyak    3  orang.  Dari  indikator  kemampuan  menyusun  RPJMDesa  dan  RKP Desa,  responden  terbesar  menjawab  sangat  siap  yaitu  sebanyak  8  orang,  siap  7
orang,  cukup  siap  1  orang  dan  tidak  siap  sebanyak    4  orang.  Dari  indikator kesiapan  informasi  terkait  pelaksanaan  pembangunan  Desa,  responden  terbesar
menjawab  sangat  siap  yaitu  sebanyak  9  orang,  siap  5  orang,  cukup  siap  4  orang dan tidak siap sebanyak 2 orang. Dari indikator mengikuti pembinaan PP Nomor
60  tahun  2014,  responden  menjawab  sangat  siap  sebanyak  10  orang,  siap sebanyak 7 orang, cukup siap 2 orang dan tidak siap sebanyak 1 orang. Indikator
yang  terakhir  dari  parameter  kesiapan  sumber  daya  manusia  ini  yaitu mendapatkan  pendamping  dana  desa,  responden  menjawab  sangat  siap  sebanyak
10  orang,  siap  sebanyak  4  orang,  cukup  siap  sebanyak  2  orang  dan  tidak  siap sebanyak 4 orang.
c. Parameter Pengelolaan Laporan Keuangan Kesiapan  pemerintah  Desa  yang  diukur  dengan  kesiapan  pengelolaan
laporan keuangan dapat dilihat dari tabel berikut.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.9 Hasil penilaian parameter pengelolaan laporan keuangan NO
Parameter Pengelolaan Laporan Keuangan
Alternatif Jawaban STS
TS CS
S SS
1 Pengelolaaan keuangan desa
dilaksanakan sesuai dengan permendagri nomor 113 tahun 2014
- -
5 45  50
2 Penyusunan dan penyerahan laporan
keuangan desa dilakukan secara tepat waktu
- -
5 40  55
3 Dalam laporan keuangan Desa tidak
terdapat dana SILPA 30 yang merupakan suatu indikasi
penggunaan dana Desa belum sepenuhnya dilaksanakan dengan baik
- -
5 45  50
4 Penyusunan laporan keuangan Desa
dilakukan dengan menggunakan pendekatan akuntansi
- 15
5 30  50
5 Laporan keuangan Desa dapat diakses
oleh masyarakat melalui media internet atau media informasi Desa
sebagai wujud transparansi keuangan Desa
- 15
- 45  40
Sumber : Data diolah Kesiapan  pemerintah  Desa  juga  diukur    dari  segi  kesiapan  dalam
pengelolaan laporan keuangan Desa. Kesiapan pemerintah Desa dalam mengelola laporan  keuangan  ini  dapat  dilihat  dari  tabel  4.9  diatas.  Dari  indikator  yang
pertama  yaitu  pengelolaan  keuangan  Desa  dilakukan  sesuai  dengan  permendagri nomor  113  tahun  2014,  responden  terbesar  menjawab  sangat  siap  sebanyak    10
orang, siap sebanyak  9  orang  dan cukup siap sebanyak 1 orang.  Dari   indikator yang kedua yaitu penyusunan dan penyerahan laporan keuangan dilakukan secara
tepat waktu, responden menjawab sangat siap sebanyak 11 orang, siap sebanyak 8 orang,  dan  cukup  siap  sebanyak  1  orang.  Dari  indikator  yang  ketiga  yaitu  tidak
terdapatnya dana SILPA  30, responden menjawab sangat siap 10 orang, siap sebanyak 9 orang dan cukup siap sebanyak 1 orang. Dari indikator  yang keempat
Universitas Sumatera Utara
yaitu penyusunan laporan keuangan dilakukan dengan menggunakan pendekatana akuntansi,  responden  menjawab  sangat  siap  sebanyak  10  orang,  siap  sebanyak  6
orang,  cukup  siap  sebanyak  1  orang  dan  tidak  siap  sebanyak    3  orang.  Dari indikator  yang  terakhir  dari  parameter  SDM  ini  yaitu  ketersediaan  media
informasi untuk laporan keuangan agar dapat diakses oleh masyarakat, responden menjawab  sangat  siap  sebanyak  8  orang,  siap  sebanyak  9  orang  dan  tidak  siap
sebanyak 3 orang. d. Parameter Perencanaan Pembangunan Desa
Kesiapan  Pemerintah  Desa  yang  diukur  dari  kesiapan  perencanaan pembangunan Desa dapat dilihat dari tabel berikut.
