Jabatan karier adalah jabatan struktural dan jabatan fungsional yang hanya dapat diduduki oleh Pegawai Negeri Sipil. Untuk dapat diangkat dalam
jabatan struktural, seorang Pegawai Negeri Sipil harus memenuhi persyaratan tertentu.
Penetapan Jabatan Struktural Eselon I pada Instansi Pusat ditetapkan oleh Presiden atas usul Pimpinan Instansi setelah mendapat pertimbangan
tertulis dari Menteri yang bertanggung jawab di bidang pendayagunaan aparatur negara.
Jabatan Struktural Eselon II ke bawah pada Instansi Pusat ditetapkan oleh Pimpinan Instansi setelah mendapat pertimbangan tertulis dari Menteri
yang bertanggung jawab di bidang pendayagunaan aparatur negara. Jabatan Struktural Eselon I ke bawah di Provinsi dan Jabatan
Struktural Eselon II ke bawah di KabupatenKota ditetapkan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Syarat pengangkatan dalam jabatan struktural untuk dapat diangkat dalam jabatan struktural seorang Pegawai Negeri Sipil berdasarkan pada PP No
13 tahun 2002 tentang pengangkatan pegawai negeri sipil dalam jabatan struktural, seorang Pegawai Negeri Sipil harus memenuhi syarat sebagai
berikut:
1. Berstatus Pegawai Negeri Sipil
Yang dimaksud Pegawai Negeri Sipil dalam Dalam UU No 43 tahun 1997 tentang pokok kepegawaian menyatakan Pegawai Negeri
adalah setiap warga Negara Republik Indonesia yang telah memenuhi syarat yang telah ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan
diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan perundang-undangan yang berlaku.
Di dalam jabatan struktural hanya dapat diduduki oleh Pegawai Negeri Sipil PNS. Calon Pegawai Negeri Sipil CPNS tidak dapat
menduduki jabatan struktural karena masih dalam masa percobaan dan belum mempunyai pangkat.
2. Serendah-rendahnya Memiliki Pangkat 1 Tingkat Di Bawah
Jenjang Pangkat Yang Ditentukan
Pegawai Negeri Sipil yang telah memiliki satu tingkat dibawah jenjang pangkat yang ditentukan akan dipandang telah memenuhi
kualifikasi yang baik dan cukup mempunyai pengalaman dalam jabatan satu tingkat diatasnya yang akan di laksanakannya.
Para pegawai tersebut setidaknya sudah mengetahui tugas, pokok dan fungsi jabatan yang akan mereka tempati. Kemudian mereka juga
mengetahui seluk beluk dari jabatan tersebut dan juga masalah yang akan timbul dari jabatan yang akan mereka tempati tersebut, sehingga
mereka dapat membuat suatu penyelesaian atau pemecahan masalah yang benar bagi kepentingan organisasi maupun bagi kepentingan
pegawai itu sendiri. Misalnya seorang Pegawai Negeri Sipil bernama Drs. Hasby NIP
19611229 198603 1 016 Pembina Tingkat I golongan ruang IVb menjabat sebagai Kepala Bidang Mutasi akan diangkat menjadi Kepala
Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan Provinsi Kepulauan Riau. Dengan demikian Drs. Hasby dapat diangkat dalam jabatan
struktural tersebut karena untuk menduduki jabatan tersebut pangkat terendah eselon II adalah Pembina Tingkat I golongan ruang IVb dan
jabatan kepala bidang mutasi adalah 1 satu tingkat dibawah jabatan Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan.
3. Memiliki Kualifikasi Dan Tingkat Pendidikan Yang Diperlukan