Jenis-Jenis Pelayanan PATEN Peran Serta Masyarakat

25 tembusan kepada Menteri atau Direktur Jenderal yang membidangi pemerintahan umum.

1.6.3.1. Jenis-Jenis Pelayanan PATEN

Jenis – jenis Pelayanan PATEN di Kecamatan, meliputi: 1. Registrasi surat keterangan tanah, surat penyerahan penguasaan atas tanah dengan cara ganti rugi; 2. Surat keterangan ahli waris; 3. Registrasi agunan ke bank; 4. Rekomendasi izin mendirikan bangunan; 5. Penerbitan izin mendirikan bangunan dengan luas kurang dari 200 meter persegi; 6. Rekomendasi izin gangguan HO, surat izin usaha perdagangan SIUP; 7. Rekomendasi pengurusan dokumen ULPL AMDAL; 8. Surat keterangan bersih lingkungan; 9. Surat pengantar pembuatan kartu keluarga dan kartu tanda penduduk; 10. Surat pengantar keterangan pindah; 11. Surat keterangan silang sengketa; 12. Surat keterangan,surat kematian, KP-4, surat keterangan miskin; 13. Surat keterangan riset uliah kerja nyatapraktik kerja lapangan. Universitas Sumatera Utara 26

1.6.3.2. Peran Serta Masyarakat

Masyarakat berperan serta secara aktif dalam penyelenggaraan PATEN. Peran serta dapat berupa: 1. Ikut serta dalam penyusunan standar layanan. 2. Memberikan masukan dalam proses penyelenggaraan layanan. 3. Memenuhi semua persyaratan pada saat meminta layanan.

1.7. Definisi Konsep

Menurut Singarimbun 2008:33, konsep adalah isitilah dan defenisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak mengenai kejadian,keadaan,kelompok atau individu yang menjadi perhatian ilmu sosial. Tujuannya adalah untuk memberi batasan terhadap pembahasan dari permasalahan yang akan diteliti. Adapun defenisi konsep yang dipakai dalam penelitian ini adalah: 1. Kebijakan Publik Kebijakan publik adalah segala aktifitas yang dilakukan oleh pemerintah lewat keputusan bersama dengan aktor-aktor politik untuk memecahkan masalah publik yang dihadapi. 2. Implementasi Kebijakan Implementasi kebijakan adalah tindakan-tindakan yang dilakukan oleh pemerintah maupun swasta yang diarahkan untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dalam kebijakan sebelumnya. Tindakan-tindakan ini mencakup usaha-usaha untuk mengubah keputusan–keputusan menjadi tindakan-tindakan operasional dalam kurun waktu tertentu. Adapun Universitas Sumatera Utara 27 indikator yang digunakan untuk menganalisis implementasi kebijakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1 Komunikasi

2 Sumber Daya

3 Disposisi

4 Struktur Birokrasi

3. Program Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan PATEN PATEN merupakan inovasi manajemen dalam rangka mendekatkan, mempermudah, dan mempercepat pelayanan administrasi perizinannon perizinan di tingkat Kecamatan, utamanya bagi Kecamatan yang letaknya jauh dari Kantor Pemerintah KabupatenKota dan sulit dijangkau karena faktor kondisi geografis dan infrastruktur jalan yang belum memadai. Universitas Sumatera Utara 28 1.8.Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan ini ditulis dalam 6 bab, yang terdiri dari: BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini terdri dari latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka teori, defenisi konsep, dan sistematika penulisan. BAB 2 METODE PENELITIAN Bab ini berisi bentuk penelitian, lokasi penelitian, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data. BAB 3 DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN Bab ini menggambarkan tentang gambaran umum mengenai karakteristik lokasi penelitian. BAB 4 PENYAJIAN DATA Bab ini berisikan data-data yang dipperoleh selama penelitian di lapangan dan dokumen-dokumen yang dianalisis. BAB 5 ANALISIS DATA Bab ini memuat analisa data yang diperoleh dari hasil penelitian dan memberikan interpretasi atas permasalahan yang diteliti. BAB 6 PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan dan saran, bagian kesimpulan berisi jawaban atas masalah yang dikemukakan . Pemecahan masalah yang dikemukakan dalam bentuk saran. Universitas Sumatera Utara 29 BAB II METODE PENELITIAN

