Analisis Faktor yang Memengaruhi Rendahnya Cakupan K4 di Puskesmas Aek Kota Batu Kecamatan Na IX-X Kabupaten Labuhanbatu Utara

(1)

KUESIONER PENELITIAN

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

RENDAHNYA KUNJUNGAN K4 DI PUSKESMAS KOTA BATU

KECAMATAN NA IX-X KABUPATEN LABUHANBATU UTARA

Petunjuk Pengisian

Pilihanlah salah satu jawaban yang sesuai dengan pendapat ibu dengan memberikan tanda (X) atau checklist (√) pada kolom atau no pilihan pada jawaban yang tersedia.

A. KARATERISTIK RESPONDEN

1. Nomor :

2. Nama :

3. Umur :

4. Suku :

5. Alamat :

B. FAKTOR PREDISPOSISI

1. PENGETAHUAN

N o.

Pertanyaan Tah

u

Tida k Tahu

1 .

Apakah ibu tahu bahwa pemeriksaan kehamilan minimal 4 kali selama kehamilan?

2 .

Apakah ibu tahu bahwa pemeriksaan kehamilan pada kunjungan keempat, sebaiknya dilakukan di pelayanan kesehatan ?


(2)

3 .

Apakah ibu tahu bahwa manfaat pemeriksaan kehamilan pada kunjungan keempat?

4 .

Apakah ibu tahu bahwa pemeriksaan kehamilan penting dilakukan pada kunjungan keemapat? 5

.

Apakah ibu tahu pemeriksan kehamilan pada kunjungan keempat bertujukan melihat resiko kehamilan normal atau tidak normal?

6 .

Apakah ibu tahu ketidak teraturan dalam memeriksakan kehamilan dapat berdampak buruk terhadap kesehatan ibu dalam kehamilan?

2. SIKAP

1 .

Setiap ibu hamil harus memeriksakan kehamilannya sekurang-kura g ya ≥ 4 kali selama kehamilan

a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju 2

.

Pemeriksaan kehamilan pada kunjungan keempat dapat dilakukan di puskesmas, pustu, polindes, bidan di desa, praktek dokter dan rumah sakit

a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju 3

.

Dengan memeriksakan kehamilan pada K4 ibu dan bayi dapat terhindar dari penyulit yang timbul sewaktu melahirkan

a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju 4

.

Sewaktu memeriksakan kehamilan pada K4, ibu harus mendapatkan keterangan mengenai deteksi letak bayi yang tidak normal, atau kondisi lain yang memerlukan kelahiran di rumah sakit

a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju

5 .

Ibu hamil perlu memeriksakan kehamilannya di kehamilan 3 bulan terakhir untuk mengambil sikap dan rencana tindakan (persiapan persalinan dan rujukan)

a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju


(3)

3. PENDIDIKAN

Pendidikan formal terakhir : a. SD

b. SMP/Sedejarat c. SMU/Sedejarat

d. Akademi/Perguruan Tinggi

4. PARITAS

Berapa kali ibu perrnah melahirkan?sebutkan……….

5. JARAK KELAHIRAN

Jarak kelahiran yang terakhir dengan kelahiran sebelumnya………..

C. FAKTOR PEMUNGKIN

PEKERJAAN

N o.

Pertanyaan Jawaban

1 .

Apakah pekerjaan suami ibu ? a. PNS

b. Wiraswasta / pengusaha

c. Buruh

d. Petani / berkebun e. Karyawan


(4)

FAKTOR KEBUTUHAN

KONDISI IBU

N o.

Pertanyaan Jawaban

1 .

Apakah ibu memeriksakan kehamilan ke pelayanan kesehatan setelah adanya keluahan kehamilan?

a. Ya b. Tidak

2 .

Jika tidak ada keluhan penyakit tiga bulan terakhir kehamilan, apakah ibu tetap memeriksakan kehamilan ke pelayanan kesehatan?

a. Ya b. Tidak

3 .

Apakah selama hamil ibu pernah menderita sakit?

a. Ya b. Tidak

4 .

Apakah selama hamil ibu pernah mengalami kaki bengkak pada kaki?

a. Ya b. Tidak

KUNJUNGAN K4

N o.

Pertanyaan Ya Ti

dak 1

.

Apakah selama hamil ibu memeriksakan kehamilan minimal 4 kali pada tenaga kesehatan dalam kehamilan terakhir?

2 .

Apakah dalam kehamilan tiga bulan terakhir ibu memeriksaka keha ila ≥2 kali pada te aga kesehata ?


(5)

3 .

Pada saat kapan saja ibu melakukan pemikiran kehamilan saat ibu hamil disarana kesehatan ?

1. K1 2. K1 dan K2 3. K1,K2 dan K3 4. K1,K2, K3 dan K4


(6)

UNIVARIAT

pertanyaan pengetahuan no 1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak Tahu 52 52,0 52,0 52,0

Tahu 48 48,0 48,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

pertanyaan pengetahuan no 2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak Tahu 43 43,0 43,0 43,0

Tahu 57 57,0 57,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

pertanyaan pengetahuan no 3

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak Tahu 45 45,0 45,0 45,0

Tahu 55 55,0 55,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

pertanyaan pengetahuan no 4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak Tahu 45 45,0 45,0 45,0

Tahu 55 55,0 55,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

pertanyaan pengetahuan no 5

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak Tahu 52 52,0 52,0 52,0


(7)

pertanyaan pengetahuan no 5

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak Tahu 52 52,0 52,0 52,0

Tahu 48 48,0 48,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

pertanyaan pengetahuan no 6

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak Tahu 57 57,0 57,0 57,0

Tahu 43 43,0 43,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Kategori Pengetahuan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Buruk 35 35,0 35,0 35,0

Baik 65 65,0 65,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Pertanyaan sikap no 1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak Setuju 19 19,0 19,0 19,0

Setuju 42 42,0 42,0 61,0

Sangat Setuju 39 39,0 39,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Pertanyaan sikap no 2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak Setuju 25 25,0 25,0 25,0


(8)

Sangat Setuju 32 32,0 32,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Pertanyaan sikap no 3

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak Setuju 39 39,0 39,0 39,0

Setuju 45 45,0 45,0 84,0

Sangat Setuju 16 16,0 16,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Pertanyaan sikap no 4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak Setuju 25 25,0 25,0 25,0

Setuju 43 43,0 43,0 75,0

Sangat Setuju 32 32,0 32,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Pertanyaan sikap no 5

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak Setuju 36 36,0 36,0 36,0

Setuju 40 40,0 40,0 61,0

Sangat Setuju 24 24,0 24,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Kategori Sikap

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent


(9)

Baik 55 55,0 55,0 68,0

Sangat Baik 6 6,0 6,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Pendidikan Responden

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid SD 10 10,0 10,0 10,0

SMP 30 30,0 30,0 38,0

SMA 54 54,0 54,0 94,0

PT 6 6,0 6,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Kategori Pendidikan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Rendah

Menengah

40 54

40,0 54,0

40,0 54,0

40,0 94,0

Tinggi 6 6,0 6,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Paritas

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Grandmultipara 67 67,0 67,0 67,0

Multipara 33 33,0 33,0 100,0

Total 100 100,0 100,0


(10)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Resiko Tinggi 67 67,0 67,0 67,0

Normal 33 33,0 33,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Kategori Jarak

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Resiko Tinggi 51 51,0 51,0 51,0

Normal 49 49,0 49,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Pekerjaan Suami

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid PNS 17 17,0 17,0 17,0

Wiraswasta 41 41,0 41,0 58,0

Buruh 6 6,0 6,0 64,0

Petani/ Berkebun 23 23,0 23,0 87,0

Karyawan Swasta/ Honorer 13 13,0 13,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Kategori pekerjaan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid penghasilan Tidak Tetap 70 70,0 70,0 70,0

Penghasilan Tetap 30 30,0 30,0 100,0

Total 100 100,0 100,0


(11)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak 33 33,0 33,0 33,0

Ya 67 67,0 67,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Pertanyaan Kondisi Ibu no 2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak 63 63,0 63,0 63,0

Ya 37 37,0 37,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Pertanyaan Kondisi Ibu no 3

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak 52 52,0 52,0 52,0

Ya 48 48,0 48,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

PertanyaanKondisi Ibu no 4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak 55 55,0 55,0 55,0

Ya 45 45,0 45,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Kategori Kondisi

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Ada Keluhan 38 38,0 38,0 38,0

Tidak Ada Keluhan 62 62,0 62,0 100,0

Total 100 100,0 100,0


(12)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak 75 75,0 75,0 75,0

Ya 25 25,0 25,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Pertanyaan Kunjungan Ibu No 2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak 81 81,0 81,0 81,0

Ya 19 19,0 19,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Pertanyaan Kunjungan Ibu No 3

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 58 58,0 58,0 58,0

2 3 4 11 6 25 11,0 6,0 25,0 11,0 6,0 25,0 11,0 6,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Kategori Kunjungan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak Dilakukan 75 75,0 75,0 75,0

Dilakukan 25 25,0 25,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

BIVARIAT

Kategori Pengetahuan * Kategori Kunjungan Crosstab

Kategori Kunjungan

Total Tidak Dilakukan Dilakukan


(13)

Kategori Pengetahuan

Buruk Count 25 10 35

% within Kategori Pengetahuan 76,6% 23,4% 100,0%

Baik Count 50 15 65

% within Kategori Pengetahuan 63,2% 36,8% 100,0%

Total Count 75 25 100

% within Kategori Pengetahuan 75,0% 25,0% 100,0%

Chi-Square Tests

Value Df

Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided) Pearson

Chi-Square

1,031a 1 ,310

Continuity Correctionb

,115 1 ,735

Likelihood Ratio 1,757 1 ,185

Fisher's Exact Test ,571 ,418

Linear-by-Linear Association

1,021 1 ,312

N of Valid Cases 100

Kategori Sikap * Kategori Kunjungan Crosstab

Kategori Kunjungan

Total Tidak Dilakukan Dilakukan

Kate gori Sika p

Kurang Baik Count 29 10 39

% within Kategori Sikap 63,6% 36,4% 100,0%

Baik Count 42 13 55

% within Kategori Sikap 76,7% 23,3% 100,0%


(14)

% within Kategori Sikap 66,7% 33,3% 100,0%

Total Count 75 25 100

% within Kategori Sikap 75,0% 25,0% 100,0%

Chi-Square Tests

Value Df

Asymp. Sig. (2-sided)

Pearson Chi-Square 1,008a 2 ,004

Likelihood Ratio ,943 2 ,004

Linear-by-Linear Association ,395 1 ,001

N of Valid Cases 100

Kategori Pendidikan * Kategori Kunjungan Crosstab

Kategori Kunjungan

Total Tidak Dilakukan Dilakukan

Kategori Pendidikan

Rendah Count 26 14 40

% within Kategori Pendidikan 65,0% 35,0% 100,0%

Sedang

Count

% within Kategori Pendidikan

49 81,7 5 18,3 54 100,0%

Tinggi Count 0 6 6

% within Kategori Pendidikan 0% 100% 100,0%

Total Count 75 25 100

% within Kategori Pendidikan 75,0% 25,0% 100,0%

Chi-Square Tests

Value Df

Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square 3,556a 1 ,369

Continuity Correctionb

2,722 1 ,099

Likelihood Ratio 3,502 1 ,061


(15)

Kategori Paritas * Kategori Kunjungan

Kategori Jarak * Kategori Kunjungan Crosstab

Kategori Kunjungan Total Linear-by-Linear

Association

3,520 1 ,061

N of Valid Cases 100

Crosstab

Kategori Kunjungan

Total Tidak Dilakukan Dilakukan

Kategori Paritas

Resiko Tinggi Count 55 12 67

% within Kategori Paritas 82,1% 17,9% 100,0%

Normal Count 20 13 33

% within Kategori Paritas 60,6% 39,4% 100,0%

Total Count 75 25 100

% within Kategori Paritas 75,0% 25,0% 100,0%

Chi-Square Tests

Value Df

Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig.

(2-sided) Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square 5,442a 1 ,020

Continuity Correctionb

4,357 1 ,037

Likelihood Ratio 5,231 1 ,022

Fisher's Exact Test ,027 ,020

Linear-by-Linear Association

5,388 1 ,020


(16)

Tidak Dilakukan Dilakukan

Kategori Jarak Resiko Tinggi Count 50 9 59

% within Kategori Jarak 83,3% 16,7% 100,0%

Normal Count 25 16 41

% within Kategori Jarak 62,5% 37,5% 100,0%

Total Count 75 25 100

% within Kategori Jarak 75,0% 25,0% 100,0%

Chi-Square Tests

Value Df

Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square 5,556a 1 ,028

Continuity Correctionb 4,500 1 ,034

Likelihood Ratio 5,475 1 ,019

Fisher's Exact Test ,033 ,017

Linear-by-Linear Association 5,500 1 ,019

N of Valid Cases 100

Kategori pekerjaan * Kategori Kunjungan Crosstab

Kategori Kunjungan

Total Tidak

Dilakukan Dilakukan

Kategori pekerjaan penghasilan Tidak Tetap Count 49 21 70

% within Kategori pekerjaan

70,0% 30,0% 100,0%


(17)

% within Kategori pekerjaan

86,7% 13,3% 100,0%

Total Count 75 25 100

% within Kategori pekerjaan

75,0% 25,0% 100,0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square 3,111a 1 ,018

Continuity Correctionb 2,286 1 ,131

Likelihood Ratio 3,386 1 ,016

Fisher's Exact Test ,129 ,062

Linear-by-Linear Association 3,080 1 ,049

N of Valid Cases 100


(18)

Chi-Square Tests

Value Df

Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square 31,557a 1 ,045

Continuity Correctionb 28,814 1 ,065

Likelihood Ratio 30,316 1 ,055

Fisher's Exact Test ,076 ,064

Linear-by-Linear Association 31,241 1 ,067

N of Valid Cases 100

Crosstab

Kategori Kunjungan

Total Tidak Dilakukan Dilakukan

Kategori Kondisi

Ada Keluhan Count 21 17 38

% within Kategori Kondisi 38,7% 61,3% 100,0%

Tidak Ada Keluhan Count 54 8 62

% within Kategori Kondisi 91,3% 8,7% 100,0%

Total Count 75 25 100

% within Kategori Kondisi 75,0% 25,0% 100,0%

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

95% C.I.for EXP(B) Lower Upper

Step 1a kkondisi -0,737 ,665 ,007 1 ,080 9,063 ,287 3,904

kparitas 0,770 ,714 3,058 1 ,035 3,487 ,028 ,961

kjarak -1,249 ,614 1,443 1 ,230 2,090 ,860 14,143

kkerja -1,321 ,918 6,394 1 ,011 7,098 ,016 ,593

ksikap 17,501 ,662 17,501 1 ,001 1,059 ,017 ,229

Constant 3,213 1,888 2,896 1 ,089 24,854


(19)

(20)

(21)

(22)

DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati, E.R & Sriati Y.S. 2011. Asuhan Kebidanan Komunitas. Nuha Medika. Yogjakarta.

Depkes RI. 2001. Rencana Strategis Nasional Making Pregnancy Safer (MPS)

di Indonesia 2001-2010. Jakarta: Departemen kesehatan & WHO.

, 2004. Penilaian K1 dan K4. Jakarta.

, 2009. Angka Kematian Ibu Tahun 2007. Jakarta.

Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara. 2012. Profil Kesehatan Provinsi

Sumatera Utara Tahun 2012. Medan.

Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Utara. 2014. Profil Kesehatan

Kabupaten Labuhanbatu Utara Tahun 2014. Kabupaten Labuhanbatu Utara.

Kemenkes RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta: Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan.

,2014. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2014. Jakarta :Pusat Data dan Surveilans Epidemiologi. Retrieved from javanewsonline.com website:http//www.javanewsonline.com

Moersintowarti. 2008. Tumbuh Kembang Anak dan Remaja. IDAI, Sagung Seto. Jakarta.

Muniarti. 2008. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pemanfaatan

Pelayanan Antenatal oleh Ibu Hamil di Kabupaten Aceh Tenggara. Tesis, Program Studi Administrasi dan Kebijakan

Kesehatan. Program Pacasarjana USU. Medan.

Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta.

. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta. . 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Rineka Cipta. Jakarta.

Pasaribu, S. 2005. Pengaruh Faktor Sosial Budaya dan Sosial Ekonomi

terhadap Pemeriksaan Kehamilan di Desa Bandar Sakti Puskesmas Rantau Laban Kota Bukit Tinggi. Oktober 8,


(23)

2015.Skripsi. Universitas Sumatera Utara Medan. http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/14747.

Puskesmas Aek Kota Batu. 2014. Laporan Tahunan Puskesmas Aek Kota

Batu Tahun 2014. Kabupaten Labuhanbatu Utara.

Saifudin AB. 2002. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal

Dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Sunarsih. 2011. Standar Pelayanan Antenatal. Widya Medika. Jakarta. Suparlan. 2006. Guru Sebagai Profesi. Yogyakarta: Hikayat.

Syafrudin. 2009. Promosi Kesehatan Untuk Mahasiswa Kebidanan. Jakarta: CV. Trans Info Media.

WHO (2008, November). Fact Sheet: Maternal mortality. Oktober 8, 2015.http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs348/en/index .html Wijaya, T. 2010. Analisis Multivariat. Yogyakarta :Universitas Atma Jaya

Yogyakarta.

Wiknjosastro, H. 2005. Ilmu Kebidanan. Edisi Ketiga. Cetakan Ketujuh. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta.


(24)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian survei dengan menggunakan pendekatan Explanatory research” atau penelitian penjelasan yang bertujuan menjelaskan faktor yang memengaruhi rendahnya cakupan K4 di Puskesmas Aek Kota Batu Kecamatan Na IX-X Kabupaten Labuhanbatu Utara.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1 Lokasi Penelitian

Lokasi Penelitian dilakukan di Puskesmas Aek Kota Batu Kecamatan Na IX-X Kabupaten Labuhanbatu Utara. Adapun alasaan pemilihan lokasi ini berdasakan pertimbangan adalah berdasarkan hasil Laporan KIA Puskesma Aek Kota batu terjadinya kesenjangan data cakupan K4 antara tahun 2013 96,1% sedangkan tahun 2014 88,2% terjadinya penurunan cakupan K4. Belum pernah dilakukan penelitian tentang analisis faktor yang memengaruhi rendahnya cakupan K4 di Puskesmas Aek Kota Batu Kecamatan Na IX-X Kabupaten Labuhanbatu Utara.

3.2.2 Waktu Penelitian


(25)

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil tahun 2014 yang berdomisili di Puskesmas Aek Kota Batu Kecamatan Na IX-X Kabupaten Labuhanbatu Utara yang berjumlah 807 orang.

3.3.2 Sampel

Besar sampel diperoleh dengan rumus Taro Yamane yang dikutip oleh (Notoatmodjo, 2005).

n =

Keterangan : N = Besar Populasi n = Besar Sampel

d = Tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan (0.10) Maka,

n =

n = 99, 87

Dari hasil penghitungan menggunakan rumus diatas diperoleh bahwa sampel adalah 99,87 orang, tapi sampel yang diambil dibulatkan menjadi 100.


(26)

Cara penarikan sampel dilakukan dengan cara cara acak sederhana (simple random sampling), yaitu memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi sampel.

Digunakan rumus :

Sampel =

x Total sampel

Maka pada masing-masing kelas dapat dilihat pada tabel 3.1 di bawah ini:

Tabel 3.1 Sebaran Jumlah Proporsi Responden Ibu Hamil

No. Desa Jumlah Ibu

Hamil

Proporsi Jumlah

1. Aek Kota Batu 127 (127/807) x 100 16

2. Simpang Marbau 85 (85/807) x 100 11

3. Pasang Lelang 68 (68/807) x 100 8

4. Silimajang 115 (115/807) x 100 14

5. Sei Raja 143 (143/807) x 100 17

6. Batu Tunggal 134 (134/807) x 100 17

7. Pematang 48 (48/807) x 100 6

8. Hatapang 17 (17/807) x 100 2

9. Perk Berangir 70 (70/807) x 100 9

JUMLAH (DESA) 807 100

3.4 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan data primer dan data skunder.

1. Data Primer

Data primer diperoleh dengan wawancara langsung dengan responden, dengan berpedoman pada kuesioner penelitian yang telah dipersiapkan sebelumnya.


(27)

2. Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dengan cara mengumpulkan data dari laporan Cakupan K4 di Puskesmas Aek Kota Batu Kecamatan Na IX-X Kabupaten Labuhanbatu Utara 2015.

3.5 Variabel dan Definisi Operasional (DO)

3.5.1 Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini :

a. Variabel Independen (Variabel Bebas) : faktor predisposisi (pengetahuan, sikap, pendidikan, paritas dan jarak kehamilan), faktor pemungkin (Pekerjaan) dan faktor kebutuhan (kondisi ibu) .

b. Variabel dependen (Variabel terikat) : Kunjungan 4

3.5.2 Definisi Operasional

1. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui responden mengenai pemeriksaan kehamilan ke tenaga kesehatan.

