Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga, “Kelurahan Aek Kota Batu,Kec Na-Ix-X, Kab.Labuhan Batu Utara”

(1)

Nurhikmah : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga, “Kelurahan Aek Kota Batu,Kec Na-Ix-X, Kab.Labuhan Batu Utara”, 2009.

USU Repository © 2009

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS EKONOMI

MEDAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PENGELUARAN KONSUMSI RUMAH TANGGA,

“KELURAHAN AEK KOTA BATU,KEC NA-IX-X,

KAB.LABUHAN BATU UTARA”

Skripsi

Diajukan Oleh:

NURHIKMAH

040501030

EKONOMI PEMBANGUNAN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Medan

2009


(2)

Nurhikmah : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga, “Kelurahan Aek Kota Batu,Kec Na-Ix-X, Kab.Labuhan Batu Utara”, 2009.

USU Repository © 2009

ABSTRACT

The tittle of this research is the “ Analysis of factors which influences

household consumption ; chief of village Aek Kota Batu, subsdistris NA-IX-X,

regency.Labuhan Batu Utara.

This research used 92 house responden. The destiny is want to know the

balancing (each influences) to the other. There is one way relation or nothing

between household income the quantity of family’s responden and the saving to

household consumption come out, chief of village Aek Kota Batu, Subsdistric

NA-IX-X, Regence, Labuhan Batu Utara.

This research is also used Analysis Regresi Linier mode. All data

processed used by Eviews 4.1. Hypotesis result shows, as higher of household

income, quantity of family’s responsible, and saving has as higher too the

consumption of household come out. Chief of Aek Kota Batu, Subsdistric

Na-IX-X, Regency. Labuhan Batu Utara.

Then after knowing the balancing between variables, the OLS theory used

to do estimation. The result of estimation showed the household consumption

come out; and the save money had doesn’t have a significant influence to

household come out chief of village Aek Kota Batu, Subsdistric NA-IX-X,

Regency. Labuhan Batu Utara.

Keywords : Consumption, the household income, quantity of family’s responsible,

and the saving


(3)

Nurhikmah : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga, “Kelurahan Aek Kota Batu,Kec Na-Ix-X, Kab.Labuhan Batu Utara”, 2009.

USU Repository © 2009

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul : ”Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga: Kelurahan Aek Kota Batu, Kec NA-IX-X,

Kab.Labuhan Batu Utara”

Penelitian ini menggunakan responden sebanyak 92 rumah tangga. Tujuan

dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan timbale balik

(saling mempengaruhi satu sama lain). Hubungan satu arah atau tidak ada

hubungan sama sekali antara pendapatan rumah tangga, jumlah tanggungan

keluarga dan tabungan keluarga yang dimiliki terhadap pengaluaran konsumsi

rumah tangga, Kelurahan Aek Kota Bastu, Kec. NA-IX-X, Kab. Labuhan Batu

Utara.

Penelitian ini menggunakan model analisa regresi linier. Data yang ada

diprose dengan menggunakan eviews 4.1. Hasil hipotesis menunjukkan bahwa

semakin tinggi pendapatan rumah tangga, jumlah tanggungan keluarga dan

tabungan keluarga yang dimiliki maka semakin tinggi pula pengeluaran konsumsi

rumah tangga kelurahan Aek Kota BAtu, Kec. NA-IX-X, Kab. Labuhan Batu

Utara.

Dengan demikian hubungan diantara variabel-variabel kaedah OLS

digunakan untk malakukan estimasi. Hasil menunjukkan pendapatan rumah

tangga, berpengaruh signifikan terhadap pengeluaran konsumsi rumah tangga.

Sedangkan tabungan keluarga yang dimiliki tidak berpengaruh signifikan terhadap

pengeluaran konsumsi rumah tangga di kelurahan Aek Kota Batu Utara.


(4)

Nurhikmah : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga, “Kelurahan Aek Kota Batu,Kec Na-Ix-X, Kab.Labuhan Batu Utara”, 2009.

USU Repository © 2009

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Alhamdulillah, segala puji hanya milik ALLAH SWT atas limpahan

rahmad Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dan Syalawat

serta salam semoga selalu dilimpahkan kepada Rasulullah SAW, keluarga beliau

sahabat serta serta orang-orang yang mengikuti beliau hingga hari akhir.

Adapun skripsi ini berjudul “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Konsumsi Rumah Tangga : Kelurahan Aek Kota Batu, Kec. NA-IX-X, Kab

Labuhan Batu Utara, adalah sebagai salah astu pelaksana akademis untuk

memenuhi syarat perkuliahan di jenjang studi strata 1 dalam rangka meraih gelar

Sarjana Ekonomi, Jurusan Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi,

Universitas Sumatera Utara.

Penulis menyadari, bahwa masih ada banyak kekurangan dalam

penyelesaian skripsi ini, disebabkan keterbatasan penulis, Untuk itu penulis

memohon maaf, Kritik serta saran yang membangun dari seluruh pihak untuk

membantu dan memotivasi penulisan agar lebih baik di masa yang akan datang.

Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat serta sumbangsi wawasan

dan pemikiran bagi seluruh pihak yang membacanya.


(5)

Nurhikmah : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga, “Kelurahan Aek Kota Batu,Kec Na-Ix-X, Kab.Labuhan Batu Utara”, 2009.

USU Repository © 2009

Ucapan Terima kasih akan disampaikan penulis kepada seluruh pihak yang

telah membantu secara moril dan meteril dalam menyelesaikan skripsi ini, yaitu :

1.

Kepada Orang tua penulis, H. Johan Nst dan Amrinah Ritonga atas

cinta, kasih sayang, do’a, perhatian dan dukungan yang tidak terbatas pada

penulis.

2.

Kakak tersayang, Irma Yanti Nst Dan Nurhasni , Abang Rahmad

Efendi Hrp dan Awaluddin serta keponakan- keponakan yang tersayang ,

Cici, Reza, Adon, Roni, Iqbal, Doli, Anjas, untuk doa, kasih sayang dan

semangat yang tak pernah henti kepada penulis.

3.

Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, ME.c selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara.

4.

Bapak Wahyu Ario Pratomo, SE, ME.c selaku Ketua Departemen

Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

5.

Bapak Dr. Lic. Rer. Reg. Sirozujilam, SE selaku dosen pembimbing

penulis yang telah memberikan bantuan saran, masukan, kritikan dan

petunjuk kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

6.

Bapak Drs. Rujiman, MA selaku dosan penguji I yang telah banyak

memberikan petunjuk, saran dan kritikan yang membangun pada penulis

7.

Bapak Drs. HB. Tarmizi, SU selaku dosen penguji II yang juga telah

banyak memberikan petunjuk, saran dan kritikan yang membangun pada

penulis

8.

Seluruh Staf pengajar dan Karyawan pada Departemen Ekonomi

Pembangunan universitas Sumatera Utara yang telah membantu dan

memberikan masukan mengenai materi dalam skripsi ini.


(6)

Nurhikmah : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga, “Kelurahan Aek Kota Batu,Kec Na-Ix-X, Kab.Labuhan Batu Utara”, 2009.

USU Repository © 2009

9.

Bapak Kari sebagai pegawai BPS Kec. NA-IX-X, Kab. Labuhan Batu

Utara atas bimbingan dan kerjasamanya mengijinkan, memberikan

dukungan dan bantuan penulis dalam melaksanakan riset

10.

Terima kasih kepada sahabat-sahabat ku Momon, Ema, Sonya, Hera,

Windy, Irfan, Dafi, Lindy, Adi, Dewi, Campall, Abib, Meva, Lia,

Yachi, Tika, Deby, Kak hety, Kak Asima, Citra, Yanti, Lisma, Eka,

Fatma, Sri, Icut, Umi, Badriah, Jo, Erick.s, Nandar, Pipit Sandra,

Edward, Hasan, Kiki untuk waktu yang menyenangkan yang telah kita

lalui bersama dan juga khusus nya kepada Rial Pohan dengan kasih

sayang, perhatian, semangat dan dukungan do’a di saat-saat tersulit kepada

penulis.

11.

Terima Kasih Kepada Alumni SMA N 1 Merbau, Suhendra, Heri,

Jannah, Rhoma, Misbah, Lia, Bang Aldi, Ipin, Qusheri, Santo, ama,

Raden, Siti, Sirait, Dewi, Nisa, Nona, Noni, Zul, mukhlis dan lain-lain

nya atas dukungan dan semangatnya kepada penulis.

12.

Teman-teman di Ekonomi Pembangunan khususnya angkatan 2004

yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan

semangat dan dukungan nya.

13.

Kepada seluruh pihak yang telah membantu baik secara langsung

maupun tidak langsung dalam penyelesaian skripsi ini.


(7)

Nurhikmah : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga, “Kelurahan Aek Kota Batu,Kec Na-Ix-X, Kab.Labuhan Batu Utara”, 2009.

USU Repository © 2009

Akhir kata penulis mengharapkan kiranya skripsi ini dapat

bermanfaat dan membantu semua pihak yang memerlukan, terutama rekan

mahasiswa Ekonomi Pembangunan.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Medan, Maret 2009

Penulis


(8)

Nurhikmah : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga, “Kelurahan Aek Kota Batu,Kec Na-Ix-X, Kab.Labuhan Batu Utara”, 2009.

USU Repository © 2009

DAFTAR ISI

ABSTRACT ...

i

ABSTRAK

...

ii

KATA PENGANTAR ...

iii

DAFTAR ISI ...

vii

DAFTAR TABEL ...

xi

DAFTAR GAMBAR ...

xii

BAB I PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang Masalah...

1

1.2.

Perumusan Masalah ...

6

1.3.

Hipotesis ...

6

1.4.

Tujuan Penelitian ...

7

1.5.

Manfaat Penelitian ...

7

BAB II URAIAN TEORITIS

2.1

Landasan Teori ...

8

2.1.1 Pengertian Konsumsi ...

8

2.1.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengeluaran Konsumsi 8

2.1.3 Pengertian Konsumsi Rumah Tangga ...

12

2.2 Pendapatan ...

14

2.3 Tabungan...

16

2.4 Teori Konsumsi Jhon Maynard Keynes ...

17


(9)

Nurhikmah : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga, “Kelurahan Aek Kota Batu,Kec Na-Ix-X, Kab.Labuhan Batu Utara”, 2009.

USU Repository © 2009

2.4.2 Teori Pendapatan Permanen ...

24

2.4.3 Teori Pendapatan Relatif ...

26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian ...

29

3.2 Jenis dan Sumber Data...

29

3.3 Populasi dan Sampel ...

29

3.4 Teknik Penggumpulan data ...

30

3.5 Pengolahan Data ...

31

3.6 Model Analisa Data ...

31

3.7 Hipotesis Model ...

33

3.8 Test of goodness of fit ( uji kesesuaian) ...

33

3.8.1 Koefisien Determinasi (R

2

) ...

33

3.8.2 Uji t Statistik ...

34

3.8.3 Uji F Statistik ...

35

3.9 Uji Penyimpangan Asumsi Klasik ...

36

3.9.1 Multikolinearity ...

36

3.9.2 Autokorelasi ...

36

3.9.3 Heterokedastisitas ...

38


(10)

Nurhikmah : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga, “Kelurahan Aek Kota Batu,Kec Na-Ix-X, Kab.Labuhan Batu Utara”, 2009.

USU Repository © 2009

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Daerah Penelitian ...

40

4.1.1 Daerah Penelitian ...

40

4.1.2 Batas-batas Daerah ...

40

4.1.3 Pola Permukiman Penduduk ...

41

4.2 Sarana Fisik Desa ...

42

4.2.1 Sarana Pendidikan ...

42

4.2.2 Sarana Kesehatan ...

42

4.2.3 Sarana Peribadatan ...

43

4.2.4 Penduduk Kelurahan Aek Kota Batu ...

43

4.2.4.1 Jumlah Penduduk ...

43

4.2.4.2 Agama ...

45

4.2.4.3 Mata Pencaharian Penduduk ...

45

4.3 Deskripsi Objek Penelitian ...

46

4.3.1 Gambaram Umum Objek Penelitian ...

46

4.3.1.1 Umur Responden ...

46

4.3.1.2 Pendidikan ...

47

4.3.1.3 Jumlah Tanggungan Keluarga ...

48

4.3.1.4 Mata Pencarian ...

49

4.3.1.5 Pengeluaran ...

49

4.4 Hasil Penelitian ...

50


(11)

Nurhikmah : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga, “Kelurahan Aek Kota Batu,Kec Na-Ix-X, Kab.Labuhan Batu Utara”, 2009.

USU Repository © 2009

4.6 Uji Kesesuaian...

53

4.6.1 Uji t Statistik (Uji Parsial) ...

53

4.6.2 Uji F Statistik ...

56

4.6.3 Koefisien Determinasi ...

58

4.7 Uji Asumsi Klasik ...

58

4.7.1 Multikolinearity ...

58

4.7.2 Uji Durbin Watson ...

59

4.7.3 Heterokedastisitas ...

60

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ...

62

5.2 Saran ...

63

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


(12)

Nurhikmah : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga, “Kelurahan Aek Kota Batu,Kec Na-Ix-X, Kab.Labuhan Batu Utara”, 2009.

USU Repository © 2009

DAFTAR TABEL

No Tabel

Judul

Halaman

2.1

Hubungan antara pendapatan disposibel dan konsumsi

18

2.2

Hubungan antara pendapatan disposibel dan konsumsi

MPC dan APC

21

2.3

Hubungan antara MPC, MPS, APC dan APS

24

4.1

Permukinan penduduk dari segi bangunan

41

4.2

Sarana pendidikan

42

4.3

Sarana Kesehatan

43

4.4

Sarana Peribadatan

43

4.5

Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin

44

4.6

Distribusi penduduk menurut umur

44

4.7

Distribusi penduduk berdasarkan agama

45

4.8

Distribusi penduduk berdasarkan mata pencaharian

46

4.9

Distribusi sampel penduduk berdasarkan kelompok umur

47

4.10

Distribusi sampel penduduk menurut pendidikan

47

4.11

Distribusi sampel penduduk jumlah tanggungan keluarga

48

4.12` Distribusi sampel penduduk mata pencaharian

49

4.13

Distribusi sampel penduduk berdasarkan pengeluaran

50

4.14

Durbin Watson

60


(13)

Nurhikmah : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga, “Kelurahan Aek Kota Batu,Kec Na-Ix-X, Kab.Labuhan Batu Utara”, 2009.

USU Repository © 2009

DAFTAR GAMBAR

No Gambar

Judul

Halaman

2.1

Kurva Konsumsi

19

2.2

Kurva Konsumsi dengan MPC Menurun

20

2.3

Kurva MPC dan APC

22

2.4

Model Konsumsi Pendapatan Relatif

27

4.1

Kurva uji t Variabel Pendapatan Rumah Tangga

54

4.2

Uji t Variabel Jumlah Tanggungan Keluarga

55

4.3

Uji t Variabel Tabungan Keluarga

56

4.4

Uji F Statistik

57


(14)

Nurhikmah : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga, “Kelurahan Aek Kota Batu,Kec Na-Ix-X, Kab.Labuhan Batu Utara”, 2009.

USU Repository © 2009

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Secara garis besar konsumsi rumah tangga dibedakan menjadi dua kelompok yaitu kebutuhan pokok (primer) kebutuhan penunjang (sekunder). Yang tergolong kebutuhan primer adalah sandang, pangan dan perumahan. Sedangkan kebutuhan sekunder meliputi kelompok kebutuhan yang tidak selalu menuntut kebutuhan.

Bertolak dari teori ekonomi dimana rata-rata nilai konsumsi primer sub kelompok makanan dan bahan makanan relatif lebih kecil dibanding dengan non makanan, dan persentasenya cenderung menurun antar tahun. Sebaliknya konsumsi non makanan cenderung meningkat khususnya konsumsi pendidikan dan jasa kesehatan.

Masing-masing rumah tangga mempunyai perilaku konsumsi yang berbeda-beda mencakup apa saja yang dikonsumsi. Berapa banyak yang akan dikonsumsi dan bagaimana mengkonsumsinya. Hal yang sangat wajar bila rumah tangga yang berpendapatan besar akan melakukan komsumsi lebih banyak dibanding yang berpendapatan rendah ( Pracoyo, 2005 : 39 ).

Tingkat kesejahteraan suatu rumah tangga dapat dilihat dari besarnya konsumsi atau pengeluaran yang dikaluarkan oleh rumah tangga, peningkatan konsumsi atau pengeluaran rumah tangga, terutama pengeluaran untuk bukan makanan, menunjukkan adanya peningkatan kesejahteraan rumah tangga yang bersangkutan. Rumah tangga dengan pendapatan rendah akan mendahulukan pengeluaran untuk kebutuhan makanan dibanding dengan kebutuhan non makanan. Pada kelompok masyarakat seperti ini terlihat bahwa sebagian besar pendapatannya digunakan untuk konsumsi makanan. Seiring


(15)

Nurhikmah : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga, “Kelurahan Aek Kota Batu,Kec Na-Ix-X, Kab.Labuhan Batu Utara”, 2009.

USU Repository © 2009

dengan meningkatnya pendapatan, maka akan terjadi pergeseran pola konsumsi pengeluaran. Lambat laun akan terjadi penurunan porsi pendapatan yang akan dibelanjakan untuk makanan dan sebaliknya terjadi peningkatan pada pengeluaran konsumsi bukan makanan, pergeseran komposisi atau pola pengeluaran tersebut terjadi karena elastisitas permintaan terhadap makanan pada umumnya rendah sementara elastisitas permintaan terhadap barang bukan makanan pada umumnya tinggi. Keadaan akan semakin jelas pada kelompok penduduk yang tingkat konsumsi makanannya sudah mencapai titik jenuh, sehingga peningkatan pendapatan sebagian besar akan digunakan untuk barang bukan makanan, ditabungkan atau bahkan diinvestasikan.

Rumah tangga dapat memutuskan satu dari dua pilihan atas pendapatnnya : membelanjakan untuk konsumsi atau menyimpannya. Jika rumah tangga memutuskan seberapa banyak digunakan pada satu penggunaan, secara otomatis ia memutuskan seberapa banyak pada penggunaan lain. Rumah tangga membeli barang yang tidak tahan lama (non durable) untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari sedangkan untuk barang tahan lama (durable) hanya sebagai pelengkap atau pendukung. Sehingga permintaan barang tahan lama lebih volatile dibandingkan barang tidak tahan lama. ( Misbach, 2003 : 30 ).

Berdasarkan Badan Pusat Statistik Kec. NA-IX-X (2007) Penduduk Kelurahan Aek Kota Batu, Kec NA-IX-X Kab. Labuhan Batu Utara yang memiliki wilayah seluas 31,30 km2, dengan jumlah penduduk sebesar 5.286 jiwa serta 1085 rumah tangga. Masing-masing rumah tangga memiliki pendapatan dan pengeluaran yang berbeda-beda. Sebagian besar penduduk bekerja dibidang pertanian yaitu sekitar 2.250 jiwa, bidang industri sekitar 200 jiwa, bekerja pada pegawai pemerintah sekitar 130 jiwa dan lain-lain sekitar 111 jiwa. Besarnya pendapatan penduduk sesuai dengan pekerjaannya. Banyaknya kebutuhan penduduk dilihat dari besar kecilnya pendapatan yang mereka peroleh.


(16)

Nurhikmah : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga, “Kelurahan Aek Kota Batu,Kec Na-Ix-X, Kab.Labuhan Batu Utara”, 2009.

USU Repository © 2009

Penduduk yang memiliki pendapatan tinggi, lebih banyak menggunakan pendapatannya pada kebutuhan konsumsi non makanan seperti pengeluaran untuk penerangan, bahan bakar, pendidikan, pakaian, kesehatan, transportasi, perbaikan rumah, kegiatan sosial, pajak serta pembelian barang-barang pribadi dan barang-barang mewah. Sedangkan untuk kebutuhan konsumsi makanan seperti beras, lauk pauk, susu, teh, gula dan sebagainya, tetap mereka konsumsi. Pada kebutuhan konsumsi makanan ini masyarakat tidak menguranginya sama sekali, karena menurut masyarakat kelurahan tersebut kebutuhan konsumsi makanan yang paling penting dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Jumlah pengeluaran rumah tangga yang memiliki pendapatan tinggi jauh lebih besar dibandingkan dengan jumlah pengeluaran rumah tangga yang berpendapatan rendah. Baik untuk pengeluaran makanan maupun non makanan. Rumah tangga yang memiliki pendapatan tinggi dapat menggunakan pendapatannya dengan berbagai macam keperluan yang mereka inginkan.

Walapun demikian rumah tangga yang berpendapatan tinggi tidak lupa menyisihkan uangnya untuk di tabung. Karena menurut penduduk tersebut tabungan sangat penting, selain untuk kebutuhan dimasa depan, tabungan bisa diambil jika ada kebutuhan yang mendesak. Sedangkan bagi penduduk yang berpendapatan rendah biasanya menggunakan pendapatannya untuk pengeluaran kebutuhan minimum saperti makanan dan pakaian. Kesulitan-kesulitan kecil biasanya dapat menyebabkan krisis keuangan sehingga kadangkala rumah tangga tersebut terpaksa mengambil kredit untuk mempertahankan hidup keluarga, seringkali harus mengambil pinjaman. Adakalanya untuk keperluan besar sering kali harus meminjam. Biasanya rumah tangga yang berpendapatan rendah ini tidak memiliki tabungan.


(17)

Nurhikmah : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga, “Kelurahan Aek Kota Batu,Kec Na-Ix-X, Kab.Labuhan Batu Utara”, 2009.

USU Repository © 2009

Penduduk Kelurahan Aek Kota Batu, Kec NA-IX-X, Kab. Labuhan Batu Utara mamiliki jumlah tanggungan dalam satu keluarga sekitar 2-6 orang anak. Banyaknya jumlah tanggungan dalam rumah tangga akan mengakibatkan banyaknya pengeluaran. Dengan banyaknya tanggungan dalam rumah tangga pengeluaran konsumsi juga akan lebih besar.

Apalagi dengan kemajuan jaman dan hasil-hasil teknologi modern juga terus manerus menciptakan kebutuhan baru yang sulit dielakkan. Barang-barang yang ditawarkan sekarang sebagian besar sudah menjadi kebutuhan sehari-hari. Bagi rumah tangga yang berpenghasilan yang cukup besar dapat membiayai kebutuhan hidupnya. Namun hal tersebut sulit dicapai, karena kebutuhan dan keinginan berkembang sedemikian cepatnya, sehingga berapapun besarnya penghasilan akan selalu tidak cukup untuk memenuhi segala kebutuhan dan keinginan tersebut.

Tanggungan keluarga merupakan salah satu indikator ekonomi yang menunjukkan kecenderungan semakin tinggi jumlah tangungan keluarga semakin berat ekonomi yang harus ditanggung. Hal ini disebabkan biaya konsumsi semakin tinggi sehingga sebagian besar pendapatan keluarga digunakan untuk makan dan memenuhi kebutuhan pokok sehingga sangat kecil kemungkinan dapat menabung. Jumlah tanggungan keluarga menunjukkan banyaknya orang yang ditanggung oleh kepala keluarga. Adapun orang yang ditanggung adalah istri, anak, orang tua, saudara dan orang lain yang tinggal serumah atau di luar rumah tetapi menjadi tanggungan kepala keluarga.

Tingkat konsumsi yang tinggi memaksa sebagian penduduk Kelurahan Aek Kota Batu, Kec. NA-IX-X, Kab. Labuhan Batu Utara menginvestasikan uangnya dengan membuka usaha sendiri di sekitar rumah mereka.