Tabel 4.10 Hasil penilaian parameter perencanaan pembangunan desa NO
Parameter Kesiapan Perencanaan Pembangunan Desa
Alternatif Jawaban STS
TS CS
S SS
1 Penyusunan APB Desa dilaksanakan
tanpa tenaga pendamping dilaksanakan secara mandiri
- 20  10  20  50
2 Penyusunan APB Desa dilaksanakan
dengan memperhatikan potensi dan kebutuhan Desa
- -
- 25  75
3 Perencanaan pembangunan Desa
disusun berdasarkan hasil kesepakatan dalam musyawarah Desa
- -
- 30  70
4 Penyusunan RPJM Desa dan RKP
Desa dilakukan dengan menyelanggarakan musyawarah
perencanaan pembangunan Desa secara partisipatif
- -
- 30  70
5 RPJM Desa disusun dengan mengacu
pada RPJM Kabupaten -
10  15  15  60
6
RKP Desa disusun sesuai dengan informasi dari pemerintah daerah
kabupaten yang berkaitan dengan pagu indikatif desa dan rencana
kegiatan pemerintah daerah provinsi maupun pemerintah kabupaten.
- -
- 40  60
Sumber : Data diolah
Universitas Sumatera Utara
Penilaian  kesiapan  pemerintah  Desa  dari  parameter  anggaran  pendapatan dan belanja Desa dapat ditunjukkan dari tabel 4.10 diatas. Dari jawaban-jawaban
yang  diberikan  oleh  responden  dari  masing-masing  indikator  menunjukkan bagaimana  tingkat  kesiapan  dari  pemerintah  Desa  tersebut.  Dari  indikator  yang
pertama  yaitu  penyusunan  APBDesa  dilakukan  tanpa  tenaga  pendamping, responden  menjawab  sangat  siap  sebanyak  10  orang,  siap  sebanyak  4  orang,
cukup  siap  sebanyak  2  orang,  dan  tidak  siap  sebnayak  4  orang.  Dari  indikator yang  kedua  yaitu  penyusunan  APBDesa  dilakukan  dilaksanakan  dengan
memperhatikan  potensi  dan  kebutuhan  Desa,  responden  menjawab  sangat  siap sebanyak  15  orang  dan  siap  sebanyak  5  orang.  Dari  indikator  perencanaan
pembangunan  Desa  disusun  berdasarkan  hasil  kesepakatan  dalam  musyawarah Desa,  responden  menjawab  sangat  siap  sebanyak  14  orang  dan  siap    sebanyak  6
orang.  Dari  indikator  penyusunan  RPJM  Desa  dan  RKP  Desa  dilakukan  dengan menyelenggarakan  musyawarah  perencanaan  pembangunan  Desa  secara
partisipatif,  responden  menjawab  sangat  siap  sebanyak  14  orang  dan  siap sebanyak  6  orang.  Dari  indikator  penyusunan  RPJM  Desa  disusun  dengan
mengacu kepada RPJM Kabupaten, responden menjawab sangat siap sebanyak 12 orang,  siap  sebanyak    3  orang,  cukup  siap  sebanyak  3  orang  dan  tidak  siap
sebanyak  2  orang.  Dari  indikator  yang  terakhir  yaitu  RKP  Desa  disusun  dengan informasi  dari pemerintah daerah Kabupaten dan Provinsi, responden menjawab
sangat siap sebanyak 12 orang dan siap sebanyak 8 orang.
Universitas Sumatera Utara
4.3 Deskriptif Kualitatif
Penilaian  kesiapan  pemerintah  Desa  di  kabupaten  Simalungun  dalam pelaksanaan  PP    nomor  60  tahun  2014  tentang  anggaran  dana  Desa  dengan
melihat indikator:  komitmen, SDM,  pengelolaan  laporan keuangan  dan anggaran pendapatan dan belanja  Desa  adalah  pemerintah  Desa  di  kabupaten Simalungun
dapat dikategorikan sangat siap untuk melaksanakan anggaran dana Desa. Hal ini didasarkan  pada  penilaian  kesiapan  dari  masing-masing  parameter  yang  pada
umumnya menjawab siap dan sangat siap. Pengukuran kesiapan dilihat dari parameter komitmen secara keseluruhan
pada  umumnya  menyatakan  sangat  siap  dari  masing-masing  indikator  yang diberikan dengan jawaban diatas 50 dari semua responden. Ketidaksiapan hanya
terdapat  pada  3  indikator  terakhir  dengan  persentase  dibawah  15.  Pengukuran kesiapan  pemerintah  Desa  dilihat  dari  parameter  SDM  secara  keseluruhan  pada
