6
Misalkan, penelitian tentang waktu munculnya kembali tumor setelah operasi. Tiga bulan setelah operasi pasien diuji apakah tumor muncul lagi. Ternyata pada
beberapa orang pasien, tumor belum juga muncul hingga waktu tiga bulan berakhir waktu munculnya tumor lebih besar dari tiga bulan. Sehingga waktu
munculnya tumor untuk pasien tersebut adalah tersensor kanan. Namun pada beberapa orang pasien, tumor telah muncul sebelum tiga bulan waktu munculnya
tumor lebih kecil dari tiga bulan. Sehingga waktu munculnya tumor untuk pasien tersebut adalah tersensor di kiri. Pasien diamati bebas tumor pada waktu tiga
bulan pertama tapi tumor muncul ketika diuji enam bulan setelah operasi, berarti waktu daya tahan pasien diketahui antara tiga sampai enam bulan, maka waktu
daya tahan pasien tersebut merupakan sensor selang Lee, 1992.
2.3 Tipe-Tipe Penyensoran
Jenis penyensoran dapat dibagi lagi menjadi tipe-tipe penyensoran. Menurut Johnson 1982, tipe-tipe penyensoran terdiri dari :
1. Penyensoran Tipe I Pada penyensoran sebelah kanan tipe I, penelitian diakhiri apabila waktu
pengamatan yang ditentukan tercapai. Jika waktu pengamatan sama untuk semua unit maka dikatakan penyensoran tunggal. Jika waktu pengamatan untuk setiap
unit berbeda maka dikatakan penyensoran ganda. Pada penyensoran sebelah kiri tipe I, pengamatan dilakukan jika telah melampaui
awal waktu yang ditentukan. Karakteristik penyensoran tipe I adalah bahwa kegagalan adalah acak.
7
2. Penyensoran Tipe II Pada penyensoran tipe II, pengamatan diakhiri setelah sejumlah kegagalan yang
telah ditetapkan diperoleh, atau dapat dikatakan banyaknya kegagalan adalah tetap dan waktu pengamatan adalah acak.
Pada sensor kanan jenis II, jumlah individu pada saat awal ditentukan dan waktu penelitian ditentukan sampai terjadinya kematian dengan jumlah tertentu. Pada
sensor kiri jenis II, titik awal penelitian dilakukan saat waktu kegagalan terurut
.
3. Penyensoran Maju Progressive Censoring Pada penyensoran maju, suatu jumlah yang ditentukan dari unit-unit bertahan
dikeluarkan dari penelitian berdasarkan kejadian dari tiap kegagalan terurut. Secara konseptual, hal ini sama dengan suatu praktek yang dikenal sebagai
sudden-death testing, dimana tes secara serempak memuat beberapa pengetesan dan apabila terjadi kegagalan pertama maka seluruh pengetesan dianggap gagal.
Johnson, 1982.
2.4 Metode Kemungkinan Maksimum Maximum Likelihood Estimation
Misalkan X adalah Peubah Acak kontinu atau diskrit dengan fungsi kepadatan peluang
;
dengan adalah satu parameter yang tidak diketahui. Misalkan
, ,…,
merupakan sebuah sampel acak berukuran n. Maka fungsi kemungkinan likelihood function dari sampel acak itu adalah:
= ;
; … ;