Besar kecilnya penghasilan itu sangat relatif dan tidak bisa dipakai sebagai ukuran yang pasti untuk makmur tidaknya suatu keluarga. Keadaan ekonomi rumah tangga yang


(18)

Nurhikmah : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga, “Kelurahan Aek Kota Batu,Kec Na-Ix-X, Kab.Labuhan Batu Utara”, 2009.

USU Repository © 2009

sehat tidak semata-mata ditentukan oleh banyaknya penghasilan melainkan kemampuan keluarga untuk mengelola keuangan dan mengendalikan pengeluarannya.

Pengeluaran masyarakat Kelurahan Aek Kota Batu, Kec. NA-IX-X, Kab. Labuhan Batu Utara sebagian besar dialokasikan untuk pemenuhan kebutuhan yang bersifat konsumtif. Usaha-usaha kearah pembentukan modal dalam bentuk tabungan, yang diperoleh dari selisih pendapatan setelah pemenuhan kebutuhan tersebut. Oleh karena itu, Jumlah pengeluran rumah tangga berpendapatan tinggi jauh lebih besar dibanding dengan pengeluaran rumah tangga berpendapatan rendah, baik untuk pengeluaran pengan maupun non pangan. Aspek yang terkait dengan pendapatan adalah tingkat pengeluaran masyarakat.

Dari uraian diatas, Penulis merasa tertarik untuk membahas masalah tersebut dalam sebuah karya tulis berbentuk skripsi dengan judul “ Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (Studi kasus : Kelurahan Aek Kota Batu, Kec. NA-IX-X, Kab. Labuhan Batu Utara)”

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat diperoleh permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh tingkat pendapatan terhadap konsumsi rumah tangga? 2. Bagaimana pengaruh tanggungan keluarga terhadap konsumsi rumah tangga? 3. Bagaimana pengaruh tabungan keluarga terhadap pengeluaran konsumsi rumah


(19)

Nurhikmah : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga, “Kelurahan Aek Kota Batu,Kec Na-Ix-X, Kab.Labuhan Batu Utara”, 2009.

USU Repository © 2009 1.3 Hipotesis

Hipotesis merupakan suatu jawaban sementara terhadap suatu permasalahan yang ada, dimana tingkat kebenarannya masih perlu dibuktikan atau diuji secara empiris. Adapun yang menjadi hipotesis dalam penelitian ini adalah:

1. Bertambahnya pendapatan rumah tangga, maka pengeluaran konsumsi rumah tangga semakin besar

2. Bertambah banyaknya tanggungan keluarga, maka pengeluaran konsumsi rumah tangga semakin besar

3. Semakin besar tabungan keluarga, maka pengeluaran konsumsi rumah tangga semakin berkurang.

1.4 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan pokok permasalahan yang telah dirumuskan diatas maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengengaruhi pengeluaran konsumsi rumah tangga Kelurahan Aek Kota Batu Kec, NA-IX-X, Kab. Labuhan Batu Utara.

1.5 Manfaat Penelitian


(20)

Nurhikmah : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga, “Kelurahan Aek Kota Batu,Kec Na-Ix-X, Kab.Labuhan Batu Utara”, 2009.

USU Repository © 2009

1. Dapat berguna sebagai informasi bagi pemerintah setempat untuk menentukan strategi pembinaan dalam usaha meningkatkan pendapatan penduduk Kelurahan Aek Kota Batu, Kec. NA-IX-X, Kab. Labuhan Batu Utara.

2. Sebagai bahan informasi bagi penduduk untuk memperbaiki kelemahan dan kekurangan selama ini dalam kaitannya dengan pola konsumsi yang dilakukan 3. Sebagai proses pembelajaran dan menambah wawasan bagi penulis dalam hal


(21)

Nurhikmah : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga, “Kelurahan Aek Kota Batu,Kec Na-Ix-X, Kab.Labuhan Batu Utara”, 2009.

USU Repository © 2009

BAB II

URAIAN TEORITIS

2.1. Landasan Teori

2.1.1. Pengertian Konsumsi

Dilihat dari arti Ekonomi, konsumsi adalah setiap tindakan untuk mengurangi atau menghabiskan guna ekonomi suatu benda. Contoh: memakan makanan, memakai baju, mengendarai sepeda motor, menempati rumah.

Menurut Draham Bannoch dalam bukunya “Economics” memberikan pengertian tentang konsumsi yaitu merupakan pengeluaran total untuk memperoleh barang dan jasa dalam suatu perekonomian dalam jangka waktu tertentu (dalam satu tahun) pengeluaran.

Soeharno (2006 : 18) memberikan pengertian tentang konsumsi adalah kegiatan memanfaatkan barang-barang atau jasa-jasa dalam memenuhi kebutuhan hidup. Barang-barang yang yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidup ini tergantung dari pendapatan yang diperoleh.

2.1.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengeluaran Konsumsi

Banyak faktor yang mempengaruhi besarnya pengeluaran konsumsi rumah tangga. Faktor-faktor tersebut dapat diklasifikasikan menjadi tiga besar (Raharja, 2001 : 50)


(22)

Nurhikmah : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga, “Kelurahan Aek Kota Batu,Kec Na-Ix-X, Kab.Labuhan Batu Utara”, 2009.

USU Repository © 2009

a. Faktor-faktor ekonomi

Empat faktor ekonomi yang menentukan tingkat konsumsi adalah:

1. Pendapatan Rumah Tangga

Pendapatan rumah tangga amat besar pengaruhnya terhadap tingkat konsumsi. Biasanya makin baik (tinggi) tingkat pendapatan, tingkat konsumsi makin tinggi. Karena ketika tingkat pendapatan meningkat, kemampuan rumah tangga untuk membeli aneka kebutuhan konsumsi menjadi makin besar, atau mungkin juga pola hidup menjadi makin konsuntif, setidak-tidaknya semakin menuntut kulitas yang baik.

2. Kekayaan rumah tangga

Tercakup dalam pengertian kekayaan rumah tangga adalah kekayaan riil (misalnya rumah,tanah, dan mobil) dan finansial (deposito berjangka, saham, dan surat-surat berharga). Kekayaan-kekayaan tersebut dapat meningkatkan konsumsi, karena menambah pendapatan disposibel. Misalnya, bunga deposito yang diterima tiap bulan dan deviden yang diterima setiap tahun menambah pendapatan rumah tangga. Demikian juga, rumah, tanah, dan mobil yang disewakan. Penghasilan-penghasilan tadi disebut penghasilan nonipah. Sebagian dari tambahan pengahasilan tersebut akan dipakai sebagai konsums. Tentunya, hal ini akan meningkatkan pengeluaran konsumsi.

3. Tingkat bunga

Tingkat bunga yang tingi dapat mengurangi keinginan konsumsi, baik dilihat dari sisi keluarga yang memiliki kelebihan uang maupun yang kekurangan uang. Dengan tingkat bunga yang tinggi, maka biaya ekonomi dari kegiatan ekonomi akan mahal. Bagi mereka yang ingin mengkonsumsi dengan berutang dahulu, misalnya dengan meminjam dari bank atau menggunakan fasilitas kartu kredit, biaya bunga semakin


(23)

Nurhikmah : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga, “Kelurahan Aek Kota Batu,Kec Na-Ix-X, Kab.Labuhan Batu Utara”, 2009.

USU Repository © 2009

mahal, sehingga lebih baik menunda/mengurangi konsumsi. Sama halnya dengan mereka yang memiliki banyak uang. Tingkat bunga yang tinggi menyebabkan menyimpan uang di bank terasa lebih menguntungkan ketimbang dihabiskan untuk konsumsi. Jika tingkat bunga rendah, yang terjadi adalah sebaliknya. Bagi keluarga kaya, menyimpan uang di bank menyebabkan ongkos menunda konsumsi terasa lebih besar. Sementara bagi keluarga yang kurang mampu, biaya meminjam yang menjadi lebih rendah akan meningkatkan keberanian dan gairah konsumsi.

4. Perkiraan tentang masa depan

Jika rumah tangga memperkirakan masa depannya makin baik, mereka akan merasa lebih leluasa untuk melakukan konsumsi. Karena pengeluaran konsumsi cenderung meningkat. Jika rumah tangga memperkirakan masa depannya makin jelek, mereka pun mengambil ancang-ancang dengan menekan pengeluaran konsumsi.

b. Faktor- faktor Demografi (Kependudukan)

Yang mencakup dalan faktor-faktor kependudukan adalah jumlah dan konposisi penduduk.

1. Jumlah Penduduk

Jumlah penduduk yang banyak akan memperbesar pengeluaran konsumsi secara menyeluruh, walaupun pengeluaran rata-rata per orang atau perkeluarga relatif rendah. Misalnya, walaupun tingkat konumsi rata-rata penduduk Indonesia lebih rendah daripada penduduk Singapura, tetapi secara absolut tingkat pengeluaran konsumsi Indonesia lebih besar daripada Singapura. Sebab jumlah penduduk Indonesia lima puluh satu kali lipat penduduk Singapura. Tingkat konsumsi rumah


(24)

Nurhikmah : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga, “Kelurahan Aek Kota Batu,Kec Na-Ix-X, Kab.Labuhan Batu Utara”, 2009.

USU Repository © 2009

tangga akan besar. Pengeluaran konsumsi suatu negara akan sangat besar bila jumlah penduduk sangat banyak dan pendapatan perkapita sangat tinggi.

2. Konsumsi Penduduk

Komposisi penduduk suatu negara dapat dilihat dari beberapa klasifikasi, diantaranya: usia (produktif dan tidakproduktif), pendidikan (rendah, menengah, tinggi), dan wilayah tinggal (perkotaanm dan pedesaan). Pengaruh komposisi penduduk tehadap tingkat konsumsi dijabarkan sederhana seperti dibawah ini.

a. Makin banyak penduduk yang berusia kerja atau usia produktif (15-64 tahun), makin besar tingkat konsumsi, terutama bila sebagian besar dari mereka mendapat kesempatan kerja yang tinggi, dengan upah yang wajar atau baik, Sebab makin banyak penduduk yang bekerja, penghasilan juga makin besar. b. Makin besar tinggkat pendidikan masyarakat, tingkat konsumsi juga makin

tinggi. Sebab pada saat seseorang suatu keluarga makin berpendidikan tinggi, kebutuhan hidupnya makin banyak. Yang harus mereka penuhi bukan lagi sekedar kebutuhan untuk makan dan minum, melainkan juga kebutuhan informasi, pergaulan masyarakat yang lebih baik serta kebutuhan akan pengakuan orang lain terhadap keberdaannya. Sering kali biaya yang dikaluarkan untuk memenuhi kebutuhan ini jauh lebih besar daripada biaya pemenuhan kebutuhan untuk makan dan minum.

c. Makin banyak penduduk yang tinggal di wilayah perkotaan (urban, pengeluaran konsumsi juga makin tinggi. Sebab umumnya pola hidup masyarakat perkotaan lebih konsumtif dibanding masyarakat pedesaan.


(25)

Nurhikmah : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga, “Kelurahan Aek Kota Batu,Kec Na-Ix-X, Kab.Labuhan Batu Utara”, 2009.

USU Repository © 2009

Faktor-faktor non ekonomi yang paling berpengaruh terhadap besarnya konsumsi adalah faktor sosial budaya masyarakat. Misalnya saja, berunahnya pola kebiasaan makan, perubahan etika dan tata nilai karena ingin meniru kelompok masyarakat lain yang diangggap lebih hebat. Contoh paling kongret di Indonesia berubahnya kebiasaan berbelanja dari pasar tradisional kepasar swalayan.