umumnya  menyatakan  sangat  siap  dari  masing-masing  indikator  yang  diberikan dengan  jawaban  yang  dominan  bagi  sangat  siap.  Sementara  untuk  ketidaksiapan
dari  pemerintah  Desa  bila  dilihat  dari  indikator  yang  diberikan,  masih  terdapat SDM  pemerintah  Desa  yang  belum  siap  dalam  menjawab  kebutuhan-kebutuhan
dalam  pelaksanaan  anggaran  dana  Desa.  Pengukuran  kesiapan  pemerintah  Desa dilihat dari parameter pengelolaan laporan keuangan pada umumnya menyatakan
sangat  siap  bila  dilihat  dari  persentase  jawaban  yang  diberikan  oleh  responden yaitu  rata-rata  50  dari  semua  responden.  Sementara  dari  segi  ketidaksiapan,
responden  yang  tidak  siap  berada  pada  indikator  keempat  dan  kelima  dengan persentase  masing-masing  15.  Dari  parameter  yang  terakhir  yaitu  anggaran
pendapatan dan belanja Desa, dapat dilihat kesiapan pemerintah Desa dari respon yang  diberikan  terhadap  indikator-indikator  yang  diberikan.  Pada  umumnya
pemerintah  desa  menjawab  sangat  siap  untuk  melaksanakan  PP  nomor  60  tahun
Universitas Sumatera Utara
2014  dengan  rata-rata  persentase  jawaban  sebesar  55.  Untuk  ketidaksiapan hanya  terdapat  pada  indikator  yang  pertama  dan  kelima  masing-masing
persentasenya sebesar 20 dan 10. Tabel 4.11 Distribusi Kesiapan Pemerintah Desa
No Nama Desa
Kesiapan Pemerintah Desa Komitmen
Sumber Daya
Manusia Pengelolaa
n Laporan Keuangan
Perencanaa n
Pembangun an Desa
1 Pamatang
Simalungun Sangat Siap  Sangat Siap  Sangat Siap  Sangat Siap
2 Bongguron
Kariahan Siap
Siap Siap
Sangat Siap 3
Sihubu Raya Siap
Siap Siap
Siap 4
Janggir Leto Sangat Siap
Cukup Siap  Cukup Siap Siap
5 Sinar
Naga Mariah
Siap Siap
Siap Siap
6 Sihapalan
Siap Sangat Siap  Sangat Siap  Sangat Siap
7 Silimakuta
Barat Sangat Siap  Sangat Siap  Sangat Siap  Sangat Siap
8 Purba Dolok
Sangat Siap  Sangat Siap  Sangat Siap  Sangat Siap 9
Kebun Sayur Sangat Siap
Cukup Siap  Sangat Siap  Sangat Siap 10
Marjandi Sangat Siap  Sangat Siap  Sangat Siap  Sangat Siap
11 Rambung
Merah Sangat Siap  Sangat Siap  Sangat Siap  Sangat Siap
12 Totap Majawa
Sangat Siap  Sangat Siap  Sangat Siap  Sangat Siap 13
Marubun Jaya Sangat Siap  Sangat Siap  Sangat Siap  Sangat Siap
14 Dame Raya
Siap Cukup Siap
Siap Siap
15 Ujung Saribu
Siap Siap
Siap Sangat Siap
16 Naga Saribu
Cukup Siap Tidak Siap
Siap Siap
17 Saran Padang
Siap Cukup Siap
Siap Siap
18 Sibangun
Mariah Sangat Siap
Siap Sangat Siap  Sangat Siap
19 Saribu Jandi
Cukup Siap Tidak Siap
Siap Siap
20 Naga Bosar
Cukup Siap Tidak Siap
Siap Siap
Sumber : Data diolah Hasil yang ada sehubungan permasalahan-permasalahan maupun keluhan-
keluhan  yang  dihadapi  oleh  pemerintah  Desa  dalam  pelaksanaan  PP  nomor  60 tahun 2014 adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
a.  Anggaran  dana  Desa  yang  diterima  dari  pemerintah  pusat  tidak  dapat dipergunakan untuk operasional pemerintah Desa;
b.  Anggaran  dana  Desa  yang  diterima  tidak  dapat  dipergunakan  untuk kesejahteraan pemerintah Desa;
c.  Masyarakat  Desa  masih  kurang  puas  terhadap  pembangunan  yang  dilakukan oleh  pemerintah    Desa  yang  dimana  hal  tersebut  terjadi  akibat  kurangnya
pemahaman dari masyarakat itu sendiri; d.  Terdapatnya  potongan  dana  yang  dilakukan  oleh  pemerintah  kabupaten
terhadap dana yang akan diterima oleh pemerintah Desa; e.  Peraturan  pelaksanaan  dana  Desa  dari  pemerintah  Kabupaten  datang  setelah
pembangunan dilaksanakan oleh pemerintah Desa; f.  Masih terdapat keterlambatan dalam pencairan dana Desa; dan
g.  Adanya inkonsistensi jumlah dana Desa yang diterima.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan