Landasan Teori .1 Peran Penyuluh Pertanian

Salah satu cara untuk mengatasi rendahnya produktivitas jagung yaitu dengan perbaikan varietas. Varietas jagung yang unggul dapat berupa varietas hibrida. Penggunaan benih jagung hibrida biasanya akan menghasilkan produksi yang lebih tinggi, tetapi mempunyai beberapa kelemahan antara lain harga benih yang mahal, hanya dapat digunakan maksimal dua kali turunan, dan tersedia dalam jumlah terbatas Purwono dan Hartono, 2011. 2.2 Landasan Teori 2.2.1 Peran Penyuluh Pertanian Ibrahim 2003 menyatakan bahwa seorang penyuluh pertanian mempunyai beberapa tugas antara lain: membantu para petani di dalam usaha meningkatkan produksi dan mutu hasil produksinya guna meningkatkan kesejahteraannya. Peran penyuluh tersebut adalah penyuluh sebagai fasilitator. Penyuluh sebagai fasilitator senantiasa memfasilitasi dalam kegiatan usahatani. Disamping itu juga memberikan jalan keluar atau kemudahan- kemudahan baik dalam proses belajar-mengajar. Kegiatan penyuluhan sangat berkaitan dengan kegiatan fasilitasi, terutama dalam memfasilitasi petani terhadap hal-hal yang berhubungan dengan usahatani yang ditekuni terutama dalam perencanaan usahatani. Penyuluh sebagai fasilitator senantiasa memfasilitasi dalam hal kemitraan usaha, berakses ke pasar, dan sebagainya. Kartasapoetra 1994 menjelaskan peran penyuluh yang sangat penting bagi terwujudnya pembangunan pertanian modern yaitu pembangunan pertanian berbasis rakyat. Peran penyuluh tersebut adalah Penyuluh sebagai Edukator. Penyuluh sebagai edukator pendidik guna meningkatkan pengetahuan atau memberi informasi kepada petani, penyuluh harus menimbulkan semangat dan Universitas Sumatera Utara kegairahan kerja para petani agar dapat mengelola usahataninya secara lebih efektif, efisien, dan ekonomis.

2.2.2 Adopsi Petani

Adopsi dapat diartikan sebagai penerapan atau penggunaan sesuatu ide atau alat teknologi baru yang disampaikan lewat pesan komunikasi lewat penyuluhan . Adopsi merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh seserorang terhadap sesuatu inovasi sejak mengenal, menaruh minat, menilai sampai menerapkan atau dengan kata lain suatu inovasi yang diterima Levis, 1992. Adopsi adalah tahap dimana dia menyakini akan kebenaran atau keunggulan ide baru tersebut sehingga menerapkannya dan mungkin juga mendorong penerapan oleh orang lain Ginting, 2002. Dalam penerimaan teknologi baru yang dianjurkan oleh penyuluh lapangan, maka kecepatan penerimaan petani terhadap teknologi tidaklah sama tergantung pada sikap dan kondisi masing-masing petani pada saat teknologi tersebut diperkenalkan kepada mereka Suhardiyono, 1992. Ada tahapan-tahapan yang harus dilalui sebelum masyarakat mau menerimamenerapkan inovasi yang diterimanya dengan keyakinannya sendiri. Selang waktu antara tahapan yang satu dengan tahapan berikutnya tidak selalu sama pada diri tiap-tiap orang sehingga sangat dipengaruhi oleh sifat inovasi, karakteristik sasaran penerima, keadaan lingkungan fisik dan sosial, serta aktivitaskegiatan yang dilakukan oleh pemberi inovasi. Tahapan-tahapan tersebut antara lain: Universitas Sumatera Utara 1.Awareness atau kesadaran, yaitu sasaran mulai sadar tentang adanya inovasi yang ditawarkan oleh seseorang 2.Interest atau tumbuhnya minat yang seringkali ditandai dengan adanya keinginannya untuk bertanya atau untuk mengetahui lebih banyak tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan inovasi yang ditawarkan tersebut. 3.Evaluation atau penilaian terhadap baik buruknya atau manfaat inovasi yang telah diketahui tersebut dalam kehidupan pertaniannya. Pada tahap ini, masyarakat sasaran tidak hanya melakukan penilaian terhadap aspek teknisnya saja, tetapi juga aspek ekonomi, sosial budaya, bahkan seringkali juga pada tinjauan aspek politis atau kesesuaiannya dengan kebijakan pembangunan regional dan nasioanal. 4.Trial atau mencoba dalam skala kecil untuk lebih menyakinkan penilaiannya, sebelum dilakukan penerapan pada skala yang lebih luas 5.Adaption atau menerimamenerapkan dengan penuh keyakinan berdasarkan penilaian dan uji coba yang telah dilakukan sendiri Hanafie,2010.