2.1.3. Pengertian Konsumsi Rumah Tangga

Konsumsi rumah tangga adalah kegiatan membeli barang dan jasa untuk memuaskan keinginan memiliki dan menggunakan barang dan jasa tersebut. Pengeluaran konsumsi rumah tangga ialah belanja yang dilakukan oleh rumah tangga untuk membali berbagai kebutuhan dalam satu tahun tertentu.

Konsumsi rumah tangga meliputi semua pengeluaran barang dan jasa (baik barang tahan lama maupun barang tidak tahan lama) dikurangi hasil penjualan netto (penjualan dikurangi pembelian) barang-barang bekas atau tidak terpakai yang dilakukan oleh suatu rumah tangga. Selain untuk pengeluaran untuk bahan makanan, minuman, pakaian, bahan bakar dan jasa-jasa, termasuk juga barang yang tidak adanya (tidak diproduksi kembali seperti karya seni, barang antik dan lain-lain).

Pendapatan rumah tangga akan digunakan untuk membeli makanan, membeli pakaian, membiayai jasa pengangkutan, membayar pendidikan anak, membayar sewa rumah dan membeli kendaraan. Barang-barang tersebut dibeli rumah tangga untuk memenuhi kebutuhannya. Tidak semua transaksi yang dilakukan oleh rumah tangga digolongkan sebagai konsumsi (rumah tangga). Kegiatan rumah tangga untuk membeli rumah digolongkan sebagai investasi (Supriana, 2008: 20)

Konsep yang dipakai dalam perhitungan pengeluaran konsumsi rumah tangga adalah:


(26)

Nurhikmah : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga, “Kelurahan Aek Kota Batu,Kec Na-Ix-X, Kab.Labuhan Batu Utara”, 2009.

USU Repository © 2009

• Pengeluaran konsumsi rumah tangga yang terbatas pada wilayah domestik region • Pengeuaran konsumsi rumah tangga yang terbatas pada rumah-rumah penduduk suatu

region.

Pengertian konsep Pertama adalah pengeluaran oleh anggota rumah tangga disuatu region, tidak terkecuali oleh penduduk atau bukan penduduk region tersebut. Jadi, dalam hal ini semua pengeluaran oleh rumah tangga staff kedutaan asing, staff perwakilan daerah, anggota militer dan lain-lain berada disuatu wilayah, serta pengeluaran turis asing adalah pengeluaran rumah tangga dalam wilayah domestik regional tersebut.

Pengertian kedua pengeluaran konsumsi pemerintah dalam wilayah domestik dengan pembelian langsung oleh rumah tangga penduduk diluar region, dikurangi dengan pengeluaran rumah tangga bukan penduduk yang dilakukan oleh wilayah tersebut.

2.2. Pendapatan

Pendapatan merupakan suatu gambaran ingkat kemampuan seseorang dalam memenuhi kebutuhan materinya dalam suatu waktu tertentu yang umum digunakan biasanya dalam satu bulan. Tingkat pendapatan ini sering dihungkan dengan suatu standar kehidupan yang umum berlaku dalam masyarakat yang bersangkutan. Pendapatan masarakat ini secara langsung berpengaruh terhadap tibgkat kesehatan, pendidikan, kehidupan moral dan rasa harga diri atau tatus sosial seseorang dibandingkan orang lain yang mempunyai golongan pendapatan yang berbeda.

Untuk mengukur kondisi ekonomi seseorang, salah satu konsep pokok yang sering digunakan adalah tingkat pendapatnnya. Pendapatan dapat menunjukkan seluruh uang yang diterima atau diperoleh oleh seseorang selama jangka waktu tertentu pada suatu kegiatan ekonomi.


(27)

Nurhikmah : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga, “Kelurahan Aek Kota Batu,Kec Na-Ix-X, Kab.Labuhan Batu Utara”, 2009.

USU Repository © 2009

Pendapatan merupakan uang diterima seseorang dari perusahaan dalam bentuk gaji, upah, bunga, laba, tunjangan pengangguran, uang pensiun dan sebagainya (Collin 1994 : 287). Dari segi ekonomi mikro istilah pendapatan dipakai berkenaan dengan aliran penghasilan dalam suatu periode tertentu yang berasal dari penyediaan faktor-faktor produksi, sumber data alam (sewa), tenaga kerja (upah/gaji) dan modal (bunga/laba). Dari segi makro istilah pendapatan nasional (national income) dipakai berkenaan dengan pendapatan agregat suatu negara dari sewa, upah, bunga, dan pembayaran, tidak termasuk transfer (tunjangan pengangguran, uang pensiun dan sebagainya)

Menurut kamus ekonomi pendapatan adalah berhubungan dengan pendapatan pemerintah dari pajak, bea impor dan sebagainya. Istilah ini juga diterapkan terhadap pendapatan perusahaan dan pendapatan individu.

Tingkat pendapatan rumah tangga tergantung kepada jenis-jenis kegiatan yang dilakukan, jenis kegiatan yang diikut sertakan modal atau keterampilan mempunyai produktivitas tenaga kerja lebih yang pada akhirnya mampu memberikan pendapatan yang lebih besar.

Menurut BPS pendapatan dikelompokkan sebagai berikut:

1. Pendapatan sektor formal yakni segala penghasilan baik berupa uang atau barang yang sifatnya regular dan yang diterima biasanya sebagai balas jasa atau kontra prestasi dari sektor formal. Pendapatan ini meliputi:

• Pendapatan berupa uang gaji/ upah dan hasil investasi

• Pendapatan berupa uang beras, pengobatan, transportasi, perumahan dan rekreasi. 2. Pendapatan sektor informal yakni segala penghasilan baik berupa uang atau barang

yang diterima biasanya sebagai balas jasa atau kontra prestasi dari sektor informal pandapatan ini berupa:


(28)

Nurhikmah : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga, “Kelurahan Aek Kota Batu,Kec Na-Ix-X, Kab.Labuhan Batu Utara”, 2009.

USU Repository © 2009

• Pendapatan dari usaha yang meliputi hasil bersih dari usaha sendiri, komisi, penjualan dari kerajinan rumah, pendapatan dari invetasi, pendapatan keuntungan sosial.

Pendapatan dapat juga diuraikan sebagai keseluruhan peneriman yang diterima pekerja atau buruh, baik berupa fisik maupun non fisik selama ia melakukan pekerjaan dari suatu perusahaan, instalasi atau tempat ia bekerja. Setiap orang yang bekerja berusaha untuk memperoleh pendapatan dengan jumlah yang maksimal agar dapat memenuhi kebutuhan hidup demi terciptanya kesejahteraan dalam rumah tangga.

2.3. Tabungan

Tabungan merupakan bagian dari pendapatan yang tidak dipergunakan untuk konsumsi, atau tabungan sama dengan jumlah pendapatan dikurangi jumlah konsumsi (Samuelson dan Nordhaus, 2004 : 306). Maka dapat dikatakan besarnya tabungan seseorang pada besarnya pendapatannya, semakin besar pendapatan seseorang semakin besar pula tabungannya. Orang kaya menabung lebih banyak dari pada orang miskin, bukan hanya secara absolute tetapi juga sebagau persentase dari pendapatan. Orang yang terlalu miskin jelas tidsak akan mampu menabung sama sekali. Pengeluaran konsumsi mereka bhkan lebih banyak dari pada yang mereka peroleh. Kekuranganya akan ditutup dari hutang atau mengambil tabungan yangtelah ada sebelumya. Dari semua ini kita bias melihat bahwa pendapatan merupakan factor penentu utama dari tabungan.

Keinginan manusia untuk menabung biasanya timbul karena keinginan untuk menjamin konsumsi dimasa yang akan dating. Dimana manusia tidak tahu apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang. Untuk itu manusia menabung untuk menghadapi ketidakpastian di masa yang akan datang.


(29)

Nurhikmah : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga, “Kelurahan Aek Kota Batu,Kec Na-Ix-X, Kab.Labuhan Batu Utara”, 2009.

USU Repository © 2009

Tabungan merupakan salah satu bentuk simpanan masrakat dan sumbernya dari pendapatan yang dialokasikan untuk tabungan.

Tabungan masyarakat dibedakan menjadi dua jenis yaitu :

1. Tabungan perseorangan (personal saving) yaitu simpanan yang disisihkan setelah dikurangi dengan pegeluaran konsumsi yang disimpan pada lembaga keuangan atau dapat dikatakan merupakan selisih antara penerimaan dengan pengeluran. 2. Tabungan perusahaan yang berasal dari keuntungan perusahaan. Tabungan ini

biasanya berasal dari aktivitas-aktiviotas dalam menjalanka usahanya.

2.4. Teori Konsumsi John Maynard Keynes

2.4.1. Teori Keynes (Keynesian Consumption Model)

a. Hubungan Pendapatan Disposible dan Konsumsi

Keynes menjelaskan bahwa konsumsi saat ini sangat dipengaruhi oleh pendapatan disposible saat ini. Menurut Keynes, ada batas konsumsi minimal yang tidak tergantung tingkat pendapatan artinya, tingkat konsumsi tersebut harus dipenuhi, walaupun tingkat pendapatan sama dengan nol. Itulah yang disebut dengan konsumsi otonomus. Jika pendapatan disposable meningkat, maka konsumsi juga akan meningkat. Hanya saja peningkatan konsumsi tersebut tidak sebesar peningkatan pendapatn disposable.

C = C0 + bYd...2.1

Dimana :

C = Konsumsi


(30)

Nurhikmah : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga, “Kelurahan Aek Kota Batu,Kec Na-Ix-X, Kab.Labuhan Batu Utara”, 2009.

USU Repository © 2009

b = Marginal Propensity to consumption (MPC) Yd = Pendapatan Disposible

0 ≤ b ≤

Agar lebih jelas, dapat kita lihat dalam tabel sebagai berikut; Tabel 2.1

Hubungan Antara Pendapatan Dipsosible dan Konsumsi Pendapatan

Disposible Konsumsi

Pendapatan

Disposible Konsumsi 0 1.000 2.000 3.000 4.000 5.000 200 1.000 1.800 2.600 3.400 4.200 - 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 - 800 800 800 800 800 Catatan : = Perubahan

Pada saat tingkat pendapatan diposibel sama dengan nol, tingkat konsumsi adalah 200. Hal ini berarti konsumsi manimal sama dengan 200. Ketika pendapatan disposable meningkat menjadi 1000, 2000, 3000 dan seterusnya konsumsi juga menjadi 1000, 1800, 2600. Kenaikan konsumsi tersebut disebabkan setiap 1000 unit setiap kenaikan pendapatan disposable, sebanyak 800. digunakan untuk tambahan konsumsi. Terlihat bahwa tambahan konsumsi tidak sebesar tambahan pendapatan disposibel. Tingkat pendapatan 1000 merupakan tingkat minimal agar rumah tangga mampu membiayai seluruh konsumsinya, tanpa harus mengorek tabungan.

b. Kecenderungan Mengkonsumsi Marjinal (Marginal Propensity to Consumption)

Kecenderungan mengkonsumsi marjinal ( marginal propensity to consume) adalah konsep yang memberikan gambaran tentang berapa konsumsi akan bertambah bila pendapatan disposibel bertambah satu unit


(31)

Nurhikmah : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga, “Kelurahan Aek Kota Batu,Kec Na-Ix-X, Kab.Labuhan Batu Utara”, 2009.

USU Repository © 2009 MPC =

Yd C

∂∂ ………2.2

Seperti pada uraian tabel 2.1, jumlah tambahankonsumsi tidak akan lebih besar daripada tambahan pendapatan diposibel, sehingga angka MPC tidak akan lebih besar dari satu. Angka MPC juga tidak mungkin negatif, dimana jika pendapatan disposable harus meningkat, konsumsi terus menurun sampai nol (tidak ada konsumsi). Sebab manusia tidak mungkin hidup dibawah batas konsumsi minimal. Karena itu 0 ≤ MPC ≤ 1. Dalam persamaan tabel 2.1, koefisien parameter b adalah MPC. Besarnya MPC menunjukkan kemiringan (slope) kurva konsumsi. Diagram 2.1 yang dibuat berdasarkan tabel 2.1 menunjukkan grafik konsumsi yang berbentuk garis lurus. Kurva konsumsi yang sudut kemiringannya lebih kecil dari pada sudut 45 derajad menunjukkan bahwa MPC tidak mungkin lebih besar dari satu. Hal itu dibuktikan bahwa ketika pendapatan disposabel meningkat 1000 unit, konsumsi hanya meningkat 800 unit, atau angka MPC sama dengan 0,8.


