9
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Model Pembelajaran Kooperatif
Model pembelajaran merupakan rencana pendidik untuk menciptakan suasana
pembelajaran yang semenarik mungkin dalam menyajikan suatu materi kepada siswanya dan dalam perencanaannya berupa suatu metode pembelajaran, agar ter-
capailah tujuan pembelajaran yang diinginkan. Hal ini sesuai dengan pendapat Trianto 2014: 51 yang menyatakan bahwa model pembelajaran adalah suatu
perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencana- kan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial. Selain itu, Sutikno
2014: 58 mengungkapkan bahwa model pembelajaran dapat didefinisikan se- bagai kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur sistematik dalam peng-
organisasian pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar yang dalam model pembelajaran tersebut bisa terdiri atas beberapa metode pembelajaran.
Terdapat banyak macam-macam model pembelajaran yang salah satunya adalah
model pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif adalah suatu pem- belajaran yang dilakukan secara berkelompok sehingga dalam kegiatannya siswa
dituntut untuk belajar bersama dengan teman-teman yang lain dalam memecahkan suatu masalah yang diberikan. Dalam pembelajaran kooperatif, siswa tidak hanya
10 dituntut untuk belajar berkelompok tetapi masing-masing siswa juga didorong
untuk saling mengerti materi yang dipelajarinya. Hal ini dikarenakan dalam pem- belajaran kooperatif setiap individu memiliki tugas masing-masing dan masing-
masing anggota kelompok harus bertanggungjawab atas pekerjaannya sendiri- sendiri. Hal ini sesuai dengan pendapat Abidin 2014: 241 yang menyatakan
bahwa pembelajaran kooperatif merupakan sistem pembelajaran yang memberi kesempatan kepada anak didik untuk bekerja sama dengan sesama siswa dalam
tugas-tugas terstruktur. Menurut Suherman 2003: 260, pembelajaran kooperatif mencakup suatu kelompok kecil siswa yang bekerja sebagai sebuah tim untuk
menyelesaikan sebuah masalah, menyelesaikan suatu tugas, atau mengerjakan sesuatu untuk mencapai tujuan bersama lainnya.
Kelompok dibentuk dalam pembelajaran kooperatif merupakan kelompok
heterogen. Slavin 2008: 4 yang menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif merujuk pada berbagai metode pembelajaran dimana para siswa bekerja dalam
kelompok-kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lainnya dalam me- mahami mata pelajaran, serta menempatkan anak cerdas dalam kelompok sebagai
anggota yang akan banyak membantu bagi anak-anak lainnya yang kurang mampu. Dengan kelompok heterogen, diharapkan siswa dalam proses pem-
belajaran dapat saling membagi ide-ide yang mereka miliki, sehingga siswa men- dapatkan kemampuan yang sama terhadap konsep yang mereka pelajari. Hal ini
sesuai dengan pendapat Slavin 2008: 33 yang menyatakan bahwa dalam pem- belajaran kooperatif siswa akan lebih mudah menentukan dan memahami konsep-
konsep yang apabila mereka dapat saling mendiskusikan masalah-masalah ter- sebut dengan temannya.