2. Sikap adalah reaksi atau respon responden terhadap pentingnya pemeriksaan kehamilan.

3. Pendidikan adalah jenjang pendidikan formal yang berhasil ditamatkan oleh responden berdasarkan ijazah terakhir.

4. Paritas adalah jumlah kelahiran baik lahir hidup maupun lahir mati yang di alami ibu.

5. Jarak kelahiran adalah kurun waktu (tahun) antara saat kelahiran yang terakhir dengan kelahiran sebelumnya.


(28)

7. Kondisi ibu adalah ada tidaknya keluhan yang dialami ibu selama kehamilan. Ada keluhan jika ibu mempunyai masalah kesehatan selama kehamilan, seperti Keluhan yang diderita ibu dan ada oedema selama kehamilan. Tidak ada keluhan jika ibu tidak mengalami masalah kesehatan selama kehamilan. Kondisi ibu dapat dibagi menjadi 2 kategori, yaitu : a. Ada keluhan

b. Tidak ada keluhan

8. Kunjungan4 adalah kunjungan responden dengan tenaga kesehatan yang keempat untuk mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar yang ditetapkan


(29)

3.6 Aspek Pengukuran

3.6.1 Variabel Independen

Dengan menggunakan sistem pembobotan dan mengkategorikan hasil ukur, seperti pada tabel 3.2

Tabel 3.2 Aspek Pengukuran Variabel Independen

4. Paritas termasuk dalam skala ukur rasio, apabila memiliki anak 1 yaitu primipara, 2-4 multipara, >4 grandmultipara dengan kategori normal (primipara dan multipara), kategori risiko tinggi (grandmultipara).

5. Pendidikan termasuk dalam skala ukur rasio dengan kategori pendidikan rendah (SD, SMP), kategori pendidikan menengah (SMA), kategori pendidikan tin ggi (Perguruan tinggi/Akademi).

No. Variabel Bobot Nilai 1

Variabel = 1 Indikator

Bobot Nilai 1 Variabel = 6

Indikator

Skala Ukur

1. Pengetahuan 1. Buruk 2. Baik

0 1

0 6

Ordinal

Bobot Nilai 1 Variabel = 5

Indikator 2. Sikap

1. Kurang Baik 2. Baik

3. Sangat Baik

1 2 3 5 10 15 Ordinal

Bobot Nilai 1 Variabel = 4

Indikator 3. Kondisi ibu

1. Tidak Ada Keluhan 2. Ada Keluhan

0 1

0 4


(30)

6. Pekerjaan termasuk dalam skala ukur rasio dengan kategori berpenghasilan tetap (PNS, karyawan swasta), kategori tidak berpenghasilan tetap (buruh, petani/berkebun, wiraswasta/pengusaha).

7. Jarak kelahiran termasuk dalam ukur rasio dengan kategori normal (>2 tahun), kategori resiko tinggi (<2 tahun).

3.6.2 Variabel Dependen

Aspek pengukuran variabel dependen dalam penelitian ini untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.3

Tabel 3.3 Aspek Pengukuran Variabe dependen

3.7 Teknik Analisis Data

Analisa data dilakukan agar dapat menyajikan hasil penelitian dalam bentuk yang mudah dibaca dan diinterprestasikan. Adapun tahap analisis data adalah sebagai berikut :

3.7.1 Analisa Univariat

Untuk mengetahui gambaran distribusi dan proposi dari masing-masing variabel, baik variabel independent maupun variabel dependent. Data-data disuguhkan dalam bentuk tabel frekuensi dan proporsi untuk menjelaskan karakterisktik masng-masing variabel yang diteliti.

NO Variabel Bobot Nilai 1 Variabel

= 1 Indikator

Bobot Nilai 1 Variabel = 3

Indikator

Skala Ukur

1. Kunjungan 4 1. Tidak

melakukan 2. Melakukan

0 1

0 3


(31)

3.7.2 Analisis Bivariat

Untuk mengetahui hubungan antara variabel independent dengan variabel

dependent. Dalam hal ini adalah untuk mengetahui hubungan antara faktor predispsisi (pengetahuan, sikap, pendidikan, paritas, jarak kelahiran), faktor pemungkin (pekerjaan), faktor kebutuhan ( kondisi ibu) dengan kunjungan 4. Uji hubungan yang digunakan adalah uji Chi-aquare.Uji ini dilakukan dalam rangka menganalisis hubungan dua variabel kategorik.Uji signifikan dilihat dengan menggunakan CI 95% (P value < 0,05). Kesimpulan tingkat kemaknaan dapat dilakukan apabila hasil uji sebagai berikut :

1) P-value ≤ 0,05 menunjukkan hasil adalah signifikan 2) P-value ≥ 0,05 menunjukkan hasil adalah tidak signifikan

3.7.3 Analisis Multivariat

Wijaya (2010) menjelaskan bahwa analisi multivariate digunakan untuk melihat pengaruh variabel dependen terhadap satu atau lebih vaiabel independen dengan melakukan uji regresi logistik.Variabel dependen dinyatakan dengan huruf Y, sedangkan variabel independen dinyatakan dengan huruf X. Dalam peneltian ini teknik analisa d ata yang digunakan adalah dengan regresi logistik.


(32)

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4. 1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Aek Kota Batu Kabupaten Labuhanbatu Utara yang beralamat di desa Aek Kota Batu. Keadaan wilayah kerja Puskesmas Aek Kota Batu berada di pinggir jalan raya, sekitar perumahan warga dengan luas wilayah kerja 428,75 Ha. Puskesmas Aek Kota Batu berada pada ketinggian berkisar luas 500 meter diatas permukaan laut. Puskesmas Aek Kota Batu termasuk wilayah kecamatan Na IX-X dengan batas wilayah kerjanya sebagai berikut:

Sebelah utara : berbatasan dengan desa Kampung Pajak Sebelah timur : berbatasan dengan Kecamatan Bilah Barat Sebelah selatan : berbatasan dengan Tapanuli Utara

Sebelah barat : berbatas dengan kecamatan marbo

Wilayah kerja Puskesmas Aek Kota Batu terdiri dari 8 desa dan 1 kelurahan yaitu Desa Aek Kota Batu, Desa Simpang Marbau, Desa Sei Raja, Kelurahan Silumajang, Desa Pasang Lela, Desa Perk Berangir, Desa Hatapang, Desa Batu Tunggal, Pematang.

4.2 Visi dan Misi Puskesmas Aek Kota Batu

Visi pembanngunan kesehatan yang diselenggarakan puskesmas adalah tercapainya kecamatan sehat menuju terwujudnya indonesia sehat. Kecamatan


(33)

sehat yang diinginkan dicapai 4 indikator yaitu lingkungan sehat, perilaku sehat, cakupan pelayanan sehat yang bermutu, derajat kesehatan penduduk kecamatan.

Misi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan puskesma adalah mendunkung terciptanya misi pembangunan nasional sebagai berikut

1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan diwilayah kerja puskesmas.

2. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi warga dan masyakarat diwilayah kerja puskesmas.

3. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan pelyanan kesehatan yang diselenggarakan.

4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat beserta lingkungannya.

4.3 Sarana dan Prasarana Puskesmas Aek Kota Batu

Saat ini Puskesmas Aek Kota Batu memiliki sarana dan prasarana kesehatan adalah sebagai berikut :

1. Puskesmas Pembatu : 3

2. Poskesdes : 9

3. Pondok Bersalin : 1 4. Balai Pengobatan Swasta : 3 5. Toko Obat (Swasta) : 5 6. Praktek Dokter : 0 7. Puskesmas Keliling : 1 8. Kendaraan Roda 2 : 4


(34)

9. Posyandu : 40

4. 4Analisis Univariat

Analisis univariat dilakukan untuk melihat distribusi frekuensi dari variabel independen dan dependen dalam penelitian yang meliputi : faktor predisposisi (pengetahuan, sikap, paritas, jarak kehamilan) faktor pemungkin (pekerjaan suami) faktor kebutuhan (kondisi ibu) dan cakupan K4.

4.4.1 Deskripsi Karateristik Responden

Responden dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil tahun 2014 yang berdomisili di Puskesmas Aek Kota Batu. Berdasarkan pengumpulan data di lapangan, diperoleh gambaran karateristik responden secara umum.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa umur mayoritas responden adalah berumur 20-35 yaitu sebanyak 89 % dan >35 tahun 11%. Berdasarkan suku, sebagian besar responden adalah suku batak yaitu 46% dan jawa 11%.

Berdasarkan alamat responden yaitu Aek Kota Batu sebanyak 16 orang, Simpang Marbau sebanyak 11 orang, Pasang Lelang sebanyak 8 orang, Silumajang sebanyak 14 orang, Sei Raja sebanyak 17 orang, Batu Tunggal sebanyak 17 orang, Pematang sebanyak 6 orang, Hatapang sebanyak 2 orang, Perk Berangir sebanyak 9 orang. Berdasarkan hasil penelitian dari 100 responden secara rinci dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut:


(35)

Tabel 4.1 Distribusi Kategori Responden Berdasarkan Umur, Suku dan Alamat

No. Karateristik Responden Jumlah

1. Umur

20-35 Tahun (Reproduksi Baik)

89 89,0

>35 Tahun ( Risiko Tinggi) 11 11,0

Jumlah 100 100,0

2. Suku

Batak 46 46,0

Jawa 54 54,0

Jumlah 100 100,0

3. Alamat

Aek Kota Batu 16 16,0

Simpang Marbau 11 11,0

Pasang Lela 8 8,0

Silumajang 14 14,0

Sei Raja 17 17,0

Batu Tunggal 17 17,0

Pematang 6 6,0

Hatapang 2 2,0

Perk Berangir 9 9,0

Jumlah 100 100,0

4.4.2 Gambaran Variabel Faktor Predisposisi

4.4.2.1 Pengetahuan

Berdasarkan hasil wawancara dengan menggunakan kuesioner kepada responden dapat diketahui bagaimana pengetahuan responden di Puskesmas Aek Kota Batu terhadap K4 menunjukkan responden tahu jumlah pemeriksaan kehamilan selama hamil sebanyak 48 orang (48%).Tahu pemeriksaan kehamilan kunjungan keempat sebaiknya dilakukan pada pelayanan kesehatan sebanyak 57 orang (57%). Tahu bahwa manfaat pemeriksaan kehamilan pada kunjungan keempat sebanyak 55 orang (55%).Tahu pemeriksaan kehamilan penting dilakukan pada K4 sebanyak 55 orang (55%). Tahu pemeriksan kehamilan pada kunjungan keempat bertujukan melihat resiko kehamilan normal atau tidak normal


(36)

sebanyak 48 orang (48%). Tahu ketidak teraturan dalam memeriksakan kehamilan dapat berdampak buruk terhadapkesehatan ibu dalam kehamilan 43 orang (43%). Hasil ini dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut ini :