2.2.3 Teori Pendapatan

Menurut Soekartawi 1995 , penerimaan dalam usahatani merupakan perkalian antara poduksi fisik dengan harga jual atau harga produksi. Secara sistematis dapat dirumuskan sebagai berikut: TR = Q x P Keterangan: TR = Total Penerimaan Rp Q = Jumlah produksi yang dihasilkan kg Universitas Sumatera Utara P = HargaRp Pendapatan petani adalah hasil pengurangan total penerimaan dengan jumlah biaya yang dikeluarkan oleh petani dalam satu kali masa tanam. Untuk menghitung jumlah pendapatan petani digunakan rumus: Π= TR – TC Keterangan: Π = Pendapatan petani TR = Total Penerimaan TC = Total biaya Untuk menghitung seluruh biaya digunakan rumus: TC=FC+VC Keterangan: TC = Total biaya FC = Biaya tetap VC = Biaya variabel Universitas Sumatera Utara

2.3 Penelitian Terdahulu

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Saluran Pemasaran Dan Harga Terhadap Pendapatan Petani Jeruk Manis Di Daerah Sukanalu Kecamatan Barusjahe Kabupaten karo

16 75 100

Peran Penyuluh Pertanian Dalam Pengembangan Kelompok Tani di Kecamatan Barusjahe, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara

2 17 109

Peran Penyuluh Pertanian Dalam Pengembangan Kelompok Tani di Kecamatan Barusjahe, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara

0 0 13

Peran Penyuluh Pertanian Dalam Pengembangan Kelompok Tani di Kecamatan Barusjahe, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara

0 0 1

Hubungan Antara Peran Penyuluh Pertanian dan Adopsi Teknologi Terhadap Pendapatan Petani Jagung (Studi Kasus : Desa Sukanalu Kecamatan Barusjahe Kabupaten Karo)

0 0 12

Hubungan Antara Peran Penyuluh Pertanian dan Adopsi Teknologi Terhadap Pendapatan Petani Jagung (Studi Kasus : Desa Sukanalu Kecamatan Barusjahe Kabupaten Karo)

0 0 1

Hubungan Antara Peran Penyuluh Pertanian dan Adopsi Teknologi Terhadap Pendapatan Petani Jagung (Studi Kasus : Desa Sukanalu Kecamatan Barusjahe Kabupaten Karo)

0 0 5

Hubungan Antara Peran Penyuluh Pertanian dan Adopsi Teknologi Terhadap Pendapatan Petani Jagung (Studi Kasus : Desa Sukanalu Kecamatan Barusjahe Kabupaten Karo)

0 0 11

Hubungan Antara Peran Penyuluh Pertanian dan Adopsi Teknologi Terhadap Pendapatan Petani Jagung (Studi Kasus : Desa Sukanalu Kecamatan Barusjahe Kabupaten Karo)

0 0 3

Hubungan Antara Peran Penyuluh Pertanian dan Adopsi Teknologi Terhadap Pendapatan Petani Jagung (Studi Kasus : Desa Sukanalu Kecamatan Barusjahe Kabupaten Karo)

0 0 14