3.9.2 Persamaan regresi ganda
Uji korelasi ganda atau persamaan regresi ganda digunakan untuk menguji hipotesis
ketiga. Teknik korelasi ganda Yang digunakan adalah korelasi Pearson. Hal ini dimaksudkan untuk melihat apakah terdapat korelasi yang berarti apabila kedua variabel
bebas secara bersama-sama dikorelasikan dengan variabel terikatnya. Koefisien korelasi antara kriterium Y dengan prediktor X
1
, X
2
dan prediktor X
3
dapat diperoleh dengan rumus:
√
∑ ∑
∑ ∑
Keterangan : R
y 1,2,3
= Koefisien korelasi antara Y dengan X
1
dan X
2
Ʃ x
1
y = Jumlah produk antara X
1
dengan Y Ʃ x
2
y = Jumlah produk antara X
2
dengan Y Ʃ x
3
y = Jumlah produk antara X
3
dengan Y Ʃ Y
2
= Jumlah kuadrat kriterium Y a 1,2,3
= Koefisien predictor menurut Sutrisno Hadi 2009:33
Untuk menguji apakah korelasi signifikan atau tidak digunakan rumus:
Dengan: N
= Cacah kasus m
= Cacah predictor R
= Koefisien korelasi antara kriterium dengan predictor-prediktor
Guna menentukan katagori tingkat korelasi hasil perhitungan menurut Sugiyono 2009:257, dapat sesuaikan dengan katagori berikut:
Tabel 3.14 Tingkat Koefisien Korelasi
Inteval Koefesien Tingkat Korelasi
0.000 – 0.199
0.200 – 0.399
0.400 – 0.599
0.600 – 0.799
0.800 – 1.000
Sangat rendah Rendah
Sedang Kuat
Sangat kuat
Kemudian dilanjutkan dengan menghitung persamaan regresi ganda dengan rumus: Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
Dimana:
Y = Variabel kinerja guru
X
1
= Variabel kepemimpinan kepala sekolah X
2
= Variabel disiplin kerja X
3
= Variabel iklim kerja sekolah a
= Konstanta b
1
, b
2
, b
3
= Koefisien regresi yang dicari Irianto, Agus 2009:137 Kemudian dilanjutkan menguji hipotesis dengan ketentuan sebagai berikut:
Pengaruh X
1
, X
2
, dan X
3
terhadap Y secara simultan uji F: a.
Ho : ρ = 0, artinya
1
dan X
2
dan X
3
secara simultan bersama-sama tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Y
b. Ho : ρ ≠ 0, artinya
1
dan X
2
dan X
3
secara simultan bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap Y
Kaidah pengambilan keputusan : a.
Jika Sig F
hitung
Sig F
tabel
maka H ditolak
b. Jika Sig F
hitung
Sig F
tabel
maka H diterima
3.10
Uji Signifikansi Regresi
Pengujian tingkat keberartian regresi yang didapat, dilakukan dengan uji t untuk
persamaan regresi linier sederhana dan uji F untuk persamaan regresi linier ganda. Hipotesis yang diajukan dalam uji ini adalah:
H : Persamaan regresi tidak signifikan.
H
1
: Persamaan regresi signifikan. Kriteria uji yang digunakan untuk uji t pada taraf signifikan 0,05 adalah tolak H
o
jika nilai t
hitung
t
tabel
, dan dalam hal lain H diterima Purwanto, 2007:193-194. Sedangkan
untuk uji F pada taraf signifikan 0,05 adalah tolak H
o
jika nilai F
hitung
F
tabel
, dalam hal lain H
diterima Arikunto, 2002:109
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil beberapa kesimpulan,
antara lain : 1.
Ada pengaruh positif dan signifikan kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan Kotabumi Kota Kabupaten Lampung
Utara, yang ditunjukkan dari harga t
hitung
sebesar 3,546 dengan signifikansi = 0,001 0,005. Variabel kepemimpinan kepala sekolah memberikan pengaruh
30,1 terhadap kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan Kotabumi Kota Kabupaten Lampung Utara. Ini berarti bahwa semakin baik kepemimpinan
yang ditunjukan kepala sekolah maka akan semakin tinggi pula kinerja guru. 2.
Ada pengaruh positif dan signifikan disiplin kerja terhadap kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan Kotabumi Kota Kabupaten Lampung Utara,
ditunjukkan dari harga t
hitung
sebesar 3,800 dan taraf signifikansi sebesar 0,0010,05. Variabel disiplin kerja memberikan kontribusi 31,1 terhadap
kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan Kotabumi Kota Kabupaten Lampung Utara. Ini berarti semakin tinggi disiplin kerja maka semakin tinggi pula
kinerja guru. 3.
Ada pengaruh positif dan signifikan iklim sekolah terhadap kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan Kotabumi Kabupaten Lampung Utara, ditunjukkan dari
harga t
hitung
sebesar 2,055 dan taraf signifikansi sebesar 0,0420,05. Variabel