Tabel 4.2 Distrbusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Tentang Pemeriksaan Kehamilan K4

No. Pertanyaan n %

1. Apakah ibu tahu bahwa pemeriksaan kehamilan minimal 4 kali selama kehamilan?

a. Tahu 48 48,0

b. Tidak Tahu 52 52,0

Jumlah 100 100,0

2. Apakah ibu tahu bahwa pemeriksaan kehamilan pada kunjungan keempat, sebaiknya dilakukan di pelayanan kesehatan ?

a. Tahu 57 57,0

b. Tidak Tahu 43 43,0

Jumlah 100 100,0

3. Apakah ibu tahu bahwa manfaat pemeriksaan kehamilan pada kunjungan keempat?

a. Tahu 55 55,0

b. Tidak Tahu 45 45,0

Jumlah 100 100,0

4. Apakah ibu tahu bahwa pemeriksaan kehamilan penting dilakukan pada kunjungan keempat?

a. Tahu 55 55,0

b. Tidak Tahu 45 45,0

Jumlah 100 100,0

5. Apakah ibu tahu pemeriksan kehamilan pada kunjungan keempat bertujukan melihat resiko kehamilan normal atau tidak normal?

a. Tahu 48 48,0

b. Tidak tahu 52 52,0

Jumlah 100 100,0

6. Apakah ibu tahu ketidak teraturan dalam memeriksakan kehamilan dapat berdampak buruk terhadap kesehatan ibu dalam kehamilan?

a. Tahu 43 43,0

b. Tidak Tahu 57 57,0


(37)

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan dari 100 responden bahwa mayoritas responden mempunyai pengetahuan yang baik tentang kunjungan keempat, yaitu sebanyak 65 orang (65%). Sedangkan responden yang mempunyai pengetahuan kurang baik adalah sebanyak 35 orang (35%). Hasil uji statistik distribusi responden berdasarkan kategori pengetahuan secara rinci dapat dilihat dari tabel 4.3 berikut :

Tabel 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Pengetahuan

No. Pengetahuan N %

1. Baik

Kurang baik

65 65,0

2. 35 35,0

Jumlah 100 100,0

4.4.2.2 Sikap

Hasil penelitian mengenai sikap diperoleh data bahwa dari 100 responden, responden yang memiliki sikap setuju setiap ibu hamil harus memeriksakan kehamilannya sekurang-kurangnya ≥ 4 kali selama kehamilan sebanyak 42 orang (42%). Setuju Pemeriksaan kehamilan pada kunjungan keempat dapat dilakukan di puskesmas, pustu, polindes, bidan di desa, praktek dokter dan rumah sakit sebanyak 43 orang (43%).Setuju Dengan memeriksakan kehamilan pada K4 ibu dan bayi dapat terhindar dari penyulit yang timbul sewaktu melahirkan sebanyak 45 orang (45%). Setuju Sewaktu memeriksakan kehamilan pada K4, ibu harus mendapatkan keterangan mengenai deteksi letak bayi yang tidak normal, atau kondisi lain yang memerlukan kelahiran di rumah sakit sebanyak 43 orang (43%).Setuju Ibu hamil perlu memeriksakan kehamilannya di kehamilan 3 bulan terakhir untuk mengambil sikap dan rencana tindakan (persiapan persalinan dan


(38)

rujukan)sebanyak 40 orang (40%). Secara rinci dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut:

Tabel 4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Sikap Tentang Pemeriksaan Kehamilan pada Kunjungan Keempat

No. Sikap Responden n %

1. Setiap ibu hamil harus memeriksakan kehamilannya sekurang-kura g ya ≥ 4 kali sela a keha ila

a. Sangat setuju 39 39,0

b. Sejutu 42 42,0

c. Tidak setuju 19 19,0

Jumlah 100 100,0

2. Pemeriksaan kehamilan pada kunjungan keempat dapat dilakukan di puskesmas, pustu, polindes, bidan di desa, praktek dokter dan rumah sakit

a. Sangat setuju 32 32,0

b. Setuju 43 43,0

c. Tidak setuju 25 25,0

Jumlah 100 100,0

3. Dengan memeriksakan kehamilan pada K4 ibu dan bayi dapat terhindar dari penyulit yang timbul sewaktu melahirkan

a. Sangat setuju 16 16,0

b. Setuju 45 45,0

c. Tidak setuju 39 39,0

Jumlah 100 100,0

4. Sewaktu memeriksakan kehamilan pada K4, ibu harus mendapatkan keterangan mengenai deteksi letak bayi yang tidak normal, atau kondisi lain yang memerlukan kelahiran di rumah sakit

a. Sangat setuju 32 32,0

b. Setuju 43 43,0

c. Tidak setuju 25 25,0

Jumlah 100 100,0

5. Ibu hamil perlu memeriksakan kehamilannya di kehamilan 3 bulan terakhir untuk mengambil sikap dan rencana tindakan (persiapan persalinan dan rujukan)

a. Sangat setuju 24 24,0

b. Setuju 40 40,0

c. Tidak setuju 36 36,0


(39)

Berdasarkan uraian diatas, dapat diketahui bahwa setelah dilakukan pengkategorian berdasarkan jawaban responden menunjukkan responden memiliki sikap sangat baik terhadap kunjungan keempat yaitu sebanyak 6 responden (6%). Responden memiliki sikap baik terhadap kunjungan keempat yaitu sebanyak 55 responden (55%). Responden memiliki sikap tidak baik terhadap kunjungan keempat yaitu sebanyak 39 responden (39%). Secara rinci dapat dilihat pada tabel 4.5.

Tabel 4.5 Distribusi Respoden Berdasarkan Kategorik Sikap Tentang pemeriksaan kehamilan pada K4

No. Sikap N %

1. Sangat baik 6 6,0

2. Baik 55 55,0

3. Tidak Baik 39 39,0

Jumlah 100 100,0

4.4.2.3 Pendidikan

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa responden memiliki tingkat pendidikan terakhir SD sebanyak 10 orang (10%). Responden memiliki tingkat pendidikan terakhir SMP sebanyak 30 orang (30%). Responden memiliki tingkat pendidikan terakhir SMA sebanyak 54 orang (54%). Responden memiliki tingkat pendidikan terakhir Akademi/ Perguruan tinggi sebanyak 6 orang (6%). Secara rinci dapat dilihat pada tabel 4.6.

Tabel 4.6 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Terakhir

No. Pendidikan Ibu Jumlah

n %

1. SD 10 10,0

2. SMP/Sederajat 30 30,0

3. SMA/Sederajat 54 54,0

4. Akademi/Perguruan Tinggi 6 6,0


(40)

Berdasarkan uraian diatas diketahui bahwa pendidikan responden sebagian besar berada pada kategori pendidikan menengah (SMA) yaitu sebanyak 54 responden (54%), kategori pendidikan rendah (SD, SMP) sebanyak 40 responden (38%), dan 6 responden pada kategori pendidikan tinggi (perguruan tinggi). Secara rinci dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut.

Tabel 4.7 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Pendidikan Terakhir

Pendidikan n %

Rendah (SD, SMP) 40 40,0

Menengah (SMA) 54 54,0

Tinggi (Akademi/ Perguruan Tinggi 6 6,0

Jumlah 100 100,0

4.2.4.4 Paritas

Berdasarkan hasil wawancara dengan menggunkaan kuesioner kepada responden dapat diketahui bagaimana paritas responden di Puskesmas Aek Kota Batu terhadap kunjungan keempat. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa responden responden pernah melahirkan 2-4 kali sebanyak 33orang (33%) dan responden pernah melahirkan sebanyak > 4 kali sebanyak 67 orang (67%). Hasil ini dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut ini.

Tabel 4.8 Distribusi Responden Berdasarkan Paritas

No. Pernyataan 1 kali

Primipara

2-4 kali Multipara

>4 kali grandmultipara

n % n % n %

1. Berapa kali ibu pernah melahirkan?


(41)

Berdasarkan uraian distribusi paritas responden secara keseluruhan dapat dikategorikan menjadi dua kategori yaitu responden sebanyak 33 orang (33%) merupakan paritas normal, paritas resiko tinggi sebanyak 67 orang (67,0%). Secara rinci dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut ini.

Tabel 4.9 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Paritas

Paritas Jumlah Persentasi

n %

Normal 33 33,0

Resiko tinggi 67 67,0

Total 100 100,0

4.4.2.5 Jarak Kelahiran

Berdasarkan jarak kelahiran diketahui bahwa sebagaian besar responden berada pada kriteria risiko tinggi (<2 Tahun) yaitu sebanyak 60 responden (60%) dan sebannyak 40 responden (40%) berada pada kriteria normal (>2 Tahun). Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.10.

Tabel 4.10 Distribusi Responden Berdasarkan Jarak Kelahiran

No. Kategori Jarak Kelahiran Jumlah

n %

1. Normal > 2 Tahun 49 41,0

2. Risiko Tinggi< 2 Tahun 51 51,0

Jumah 100 100,0

4.4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Variabel Faktor Pemungkin

4.4.3.1 Pekerjaan Suami

Berdasarkan hasil wawancara dengan menggunkan kuesioner kepada responden dapat diketahui bagaimana perkerjaan suami responden di Wilayah Kerja Puskesmas Aek Kota Batu terhadap K4 menunjukkan bahwa pekerjaan suaminya sebagai PNS yaitu sebanyak 17 orang (17%), sebanyak 41 responden


(42)

(41%) pekerjaan suaminya adalah sebagai wiraswata, sebanyak 6 responden (6%) pekerjaan suaminya adalah sebagai buruh, sebanyak 23 responden (23%) pekerjaan suaminya adalah sebagai petani/berkebun, sebanyak 13 responden (13%) pekerjaan suaminya adalah sebagai karyawan swasta/hononer. Hasil ini dapat dilihat pada tabel 4.11 berikut ini.

Tabel 4.11 Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan Suami

No. Pekerjaan Suami Ibu n %

1. PNS 17 17,0

2. Wiraswasta/pengusaha 41 41,0

3. Buruh 6 6,0

4. Petani / berkebun 23 23,0

5. Karyawan swasta / hononer 13 13,0

Jumlah 100 100,0

Berdasarkan uraian distribusi pekerjaan suami responden secara keseluruhan dikategorikan menjadi dua kategori yaitu sebanyak 70 responden (70%) berpenghasilan tidak tetap. Terdapat hanya 30 responden berpenghasilan tetap. Hasil penelitian distribusi responden berdasarkan kategori pekerjaan seperti yang terdapat di tabel 4.12 berikut ini.

