4. Laporan Arus Kas Laporan arus kas adalah suatu ikhtisar penerimaan kas dan pembayaran kas
selama periode waktu tertentu, misalnya sebulan atau setahun. Laporan arus kas terdiri dari tiga bagian, yaitu:
a. Arus kas dari aktivitas operasi Bagian ini melaporkan ikhtisar penerimaan dan pembayaran kas yang
menyangkut operasi perusahaan. b. Arus kas dari aktivitas investasi
Bagian ini melaporkan transaksi kas untuk pembelian atau penjualan aktiva tetap atau permanen.
c. Arus kas dari aktivitas pendanaan Bagian ini melaporkan transaksi kas yang berhubungan dengan investasi
pemilik, peminjaman dana, dan pengambilan uang oleh pemilik.
2.1.1.4 Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan
FASB dalam SFAC No. 2 dalam Kieso et al., 2007: 36 secara lebih spesifik membagi karakteristik kualitatif laporan keuangan ke dalam dua kategori
sebagai berikut : 1. Kualitas Primer : Relevansi dan Reliabilitas
a. Relevansi Agar relevan, informasi akuntansi harus mampu membuat
perbedaan dalam sebuah keputusan. Jika tidak mempengaruhi keputusan, maka informasi tersebut dikatakan tidak relevan
terhadap keputusan yang diambil. Informasi yang relevan akan membantu pemakai :
i. Membuat prediksi tentang hasil akhir dari kejadian masa lalu, masa kini, dan masa depan; yaitu memiliki nilai
prediktif predictive value.
Universitas Sumatera Utara
ii. Menjustifikasi atau mengoreksi ekspektasi atau harapan masa lalu; yaitu memiliki nilai umpan balik feedback
value. iii. Mengambil keputusan sebelum informasi tersebut
kehilangan kapasitas untuk mempengaruhi keputusan yang diambil; yaitu memiliki ketepatan waktu timeliness.
b. Reliabilitas Informasi akuntansi dianggap handal jika dapat diverifikasi,
disajikan secara tepat, serta bebas dari kesalahan dan bias. Reliabilitas sangat diperlukan oleh individu-individu yang tidak
memiliki waktu atau keahlian untuk mengevaluasi isi faktual dari informasi.
i. Daya-uji verifiability ditunjukkan ketika pengukur- pengukur independen, dengan menggunakan metode
pengukuran yang sama, mendapatkan hasil yang serupa. ii. Ketepatan penyajian representational faithfulness berarti
bahwa angka-angka dan penjelasan dalam laporan keuangan mewakili apa yang betul-betul ada dan terjadi.
iii. Netralitas neutrality berarti bahwa informasi tidak dapat dipilih untuk kepentingan sekelompok pemakai tertentu.
Informasi yang disajikan harus faktual, benar, dan tidak bias.
2. Kualitas Sekunder : Komparabilitas dan Konsistensi a. Komparabilitas
Informasi dari berbagai perusahaan dipandang memiliki komparabilitas jika telah diukur dan dilaporkan dengan cara yang
sama. Komparabilitas memungkinkan pemakai mengidentifikasi persamaan dan perbedaan riil dalam peristiwa ekonomi
antarperusahaan.
b. Konsistensi Apabila sebuah entitas mengaplikasikan perlakuan akuntansi yang
sama untuk kejadian-kejadian yang serupa, dari periode ke periode, maka entitas tersebut dianggap konsisten dalam menggunakan
standar akuntansi. Itu tidak berarti bahwa perusahaan tidak boleh beralih dari satu metode akuntansi ke metode akuntansi lainnya.
Perusahaan dapat mengganti satu metode dengan metode lainnya, tetapi perusahaan harus dapat menunjukkan bahwa metode yang
baru lebih baik daripada metode sebelumnya. Kemudiaan sifat dan pengaruh perubahan akuntansi, serta alasannya, harus diungkapkan
dalam laporan keuangan pada periode terjadinya perubahan.
2.1.2 Teori Keagenan