(32)

Nurhikmah : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga, “Kelurahan Aek Kota Batu,Kec Na-Ix-X, Kab.Labuhan Batu Utara”, 2009.

USU Repository © 2009

Diagram 2.1 Kurva Konsumsi

Yang dapat dikatakan adalah nilai MPC akan makin kecil pada saat pendapatan disposibel meningkat. Pertambahan konsumsi semakin menurun bila pendapatan disposibel terus meningkat. Diagram 2.2 menunjukkan hal tersebut dengan menampilkan kurva konsumsi makin mendatar pada saat pendapatan makin tinggi


(33)

Nurhikmah : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga, “Kelurahan Aek Kota Batu,Kec Na-Ix-X, Kab.Labuhan Batu Utara”, 2009.

USU Repository © 2009

Kurva Konsumsi Dengan MPC Menurun

Pada saat tingkat pendapatan Y1, Y2 dan Y3, MPC masing-masing digambarkan oleh garis singgung a, b, c. Makin mendatarnya sudut kemiringan garis singgung-garis singgung tersebut menunjukkan MPC yang makin kecil pada saat pendapatan disposibel meningkat

Gejala diatas mempunyai implikasi bahwa jika negara makin makmur dan adil, porsi pertambahan pendapatan yang digunakan untuk konsumsi makin berkurang. Sebaliknya kemampuan menabung maningkat. Dengan demikian kemampuan perekonomian dalam negeri untuk menyediakan dana investasi yang dibutuhkan dalam rangka pembangunan ekonomi jangka panjang juga meningkat.

c. Kecenderungan Mengkonsumsi Rata-rata (Average Propensity to Consumption)

Kecenderungan mengkonsumsi rata-rata (Average Propensity to Consumption = APC) adalah rasio antara konsumsi total dengan pendapatan disposabel total.

APC =

Yd C

………..2.3

Karena besarnya MPC ≤ 1, maka APC ≤ 1. Selanjutnya jika kita melengkapi tabel 2.1 dengan konsep MPC dan APC seperti tabel 2.2 terlihat bahwa nilai APC mula-mula lebih besar daripada MPC, tetapi semakin lama semakin menurun (diagram 2.3)

Table 2.2 Hubungan Antara

Pendapatan Disposible dan Konsumsi, MPC dan APC Pendapatan

Disposibel Konsumsi

Pendapatan


(34)

Nurhikmah : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga, “Kelurahan Aek Kota Batu,Kec Na-Ix-X, Kab.Labuhan Batu Utara”, 2009.

USU Repository © 2009 0 1.000 2.000 3.000 4.000 5.000 200 1000 1800 2600 3400 4200 - 1000 1000 1000 1000 1000 - 800 800 800 800 800 - 0,80 0,80 0,80 0,80 0,80 - 1,00 0,90 0,87 0,85 0,84 Catatan : MPC = Konsumsi / Pendapatan Disposibel

APC = Konsumsi / Pendapatan Disposibel

Diagram 2.3 Kurva MPC dan APC

d. Hubungan Konsumsi dan Tabungan

Pendapatan disposibel yang diterima rumah tangga sebagian besar digunakan untuk konsumsi, sedangkan sisanya ditabung. Dengan demikian kita dapat menyatakan

Yd = C + S...2.4

Dimana:


(35)

Nurhikmah : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga, “Kelurahan Aek Kota Batu,Kec Na-Ix-X, Kab.Labuhan Batu Utara”, 2009.

USU Repository © 2009

Kita juga dapat menyatakan setiap tambahan penghasilan disposibel akan dialokasikan untuk menambah konsumsi dan tabungan. Besarnya tambahan pendapatan disposabel yang menjadi tambahan tabungan disebut kecenderungan menabung marjinal (

Marginal Propensity to Save= MPS). Sedangkan rasio antara tingkat tabungan dengan

pendapatan disposibel disebut kecenderungan menabung rata-rata (Average Propensity to

Save = APS)

MPC dan MPS

Jika setiap tambahan pendapatan disposibel dialokasikan sebagai tambahan konsumsi dan tabungan, maka:

S

C

Yd

=

+

………...2.5

Jika kedua sisi persamaan kita bagi dengan

Yd

, maka

Yd S Yd

C Yd Yd

∂∂ + ∂∂ = ∂

……….2.6

1 = MPC + MPS……….2.7

Atau

MPS = 1- MPC

Dari presentase metematika sederhana ini dapat disimpulkan bahwa nilai total MPC ditambah MPS sama dengan satu. Pada saat pendapatan disposibel masih rendah, setiap unit tambahan pendapatan sebagian besar dialokasikan untuk konsumsi. Nilai MPC mendekati satu. Nilai MPS mendekati nol. Hal ini dapat menjelaskan mengapa di negara-negara miskin kemampuan menabungnya sangat rendah, sehingga bila mereka ingin melakukan investasi terpaksa meminjam dari luar negeri. Umumnya dana pinjaman


(36)

Nurhikmah : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga, “Kelurahan Aek Kota Batu,Kec Na-Ix-X, Kab.Labuhan Batu Utara”, 2009.

USU Repository © 2009

tersebut berasal dari negara kaya, yang nilai MPC nya sudah makin mengecil sementara MPS nya makin besar.

Nilai total APC ditambah dengan APS juga sama dengan satu. Pernyataan tersebut dengan mudah dibuktikan degnan menggunakan matematik sederhana dibawah ini:

Yd = C + S

Yd S Yd C Yd Yd + = ………..2.8

1 = APC + APS………..2.9

Hubungan antara MPC dengan MPS maupun APC dengan APS secara numeric dapat dilihat jika tabel 2.2 lebih dilengkapi lagi dengan memasukkan konsep MPS dan APS, seperti tampak dalam tabel 2.3 berikut ini. Perhatikanlah, bila pendapatan disposibel sudah melebihi bats pendapatan minimal dimana konsumsi sama dengan pendapatan, maka baik MPC + MPS maupun APC + APS sama dengan satu.

Tabel 2.3

Hubungan Antara MPC dan MPS, APC dan APS

Pendapatan

Disposibel Konsumsi Tabungan

Pendapatan

Disposibel Konsumsi Tabungan MPC MPS APC APS 0 1000 200 1000 -200 0 - 1000 - 800 - - - 0,8 - - - 1,00 - 0


(37)

Nurhikmah : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga, “Kelurahan Aek Kota Batu,Kec Na-Ix-X, Kab.Labuhan Batu Utara”, 2009.

USU Repository © 2009 2000 3000 4000 5000 1800 2600 3400 4200 200 400 600 800 1000 1000 1000 1000 800 800 800 800 200 200 200 200 0,8 0,8 0,8 0,8 0,2 0,2 0,2 0,2 0,90 0,87 0,85 0,84 0,10 0,13 0,15 0,16

Catatan: MPS = Tabungan / Pendapatan Disposible APS = Tabungan / Pendapatan Disposible

2.4.2. Teori Pendapatan Permanen (Permanent Income Hyphothesis)

Alternative lain untuk menjelaskan pola/perilaku konsumen adalah Teori Pendapatan Permanen (Permanent Income Hypyphothesi, disingkat PIH), yang diajukan oleh Milton Friedman. Sama seperti teori-teori lain, teori pendapatan permanen juga meyakini bahwa pendapatanlah faktor dominan yang mempengaruhi tingkat konsumsi. Perbedaannya terletak pada pendapatan PIH yang menyatakan bahwa tingkat konsumsi mempunyai hubungan proporsional dengan pendapatan permanen (pemanent income)

C =

λ

Yp...2.10 Dimana :

C = Konsumsi

Yp = Pendapatan Permanen


(38)

Nurhikmah : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga, “Kelurahan Aek Kota Batu,Kec Na-Ix-X, Kab.Labuhan Batu Utara”, 2009.

USU Repository © 2009

Yang dimaksud dengan pendapatan permanen adalah tingkat pendapatan rata-rata yang diekspektasi/diharapkan dalam jangka panjang. Sumber pendapatan itu berasal dari pendapatan upah/gaji dan nonupah/nongaji. Pendapatan permanen akan meningkat bila individu menilai kualitas dirinya makin baik, mampu bersaing dipasar. Dengan keyakinan tersebut ekspektasinya tentang pendapatan upah/gaji makin optimistik. Ekspektasi tentang pendapatan permanen juga akan meningkat jika individu menilai kekayaannya meningkat. Sebab dengan kondisi seperti itu pendapatan nonupah diperkirakan juga meningkat.

Pendapatan saat ini tidak selalu sama dengan pendapatan permanen. Kadang-kadang pendapatan saat ini lebih besar dari pada pendapatan permanen. Kadang-Kadang-kadang sebaliknya. Hal yang menyebabkannya adalah adanya pendapatan tidak permanen, yang besarnya berubah-ubah. Pendapatan ini disebut pendapatan transitori (transitory income)

Yd = Yp + Yt...2.11

Dimana :

Yd = Pendapatan disposible saat ini

Yp = Pendapatan permanen

Yt = Pendapatan transitori

Dari persamaan 3.11 terlihat bila Yt bernilai positif, pendapatan disposibel saat ini meningkat. Begitu juga sealiknya. Hanya saja, seperti yang telah dikemukakan diawal pembahasan tentang teori pendapatan permanen, faktor yang paling berpengaruh terhadap konsumsi bukanlah pendapatan disposibel saat ini, melainkan pendapatan permanen. Sedangkan pendapatan transitori hanya berpengaruh kecil, sebab rumah tangga


(39)

Nurhikmah : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga, “Kelurahan Aek Kota Batu,Kec Na-Ix-X, Kab.Labuhan Batu Utara”, 2009.

USU Repository © 2009

menggunakan pendapatan permanen sebagai pertimbangan utama dalam mengambil keputusan mengkonsumsi barang dan jasa.

2.4.3. Teori Pendapatan Relatif (Relative Income Hypothersis)

Teori Konsumsi pendapatan permanen memberikan tekanan tentang pengaruh pendapatan jangka pendek dan jangka panjang. Sebenarnya ada sebuah teori yang lebih awal dari pada teori pendapatan permanen, dalam memberikan penjelasan tentang pengaruh pendapatan disposibel jangka pendek dan jangka panjang. Teori itu adalah Teori Pendapatan Relatif (Relative Income Hypothesis) yang dikembangkan oleh James Duessenberry. Kendatipun mengakui pengaruh dominan pendapatan terhadap konsumsi, teori ini lebih memeperhatikan aspek psikologis rumah tangga dalam menghadapi perubahan pendapatan. Dampak perubahan pendapatan disposibel dalam jangka pendek akan berbeda dibanding dalam jangka panjang. Perbedaan ini pun dipengaruhi oleh jenis perubahan pendapatan yang dialami. Karena itu, rumah tangga memiliki dua preferensi/fungsi konsumsi, yang disebut fungsi konsumsi jangka pendek dan fungsi konsumsi jangka panjang. Diagram 2.4 berikut ini menunjukkan hal tersebut.


(40)

Nurhikmah : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga, “Kelurahan Aek Kota Batu,Kec Na-Ix-X, Kab.Labuhan Batu Utara”, 2009.