Tabel 4.12 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Pekerjaan Suami

Pekerjaan Suami Jumlah Persentasi

n %

Berpenghasilan tetap 30 30,0

Berpenghasilan tidak tetap 70 70,0

Total 100 100,0

4.4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Variabel Faktor kebutuhan

4.4.3.1 Kondisi Ibu

Berdasarkan hasil wawancara dengan menggunakna kuesioner kepada responden dapat diketahui bagaimana kondisi ibu di Puskesmas Aek Kota Batu terhadap kunjungan keempat pemeriksaan kehamilan yaitu responden


(43)

memeriksakan kehamilan ke pelayanan kesehatan setelah adanya keluhan kehamilan sebanyak 67 orang (67%). Responden tetap memeriksakan kehamilan ke pelayanan kesehatan jika tidak ada keluhan penyakit tiga bulan terakhir kehamilan sebanyak 63 orang (63%). Responden pernah menderita sakit selama hamil sebanyak 48 orang (48%).Responden selama hamil ibu pernah mengalami kaki bengkak pada kaki sebanyak 45 orang (45%). Secara rinci dapat pada tabel :

Tabel 4.13 Distribusi Responden Berdasarkan Kondisi Ibu

No. Pertanyaan Jumlah

N %

1. Apakah ibu memeriksakan kehamilan ke pelayanan kesehatan setelah adanya keluhan kehamilan?

a. Ya b. Tidak 67 33 67,0 33,0

Jumlah 100 100,0

2. Jika tidak ada keluhan penyakit tiga bulan terakhir kehamilan, apakah ibu tetap memeriksakan kehamilan ke pelayanan kesehatan? a. Ya b. Tidak 37 63 37,0 63,0

Jumlah 100 100,0

3. Apakah selama hamil ibu pernah menderita sakit? a. Ya b. Tidak 48 52 48,0 52,0

Jumlah 100 100,0

4. Apakah selama hamil ibu pernah mengalami kaki bengkak pada kaki?

a. Ya b. Tidak 45 55 45,0 55,0


(44)

Berdasarkan uraian distribusi kondisi ibu berdasarkan jawaban responden di atas dapat disimpulkan secara keseluruhan dikategorikan menjadi dua kategori yaitu responden menyatakan ada keluhan yaitu sebanyak 38 orang (38%). Terdapat hanya 62 orang (62%) yang menyatakan tidak ada keluhan. Secara rinci seperti terdapat di tabel 4.14 berikut ini.

Tabel 4.14 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Kondisi Ibu

Kategori Kondisi Ibu Juml

ah

Pers entase

n %

Ada keluhan 38 38,

0

Tidak ada keluhan 62 62,

0

Jumlah 100 100

,0

4.4.4 Distribusi Variabel Kunjungan Keempat

Berdasarkan hasil wawancara dengan menggunakan kuesioner kepada responden dapat di ketahui bagaimana kunjungan keempat pemeriksaan kehamilan di Puskesmas Aek Kota Batu menunjukkan bahwa responden yang menyatakan ya, selama hamil ibu memeriksakan kehamilan minimal 4 kali pada tenaga kesehatan dalam kehamilan terakhir sebanyak 25 orang (25%) dan responden yang menyatakan tidak 75 orang (75%). Responden menyatakan ya, dalam kehamilan tiga bulan terakhir memeriksakan kehamilan ≥2 kali pada tenaga kesehatan sebanyak 37 orang (37%) dan menyatakan tidak sebanyak 63 orang (63%).Pada saat kapan saja ibu melakukan pemeriksaan kehamilan disarana kesehatan K1 sebesar 58 0rang (58%), K1 dan K2 sebesar 11 orang (11%), K1,K2


(45)

dan K3 sebesar 6 orang (6%), K1,K2, K3 dan K4 sebesar 25 orang (25%).Hasil ini dapat dilihat pada tabel 4.15 berikut ini.

Tabel 4.15 Distribusi Responden Berdasarkan K4

No. Pertanyaan Jumlah

N %

1. Apakah selama hamil ibu memeriksakan kehamilan minimal 4 kali pada tenaga kesehatan dalam kehamilan terakhir a. Ya b. Tidak 25 75 25,0 75,0

Jumlah 100 100,0

2. Apakah dalam kehamilan tiga bulan terakhir ibu memeriksakan kehamilan≥2pada te aga kesehata

a. Ya b. Tidak 19 81 19,0 81,0

Jumlah 100 100,0

3. Pada saat kapan saja ibu melakukan pemeriksaan kehamilan disarana kesehatan

1. K1 2. K1 dan K2 3. K1, K2 dan K3 4. K1, K2, K3 dan K4

58 11 6 25 58,0 11,0 6,0 25,0

Jumlah 100 100,0

Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa setelah dilakukan pengkategorian berdasarkan jawaban responden, sebanyak 75 orang (75%) berada pada kategori tidak kunjungan keempat dilakukan, sebanyak 25 orang (25%) berada pada kategori melakukan kunjungan keempat. Secara rinci dapat dilihat pada tabel 4.16.

Tabel 4.16 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori K4

Kunjungan keempat Jumlah Persentase

N %

Dilakukan 25 25,0


(46)

Total 100 100,0

4.6 Analisis Bivariat

a. Hubungan Pengetahuan dengan K4

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data bahwa dari 100 responden, responden yang memiliki pengetahuan baik ada sebanyak 50 orang (63,2%) yang tidak melakukan K4 dan sebanyak 15 (36,8%) orang yang melakukan K4. Responden yang memiliki pengetahuan buruk ada sebanyak 25 orang (76,6%) yang tidak melakukan K4 dan sebanyak 10 (23,4%) yang melakukan K4.

Berarti paling banyak responden mau melakukan K4 adalah responden yang memiliki pengetahuan yang baik. Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji Chi square diperoleh nilai p 0,310 > 005. Berarti secara statistik dapat diartikan bahwa tidak ada hubungan dengan dilakukan K4 di Puskesmas Aek Kota Batu. Secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.17. Hubungan K4 Berdasarkan pengetahuan ibu di Puskesmas Aek Kota BatuKecamatan Na IX-X Kabupaten Labuhanbatu Utara.

No Pengetahuan

Pengetahuan K4 Sig

(p)

Tidak Dilakukan

Dilakukan Jumlah

n % N % N %

1. Baik 50 63,2 15 36,8 65 100,0 0,310 2. Buruk 25 76,6 10 23,4 35 100,0

Total 75 75,0 25 25,0 100 100,0


(47)

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data bahwa dari 100 responden, responden yang memiliki sikap kurang baik ada sebanyak 29 orang (63,6%) yang tidak melakukan K4 dan sebanyak 10 (36,4%) orang yang melakukan K4. Responden yang memiliki sikap baik ada sebanyak 42 orang (76,7%) yang tidak melakukan K4 dan sebanyak 13 (23,3%) orang yang melakukan K4. Responden yang memiliki sikap sangat baik ada sebanyak 4 orang (66,7%) yang tidak melakukan K4 dan sebanyak 2 (33,3%) yang melakukan K4. Berarti paling banyak responden mau melakukan K4 adalah responden yang memiliki sikap yang baik. Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji Chi square diperoleh nilai p 0,004 < 005. Berarti secara statistik dapat diartikan bahwa ada hubungan dengan dilakukan K4 di Puskesmas Aek Kota Batu. Secara rinci dapat dilihat dari tabel 4.18 berikut :

Tabel 4.18. Hubungan K4 Berdasarkan Sikap ibu di Puskesmas Aek Kota Batu Kecamatan Na IX-X Kabupaten Labuhanbatu Utara.

No Sikap

K4 Sig

(p)

Tidak Dilakukan

Dilakukan Jumlah

n % N % N %

1 Kurang Baik 29 63,6 10 36,4 39 100,0 0,004

2 Baik 42 76,7 13 23,3 55 100,0

3 Sangat Baik 4 66,7 2 33,3 6 100,0

Total 75 75,0 25 25,0 100 100,0

c. Hubungan Pendidikan dengan K4

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data bahwa dari 100 responden, responden yang memiliki pendidikan rendah ada sebanyak 26 orang (65,0%) yang tidak melakukan K4 dan sebanyak 14 (35%) orang yang melakukan K4.


(48)

Responden yang memiliki pendidikan tinggi ada sebanyak 49 orang (81,7%) yang tidak melakukan K4 dan sebanyak 11 (18,3%) orang yang melakukan K4. Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji Chi square diperoleh nilai p 0,369> 005. Berarti secara statistik dapat diartikan bahwa tidak ada hubungan dengan dilakukan K4 di Puskesmas Aek Kota Batu. Secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.19. Hubungan K4 Berdasarkan Pendidikan Responden di Puskesmas Aek Kota Batu Kecamatan Na IX-X Kabupaten Labuhanbatu Utara.

No Pendidikan

K4 Sig

(p)

Tidak Dilakukan

Dilakukan Jumlah

n % N % N %

1 2 Rendah Sedang 26 49 65,0 81,7 14 5 35,0 18,3 40 54 100,0 100,0 0,369

3 Tinggi 0 0 6 100,0 6 100,0

Total 75 75,0 25 25,0 100 100,0

d. Hubungan Jarak Kelahiran dengan K4

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data bahwa dari 100 responden, responden yang memiliki resiko tinggi ada sebanyak 50 orang (83,3%) yang tidak melakukan K4 dan sebanyak 9 (16,7%) orang melakukan K4. Responden yang memiliki jarak kelahirannormal ada sebanyak 25 orang (62,5%) yang tidak melakukan K4 dan sebanyak 16 (37,5%) orang yang melakukan K4. Berarti paling banyak responden mau melakukan K4 adalah responden yang memiliki jarak kelahiran normal. Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji Chi square diperoleh nilai p 0,028 < 0,05. Berarti secara statistik dapat diartikan


(49)

bahwa ada hubungan dengan dilakukan K4 di Puskesmas Aek Kota Batu. Secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.20. Hubungan K4 Berdasarkan Jarak Kelahiran Responden di Puskesmas Aek Kota Batu Kecamatan Na IX-X Kabupaten Labuhanbatu Utara.

No Jarak Kelahiran

K4 Sig

(p)

Tidak lakukan Dilakukan Jumlah

N % n % n %

1 Resiko Tinggi 50 83,3 9 16,7 59 100,0 0,028

2 Normal 25 62,5 16 37,5 41 100,0

Total 75 75,0 25 25,0 100 100,0

e. Hubungan Paritas dengan K4

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data bahwa dari 100 responden, responden yang memilikiparitas grandmultipara ada sebanyak 55 orang (82,1%) yang tidak melakukan K4 dan sebanyak 12(17,9%) orang yang melakukan K4. Responden yang memiliki paritas multipara ada sebanyak20 orang (60,6%) yang tidak melakukan K4 dan sebanyak 13(39,4%) orang yang melakukan K4.