2.1. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Menurut Danin 2002:41, penelitian deskriptif adalah penelitian yang memusatkan perhatian terhadap masalah-masalah atau fenomena-fenomena yang ada pada saat penelitian dilakukan, kemudian menggambarkan fakta-fakta dan menjelaskan keadaan dari objek penelitian yang sesuai dengan keadaan sebagaimana adanya dan mencoba menganalisa untuk memberikan kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh. Dalam penelitian deskriptif cenderung tidak perlu mencari atau menerangkan saling berhubungan dan menguji hipotesis. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dikarenakan subjek yang akan dijadikan informan tersebut memiliki kemampuan dan pemahaman yang berbeda dalam situasi sosial untuk pelaksanaan program pelayanan administrasi terpadu kecamatan. 2.2.Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di kantor Camat Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai. Universitas Sumatera Utara 30 2.3.Informan Penelitian Penelitian kualitatif tidak dimaksudkan untuk membuat generalisasi dari hasil penelitiannya. Oleh karena itu, pada peneitian kualitatif yang menjadi informan penelitian ditentukan secara sengaja. Informan penelitian adalah subjek yang memahami informasi objek penelitian sebagai pelaku maupun orang lain yang memahami objek penelitian Bungin,2007:76. Adapun informan dalam penelitian ini adalah: 1. Informan kunci merupakan mereka yang mengetahui dan memiliki berbagai informasi pokok yang diperlukan dalam penelitian. 2. Informan utama merupakan mereka yang terlibat langsung dalam interaksi sosial yang diteliti. Berdasarkan uraian tersebut, maka informan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas: 1. Informan kunci adalah Camat Perbaungan selaku penanggung jawab penyelenggaraan PATEN beberapa informan terkait lainnya yang bertugas langsung sebagai tim teknis pelaksana kebijakan dari program PATEN tersebut. 2. Informan Utama adalah masyarakat yang mendapatkan pelayanan dari Program Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan PATEN di Kecamatan Perbaungan. Universitas Sumatera Utara 31 2.4.Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini untuk memperoleh data dan informasi, keterangan- keterangan yang diperlukan, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut : 1. Teknik pengumpulan data primer adalah teknik pengumpulan data yang langsung diperoleh dari lapangan atau lokasi penelitian. Teknik pengumpulan data primer dapat dilakukan dengan cara: a Wawancara, yaitu proses memperoleh keterangan dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan secara mendalam dengan mengajukan pertanyaan sebanyak-banyaknya untuk mendapatkan data yang rinci dan lengkap. b Observasi, yaitu melakukan pengamatan secara langsung pada objek yang akan diteliti, baik terhadap pelaksanaan program, maupun terhadap masyarakat yang menerima layanan program. 2. Teknik pengumpulan data sekunder adalah teknik pengumpulan data yang diperoleh melalui bahan kepustakaan, referensi, dan dokumen yang sesuai dengan objek penelitian untuk mendukung kelengkapan dari data primer.