USU Repository © 2009

Model Konsumsi Pendapatan Relatif (Relative Income Hypothesis Model)

Kurva LC adalah kurva konsumsi jangka panjang, sedangkan Cso dan Cs1 adalah

kurva konsumsi jangka pendek. Sudut kemiringan kurva konsumsi jangka pendek lebih landai dibandingkan kurva konsumsi jangka panjang. Maknanya adalah dampak perubahan pendapatan disposibel terhadap konsumsi lebih terasa/terlihat dalam tenggang waktu yang lebih panjang. Atau dengan kata lain, dalam jangka pendek pengaruh perubahan pendapatan disposibel terhadap perubahan konsumsi lebih kecil dibanding dalam jangka panjang

Misalnya, Y0 adalah tingkat pendapatan disposibel tertinggi yang pernah dicapai

oleh rumah tangga. Denga demikian tingkat konsumsi menurut fungsi jangka pendek dan jangka panjang adalah di titik a. Tiba-tiba karena kelesuan ekonomi, terjadilah penurunan pendapatan disposibel dari Y0 dan Y2. Menurut teori pendapatan relatif , konsumsi tidak

akan menurun ke titik b sesuai dengan jalur CL, melainkan ke titik c yang berada dijalur

Cso. Sebab, secara psikologis rumah tangga tidak ingin bila konsumsinya menurun drastis. Untuk memenuhi kebutuhan akan konsumsi sesuai dengan titik c, bila perlu rumah tangga mengorek tabungannya atau menjual aset-aset yang dimilikinya.

Jika kemudian keadaan ekonomi pulih kembali lagi, bahkan mungkin karena begitu baiknya pemulihan, pendapatan disposibel bergerak ke tingkat Y1. Apa yang

terjadi dengan konsumsi? Ternyata konsumsi tidak bergerak ke titik d yang berada dalam jalur Cso, melainkan ke titik e (jalut CL dan CS1), dimana pertambahan konsumsi da

tabungan adalah proporsional.Seandainya resesi terulang lagi dan pendapatan disposibel menurun dari T1 ke Y0, maka konsumsi menurun ke titik f (jalur Cs1) dan bukan ke titik a


(41)

Nurhikmah : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga, “Kelurahan Aek Kota Batu,Kec Na-Ix-X, Kab.Labuhan Batu Utara”, 2009.

USU Repository © 2009

(jalur CL). Penjelasan yang sama seperti pada penjelasan resesi yang pertama, dimana

pendapatan disposibel menurun dari Y0 ke Y2.

Jadi, menurut teori pendapatan permanen, tingkat konsumsi masyarakat dipengaruhi oleh tingkat pendapatan disposibel dimasa yang lalu, terutama tingkat pendapatan tertinggi yang pernah dicapai, kerena pola konsumsi saat ini masih dipengaruhi konsumsi yang lalu (pada saat pendapatannya tinggi).

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di Kelurahan Aek Kota Batu, Kec NA-IX-X, Kab. Labuhan Batu Utara.

3.2. Jenis dan Sumber Data

1. Data Primer

Data primer dalam penulisan skripsi ini adalah data-data yang diperoleh langsung dari masyarakat Kelurahan Aek Kota Batu, Kec. NA-IX-X Kab. Labuhan Batu


(42)

Nurhikmah : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga, “Kelurahan Aek Kota Batu,Kec Na-Ix-X, Kab.Labuhan Batu Utara”, 2009.

USU Repository © 2009

Utara melalui wawancara langsung dengan menggunakan daftar pertanyaan atau kuisioner yang telah dipersiapkan.

2. Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari Kantor Camat Kelurahan Aek Kota Batu, Kec NA-IX-X, Kab. Labuhan Batu Utara, studi perpustakaan, internat serta bacaan lain yang berhubungan dengan penelitian

3.3. Populasi dan Sampel

Populasi yang dipilih oleh penulis yaitu masyarakat yang bertempat tinggal di Kelurahan Aek Kota Batu, Kec NA-IX-X, Kab. Labuhan Batu Utara yang telah berkeluarga yang berjumlah 1085 rumah tangga pada tahun 2007. Dalam menetukan sampel, penulis menggunakan metode random sampling dengan menggunakan rumus Taro Yamane yang dikutip dari Jamaluddin (2002 : 82) yaitu:

n =

1

2 +

Nd N

Keterangan:

n = Jumlah sample

N = Popilasi

d = Presisi (100%)

maka:

n =

1 ) 1 , 0 ( 1085

1085

2 +

n =

85

,

11

1085


(43)

Nurhikmah : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga, “Kelurahan Aek Kota Batu,Kec Na-Ix-X, Kab.Labuhan Batu Utara”, 2009.

USU Repository © 2009

n = 91,56 dibulatkan menjadi 92

Dalam penelitian ini peneliti mengampil sample sebanyak 92 rumah tangga yang ditetapkan sebagai responden.

3.4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu:

1. Observasi

Observasi adalah dengan melakukan pengamatan langsung terhadap objek yang akan diteliti, dalam hal ini adalah masyarakat yang ada di Kelurahan Aek Kota Batu, Kec NA-IX-X, Kab. Labuhan Batu Utara Utara.

2. Wawancara

Wawancara adalah dengan melakukan Tanya jawab langsung dengan masyarakat Kelurahan Aek Kota Batu, Kec NA-IX-X, Kab Labuhan Batu Utara yang meliputi kepala keuarga serta istri.

3. Kuisioner

Kuisioner adalah salah satu teknik pengumpulan data dengan cara menyebar angket (daftar pertanyaan) kepada responden yang dijadikan sampel penelitian. Dalam hal ini yang menjadi responden adalah masyarakat Kelurahan Aek Kota Batu, Kec NA-IX-X, Kab Labuhan Batu Utara

4. Studi Kepustakaan

Teknik studi kepustakaan ini adalah mengumpilkan data dan informasi melalui telaahan berbagai literatur yang relevan atau berhubungan dengan


(44)

Nurhikmah : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga, “Kelurahan Aek Kota Batu,Kec Na-Ix-X, Kab.Labuhan Batu Utara”, 2009.

USU Repository © 2009

permasalahan yang ada dalam penulisan skripsi ini, dapat diproleh dari buku-buku, internet dan sebagainya.

3.5. Pengolahan Data

Penulis menggunakan program komputer E-Views 4.1 untuk mengolah data dalam penulisan skipsi ini.

3.6. Model Analisa Data

Berdasarkan teknik analisa data yang telah diuraikan diatas maka disini penulis membuat suatu model ekonometrik. Motode analisis yang dipakai adalah OLS (Ordinary

of Least Squares) atau Metode Kuadrat Terkecil Biasa yang akan memudahkan

penganalisaan data. Dimana fungsi dari pengeluaran konsumsi rumah tangga ditentukan oleh pendapatan rumah tangga, jumlah tanggungan keluarga dan jumlah tabungan keluarga yang dinyatakan dalam bentuk :

C = f (X1, X2, X3 )

Dengan spesifikasi model ekonometrik sebagai berikut :

LY= + 1LX1 + 2X2+ 3LX3+

Dimana :

LY = Pengeluaran konsumsi rumah tangga (Rp) / bulan

= Konstanta / intersept

LX1 = Pendapatan keluarga (Rp)


(45)

Nurhikmah : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga, “Kelurahan Aek Kota Batu,Kec Na-Ix-X, Kab.Labuhan Batu Utara”, 2009.

USU Repository © 2009

LX3 = Tabungan Keluarga (Rp)

1, 2, 3 = Koefisien regresi

= term error (kesalahan pengganggu)

3.7. Hipotesis Model

Berdasarkan Model Analisa diatas, maka hipotesa yang dapat diambil sebagai berikut:

1. 0,

1 > ∂∂X

C Artinya: Bertambahnya pendapatan rumah tangga (X

1) maka

pengeluaran konsumsi rumah tangga semakin besar (C), Ceteris

Paribus.

2. 0,

2 > ∂∂X

C

Artinya: Bertambah banyaknya jumlah tanggungan keluarga (X2) maka

pengeluaran konsumsi rumah tangga semakin besar (C), Ceteris

Paribus.

3. 0,

3 < ∂∂X

C

Artinya: Semakin besar tabungan keluarga (X3) maka pengeluaran rumah

tangga semakin berkurang (C), Ceteris Paribus

3.8. Test of Goodness of Fit (uji kesesuaian)

Untuk melihat Goodness of fit dari hipotesa tersebut maka perlu dilakukan uji statistik, yaitu :


(46)

Nurhikmah : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga, “Kelurahan Aek Kota Batu,Kec Na-Ix-X, Kab.Labuhan Batu Utara”, 2009.

USU Repository © 2009

3.8.1 Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi dilakukan untuk melihat seberapa besar variable-variabel independent secara bersama-sama mampu memberikan penjelasan mengenai variabel dependen.

3.8.2. Uji t-statistik

Uji t-statistik merupakan pengujian hipotesis secara persial yang bertujuan untuk mengetahui apakah koefisien regresi signifikan atau tidak terhadap variabel dependen dengan menganggap variabel independen lainnya konstan.

Dengan uji ini digunakan hipotesis sebagai berikut :

H0 : bi = b

Ha ; bi ≠ b

Dimana bi adalah koefisien variabel independen pertama nilai parameter

hipotesis, biasanya dianggap = 0. Artinya tidak ada pengaruh variabel X1 terhadap C. Bila

nilai t-hitung > t-tabel maka pada tingkat kepercayaan tertentu H0 ditolak. Hal ini berarti

bahwa variabel independen yang diuji berpengaruh nyata (signifikan) terhadap variabel dependen. Nilai t-hitung diperoleh dengan rumus :

t-hitung =

(

)

Sbi b bi


(47)

Nurhikmah : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga, “Kelurahan Aek Kota Batu,Kec Na-Ix-X, Kab.Labuhan Batu Utara”, 2009.

USU Repository © 2009

bi =Koefisien variabel independen ke-i

b = Nilai hipotesis nol

Sbi = Simpangan baku dari variabel independen ke-i

3.8.2. Uji F-statistik

Uji F-statistik ini dilakukan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Untuk pengujian ini digunakan hipotesa sebagai berikut :

H0 = b1 = b2 = bk...bk = 0 (tidak ada pengaruh)

Ha = B1 = 0...i = 1 (ada pengaruh)

Pengujian ini dilakukan membandingkan nilai F-hitung dengan F-tabel. Jika F-hitung > F-tabel maka H0 ditolak, yang berarti variabel independen secara besama-sama

mempengeruhi variabel dependen. Nilai F-hitung dapat diperoleh dengan rumus:

F-hitung =

( )

(

R

)

(

n

k

)

k

R

/

1

1

/

2 2

Dimana :

R2 = Koefisien determinasi

K = Jumlah variabel independen ditambah intercept dari suatu model persamaan

n = Jumlah sampel


(48)

Nurhikmah : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga, “Kelurahan Aek Kota Batu,Kec Na-Ix-X, Kab.Labuhan Batu Utara”, 2009.

USU Repository © 2009

H0 diterima apabila F-hitung < F-tabel

Ha diterima apabila F-hitung > F-tabel

3.9 Uji Penyimpangan Asumsi Klasik 3.9.1 Multikolinerity

Multikolinerity dalah alat untuk mengetahui suatu kondisi, apakah terdapat korelasi variabel independen diantara satu sama lainnya. Untuk mengetahui ada tidaknya multikolinerity dapat dilihat dari R-Square, t-hitung, serta standart error.

Adanya multikolinerity ditandai dengan:

a. Standart error tak terhingga

b. Tidak ada satupun t-statistik yang signifikan pada = 5%, = 10%, = 1% c. Terjadi perubahan tanda atau sesuai dengan teori

d. R2 sangat tinggi

3.9.2 Autokorelasi

Autokorelasi terjadi bila error term ( ) dari waktu yang berbeda berkorelasi. Dikatakan bahwa error term berkorelasi atau mengalami korelasi serial apabila:

Variabel ( i. j) ≠ 0; untuk i ≠ j, dalam hal ini dikatakan memiliki masalah autokorelasi.