Berarti paling banyak responden mau melakukan K4 adalah responden yang memiliki paritas multipara. Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji Chi square diperoleh nilai p 0,020 < 005. Berarti secara statistik dapat diartikan bahwa ada hubungan dengan dilakukan K4 di Puskesmas Aek Kota Batu. Secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.21. Hubungan K4 Berdasarkan Paritas Responden di Puskesmas Aek Kota Batu Kecamatan Na IX-X Kabupaten Labuhanbatu Utara.

No Paritas

K4 Sig

(p)


(50)

dilakukan

N % N % n %

1 Resiko Tinggi 55 82,1 12 17,9 67 100,0 0,020

2 Normal 20 60,6 13 39,4 33 100,0

Total 75 75,0 25 25,0 100 100,0

f. Hubungan Pekerjaan dengan K4

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data bahwa dari 100 responden, responden yang memiliki pekerjaan penghasilan tidak tetap ada sebanyak 49 orang (70%) yang tidak melakukan K4 dan sebanyak 21 (30%) orang yang melakukan K4. Responden yang memiliki penghasilan tetap ada sebanyak 26 orang (86,7%) yang tidak melakukan K4 dan sebanyak 4 (13,3%) orang yang melakukan K4. Berarti paling banyak responden mau melakukan K4 adalah responden yang memiliki pekerjaan penghasilan tidak tetap. Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji Chi square diperoleh nilai p 0,018 < 005. Berarti secara statistik dapat diartikan bahwa ada hubungan dengan dilakukan K4 di Puskesmas Aek Kota Batu. Secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.22. Hubungan K4 Berdasarkan Pekerjaan Responden di Puskesmas Aek Kota Batu Kecamatan Na IX-X Kabupaten Labuhanbatu Utara.

No Pekerjaan

K4 Sig (p)

Tidak dilakukan

Dilakukan Jumlah

N % N % n %

1 Penghasilan tidak tetap

49 70,0 21 30,0 70 100,0 0,018

2 Penghasilan tetap

26 86,7 4 13,3 30 100,0

Total 75 75,0 25 25,0 100 100,0


(51)

Berdasarkan hasil tabel diperoleh data bahwa dari 100 responden, responden yang memiliki ada keluhan ada sebanyak 12 orang (38,7%) yang tidak melakukan K4 dan sebanyak 19(61,3%) orang yang melakukan K4. Responden yang memiliki tidak ada keluhan ada sebanyak orang63 (91,3%) yang tidak melakukan K4 dan sebanyak 6 (8,7%) yang melakukan K4. Berarti responden yang paling banyak mau melakukan kujungan keempat adalah reponden yang ada keluhan.Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji Chi square diperoleh nilai p 0,045 < 005. Berarti secara statistik dapat diartikan bahwa ada hubungan dengan dilakukan K4 di Puskesmas Aek Kota Batu. Secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.23. Hubungan K4 Berdasarkan Kondisi Responden di Puskesmas Aek Kota Batu Kecamatan Na IX-X Kabupaten Labuhanbatu Utara.

No Kondisi

K4 Sig

(p)

Tidak Dilakukan

Dilakukan Jumlah

N % N % n %

1 Ada Keluhan 21 38,7 17 61,3 38 100,0 0,045 2 Tidak Ada Keluhan 54 91,3 8 8,7 62 100,0

Total 75 75,0 25 25,0 100 100,0

4.7 Analisis Multivariat

Analisis statistik multivariate digunakan untuk mengetahui variabel yang mana lebih mempengaruhi suatu variabel dependen.Analisis multivariate pada penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan model terbaik dalam menentukan determinan kunjungan keempat di Puskesmas Aek Kota Batu.Dalam penelitian ini diduga ada 5 variabel yang diduga mempengaruhi K4 di Puskesmas Aek Kota


(52)

Batu, yaitu pendidikan, pekerjaan, paritas, jarak kelahiran, kondisi ibu.Terlebih dahulu dilakukan analisis bivariat pada variabel dependen untuk menentukan variabel dalam uji multivariate.Dalam hal ini, variabel dependennya adalah K4.

Berdasarkan hasil uji statistik bivariat, dapat diketahui bahwa variabel sikap, paritas, jarak kehamilan, pekerjaan, kondisi ibu terhadap K4 dapat dilanjutkan ke analisis multivariat regresi logistik. Melalui analisis bivariat, variabel yang memiliki p < 0,25 dan mempunyai makna secara substansi dapat dijadikan kandidat yang akan dimasukkan kedalam model multivariate.

Hasil uji statistik regresi logistik dengan tingkat kepercayaan 95% (α=0,05) menunjukkan bahwa:

1. Dari 7 variabel yang diteliti hanya 2 variabel yang berpengaruh terhadap K4 yaitu pekerjaan p = 0,011, sikap p = 0,000, paritas p = 0,035 karena variabel tersebut mempunyai nilai p < 0,05 dapat dilihat pada tabel 4.24.

Tabel 4.24. Hasil Akhir Analisis Regresi Logistik Determinan K4 di Puskesmas Aek Kota Batu Kecamatan Na IX-X Kabupaten Labuhanbatu Utara.

Variabel Penelitian B Exp (B) Sig (P) CI 95%

Sikap 17,501 1,059 0,000 0,017 0,299

Pekerjaan -1,321 7,098 0,011 0,016 0,593

Paritas 0,770 3,487 0,035 0,028 0,961

Jarak Kelahiran -1,249 2,090 0,230 0,860 14,143

Kondisi ibu -0,737 9,063 0,080 0,287 3,904

2. Berdasarkan nilai koefisien (B) yang tertinggi adalah variabel sikap yaitu 17,501. Ini menunjukkan variabel tersebut merupakan variabel yang paling dominan mempengaruhi K4. Besar variabel tersebut dilihat dari nilai Exp (B)


(53)

setelah dikontrol oleh variabel paritas dan pekerjaan (95% CI : 0,770 ; -1,321).


(54)

BAB V

PEMBAHASAN

Hasil uji statistik yaitu dengan menggunakan uji regresi logistik pada seluruh sampel, sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 100 responden. Hasil analisis uji statistik dengan menggunakan regresi logistik menunjukkan bahwa faktor predisposisi (sikap dan paritas) dan faktor pemungkin (pekerjaan suami) mempunyai pengaruh terhadap K4 di Puskesmas Aek Kota Batu Kecamatan Na IX-X Kabupaten Labuhanbatu Utara dan faktor predisposisi (pengetahuan, pendidikan, jarak kelahiran), dan faktor kebutuhan (kondisi ibu) tidak memiliki pengaruh terhadap K4 di Puskesmas Aek Kota Batu Kecamatan Na IX-X Kabupaten Labuhanbatu Utara.

5.1 Pengaruh Faktor Predisposisi Terhadap K4

5.1.1 Pengaruh Pengetahuan terhadap K4

Hasil uji regresi logistik menunjukkan bahwa pengetahuan tentang pemeriksaan kehamilan K4 tidak mempunyai pengaruh terhadap dilakukan K4 (p=0310, > 0,05). Artinya Baik responden memiliki pengetahuan yang baik ataupun buruk tidak memiliki pengaruh terhadap mau melakukan K4. Pengetahuan merupakan indikator dari orang melakukan tindakan terhadap sesuatu, jika seseorang didasari pengetahuan yang baik terhadap kesehatan maka orang tersebut akan memahami bagaimana kesehatan itu dan mendorong untuk mengaplikasikan apa yang di ketahuinya.


(55)

Berdasarkan hasil wawancara di lapangan menunujukkan bahwa sebagian ibu memliki pengetahuan yang baik seperti jadwal pemeriksaan kehamilan serta segala informasi yang berkaitan yang dengan kehamilan, seharusnya pengetahuan ini membawa ibu untuk berpikir dan berusaha supaya ia sehat (tidak ada keluhan) dalam kehamilannya dan berusaha agar ia dan bayinya selamat dan sehat sewaktu lahir tetapi yang ditemukan di lapangan adalah ibu-ibu yang memiliki pengetahuan yang baik tidak melakukan pemeriksaan kehamilan K4 pada tenaga kesehatan yang telah disediakan oleh sarana pelayanan kesehatan.

Dari seluruh pernyataan responden dapat disimpulkan bahwa responden memiliki pengetahun yang baik terhadap melakukan pemeriksaan kehamilan K4 sebasar 65 responden (65%) tetapi tidak mempengaruhi mau melakukan K4 di Puskesmas. Walaupun responden memiliki pengetahuan yang baik terhadap melakukan pemeriksaan kehamilan K4 tetapi pada kenyataannya tindakan yang dilakukan tidak sejalan dengan penegetahuan yang dimiliki yaitu tidak melakukan K4.

Berdasarkan hasil penelitian dibuktikan bahwa tidak selamanya orang yang memiliki pengetahuan yang baik terhadap melakukan pemeriksaan K4 akan memiliki tindakan yang baik pula yaitu melakukan pemeriksaan kehamilan K4 dipuskesmas. Hal ini disebabkan juga yang mempunyai pengetahuan yang baik belum tentu mandiri untuk melakukan pemeriksaan kehamilan K4. Karena tidak cukup hanya memiliki pengetahuan yang baik tetapi juga tindakan nyata yaitu mau melakukan pemeriksaan kehamilan K4 yang telah disediakan.


(56)

Peran petugas kesahatan sangat perlu untuk ibu mau mengaplikasikan pengetahuannya dalam kegiatan pemeriksaan kehamilan K4. Kegiatan pemeriksaan yang dilakukan petugas tidak disertai mengayomi dan terus meminta ibu agar mau memeriksakan kehamilannya. Sebagian ibu merasa petugas kurang ramah untuk melayani ibu yang melakukan pemeriksaan kehamilannya.

5.1.2 Pengaruh Sikap terhadap K4

Hasil uji regresi logistik menunjukkan bahwa sikap responden terhadap pemeriksaan kehamilan K4 sebesar ( = 0,000< 0,05). hasil penelitian yang didapat nilai < 0,05 menunjukkan ada pengaruh sikap ibu dengan kunjungan keempat, artinya sikap memepengaruhi ibu dalam melakukan kunjungan keempat. Sikap ibu juga memiliki arti merespon apa yang diterima apa yang diterima dari sumber informasi terutama kesehatan ibu hamil dalam mempersiapkan kelahiran anak, hal ini didasari perilaku ibu dalam memeriksa kehamilannya.

Menurut Notoatmodjo (2005), sikap merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek. Manifestasi sikap tidak dapat langsung dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup. Dalam kehidupan sehari-hari merupakan reaksi bersifat emosional terhadap stimulus sosial. Sikap merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak, dan merupakan reaksi tertutup.

