45
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian pada usahatani jagung di desa Sukanalu, Kecamatan Barusjahe, Kabupaten Karo dapat diperoleh kesimpulan sebagai
berikut: 1.Terdapat perbedaan pendapatan sebelum dan sesudah mengadopsi teknologi
budidaya PTT di Desa Sukanalu. 2.Terdapat hubungan yang nyata antara peran penyuluh dengan pendapatan petani
jagung di Desa Sukanalu
6.2. Saran
1. Kepada Penyuluh
Penyuluh hendaknya lebih meningkatkan perannya dalam penumbuhan kelompok tani dimana kelompok tani lanjut masih satu kelompok tani.
2. Kepada Petani Petani hendaknya lebih aktif lagi mengikuti kegiatan penyuluhan.
2. Kepada peneliti selanjutnya
Melakukan penelitian lebih lanjut tentang tingkat kepuasan petani terhadap kinerja penyuluh pertanian.
Universitas Sumatera Utara
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penyuluh Pertanian dan Usahatani Jagung 2.1.1 Penyuluh Pertanian
Penyuluh pertanian, penyuluh perikanan, atau penyuluh kehutanan, baik penyuluh PNS, swasta, maupun swadaya, yang selanjutnya disebut penyuluh
adalah perorangan warga negara Indonesia yang melakukan kegiatan penyuluhan. Penyuluh pegawai negeri sipil yang selanjutnya disebut penyuluh PNS adalah
pegawai negeri sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang pada satuan organisasi lingkup
pertanian, perikanan, atau kehutanan untuk melakukan kegiatan
penyuluhan.Penyuluh swasta adalah penyuluh yang berasal dari dunia usaha danatau lembaga yang mempunyai kompetensi dalam bidang penyuluhan.
Penyuluh swadaya adalah pelaku utama yang berhasil dalam usahanya dan warga masyarakat lainnya yang dengan kesadarannya sendiri mau dan mampu menjadi
penyuluh Undang-Undang No.16, 2006. Penyuluhan pertanian, perikanan, kehutanan yang selanjutnya disebut
penyuluhan adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam
mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan, dan sumberdaya lainnya, sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan, dan
kesejahteraannya, serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup Undang-Undang No.16, 2006.
Universitas Sumatera Utara
Tujuan yang sebenarnya dari penyuluhan pertanian adalah terjadinya perubahan perilaku sasarannya. Tujuan yang ingin dicapai penyuluhan pertanian
adalah mengembangkan kemampuan petani secara bertahap agar memiliki tingkat pengetahuan yang semakin meningkat, perbendaharaan informasi yang memadai
dan kemampuan mengaplikasikan teknologi yang dibutuhkan sehingga akhirnya mampu memecahkan masalah serta mengambil keputusan yang terbaik untuk
usahataninya Syahyuti, 1999. Tugas Pokok Penyuluh Pertanian adalah melakukan kegiatan Persiapan
Penyuluhan Pertanian, Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian, Evaluasi dan Pelaporan Penyuluhan Pertanian. Kegiatan Persiapan Penyuluhan Pertanian, meliputi:
a Membuat data potensi wilayah,
b Memandu pengawalan dan pendampingan penyusunan RDKK;
c Penyusunan programa penyuluhan pertanian
d Membuat Rencana Kerja Tahunan Penyuluh Pertanian RKTPP.
Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian, meliputi: a
Penyusunan materi, b
Perancanaan penerapan metoda penyuluhan pertanian c
Menumbuhkan mengembangkan kelembagaan petani Evaluasi dan Pelaporan Penyuluhan Pertanian, meliputi:
a Mengevaluasi dan melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan penyuluhan
pertanian dan dampaknya Permenpan nomor: per02menpan22008.
Menurut Badan Penyuluhan dan pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian 2014, Terdapat 61.124 penyuluh yang dibagi menjadi 27.476
Universitas Sumatera Utara
penyuluh PNS, 20.479 THL Tenaga Harian Lepas-TB Tenaga Bantu dan 13.169 penyuluh swadaya di Indonesia. Untuk Provinsi Sumatera Utara terdapat
3.056 orang penyuluh. Di Kabupaten Karo sendiri terdapat 126 orang penyuluh, 33 penyuluh PNS dan 93 orang THL-TB.
2.1.2 Usahatani Jagung
Usahatani adalah ilmu yang mempelajari tentang cara petani mengelola input atau faktor-faktor produksi tanah, tenaga kerja, modal, teknologi, pupuk,
benih, dan pestisida dengan efektif,efisien, dan kontinu untuk menghasilkan produksi yang tinggi sehingga pendapatan
usahataninya meningkat
Rahim dan Diah 2008. Tanaman jagung merupakan salah satu jenis tanaman pangan biji-bijian
dari keluarga rumput-rumputan. Berasal dari Amerika yang tersebar ke Asia dan Afrika melalui kegiatan bisnis orang-orang
Eropa ke
Amerika Tim Karya Tani Mandiri, 2010.
Tanah berdebu dan kaya hara dan humus cocok untuk tanaman jagung. Tanaman jagung toleran terhadap reaksi keasaman tanah pada kisaran pH 5,5 -
7,0. Tingkat keasaman tanah yang paling baik untuk tanaman jagung adalah pH 6,8 Rukmana, 2008.
Pengembangan usahatani jagung dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani, memperluas lapangan kerja dan kesempatan berusaha,
meningkatkan produksi untuk memenuhi kebutuhan pangan dan nonpangan di dalam negeri, serta mengurangi impor jagung Rukmana, 1997.
Universitas Sumatera Utara
Salah satu cara untuk mengatasi rendahnya produktivitas jagung yaitu dengan perbaikan varietas. Varietas jagung yang unggul dapat berupa varietas
hibrida. Penggunaan benih jagung hibrida biasanya akan menghasilkan produksi yang lebih tinggi, tetapi mempunyai beberapa kelemahan antara lain harga benih
yang mahal, hanya dapat digunakan maksimal dua kali turunan, dan tersedia dalam jumlah terbatas Purwono dan Hartono, 2011.
2.2 Landasan Teori 2.2.1 Peran Penyuluh Pertanian