(49)

Nurhikmah : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga, “Kelurahan Aek Kota Batu,Kec Na-Ix-X, Kab.Labuhan Batu Utara”, 2009.

USU Repository © 2009

Ada beberapa cara untuk mengetahui keberadaan autokorelasi yaitu:

a. Dengan memplot grafik

b. Dengan Durbin-Watson (Uji D-W test)

DW*=

(

)

( )

− −

n

t t

t

er

e

e

1 2

2 1

2

1 1

Dengan hipotesis sebagi berikut :

H0: = 0, Artinya tidak ada autokorelasi

Ha : = 0, Artinya ada autokorelasi

Dengan jumlah sampel tertentu dan jumlah variabel independen tertentu diperoleh nilai kritis dl dan du dalam tabel distribusi Durban-Watson untuk nilai . Hipotesis yang digunakan adalah :

Kurva D-W test dapat dilihat sebagai berikut :


(50)

Nurhikmah : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga, “Kelurahan Aek Kota Batu,Kec Na-Ix-X, Kab.Labuhan Batu Utara”, 2009.

USU Repository © 2009

H0 : Tidak ada autokorelasi

DW < du : Tolak H0 ( ada korelasi positif)

DW < 4du : Tolak H0 (ada korelasi negatif)

Du < DW < 4-du : Tolak H0 (Tidak ada autokorelasi)

dl ≤ DW ≥ du : Tidak bisa disimpulkan (inconclusive)

(4-du) ≤ DW ≤ (4-dl) : Tidak bisa disimpulkan (inconclusive)

3.9.3 Heterokedastisitas

Heterokedastisitas ialah suatu keadaan dimana varian dari kesalahan pengganggu tidak konstan untuk semua nilai variabel bebas yaitu E ( Xi, i) ≠ 0, sehingga E ( i) 2 ≠

2.

Ini merupakan pelanggaran salah satu asumsi tentang model regresi linier berdasarkan metode kuadrat terkecil. Didalam regresi, biasanya kita berasumsi bahwa E (µi)2= 2, untuk semua µi, artinya kesalahan penggangu, variannya sama. Pada umumnya terjadi didalam analisis data cross section yaitu data yang menggambarkan keadaan pada suatu waktu tertentu, misalnya data hasil suatu survei.

Pengujian untuk mendeteksi heterokedastisitas dilakukan dengan cara:

Uji Formal yaitu White (White’s General Heteroskedasticity Test)

Uji White dimulai pengujiannya dengan membentuk model :


(51)

Nurhikmah : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga, “Kelurahan Aek Kota Batu,Kec Na-Ix-X, Kab.Labuhan Batu Utara”, 2009.

USU Repository © 2009

Kemudian, persamaan diatas dimodifikasi dengan membentuk regresi bantuan (auxiliary regression) sehingga model menjadi :

i2= 0+ 1X1+ 2X2+ 3X3+ 4X4 + 5X5+ 6X6+ 7X1X2X3+ 1

Pedoman adalah bahwa tidak terdapat masalah heterokedastisitas dalam hasil estimasi, jika nilai R2 hasil regresi dikalikan dengan jumlah data atau (n.R2 = 2 hitung) lebih kecil dibandingkan 2

tabel. Sementara, akan terdapat masalah heterokedstisitas apabila hasil estimasi menunjukkan bahwa 2 hitung lebih besar dibanding dengan 2

tabel.

3.10. Defenisi Operasional

1. Pengeluaran konsumsi (C) adalah semua pengeluaran antara lain pengeluaran untuk makanan, minuman, pakaian pesta / upacara, barang-barang tahan lama dan lain-lain yang dilakukan setiap anggota rumah tangga baik didalam maupun diluar rumah, dinyatakan dalam satuan rupiah / bulan

2. Pendapatan rumah tangga (X1) adalah uang diterima seseorang dari perusahaan

dalam bentuk gaji, upah, bunga, laba, tunjangan pengangguran, uang pensiun dan sebagainya dinyatakan dalam satuan rupiah / bulan

3. Jumlah tanggungan keluarga disini (X2) adalah Anak yang belum berkeluarga

ditambah istri, sedangkan anak yang sudah berkeluarga tidak menjadi tanggungan lagi.

4. Tabungan Keluarga (X3) adalah bagian dari pendapatan yang tidak dipergunakan

untuk konsumsi atau tabungan sama dengan jumlah pendapatan dikurangi dengan jumlah konsumsi / bulan


(52)

Nurhikmah : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga, “Kelurahan Aek Kota Batu,Kec Na-Ix-X, Kab.Labuhan Batu Utara”, 2009.

USU Repository © 2009

BAB IV

DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Daerah Penelitian

Daerah sampel dalam penelitian ini adalah Kelurahan Aek Kota Batu, Kec. NA-IX-X, Kab. Labuhan Batu Utara. Uraian singkat tentang daerah yang diteliti adalah sebagai barikut:

4.1.1 Letak Daerah

Kelurahan Aek Kota Batu, Kec. NA-IX-X, Kab. Labuhan Batu Utara dalam wilayah administrasi:

a. Kecamatan : NA-IX-X

b. Kabupaten/Kotamadya : Labuhan Batu Utara


(53)

Nurhikmah : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga, “Kelurahan Aek Kota Batu,Kec Na-Ix-X, Kab.Labuhan Batu Utara”, 2009.

USU Repository © 2009

Luas Wilayah Kelurahan Aek Kota Batu, Kec. NA-IX-X, Kab. Labuhan Batu Utara adalah 554,00 Ha dengan ketinggian <500 meter dari permukaan Laut. Kelurahan Aek kota batu, kec. NA-IX-X, kab. Labuhan Batu Utara terdiri dari 12 desa dengan 5 kepala lingkungan.

4.1.2 Batas-Batas Daerah

Kelurahan Aek Kota Batu, Kec. NA-IX-X, Kab. Labuhan Batu Utara dikelilingi beberapa Kelurahan dalam Kecamatan. Adapun wilayah yang membatasinya adalah sebagai berikut:

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kec. Aek Natas / Aek Kuo b. Sebelah Timur berbatasan dengan Kec. Bilah Barat

c. Sebelah Barat berbatasan dengan Kec. Merbau

d. Sebelah Selatan Bersebelahan dengan Kab. Tapanuli Utara

4.1.3 Pola Permukiman Penduduk

Pola permukiman penduduk di Kelurahan Aek Kota Batu, Kec. NA-IX-X, Kab. Labuhan Batu Utara sudah cukup padat. Perumahan penduduk di bangun dengan berbanjar sepanjang jalan utama dan menghadap kearah jalanan.

Kondisi perumahan penduduk sudah cukup baik ditinjau dari segi bangunan. Sebagian rumah penduduk di Kelurahan ini sudah berlantai semen, urbin atau tegel. Selengkapnya kondisi perumahan penduduk ditinjau dari bangunan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.1 :

Permukiman Penduduk Kelurahan Aek Kota Batu Kec. NA-IX-X, Kab. Labuhan Batu Utara


(54)

Nurhikmah : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga, “Kelurahan Aek Kota Batu,Kec Na-Ix-X, Kab.Labuhan Batu Utara”, 2009.

USU Repository © 2009

NO Jenis Bangunan Jumlah

(Unit) Persentase ( % ) 1 2 3 Permanen Seni Permanen Non Permanen 210 671 15 23,28 75,06 1,66

Jumlah 902 100

Sumber : Statistik Kec. NA-IX-X Tahun 2007

4.2 Sarana Fisik Desa

4.2.1 Sarana Pendidikan

Sarana pendidikan di Kelurahan Aek Kota Batu, Kec. NA-IX-X, Kab. Labuhan Batu Utara sudah cukup memadai. Sekolah-sekolah dari tingkat yang paling rendah hingga yang tinggi sudah ada. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.2:

Sarana Pendidikan di Kelurahan Aek Kota Batu Kec. NA-IX-X, Kab. Labuhan Batu Utara

No Jenis Sarana Pendidikan Jumlah

(unit) 1 2 3 4 5 6 TK SD Negeri SMP Negeri SMP Swasta SMA Negeri Madrasah 2 4 1 1 1 2

Jumlah 10

Sumber : Statistik Kec. NA-IX-X tahun 2007

4.2.2 Sarana Kesehatan

Faktor kebersihan lingkungan merupakan hal yang paling penting bagi kesehatan masyarakat. Lingkungan yang bersih akan mempengaruhi kesehatan jasmani maupun rohani.


(1)

Nurhikmah : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga, “Kelurahan Aek Kota Batu,Kec Na-Ix-X, Kab.Labuhan Batu Utara”, 2009.

USU Repository © 2009

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama

: Nurhikmah

Nim

: 040501030

Departemen

: Ekonomi Pembangunan

Fakultas

: Ekonomi

Adalah benar telah membuat skripsi dengan judul “Analisis Faktor-

Faktor Yang Mempengaruhi Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga:


(2)

Nurhikmah : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga, “Kelurahan Aek Kota Batu,Kec Na-Ix-X, Kab.Labuhan Batu Utara”, 2009.

USU Repository © 2009

Kelurahan Aek Kota Batu, Kec. NA-IX-X, Kab. Labuhan Batu Utara” guna

memnuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada

Fakultas Ekonomi Universiras Sumatera Utara.

Demikian surat pernyataan ini Saya buat dengan sebenarnya untuk

dapat dipergunakan seperlunya.

Medan, Maret 2009

Yang Membuat Pernyataan

(Nurhikmah)

Nim. 040501030


(3)

Nurhikmah : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga, “Kelurahan Aek Kota Batu,Kec Na-Ix-X, Kab.Labuhan Batu Utara”, 2009.


(4)

Nurhikmah : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga, “Kelurahan Aek Kota Batu,Kec Na-Ix-X, Kab.Labuhan Batu Utara”, 2009.