Asumsi penulis, sikap yang baik akan berdampak ibu mau melakukan kunjungan keempat. Jika pengetahuan baik tanpa didasari sikap yang baik pengetahuan tidak bisa dimanfaatkan dan didasari peran perilaku ibu yang


(57)

merespon tehadap melakukan kunjungan keempat dengan pelayanan yang diberikan terhadap ibu diperhatikan.

5.1.3 Pengaruh Paritas ( Jumlah Kelahiran) tehadap melakukan K4

Hasil uji regresi logistik menunjukkan bahwa jumlah kelahiran (paritas) terhadap melakukan pemeriksaan kehamilan K4 mempunyai pengaruh (p= 0,035< 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa ibu yang tidak melakukan pemeriksaan kehamilan K4 dikarena kehamilan sebelumnya juga tidak melakukan K4 dan tidak terjadi apa-apa, ibu beranggap si anak hidup dan ibu sehat.

Hal ini berpengaruh dengan ibu mau melakukan K4 karena ibu yang sudah pernah melahirkan dan merasa lebih berpengalaman sulit untuk mau memeriksakan kehamilannya dalam tiga bulan terakhir. Jika ibu terus-terusan tidak mau melakukan kunjungan keempat dikhawatirkan ibu dengan jumlah kelahiran lebih dari empat kali berakibat si ibu lemah dan dapat berakibat terjadinya kasus kematian ibu dan bayi.

5.1.4 Pengaruh Pendidikan terhadap K4

Hasil uji statistik dapat dilihat bahwa pendidikan tidak memiliki pengaruh terhadap melakukan pemeriksaan kehamilan K4, dengan nilai p= 0,369> 0,05. Dimana ibu dengan pendidikan tinggi seharusnya lebih banyak terpapar mengenai pemeriksaan kehamilan K4 selama mereka melakukan pendidikan. Pendidikan yang tinggi seharusnya dapat meningkatkan taraf hidup, mampu membuat keputusan menyangkut masalah kesehatan mereka sendiri. Tingkat pendidikan formal juga memungkinkan perbedaan pengetahuan dan penambilan keputusan.


(58)

Hasil penelitian dilapangan melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner di simpulkan mayoritas responden memiliki jenjang pendidikan terakhir menengah yaitu SMA. Pendidikan menengah SMA seharusnya pendidikan kesehatanya yang kegiatan memberikan pendidikan kesehatan yang meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan lebih baik dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan sendiri. Tetapi, lebih mengerti untuk mencari tahu pendidikan kesehatan apa yang mereka perlukan dan mampu mandiri dalam mengambil keputusan menyangkut diri mereka sendiri. Kenyataannya dilapangan masih banyak ibu dengan pendidikan menegah tidak melakukan K4. Karena ibu sulit menerima masukkan dari orang lain, merasa lebih tau ataupun benar dengan apa yang ibu lakukan

5.1.5 Pengaruh Jarak Kelahiran terhadap K4

Hasil uji regresi logistik menunjukkan bahwa jarak kelahiran responden terhadap pemeriksaan kehamilan K4 (P = 0,230> 0,05). Hasil wawancara yang didapat melalui wawancara langsung dengan berpedoman kuesiner dapat disimpulkan jarak kelahiran tidak memilki pengaruh dengan mau melakukan pemeriksaan kehamilan K4. Artinya, jarak kelahiran yang resiko tinggi dan normal tidak memiliki pengaruh dalam memeriksakan kehamilannya pada kunjungan keempat.

Menurut moersintowarti (2008), makin kecilnya jarak kelahiran berhubungan dengan membesarnya morbiditasibu antara lain anemia dan berkurangnya laktasi, kedua hal tersebut terutama akibat malnutrisi pada ibu tersebut. Ibu tidak mempunyai waktu untuk menyiapkan makanan untuk anak, dan


(59)

berkurangnya perhatian dan kasih sayang.Ibu memerlukan waktu sekitar 2 tahun unutk memulihkan kesehatannya sebelum hamil lagi. Kalau ibu hamil terlalu cepat, maka sering melahirkan BBLR.

5.2 Pengaruh Faktor Pemungkin Terhadap K4

5.2.1 Pengaruh Pekerjaan Suami terhadap melakukan K4

Faktor pemungkin yang dilihat dalam penelitian ini adalah pekerjaan suami. Pekerjaan suami merupakan pendukung ekonomi keluarga, merupakan salah satu bentuk dukungan suami terhadap pertumbuhan dan perkembangan bayi mulai dari janin. Pekerjaan suami merupakan pendukung kesehatan keluarga, sebab jika penghasilan cukup untuk membeli makanan yang bergizi maka anggota keluarga akan mendapat asupan gizi yang lebi baik untuk pertumbuhan dan perkembangan bagi bayi dan pemeliharaan kesehatan untuk anggota keluarga dewasa. Kecukupan makanan yang dikonsumsi tentu mendukung status kesehatan sehingga akan mendukung produktivitas

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden yang memiliki pekerjaan tidak tetap sebanyak 70 (70%) orang dan berpenghasilan tetap sebanyak 30 (30%) orang. Hasil uji statistik dengan uji regresi logistik menunjukkan bahwa variabel pekerjaan suami dengan mau melakukan K4 memiliki pengaruh yang bermakna dengan nilai p= 0,011< 0,05, karena mayoritas pekerjaan suami ibu tidak tetap. Menurut asumsi penulis, bahwa bahwa pekerjaan mempunyai kontribusi besar dalam melakukan kunjungan keempat, bagi ibu-ibu yang mempunyai biaya akan lebih leluasa dalam melakukan kunjungan keempat,


(60)

sebalikkanya ibu-ibu yang kurang mampu akan kurang melakukan kunjungan keempat.

Hasil wawancara yang dilakukan penelitian menyimpulkan bahwa ibu merasa memeriksakan kehamilan butuh biaya mahal dan kebanyakan ibu memeriksakan tiga bulan sebelum melahirkan ditempat mereka akan melahirkan. Kebanyakan ibu-ibu lebih memilih melahirkan di dukun bayi yang dapat diutangi biaya persalinannya karena pekerjaan suami hanya menghasilkan untuk makan sehari-hari. Sebagian ibu-ibu memiliki kebiasaan sehari-harinya mencari nafkah, sedangkan si suami duduk manis di warung kopi atau jalan-jalan dengan sepeda motornya mengitari perkampungan. Hal ini membuat si ibu merasa sayang untuk mengeluarkan uang untuk memeriksakan kehamilannya pada tiga bulan terakhir kehamilan.

5.3 Pengaruh Faktor Kebutuhan Terhadap K4

5.3.1 Pengaruh Kondisi Ibu Terhadap K4

Hasil analisis statistik dengan uji regresi logistik menunjukkan bahwa kondisi ibu memiliki korelasi positif yang signifikan terhadap melakukan K4 dengan nilai p= 0,080> 0,05. Artinya kondisi ibu ada keluhan dan tidak ada keluhan tidak memiliki pengaruh dengan mau melakukan K4.

Kondisi ibu tidak memiliki pengaruh dengan mau melakukan K4 karena perubahan-perubahan yang terjadi dalam diri ibu ditambah dengan adanya keluhan-keluhan penyakit yang dialami selama kehamilan membuat ibu cemas terhadap keadaan dirinya sehingga mendorong ibu untuk memeriksakan kehamilannya ke tempat pelayanan kesehatan. Keluhan yang sering timbul selama


(61)

kehamilannya baik karena hormonal, dorongan penekanan atau perubahan bentuk tubuh akibat pembesaran janin maupun perubahan emosional. Keluhan tersebut mencemaskan ibu hamil sehingga perlu peranan petugas untuk memberikan rasa percaya diri pada ibu dan memberitahukan bahwa keadaan ibu normal.


(62)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dari hasil penelitian dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Ada pengaruh yang signifikan yaitu sikap, pekerjaan suami dan paritas. Variabel yang paling berpengaruh adalah variabel sikap.

2. Tidak ada pengaruh pengetahuan, jarak kelahiran, pendidikan dan kondisi ibu terhadap melakukan pemeriksaan kehamilan K4.

6.2 Saran

1. Diharapkan kepada Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara untuk memantau pemerataan BPJS kesehatan untuk meringankan biaya persalinan ibu hamil, sehingga merungai beban ibu hamil yang dapat meningkatkan pemeriksaan kehamilan kunjungan keempat.

2. Diharapkan kepada Puskesmas Aek Kota Batu untuk memberikan informasi tentang resiko banyak melahirkan yang dapat membahayakan ibu hamil untuk rutin memeriksakan kehamilannya sampai kunjungan keempat pemeriksaan kehamilan.

3. Diharapkan kepada Puskesmas Aek Kota Batu untuk memberikan edukasi dan mengayomi ibu hamil yang dapat menimbulkan kesadaran ibu hamil akan pentingnya pemeriksaan kehamilan kunjungan keempat.


(63)

4. Diharapkan kepada Puskesmas Aek Kota Batu semakin kuat kerja sama dalam peningkatan pemeriksaan kehamilan kunjungan keempat antar pemerintah daerah, masyarakat dan sektor swasta, diharap dapat mendorong tercapinya target cakupan K4.

5. Diharapkan bagi ibu hamil hasil penilitian ini bisa dijadikan dasar dalam merubah persepsi ibu hamil bahwa sangat penting untuk melakukan pemeriksaan kehamilan kunjungan keempat.

6. Dilakukan penelitian lanjut tentang faktor-faktor yang lain ibu hamil mau melakakukan pemeriksaan kehamilan K4 dengan pengukuran yang tepat dan besar sampel yang lebih banyak sehingga dapat diperoleh hasil penelitian yang optimal.


(64)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pelayanan Antenatal Care (ANC)

Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan untuk ibu selama masa kehamilannya, dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan antenatal yang ditetapkan (Depkes RI, 2004). Pelayanan antenatal merupakan upaya untuk menjaga kesehatan ibu pada masa kehamilan, sekaligus upaya menurunkan angka kesakitan dan angka kematian ibu. Pelayanan antenatal sesuai standar meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium atas indikasi, serta intervensi dasar dan khusus (Depkes RI, 2004).

Pemeriksaan kehamilan atau antenatal care merupakan pemeriksaan ibu hamil baik fisik dan mental serta menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan, persalinan dan masa nifas, sehingga keadaan mereka post partum sehat dan normal, tidak hanya fisik tetapi juga mental (Wiknjosastro, 2005). Kunjungan ANC adalah kunjungan ibu hamil ke bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan/asuhan antenatal. Pelayanan antenatal ialah untuk mencegah adanya komplikasi obstetri bila mungkin dan memastikan bahwa komplikasi dideteksi sedini mungkin serta ditangani secara memadai (Saifuddin, 2002).

