Ruang Lingkup Penelitian PENDAHULUAN

Indikator keefektifan meliputi: 1. Pencapaian tujuan pembelajaran dan ketuntasan belajar pembelajar 2. Pencapaian aktivitas pembelajar dan gurudosen 3. Pencapaian kemampuan dosen dalam mengelola pembelajaran 4. Pembelajar memberi respon positif dan minat yang tinggi terhadap pembelajaran yang dilaksanakan. Sedangkan menurut Wicaksono 2008 dalam Andriani 2013 kriteria keefektifan mengacu pada: 1. Ketuntasan belajar, pembelajaran, dapat dikatakan tuntas apabila sekurang- kurangnya 75 dari siswa telah memperoleh nilai = 60 dalam peningkatan hasil belajar. 2. Model pembelajaran dikatakan efektif meningkatkan hasil belajar siswa apabila secara statistik hasil belajar siswa menunjukkan perbedaan yang signifikan antara pemahaman awal dengan pemahaman setelah pembelajaran gain yang signifikan. 3. Model pembelajaran dikatakan efektif jika dapat meningkatkan minat dan motivasi apabila setelah pembelajaran siswa menjadi lebih termotivasi untuk belajar lebih giat dan memperoleh hasil belajar yang lebih baik. Serta siswa belajar dalam keadaan yang menyenangkan. Menurut Djamarah 1995 tingkat keberhasilan proses mengajar ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut: 1. Istimewamaksimal : apabila seluruh bahan pengajaran yang diajarkan itu dapat dikuasai oleh siswa. 2. Baik sekalioptimal : apabila sebagian besar 76 s.d. 99 bahan pembelajaran yang dikuasai oleh siswa. 3. Baikmaksimal : apabila bahan pelajaran yang diajarkan hanya 60 s.d. 75 saja dikuasi oleh siswa. 4. Kurang : apabila bahan pelajaran yang diajarkan kurang dari 60 dikuasai oleh siswa.

B. Pendekatan Saintifik

Pendekatan saintifik dalam pembelajaran merupakan asumsi atau aksioma ilmiah yang melandasi proses pembelajaran. Proses pembelajaran dengan berbasis pen- dekatan saintifik harus dipandu dengan kaidah-kaidah ilmiah. Pendekatan ini penonjolan dimensi pengamatan, penalaran, penemuan, pengabsahan, dan penjelasan tentang suatu kebenaran. Dengan demikian, proses pembelajaran harus dilaksanakan dengan dipandu nilai-nilai, prinsip-prinsip, atau kriteria ilmiah Abidin, 2014. Proses pembelajaran tersebut disebut saintifik jika memenuhi kriteria-kriteria berikut ini: 1. Substansi atau materi pembelajaran benar-benar berdasarkan fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu; bukan sebatas kira-kira, khayalan, legenda atau dongeng semata. 2. Penjelasan guru, respon peserta didik, dan interaksi edukatif guru-peserta didik harus terbebas dari prasangka yang serta-merta, pemikiran subjektif, atau penalaran yang menyimpang dari alur berpikir logis. 3. Mendorong dan menginspirasi peserta didik berpikir secara kritis, analitis, dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan mengaplikasikan substansi atau materi pembelajaran. 4. Mendorong dan menginspirasi peserta didik mampu berpikir hipotetik membuat dugaan dalam melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan satu dengan yang lain dari substansi atau materi pembelajaran. 5. Mendorong dan menginspirasi peserta didik mampu memahami, menerap- kan, dan mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon substansi atau materi pembelajaran. 6. Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggung- jawabkan. 7. Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana, jelas, dan menarik sistem penyajiannya Tim Penyusun, 2013b Proses pembelajaran pada Kurikulum 2013 untuk semua jenjang dilaksanakan de- ngan menggunakan pendekatan saintifik dan mencakup tiga ranah, yaitu sikap, pengetahuan dan keterampilan. Dalam proses pembelajaran berbasis pendekatan saintifik, ranah sikap bertujuan agar peserta didik tahu tentang ‘mengapa’. Ranah keterampilan bertujuan agar peserta didik tahu tentang ‘bagaimana’. Ranah pengetahuan bertujuan agar peserta didik tahu tentang ‘apa’. Hasil akhirnya ada- lah penguasaan kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang seimbang sehingga menjadi manusia yang baik soft skills dan manusia yang memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk hidup secara layak hard skills. Ketiga ranah kompetensi tersebut memiliki lintasan perolehan proses psikologis yang berbeda. Sikap diperoleh melalui aktivitas“ menerima, menjalankan, meng- hargai, menghayati, dan mengamalkan”. Pengetahuan diperoleh melalui aktivitas“ mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, mencipta. Ke- terampilan diperoleh melalui aktivitas“ mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta” Tim Penyusun, 2013c. Ketiga ranah tersebut dapat dilihat pada gambar 1 berikut. Gambar 1. Ranah Pendekatan Saintifik