USU Repository © 2009

Data Responden

No Nama

Jumlah

Tanggungan Pendapatan Tabungan Pekerjaan Alamat Umur Pendidikan

Keluarga Terakhir

1 Suhendra 1 Rp 6.000.000 Rp 2.000.000 Wiraswasta

linsum. Lingk.III simp

panigoran 28 Tahun DIPLOMA

2 Evi Herawati 3 Rp 2.000.000 Rp 500.000 PNS linsum aek kota batu 39 Tahun DIPLOMA

3 Abdul Wahab 6 Rp 6.000.000 Rp 1.000.000 Wiraswasta

linsum. Lingk.III simp

panigoran 46 Tahun SLTP

4 Tumini 3 Rp 2.000.000 Rp 600.000 Wiraswasta linsum. aek kota batu 47 Tahun SLTP

5 Hasan 6 Rp 2.500.000 Rp 300.000 Wiraswasta linsum. Simp panigoran 50 Tahun SMA

6 Gani - Rp 1.800.000 Rp 500.000 Petani linsum simp.panigoran 35 Tahun SD

7 Marahun 4 Rp 2.000.000 Rp 200.000 Wiraswasta linsum simp.panigoran 48 Tahun SD

8

Sarifuddin

Hrp 4 Rp 2.000.000 Rp 200.000 Wiraswasta linsum simp.panigoran 45 Tahun SLTP

9 Sutia Ningsih 2 Rp 6.000.000 Rp 700.000 Pedagang linsum simp.panigoran 34 Tahun SLTP

10 Rubiah 1 Rp 6.000.000 Rp 1.000.000 Pedagang linsum simp.panigoran 59 Tahun SLTP

11 Susilo Edy 1 Rp 6.000.000 Rp 1.000.000 Wiraswasta linsum aek kota batu 35 Tahun

Perguruan Tinggi

12 Iwan 1 Rp 1.500.000 Rp 300.000

Karyawan

Swasta linsum simp.panigoran 27 Tahun SLTP

13

Bena br

Sinaga 4 Rp 2.000.000 Rp 200.000 Pedagang linsum simp.panigoran 42 Tahun SMA

14 Hasian 3 Rp 2.500.000 Rp 300.000 Petani linsum simp.panigoran 50 Tahun SD

15 Zulkarnaen 1 Rp 2.000.000 Rp 500.000 Wiraswasta linsum simp.panigoran 38 Tahun SMA

16 Syahrul 3 Rp 3.000.000 Rp 500.000 PNS linsum simp.panigoran 48 Tahun SMA

17 Awaluddin 4 Rp 3.000.000 Rp 200.000 Wiraswasta linsum aek kota batu 42 Tahun SLTP

18

Badrus

Zaman 4 Rp 3.000.000 Rp 1.000.000 PNS linsum aek kota batu 52 Tahun DIPLOMA

19 Johan Nst 1 Rp 4.000.000 Rp 1.000.000 Pegawai Swasta linsum aek kota batu 54 Tahun SMA

20 Ramlan Lbs 3 Rp 6.000.000 Rp 1.500.000 Pegawai Swasta linsum aek kota batu 52 Tahun

Perguruan Tinggi

21 Endang.S 2 Rp 4.000.000 Rp 1.000.000 PNS linsum aek kota batu 52 Tahun DIPLOMA

22 Munandar 2 Rp 5.000.000 Rp 1.000.000 Pegawi Swasta linsum. Kamp.V 28 Tahun DIPLOMA

23

Ramona

Sembiring 2 Rp 5.000.000 Rp 1.500.000 BUMN linsum aek kota batu 29 Tahun DIPLOMA

24

Syahrial

Pohan 3 Rp 6.000.000 Rp 2.000.000 BUMN linsum pulau jantan 30 Tahun

Perguruan Tinggi

25 Syahbuki Nst 2 Rp 3.000.000 Rp 800.000 PNS linsum pulau jantan 50 Tahun SMA

26

Rahmat

Efendi Hrp 3 Rp 3.000.000 Rp 900.000 Wiraswasta

linsum lingk

III.simp.panigoran 30 Tahun SMA

27 Sahat Siahaan 3 Rp 2.500.000 Rp 500.000 PNS linsum aek kota batu 50 Tahun SMA

28 Ryan Nst 2 Rp 6.000.000 Rp 2.000.000 Wiraswasta linsum aek kota batu 30 Tahun DIPLOMA

29 Rahman Lbs 1 Rp 3.500.000 Rp 1.000.000 Pegawai Swasta

linsum lingk

III.simp.panigoran 27 Tahun SMA

30

Zulfery

Ritonga Rp 2.000.000 Rp 1.000.000 Pegawai Swasta linsum aek kota batu 29 Tahun DIPLOMA

31

Ibrahim

Sipahutar 1 Rp 5.000.000 Rp 1.500.000 Pegewai BUMN linsum aek kota batu 24 Tahun DIPLOMA

32

Wijaya

Sembiring 2 Rp 3.500.000 Rp 1.200.000 Wiraswasta linsum pulau jantan 27 Tahun DIPLOMA

33 Mangara Tua 1 Rp 4.000.000 Rp 4.500.000 Pegawai Swasta linsum simp.pt kd 29 Tahun DIPLOMA

34

M.Idris

Rangkuti 3 Rp 5.000.000 Rp 1.200.000 Pegawai BUMN linsum aek kota batu 30 Tahun

Perguruan Tinggi


(5)

Nurhikmah : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga, “Kelurahan Aek Kota Batu,Kec Na-Ix-X, Kab.Labuhan Batu Utara”, 2009.

USU Repository © 2009

35 Ridho

Mulyono 1 Rp 2.500.000 Rp 1.000.000 PNS linsum aek kota batu 27 Tahun SMA

36 Heru kurnia 5 Rp 6.000.000 Rp 2.000.000 Wiraswasta linsum simp.pt kd 53 Tahun

Perguruan Tinggi

37 Beny

Sihombing 3 Rp 4.500.000 Rp 800.000 Pegawai Swasta linsum pulau jantan 35 Tahun

Perguruan Tinggi

38 Ali Borkat 5 Rp 3.000.000 Rp 600.000 PNS linsum aek kota batu 56 Tahun DIPLOMA

39

Syahrinal

Tambunan 3 Rp 3.500.000 Rp 700.000 Wiraswasta linsum simp.panigoran 52 Tahun SMA

40 Anto 5 Rp 3.700.000 Rp 1.000.000 Wiraswasta

linsum lingk

III.simp.panigoran 41 Tahun SMA

41

Buyung

Sitorus 2 Rp 10.000.000 Rp 4.000.000 Wiraswasta

linsum lingk

III.simp.panigoran 45 Tahun SMA

42

Syamsu

Budaya 2 Rp 4.600.000 Rp 1.500.000 Pegawai BUMN

linsum lingk

III.simp.panigoran 47 Tahun

Perguruan Tinggi

43 Amri Srg 3 Rp 2.500.000 Rp 1.000.000 PNS linsum kamp.V 42 Tahun DIPLOMA

44

Syarifudin

Hrp 2 Rp 5.800.000 Rp 1.500.000 PNS linsum pulau jantan 50 Tahun DIPLOMA

45 Sopyan 2 Rp 2.600.000 Rp 1.000.000 PNS linsum pulau jantan 44 Tahun DIPLOMA

46 Eko Saputro 5 Rp 7.000.000 Rp 2.000.000 Wiraswasta linsum kamp.V 49 Tahun

Perguruan Tinggi

47 Indra Kusuma 2 Rp 7.500.000 Rp 2.000.000 Wiraswasta linsum aek kota batu 38 Tahun DIPLOMA

48 Agustian 3 Rp 6.000.000 Rp 1.500.000 Pedagang linsum aek kota batu 48 Tahun SMA

49 Roma

Parsalian 4 Rp 5.000.000 Rp 1.000.000 Wiraswasta linsum pulau jantan 37 Tahun DIPLOMA

50 Bayu Adrian 6 Rp 8.000.000 Rp 2.000.000 Wiraswasta linsum simp.pt kd 50 Tahun

Perguruan Tinggi

51 Moh.Natsir 5 Rp 6.500.000 Rp 1.000.000 Pedagang linsum.penusunan 38 Tahun SMA

52 Mulyadi 3 Rp 4.800.000 Rp 1.000.000

Pensiunan

BUMN linsum. Simp panigoran 52 Tahun DIPLOMA

53 Purnomo 2 Rp 2.500.000 Rp 500.000 Petani linsum aek kota batu 50 Tahun SLTP

54 Mansyur 5 Rp 5.000.000 Rp 1.000.000 Pedagang linsum aek kota batu 55 Tahun SMA

55 Zulfikar 2 Rp 3.000.000 Rp 1.000.000

Karyawan

Swasta linsum simp.pt kd 47 Tahun SMA

56 Ferdinan 1 Rp 2.500.000 Rp 1.500.000 Wiraswasta linsum simp.pt kd 40 Tahun SMA

57 Andi irfani 3 Rp 4.500.000 Rp 800.000 Pegawai Swasta linsum aek kota batu 35 Tahun DIPLOMA

58 Ansyori 1 Rp 3.700.000 Rp 1.000.000 PNS linsum pulau jantan 47 Tahun

Perguruan Tinggi

59

Efiandi

Saputra 1 Rp 2.500.000 Rp 500.000 Pegawai Swasta linsum simp panigoran 30 Tahun SMA

60 Putra

Ganawan 5 Rp 6.000.000 Rp 1.000.000 Pegawai Swasta linsum aek kota batu 48 Tahun DIPLOMA

61 Rudi Sinaga 3 Rp 6.000.000 Rp 1.500.000 Pedagang linsum pulau jantan 35 Tahun

Perguruan Tinggi

62 Dody

Armansyah 1 Rp 4.500.000 Rp 1.000.000 Pegawai Swasta linsum aek kota batu 28 Tahun SMA

63 Jumino 2 Rp 3.700.000 Rp 700.000 PNS linsum simp.pt kd 42 Tahun SMA

64 Aris Pratomo 3 Rp 5.500.000 Rp 1.000.000 Wiraswasta linsum simp.panigoran 46 Tahun SMA

65

Dhanil

Septian Rp 1.800.000 Rp 200.000

Karyawan Swasta

linsum lingk

III.simp.panigoran 28 Tahun SMA

66 Dedi lison 1 Rp 2.000.000 Rp 300.000 Petani

linsum lingk

III.simp.panigoran 29 Tahun SLTP

67 Eric Sitorus 2 Rp 1.800.000 Rp 200.000 Wiraswasta linsum kamp.V 32 Tahun DIPLOMA

68 Rusdi

Purnomo 3 Rp 4.500.000 Rp 500.000 Pedagang linsum kamp.V 45 Tahun SLTP

69

Edward

silaban 5 Rp 6.000.000 Rp 1.000.000 Wiraswasta linsum panusunan 54 Tahun

Perguruan Tinggi


(6)

Nurhikmah : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga, “Kelurahan Aek Kota Batu,Kec Na-Ix-X, Kab.Labuhan Batu Utara”, 2009.

USU Repository © 2009

71 Saman 5 Rp 13.000.000 Rp 5.000.000 Pegawai BUMN linsum aek kota batu 50 Tahun SMA

72 Muklis 2 Rp 2.500.000 Rp 500.000 PNS Militer linsum pulau jantan 47 Tahun SMA

73 Zainal Efendi 2 Rp 3.000.000 Rp 800.000 Wiraswasta

linsum lingk

III.simp.panigoran 32 Tahun SMA

74

Salman

Sitorus 3 Rp 2.500.000 Rp 300.000 Wiraswasta linsum pulau jantan 40 Tahun SLTP

75

Hasrul Habib

Srg 5 Rp 4.500.000 Rp 500.000 Wiraswasta linsum kamp.V 54 Tahun SLTP

76 Soleh 3 Rp 2.500.000 Rp 300.000 Petani linsum suka ramai 52 Tahun DIPLOMA

77 H.Bulian 3 Rp 3.000.000 Rp 300.000 Petani linsum suka ramai 55 Tahun DIPLOMA

78 Johanes Srg 2 Rp 2.000.000 Rp 200.000 PNS linsum suka ramai 50 Tahun SMA

79 Irfan Hrp 4 Rp 2.000.000 Rp 200.000 PNS linsum suka ramai 49 Tahun SMA

80 Irham

Dalimunte 2 Rp 2.000.000 Rp 300.000 PNS linsum suka ramai 48 Tahun SMA

81 Khairuddin 4 Rp 2.500.000 Rp 300.000 Wiraswasta linsum simp.pt kd 51 Tahun SD

82 Panji 3 Rp 2.000.000 Rp 200.000 Wiraswasta linsum aek kota batu 48 Tahun SD

83 Sulaiman 2 Rp 1.800.000 Rp 200.000 Petani linsum pulau jantan 53 Tahun SMA

84

Husein

Pasaribu 1 Rp 1.500.000 Rp 200.000 Pedagang linsum simp.pt kd 56 Tahun SLTP

85 Malik

Rangkuti 4 Rp 3.000.000 Rp 300.000 Wiraswasta linsum panusunan 51 Tahun SD

86 Jamal Hsb 4 Rp 2.000.000 Rp 200.000 Petani

linsum lingk

III.simp.panigoran 40 Tahun DIPLOMA

87 Sudarsono 3 Rp 2.000.000 Rp 250.000 Petani linsum kamp.V 39 Tahun SLTP

88 Juwito 2 Rp 3.000.000 Rp 400.000 PNS linsum kamp.V 35 Tahun SD

89 Sarjono 1 Rp 2.000.000 Rp 200.000 Pedagang linsum simp.panigoran 48 Tahun DIPLOMA

90

Hermansyah

Sembiring 2 Rp 1.750.000 Rp 200.000 Petani linsum aek kota batu 57 Tahun SMA

91

Syafarudin

Gultom 3 Rp 3.000.000 Rp 400.000 PNS linsum aek kota batu 59 Tahun DIPLOMA