Sistem Struktur Konsep Struktur

115

5.4. Konsep Struktur

5.4.1. Sistem Struktur

a. Pondasi Pondai bangunan menggunakan sistem beton bertulang yang merupakan gabungan beton yang memiliki karakteristik kuat terhadap gaya tekan dan baja yang memiliki kekuatan terhadap gaya tarik. Jenis pondasi yang digunakan pada kolom-kolom utama yaitu pondasi tiang pancang. Jenis pondasi tersebut digunakan karena beban bangunan yang cukup tinggi, baik beban yang berasal dari bangunan itu sendiri maupun beban dari aktivitas bergerak didalamnya, termasuk peralatan rumah sakit yang memiliki bobot yang berat, ditambah beban roof garden yang terdapat di setiap lantai bangunan, meskipun bangunan ini hanya terdiri dari empat lantai. Selain pondasi tiang pancang, digunakan juga pondasi pelat beton pada bagian lift dan pondasi batu kali pada kolom-kolom antar ruang. b. Lantai Lantai bangunan menggunakan material keramik. Sambungan antara dinding degan lantai dibuat melengkung. Hal ini dilakukan karena pada bagian sudut, debu yang menempel sulit dihilangkan sehingga dapat menyimpan kuman penyakit. c. Dinding Dinding bangunan menggunakan pasangan bata setebal 15cm. Material ini mampu menyerap sekitar 60-75 panas. Untuk mengurangi penyerapan panas, bidang dinding diberi bukaan selebar mungkin. Sementara untuk lapisan dinding sebelah luar digunakan kapur putih yang mampu memantulkan sebesar 80-90 dari panas yang diterima. Khusus ruang operasi, dinding bagian dalam terbuat dari material kedap air. Untuk itu digunakan bahan porselin atau keramik hingga ke langit-langit. Pada lobby bangunan digunakan penutup dinding berupa kisi-kisi sirip berbahan alcubone untuk mengalirkan udara dari luar ke dalam ruangan dari lantai ground ke lantai teratas dengan bantuan void. Universitas Sumatera Utara 116 d. Atap Atap bangunan menggunakan atap miring berbentuk prisma dengan sudut kemiringan 30 o . Dengan sudut kemiringan tersebut tercipta rongga ruang dibawah atap yang dapat membantu menurunkan suhu ruangan dibawahnya. Jenis material atap yang digunakan adalah atap genteng keramik yang dapat meredam panas. Konstruksi atap menggunakan baja ringan, sehingga dapat mengurangi beban mati pada bangunan. Selain atap miring, digunakan juga atap datar dak beton pada bagian tengah bangunan dimana terdapat mesin lift dan reservoir.

5.4.2. Penghawaan