2.2 Tujuan Antenatal Care

Tujuan pengawasan wanita hamil ialah menyiapkan sebaik-baiknya fisik dan mental, serta menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan, persalinan dan


(65)

masa nifas, sehingga keadaan mereka postpartum sehat dan normal, tidak hanya fisik akan tetapi juga mental. Ini berarti dalam antenatal care harus diusahakan agar :

a. Wanita hamil sampai akhir kehamilan sekurang – kurangnya harus sama sehatnya ataulebih sehat,

b. Kelainan fisik atau psikologi harus ditemukan sejak dini dan diobati,

c. Wanita melahirkan tanpa kesulitan dan bayi yang dilahirkan sehat pula fisik dan metal. (Wiknjosastro, 2005)

2.3 Fungsi Antenatal Care

Menurut Depkes (2004), Fungsi antenatal adalah sebagai berikut :

a. Promosi kesehatan selama kehamilan melalui sarana dan aktifitas pendidikan.

b. Melakukan screening, identifikasi wanita dengan kehamilan resiko tinggi dan merujuk bila perlu.

c. Memantau kesehatan selama hamil dengan usaha mendeteksi dan menangani masalah yang terjadi (Saifuddin, 2002).

2.4 Manfaat Antenatal Care

Membangun rasa saling percaya antara klien dan petugas kesehatan, mengupayakan terwujudnya kondisi terbaik bagi ibu dan bayi yang dikandungnya, memperoleh informasi dasar tentang kesehatan ibu dan kehamilannya, mengidentifikasi dan menatalaksanaan kehamilan resiko tinggi, memberikan


(66)

pendidikan kesehatan yang diperlukan dalam menjaga kualitas kehamilan dan merawat bayinya, menghindari gangguan kesehatan selama kehamilan yang akan membahayakan keselamatan ibu hamil dan bayi yang dikandung.

2.5 Cara Pelayanan Antenatal Care

Cara pelayanan Antenatal care disesuaikan dengan standar pelayanan antenatal menurut Depkes RI yang terdiri dari :

a. Kunjungan Pertama

1) Catat identitas ibu hamil 2) Catat kehamilan sekarang

3) Catat riwayat kehamilan dan persalinan yang lalu 4) Catat penggunaan cara kontrasepsi sebelum kehamilan 5) Pemeriksaan fisik diagnostik dan laboratorium

6) Pemeriksaan obstetri

7) Pemberian imunisasi tetanus toxoid (TT)

8) Pemberian obat rutin seperti tablet Fe, calsium, multivitamin, dan mineral lainnya serta obat-obatan khusus atas indikasi.

9) Penyuluhan/konseling.

b. Jadwal Kunjungan Ibu Hamil

Setiap wanita hamil menghadapi resiko komplikasi yang bisa mengancam jiwanya. Wanita hamil memerlukan sedikitnya empat kali kunjungan selama periode antenatal yang terdiri dari:


(67)

2. Satu kali kunjungan selama trimester kedua (antara minggu 14 – 28). 3. Dua kali kunjungan selama trimester ketiga (antara minggu 28 – 36 dan sesudah minggu ke 36) (Saifudin, 2002),

Pada setiap kunjungan pemeriksaan kehamilan perlu melakukan beberapa hal serta mendapatkan informasi yang sangat penting, yaitu:

a. Trimester pertama sebelum minggu ke 14 (K1)

1. Membangun hubungan saling percaya antara petugas kesehatan dan ibu hamil.

2. Mendeteksi masalah dan menanganinya.

3. Melakukan tindakan pencegahan seperti tetanus neonatorum, anemia kekurangan zat besi, penggunaan praktek tradisional yang merugikan. 4. Memulai persiapan kelahiran bayi dan kesiapan untuk menghadapi komplikasi.

5. Mendorong perilaku yang sehat (gizi, latihan dan kebersihan, istirahat dan sebagainya.

b. Trimester kedua sebelum minggu ke 28 (K2)

Sama seperti di atas, ditambah kewaspadaan khusus mengenai preeklampsia (tanya ibu tentang gejala – gejala preeklamsia, pantau tekanan darah, evaluasi edema, periksa untuk apakah ada kehamilan ganda).

c. Trimester ketiga antara minggu 28-36 (K3)

Sama seperti di atas, ditambah palpasi abdominal untuk mengetahui apakah ada kehamilan ganda.


(68)

d. Trimester ketiga setelah 36 minggu (K4)

Sama seperti di atas, ditambah deteksi letak bayi yang tidak normal, atau kondisi lain yang memerlukan kelahiran di rumah sakit(Saifuddin, 2002).

2.6 Kebijakan Pelayanan Antenatal

2.6.1 Kebijakan Program

Kebijakan Departemen Kesehatan dalam upaya mempercepat penurunan AKI dan AKB pada dasarnya mengacu kepada intervensi strategis “Empat Pilar Safe Motherhood” yaitu meliputi : Keluarga Berencana, ANC, Persalinan Bersih dan Aman, dan Pelayanan Obstetri Essensial.

Pendekatan pelayanan obstetri dan neonatal kepada setiap ibu hamil ini sesuai dengan pendekatan Making Pregnancy Safer (MPS), yang mempunyai 3 (tiga) pesan kunci yaitu :

i. Setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih.

ii. Setiap komplikasi obstetri dan neonatal mendapat pelayanan yang adekuat.

iii. Setiap perempuan dalam usia subur mempunyai akses pencegahan dan penatalaksanaan kehamilan yang tidak diinginkan dan penanganannya komplikasi keguguran (Depkes,2001).

Kebijakan program pelayanan antenatal menetapkan frekuensi kunjungan antenatal sebaiknya minimal 4 (empat) kali selama kehamilan, dengan ketentuan sebagai berikut :

1) Minimal satu kali pada trimester pertama (K1). 2) Minimal satu kali pada trimester kedua (K2).


(1)

5.1.1 Hubungan Pengetahuan terhadap K4 ... 60

5.1.2 Hubungan Sikap terhadap K4 ... 62

5.1.3 Hubungan Paritas (Jumlah Kelahiran) terhadap K4 ... 63

5.1.4 Hubungan Pendidikan terhadap K4 ... 63

5.1.5 Hubungan Jarak Kelahiran terhadap K4 ... 64

5.2 Hubungan Faktor Pemungkin terhadap K4... 65

5.1.2 Hubungan Pekerjaan Suami terhadap K4 ... 65

5.3 Hubungan Faktor Kebutuhan terhadap K4 ... 66

5.1.3 Hubungan Kondisi Ibu terhadap K4 ... 66

BAB VKESIMPULAN ... 68

6.1 Kesimpulan ... 68

6.2 Saran ... 68

DAFTAR PUSTAKA. ... 70 LAMPIRAN


(2)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Sebaran Jumlah Proposi Responden ... 33

Tabel 3.2 Variabel Independen ... 36

Tabel 3.3 Variabel dependen... 37

Tabel 4.1 Distribusi Kategori Responden Berdasarkan Umur, Suku dan Alamat.. 42 Tabel 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Tentang Pemeriksaan Kehamilan K4 ... 43

Tabel 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Pengetahuan ... 44

Tabel 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Sikap Tentang Pemeriksaan Kehamilan K4 ... 45

Tabel 4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Sikap Tentang Pemeriksaan Kehamilan pada K4 ... 46

Tabel 4.5 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Terakhir ... 46

Tabel4.6 DistribusiRespondenBerdasarkanKategoriPendidikanTerakhir ... 47

Tabel 4.7 Distribusi Responden Berdasarkan Paritas ... 47

Tabel 4.8 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Paritas ... 48

Tabel 4.9 Distribusi Responden Berdasarkan Jarak Kelahiran ... 48

Tabel4.10 DistribusiResponden Berdasarkan Pekerjaan Suami ... 49

Tabel4.11 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Pekerjaan Suami ... 49

Tabel4.12 Distribusi Responden Berdasarkan Kondisi Ibu ... 50

Tabel4.13 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Kondisi Ibu ... 51

Tabel4.14 Distribusi Responden Berdasarkan K4 ... 52


(3)

Tabel4.15 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori K4 ... 52 Tabel4.16 Hubungan K4 Berdasarkan Pengetahuan Ibu di Puskesmas Aek Kota Batu Kecamatan Na IX-X Kabupaten Labuhanbatu Utara ... 53 Tabel4.17 Hubungan K4 Berdasarkan Sikap Ibu di Puskesmas Aek Kota Batu Kecamatan Na IX-X Kabupaten Labuhanbatu Utara... 54 Tabel4.18 Hubungan K4 Berdasarkan Pedidikan Ibu di Puskesmas Aek Kota

Batu Kecamatan Na IX-X Kabupaten Labuhanbatu Utara ... 55 Tabel4.19 Hubungan K4 Berdasarkan jarak Kelahiran Responden di Puskesmas Aek Kota Batu Kecamatan Na IX-X Kabupaten Labuhanbatu Utara... 56

Tabel4.20 Hubungan K4 Berdasarkan Paritas Responden di Puskesmas Aek Kota Batu Kecamatan Na IX-X Kabupaten Labuhanbatu Utara ... 56

Tabel4.21 Hubungan K4 Berdasarkan Pekerjaan Responden di Puskesmas Aek Kota Batu Kecamatan Na IX-X Kabupaten Labuhanbatu Utara ... 57

Tabel4.22 Hubungan K4 Berdasarkan Kondisi ibu Responden di Puskesmas Aek Kota Batu Kecamatan Na IX-X Kabupaten Labuhanbatu Utara... 58

Tabel 4.23 Hasil Akhir Regresi Logistik Determinan K4 Ibu di Puskesmas Aek Kota Batu Kecamatan Na IX-X Kabupaten Labuhanbatu Utara ... 59


(4)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Konsep Penelitian ... 30


(5)

DAFTAR LAMPIRAN

1. KUESIONER

2. HASIL PENGOLAHAN STATISTIK

3. SURAT IZIN TEMPAT PENELITIAN

4. SURAT KETERANGAN TELAH SELESAI PENELITIAN


(6)

xv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Sri Ramanda Siregar

Tempat Lahir : Kampung Yaman, 21 Februari 1994

Suku Bangsa : Batak

Agama : Islam

Nama Ayah : Abdulla Husin Siregar

Suku Bangsa Ayah : Batak

Nama Ibu : Masni

Suku Bangsa Ibu : Batak

Pendidikan Formal

1. SD/Tamat tahun : SD Negeri 1107504 Aek Pamienke

2. SLTP/Tamat tahun : MTS swasta YPMDU Asahan-Kisaran/2009 3. SLTA/Tamat tahun : SMA Negeri 1 Aek Natas/2012

4. Lama studi di FKM USU : 4 Tahun Riwayat Organisasi

2014-2016 : Seketaris Umum Himpunan Mahasiswa

Labuhanbatu Raya