2.5. Teknik Analisa Data

Teknik analisa yang digunakan adalah teknik analisa data kualitatif yaitu analisa terhadap data yang diperoleh dengan menyajikan data yang dimulai dengan menelaah seluruh data yang telah terkumpul, menyusunnya dalam satu kesatuan kemudian dikategorikan pada tahap berikutnya serta memeriksa Universitas Sumatera Utara 32 keabsahan dan menafsirkannya dengan analisis berdasarkan kemampuan nalar peneliti untuk membuat kesimpulan penelitian. Melalui teknik analisis data, peneliti menguji kemampuan nalar dalam menghubungkan fakta data dan infomasi yang diperoleh. Dan selanjutnya akan dianalisis sehingga peneliti dapat memperoleh informasi dan kebenaran dari setiap permasalahan yang ada dalam penelitian. Miles dan Huberman, analisis terdiri dar tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan, yaitu: a. Reduksi Data; diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstakan dan transformasi data “kasar” yang muncul dari catatan-catatan tertulis dilapangan. b. Penyajian Data; penyajian-penyajian yang lebih baik merupakan suatu cara yang utama bagi analisis kualitatif yang valid, yang meliputi: berbagai jenis matrik, grafik, jaringan dan bagan. Semuanya dirancang guna menggabungkan informasi yang tersusun dalam suatu bentuk yang padu dan mudah diraih. c. Menarik kesimpulan; penarikan kesimpulan menurut Miles dan Huberman hanyalah sebagian dari satu kegiatan konfigurasi yang utuh. Kesimpulan- kesimpulan juga diverifikasi selama penelitian berlangsung. Universitas Sumatera Utara 33 BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN 3.1.Gambaran Umum Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai 3.1.1. Letak dan Keadaan Geografis Serdang Bedagai merupakan salah satu Kabupaten yang adadi Provinsi Sumatera Utara, secara geografis Kabupaten SerdangBedagai terletak pada posisi 2 57” Lintang Utara, 3 16” Lintang Selatan, 98 33” Bujur Timur, 99 27” Bujur Barat dengan luas wilayah 1.900,22 km 2 dengan batas wilayah meliputi, sebelah utara dengan Selat Malaka, sebelah Selatan dengan Kabupaten Simalungun, sebelah timur dengan Kabupaten Asahan dan Kabupaten Simalungun, serta sebelah barat dengan kabupaten Deli Serdang. Dengan ketinggian wilayah 0-500 meter dari permukaan laut.Kabupaten Serdang Bedagai menaungi17 Kecamatan salah satunyaadalah Kecamatan Perbaungan. Kecamatan Perbaungan merupakan sebuah Kecamatan yang luas wilayahnya mencapai 111,620 km 2 yang terdiri dari 4 kelurahan dan 24 desa. Kecamatan Perbaungan di sebelah utara dibatasi oleh kecamatan Pantai Cermin, seebelah timur dibatasi oleh kecamatan Teluk MengkuduSei Rampah, disebelah selatan dibatasi oleh kecamatan Sei Rampah, sedangkan di sebelah barat dibatasi oleh kabupaten Deli Serdang. Wilayah administratif Kecamatan Perbaungan terdiri atas 4 Kelurahan dan 24 Desa dengan luas wilayah 17,859 Ha. Luas wilayah Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai dapat dilihat pada Universitas Sumatera Utara 34 Tabel 3.1Luas Wilayah Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai No. Kecamatan KelurahanDesa Luas Wilayah Ha 1. Perbaungan 1. Adolina 1.723 2. Batang Terap 471 3. Bengkel 145 4. Cinta Air 352 5. Cintaman Jernih 1.620 6. Deli Muda Ilir 643 7. Deli Muda Ulu 17 8. Jambur Pulau 274 9. Kesatuan 291 10. Kota Galuh 308 11. Lidah Tanah 638 12. Lubuk Bayas 487 13. Lubuk Cemara 260 14. Lubuk Dendang 175 15. Lubuk Rotan 365 16. Melati I 105 17. Melati II 1.180 18. Pematang Sijonam 4.710 19. Pematang Tatal 232 20. Simpang Tiga Pekan 164 21. Suka Beras 350 22. Suka Jadi 445 23. Sungai Buluh 83 24. Sungai Naga Lawan 871 25. Sungai Sijenggi 292 26. Tanah Merah 361 27. Tanjung Buluh 729 28. Tualang 568 Kecamatan Per baungan Kabupaten. Ser dang Bedagai 17.859 Sumber: Kecamatan Perbaungan dalam Angka 2008

3.1.2. Kependudukan